Kelas: 1B
Pertemuan ke-8
1. Al-Qur’an
“ dan seseorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain “ . (QS. Al-Isro : 15)
“ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya “ (QS. Al-Baqoroh :
286)
عن عمره فيما افناه وعن جسده فيما اباله وعن علمه بمافعل به وعن ماله من اين: التزل قدم عبد يوم القيامة حتى يسأل عن اربع
اكتسبه وفيما انفقه
“ Tidak akan bergerak kaki seorang hamba pada hari kiamat, sampai dia ditanya tentang 4 hal, yaitu
dari umurnya untuk apa dia dihabiskan, dari kesehatannya untuk apa dia gunakan, dari ilmunya
untuk apa dia amalkan dan dari hartanya dari mana ia dapatkan dan ke mana ia nafkahkan”
Sebagai manusia, yang pertama sekali kita mempunyai tanggung jawab terhadap diri sendiri, baik itu
yang berhubungan dengan diri pribadi maupun dengan atribut yang menempel di diri kita. Hal ini
sesuai dengan sabda Nabi SAW yang berbunyi :
“ Setiap kamu adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dipimpinnya
“ Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (QS. At-Tahrim : 6)
Sebagai mahluk sosial, kita tidak mungkin bisa memenuhi kebutuhan sendiri oleh kita sendiri, dan
kita juga tidak mungkin lepas dari bantuan orang lain. Oleh karena itu, sebagai bagian dari
masyarakat, hendaklah kita saling bahu membahu, tolong menolong dan saling menghargai agar
tercipta kehidupan masyarakat yang harmonis.
Dalam berfikir, berbuat, bertindak dan bertingkah laku manusia terikat oleh norma atau ukuran yang
dibuat oleh negara. Bila perbuatan manusia itu melanggar aturan yang diberlakukan oleh negara,
maka ia harus bertanggung jawab terhadap negara.
Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan, sehingga tindakan manusia tidak bisa
lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam
agama
Hukum Islam adalah Hukum yang ditetapkan oleh Allah melalui wahyunya yang terdapat dalam Al-
Qur’an dan dipertegas oleh Nabi Muhammad SAW melalui sunahnya yang terhimpun dalam hadits-
haditsnya.
Menurut Imam Abu Ishaq asy-Syathibi, tujuan Hukum Islam ada 5, yaitu :
adalah sesuatu yang apabila dikderjakan akan mendapatkan pahala, dan apabila ditinggalkan akan
mendapat siksa. Contohnya seperti sholat fardhu, puasa ramadhan dan lain-lain.
b. Sunah
adalah sesuatu yang apabila dikerjakan mendapat pahala, tetapi apabila dikerjakan tidak berdosa.
Seperti sholat sunat tahajud, puasa senin kamis dll.
c. Mubah
d. Makruh
yaitu apabila dilaksakan tidak berdosa tetapi apabila ditinggalna mendapatkan pahala, seperti
merokok.
e. Haram
yaitu apabila dikerjakan mendapatkan dosa, dan apabila ditinggalkan mendapat pahala, seperti
mabuk, judi dll.
a. Ibadah, yaitu ketika menegakkan hukum islam semata-mata ingin mendapatkan pahala dari Allah
SWT.
b. Amar ma’ruf nahi munkar, yaitu menyuruh kepada manusia untuk selalu berbuat baik dan
mencegah untuk berbuat kejahatan.
c. Zawajir, yaitu pemberian hukuman atau sangsi hukum bagi orang yang melanggarnya.
d. Ta’zim wa ishlahul ummah, yaitu sebagai sarana untuk mengatur sebaik mungkin proses interaksi
sosial sehingga terwujud masyarakat yang harmonis, aman dan bahagia.
yaitu sifat nabi yang mempunyai ciri sebagai manusia yang ideal secara spiritual individual, tetapi
juga menjadi pelopor perubahan, membimbing masyarakat ke arah perbaikan dan melakukan
perjuangan tanpa henti melawan penindasan.
1. Dalam mengatasi krisis kebudayaan dan kemanusiaan, dengan cara menjelaskan dan mengubah
fenomena-fenomena sosial masyarakat yang salah atau kurang baik
2. Dalam mengatasi atau merevitalisasi keberagamaan dalam menjalankan agama dengan kembali
kepada Al-Qur’an dan Sunnah.
وما ارسلنا من رسول اال بلسان قومه ليبين لهم فيضل هللا من يشاء ويهدى من يشاء وهو العزيز الحكيم
Artinya :
“ Dan Kami tidak mengutus seorang Rosulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya. agar dia dapat
memberi penjelasan kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan
memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Artinya :
“ Dan sungguh Kami telah mengutus Musa dengan membawa tanda-tanda kekuasaan Kami, dan
Kami Perintahkan kepadanya “ keluarkanlah kaummu dari kegelapan kepada cahaya terang
benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah. Sungguh pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda kekuasaan Allah bagi seriap orang penyabar dan banyak bersyukur “