Anda di halaman 1dari 134

Topic 1.

SEJARAH PENGERTIAN DAN


PERAN KONGIZ SERTA
KOMPETENSI KONSULTAN GIZI

Nutrition Consultattion 2020: Course 1

Prof. Hardinsyah MS. PhD


Professor of Nutrition, IPB University
President, PERGIZI PANGAN Indonesia
President, Federation of Asian Nutrition Societies (FANS)

HardinIpb Hp/WA 08129192259 Dep Gizi Masyarakat FEMA IPB


Topic 1.
SEJARAH, DEFINISI, PERAN KONGIZ &
KOMPETENSI KONSULTAN GIZI

1. Sejarah & Definisi


2. Peran KonGiz
3. KonGiz & Asuhan Gizi
4. Kompetensi KonGiz
5. Kesimpulan
1.
SEJARAH & DEFINISI
1.Era Kekuatam Gaib (Roh jahat)
2.Era Ketuhanan (Ketidak seimbangan
dunia-akhirat)
3.Era modern (perilaku, emosi dan
lingkungan)
4.Era Digital &Genomik (kecepatan dan
gerak informasi & lebih personal)
Masalah & keb
1. informasi utk
hidup sehat

2.

Tatap muka Tanpa


3. Tatap muka
Selalu ada masalah dan kebutuhan
informasi gizi & kesehatan
Menopause
& Lansia
Pasutri
Bu-mil
+
+ Wanita Ayah
Pria Bayi
+ +
Bu-teki
Ibu

Putra
Putri
Balita

Anak usia
sek
DEFINISI

Konsultan:
Orang yang mempunyai kemampuan
profesional memberikan pendapat dan saran

Klien :
Orang yang membutuhkan pendapat dan saran
dari konsultan

Kongiz :
Kegiatan dialog secara professional dalam
seting pribadi untuk memperoleh pendapat dan
saran solusi masalah gizi.
Robert Lee dan David Nieman (1998) dalam buku
Nutritional Assessment :

Kongiz sbg aktifitas = proses diagnosis &


interpretasi permasalahan gizi klien serta
mereko-mendasikan alternatif upaya mengatasi
masalah gizi klien.

kegiatan dialog secara professional dalam seting


pribadi untuk memperoleh pendapat dan saran
solusi masalah gizi.
Kongiz sbg Ilmu dan Seni:

Ilmu dan seni memberikan pelayanan


secara profesional bagi seseorang yang
menghadapi masalah gizi dan perilaku
makan guna mencari alternatif
pemecahan masalah yang dihadapi
sesuai harapan & keunikannya
(Hardinsyah, 2000)
2.
PERAN KONGIZ
Sering awam menganggap
Ilmu Gizi MEMBINGUNGKAN:

- Diet ini lebih baik,


kemudian ada lagi diet itu
lebih baik

- Kemaren dianjurkan
begitu, sekarang
dianjurkan begini?

- Kemaren katanya itu aman,


sekarang dibilang tidak
aman
- Dll

PERLU RISET, BUKTI, EDUKASI


DAN KONGIZ
Pertama: Iptek Gizi berkembang sangat pesat dan tidak
semua orang mampu dan mempunyai kesempatan memahami
Iptek gizi serta terapannya bagi hidup sehat, cerdas dan
produktif. Organisasi profesi dibidang gizi juga berkembang
semakin kokoh. Secara etik setiap ahli gizi mengemban
tugas penerapan iptek gizi yang berkembang pesat tersebut
bagi kemaslahatan manusia dan masyarakat yang salah
satunya melalui kegiatan konsultasi gizi.

Kedua : Disadari ada variasi antar individu tentang perilaku


makan, pola makan, kebutuhan dan masalah gizi serta faktor
penyebabnya. Oleh karena itu konsultasi gizi yang sifatnya
individual diperlukan menghadapi masalah-masalah gizi
individual.
Ketiga: Semakin meningkatnya demand akan
pentingnya gizi dan menguatnya kebijakan tentang
Paradigma Sehat akan meningkatkan permintaan akan
informasi gizi dan makanan sehat termasuk melalui
kegiatan konsultasi gizi. Jumlah orang sakit rawat inap
hanya sekitar satu persen jumlah penduduk, sementara ada
sekitar 50 % penduduk yang tergolong mampu dan ingin
tercegah dari aneka masalah gizi dan kesehatan (peluang
pangsa pasar bisnis kongizi)

