FAKULTAS FARMASI
PROGRAM D3
Disusun Oleh :
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Alhamdullilah penulis panjatkan kepada Allah SWT. Yang
telah melimpahkan Rahmat, Taufik dan Karunia-NYA sehingga penulis dapat
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) serta dapat menyusun dan
menyelesaikan Laporan (PKL) ini tepat pada waktu yang telah ditetapkan.
Penulisan laporan ini berisikan tentang kegiatan-kegiatan yang penulis
lakukan selama 10 hari Praktek Kerja Lapangan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa.
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Ahli Madya di Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Jakarta.
Dalam Penyelesaian laporan ini banyak hambatan yang dihadapi, terutama
waktu yang singkat dalam penegerjaan, namun berkat bimbingan dan arahan dari
pihak penulis, maka laporan ini dapat selesai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari semua pihak,
penulis tidak akan dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini
sebagaimana mestinya. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai
pihak antara lain:
1. Ibu Prof. Dr. apt. Shirly Kumala, M.Biomed. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universita Pancasila
2. Ibu apt. Nur Miftahurohmah, S.Si., M.Si. selaku ketua Program D-3 Fakultas
Farmasi Universitas Pancasila
3. Ibu apt. Dra. Liliek Nurhidayati, M.Si selaku Dosen Pembimbing Praktek
Kerja Lapangan yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk
mengarahkan penulis dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja lapangan
ini.
4. Ibu apt. Irine Satya F, S.Farm selaku pembimbing Praktek Kerja Lapangan
di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa yang telah menyediakan waktu, tenaga
dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan Laporan Praktek
Kerja lapangan ini.
i
5. Seluruh karyawan Depo Farmasi di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa yang
telah memberikan bantuan selama penulis melaksanakan Prakerin.
6. Seluruh Pimpinan dan Dosen Fakultas Farmasi Universitas Pancasila yang
telah membantu dan memberikan ilmu kepada penulis selama masa
perkuliahan.
7. Seluruh staff akademik Fakultas Farmasi Universitas Pancasila yang telah
membantu penulis selama perkuliahan.
8. Seluruh keluarga penulis yang telah begitu berjasa dalam memberikan
dukungan moril maupun materiil serta doa kepada penulis.
9. Kepada teman-teman D.III khususnya angkatan 2018 yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan
ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karna itu, penulis memohon maaf
apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dalam laporan ini. Penulis juga
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun sehingga
dapat dijadikan acuan dimasa yang akan datang.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terimakasih, semoga Laporan
Praktek Kerja Lapangan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca terutama
bagi mahasiswa/i Program D-3 Fakultas Farmasi Universitas Pancasila.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Suku Dinas Kesehatan Kota Adm. Jakarta Selatan .................................... 4
Gambar II.2 Struktur Organisasi Suku Dinas Kesehatan ................................................ 6
Gambar II.3 Puskesmas Kecamatan Jagakarsa ............................................................... 9
Gambar II.4 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Jagakarsa ............................. 11
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Selain itu, kesehatan merupakan hak asasi manusia untuk memperoleh
pelayanan kesehatan yang bermutu, aman, efisien dan terjangkau. Oleh karena itu
pemerintah bertanggung jawab atas perencanaan, pengaturan, penyelenggaran,
pembinaaan dan pengawasan dalam penyelenggaran upaya kesehatan yang merata
dan terjangkau oleh masyarakat.
1
2
B. TUJUAN PKL
1. Tujuan Umum :
Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah untuk mendapatkan
pengalaman dan praktik langsung di lapangan sehingga setelah lulus
mahasiswa kompeten bekerja di bidangnya.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan keterampilan dan keahlian sebagai persiapan dalam
menghadapi atau memasuki dunia kerja.
b. Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
kefarmasian di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa
c. Memahami dan mengetahui tentang kegiatan pelayanan resep dan
pengelolaan sediaan farmasi di Instalasi Farmasi Puskesmas Kecamatan
Jagakarsa.
3
C. MANFAAT PKL
1. Bagi Universitas
Dengan adanya praktek kerja lapangan ini Universitas dapat membangun
hubungan kerjasama/kemitraan dengan pihak Puskesmas dimana mahasiswa
melakukan praktek kerja lapangan. Serta menghasilkan Ahli Madya yang
terampil, berkompeten dan berpengalaman serta mampu untuk bersaing di
lingkungan kerja yang sesungguhnya.
2. Bagi Instansi
Dengan adanya praktek kerja lapangan ini Instansi terkait selain menjain
hubungan kerja sama, juga dapat ikut berpartisipasi dalam pengembangan
pendidikan bangsa. Selain itu dengan adanya mahasiswa PKL, dapat
membantu para staff dalam pekerjaan di pelayanan farmasi Puskesmas.
3. Bagi Mahasiswa
1. Sejarah
Pada tahun 2009 dibentuk organisasi Suku Dinas Kesehatan, yang
merupakan penggabungan dari 2 (dua) suku dinas yaitu Suku Dinas
Kesehatan Masyarakat dan Suku Dinas Pelayanan Kesehatan berdasarkan
Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 10 Tahun
2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
2. Visi dan Misi Suku Dinas Kesehatan KotaAdministrasi
a. Visi
Jakarta selatan kota berbudaya sehat yang warganya terlibat dalam
mewujudkan kesehatan bagi semua tahun 2022
Visi tersebut bermakna terwujudnya Jakarta Selatan:
1) Dihuni oleh penduduk yang memiliki kesadaran dan kemandirian
budaya hidup sehat.
4
5
3. Struktur Organisasi
Gambar II.2 Struktur Organisasi Suku Dinas Kesehatan Kota Adm. Jakarta Selatan
Proses seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan
dengan mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi Sediaan Farmasi
periode sebelumnya, data mutasi Sediaan Farmasi, dan rencana pengembangan.
Proses seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai juga harus
mengacu pada Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan Formularium
Nasional. Proses seleksi ini harus melibatkan tenaga kesehatan yang ada di
Puskesmas.
2. Permintaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
Tujuan permintaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai adalah
memenuhi kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai di
Puskesmas, sesuai dengan perencanaan kebutuhan yang telah dibuat. Permintaan
diajukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah daerah setempat.
3. Penerimaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
Penerimaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai adalah suatu
kegiatan dalam menerima Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dari
Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota atau hasil pengadaan Puskesmas secara
mandiri sesuai dengan permintaan yang telah diajukan. Tujuannya adalah agar
Sediaan Farmasi yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan
yang diajukan oleh Puskesmas, dan memenuhi persyaratan keamanan, khasiat,
dan mutu.
Tenaga Kefarmasian dalam kegiatan pengelolaan bertanggung jawab atas
ketertiban penyimpanan, pemindahan, pemeliharaan dan penggunaan Obat dan
Bahan Medis Habis Pakai berikut kelengkapan catatan yang menyertainya.
Tenaga Kefarmasian wajib melakukan pengecekan terhadap Sediaan Farmasi
dan Bahan Medis Habis Pakai yang diserahkan, mencakup jumlah kemasan/peti,
jenis dan jumlah Sediaan Farmasi, bentuk Sediaan Farmasi sesuai dengan isi
dokumen LPLPO, ditandatangani oleh Tenaga Kefarmasian, dan diketahui oleh
14
Kepala Puskesmas. Bila tidak memenuhi syarat, maka Tenaga Kefarmasian dapat
mengajukan keberatan.
Masa kedaluwarsa minimal dari Sediaan Farmasi yang diterima disesuaikan
dengan periode pengelolaan di Puskesmas ditambah satu bulan.
4. Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan
suatu kegiatan pengaturan terhadap Sediaan Farmasi yang diterima agar aman
(tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap
terjamin, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Tujuannya adalah agar mutu
Sediaan Farmasi yang tersedia di puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan. Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. bentuk dan jenis sediaan
b. kondisi yang dipersyaratkan dalam penandaan di kemasan Sediaan Farmasi,
seperti suhu penyimpanan, cahaya, dan kelembaban
c. mudah atau tidaknya meledak/terbakar
d. Narkotika dan psikotropika disimpan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
e. tempat penyimpanan Sediaan Farmasi tidak dipergunakan untuk penyimpanan
barang lainnya yang menyebabkan kontaminasi.
5. Pendistribusian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
Pendistribusian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan
kegiatan pengeluaran dan penyerahan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub unit/satelit
farmasi Puskesmas dan jaringannya. Tujuannya adalah untuk memenuhi
kebutuhan Sediaan Farmasi sub unit pelayanan kesehatan yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah dan waktu yang tepat. Sub-sub unit
di Puskesmas dan jaringannya antara lain:
a. Sub unit pelayanan kesehatan di dalam lingkungan Puskesmas
15
b. Puskesmas Pembantu
c. Puskesmas Keliling
d. Posyandu
e. Polindes
Pendistribusian ke sub unit (ruang rawat inap, UGD, dan lain-lain) dilakukan
dengan cara pemberian Obat sesuai resep yang diterima (floor stock), pemberian
Obat per sekali minum (dispensing dosis unit) atau kombinasi, sedangkan
pendistribusian ke jaringan Puskesmas dilakukan dengan cara penyerahan Obat
sesuai dengan kebutuhan (floor stock).
6. Pemusnahan dan penarikan
Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi, dan Bahan Medis Habis Pakai
yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Penarikan sediaan farmasi yang tidak
memenuhi standar/ketentuan peraturan perundang-undangan dilakukan oleh
pemilik izin edar berdasarkan perintah penarikan oleh BPOM (mandatory recall)
atau berdasarkan inisiasi sukarela oleh pemilik izin edar (voluntary recall) dengan
tetap memberikan laporan kepada Kepala BPOM. Penarikan Bahan Medis Habis
Pakai dilakukan terhadap produk yang izin edarnya dicabut oleh Menteri.
Pemusnahan dilakukan untuk Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai bila:
a. produk tidak memenuhi persyaratan mutu
b. telah kadaluwarsa
c. tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan kesehatan atau
kepentingan ilmu pengetahuan, dan/atau
d. dicabut izin edarnya.
Tahapan pemusnahan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai terdiri dari :
a. membuat daftar Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang akan
dimusnahkan
b. menyiapkan Berita Acara Pemusnahan
16
18
19
Setelah itu, pemeriksa barang menyerahkan obat dan copy faktur kepada
Apoteker Penanggung Jawab Gudang atau petugas gudang dan melakukan
pengisian kartu stok obat yang diterima dan mencatat tanggal kedaluwarsa
masing-masing obat pada kolom keterangan kartu stok serta mengatur FEFO dan
FIFO dan memberi label warna sesuai tahun kedaluwarsa pada kemasan terluar.
4. Penyimpanan
Penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai di gudang farmasi dan ruang
farmasi (Apotek) dilakukan oleh petugas farmasi. Penyimpanan digudang dan di
ruang farmasi (Apotek) Puskesmas Kecamatan Jagakarsa disimpan berdasarkan
farmakologi, bentuk sediaan (sediaan cair, semipadat dan padatan) dan golongan
tertentu (narkotika, psikotropika, prekursor farmasi, obat-obat tertentu).
Untuk penyimpanan obat narkotik dan psikotropik disimpan didalam lemari
dua pintu yang setiap pintunya menggunakan kunci ganda. Kunci lemari
dipegang oleh apoteker dan TTK yang ditunjuk. Untuk obat yang memperlukan
penyimpanan dengan suhu tertentu, seperti injeksi disimpan dengan ketentuan:
Suhu kamar : 25°C (toleransi ± 5°C)
Suhu dingin : 2 - 8°C
Selain itu, untuk obat-obatan yang tergolong Look A like Sound A like
(LASA) diberi label berwarna kuning dengan tulisan LASA dan diberi jarak
antara obat LASA satu dengan lainnya. Sedangkan untuk obat-obatan High Alert
ditandai dengan stiker khusus berwarna merah “HIGHT ALERT” serta diletakkan
di rak terpisah dengan obat lainnya.
Penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai digudang dan di ruang
farmasi (Apotek) juga memperhatikan prinsip FEFO (First Expired First Out)
22
dan FIFO (First In First Out). Untuk obat-obatan yang disimpan dalam
lemari di ruang farmasi diberi label dengan warna-warna yang berbeda
sesuai tahun kedaluwarsa pada kemasan terluar, antara lain:
a. Warna hijau untuk ED tahun 2019
b. Warna ungu untuk ED tahun 2020
c. Warna pink untuk ED tahun 2021
d. Warna hitam untuk ED tahun 2022
e. Warna biru untuk ED tahun 2023
f. Warna kuning untuk ED tahun 2024
g. Warna jingga untuk ED tahun 2025
5. Pendistribusian
Pendistribusian obat di gudang Puskesmas Kecamatan Jagakarsa
dilakukan berdasarkan surat permintaan barang ke gudang, lalu gudang
akan mengeluarkan Surat Bukti Barang Keluar. Berita acara serah terima
obat dibuat 2 rangkap, lembar asli untuk petugas gudang dan lembar copy
untuk petugas puskesmas yang meminta barang (obat). Kemudian petugas
gudang menyiapkan obat (sistem FEFO/FIFO) sesuai dengan daftar
permintaan dari farmasi kecamatan, unit pelayanan atau farmasi
kelurahan.
Setelah obat sudah disiapkan sesuai daftar permintaan, petugas gudang
mendistribusikan obat ke unit yang mengajukan permintaan obat. Petugas
mendistribusikan obat ke farmasi kecamatan (1 bulan sekali) dan farmasi
kelurahan secara periodik (2 atau 3 bulan sekali), kecuali untuk
permintaan cito.
6. Pemusnahan Dan Penarikan
Proses pemusnahan dilakukan terhadap obat yang telah memasuki
waktu kedaluwarsa atau rusak. Kegiatan pemusnahan di Puskesmas
Kecamatan Jagakarsa dilakukan 2 kali dalam setahun yaitu bulan April
23
A. KESIMPULAN
Berdasarkan Praktek Kerja Lapangan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa yang
dilaksanakaan pada tanggal 31 Maret hingga 10 April 2021 dapat disimpulkan
bahwa:
24
25
B. SARAN
Adapun saran yang dapat penulis berikan yaitu:
26
LAMPIRAN
27
28