Keempat : Perubahan pola penyakit dari dominasi


penyakit infeksi menjadi penyakit non-infeksi terutama yang
berkaitan dengan masalah gizi perilaku makanan dan gaya
hidup semakin mendorong meningkatnya permintaan jasa
kongiz
Kelima: Kondisi ekonomi yang semakin membaik dan
kemudahan akses pada berbagai media cetak dan elektronik
akan meningkatkan demand masyarakat secara individual
untuk akses pada informasi gizi melalui jasa konsultasi gizi
baik secara tatap muka lansung ataupun melalui berbagai
media, seperti melalui media cetak, radio, TV telepon,
internet dan kombinasinya.
Keenam: Analogi perkembangan praktek dokter keluarga
di daerah perkotaan, dimasa datang setiap keluarga
perkotaan akan cenderung memilih dan berkonsultasi pada
ahli gizi tertentu secara berkala sehingga sejarah dan
perkembangan gizi anggota keluarga/suatu keluarga sebagai
dasar untuk hidup sehat terdokumentasi dengan baik.
CONTOH PROMOSI
KONSULTASI GIZI
3.
KONGIZ DAN ASUHAN GIZI
1. KonGiz
sebagai
intervensi
adalah bagian
dari KonGiz

2. KonGiz dalam
semua prosesnya
bisa juga sebagai
salah satu bentuk
Asuhan Gizi
4.
KOMPTENSI KONSULTAN GIZI

Cakupan Kompetensi (5 Bidang):


1. Konsep fisiologi, anatomi & biokimia gizi (6)
2. Konsep keterkaitan pangan, gizi dan kesehatan
(17)
3. Konsep & keterampilan penilaian status gizi (8)
4. Konsep & keterampilan Dietetik (9)
5. Konsep & keterampilan konsultasi gizi (10)
Items Setiap Bidang Kompetensi (50 Items)

I. Konsep Fisiologi, anatomi & biokimia gizi (6)


1. Sistem dan kerja organ pencernaan

2. Sistem dan kerja pembuluh darah

3. Sistem dan kerja syaraf

4. Sistim dan kerja hormon

5. Sistim eksresi

6. Metabolisme zat gizi dan interaksinya


II. Gizi, pangan dan kesehatan (17)
1. Zat gizi, fungsi dan akibat kekurangan-kelebihan

2. Faktor risiko masalah gizi & penyakit kronik utama


3. Pedoman pangan dan pedoman gizi
4. Hubungan gizi dan pertumbuhan
5. Hubungan gizi dan kecerdasan/perkembangan
6. Hubungan gizi dan stamina
7. Hubungan gizi dan imunitas serta infeksi
8. Hubungan gizi dan penyakit kronik degeneratif
9. Kekhususan gizi dan makanan bagi bayi
10. Kekhususan gizi dan makanan bagi balita
11. Kekhususan gizi dan makanan bagi usia sekolah
12. Kekhususan gizi dan makanan bagi remaja
13. Kekhususan gizi dan makanan bagi ibu hamil
14. Kekhususan gizi dan makanan bagi ibu menyusui
15. Kekhususan gizi dan makanan bagi menopause
16. Kekhususan gizi dan makanan bagi lansia
17. Sumber dan indikasi ketidak-amanan pangan
III. Keterampilan penilaian masalah gizi (8)
1. Mengukur dan menilai berat & tinggi badan
2. Mengukur dan menilai lemak tubuh
3. Menaksir dan menilai konsumsi pangan dan gizi
4. Perilaku makan dan upaya perbaikan
5. Menilai hasil analisis kimia darah dan urin
6. Menilai gejala klinis kekurangan gizi
7. Menilai gejala klinis kelebihan gizi
8. Mengalisis keterkaitan antar indikator stat gizi
IV. Keterampilan perencanaan makanan dan diet (9)
1. Menyusun diet menurut siklus hidup
2. Menyusun diet pengendalian berat badan
3. Menyusun diet pengendalian tekanan darah
4. Menyusun diet bg penderita koroner&stroke
5. Menyusun diet bg penderita diabet
6. Menyusun diet bg penderita gangguan ginjal
7. Menyusun diet bg penderita asam urat
8. Menyusun diet bg penderita osteoporosis
9. Menyusun diet bg penderita gangguan hati
V. Keterampilan komunikasi layanan kongiz (10)
1. Membangun dan membina relasi dgn klien
2. Menganalis masalah gizi klien
3. Memahami harapan klien
4. Memberikan solusi yang aman&mudah bagi klien
5. Membimbing klien membuat rencana yang layak
6. Membangun motivasi dan komitmen diri klien
7. Membangun dukungan bagi klien
8. Menilai kemajuan klien
9. Menggunakan prog analisis gizi dgn komputer
10. Meninterpretasikan hasil analisis gizi bagi klien
Rangkuman Kompetensi Konsultan Gizi
(Minimal meraih skor 3 utk setiap item)
Pencapaian Skor
Aspek Kompetensi maks
4 3 2 1
I 6 24
II 17 64
III 8 32
IV 9 36
V 10 40
Total 50 200
4: Sangat menguasai 2: Kurang menguasai
3: Menguasai 1: Tidak menguasai
Bacaan: (Plus berbagai jurnal artikel)
Kontrak Belajar:
Tata Tertib Kuliash dan Praktikum seperti biasa
5.
KESIMPULAN

1. Konsultasi Gizi berkembang dengan semakin


berkembangnya Iptek psiko-komunikasi, serta
Iptek dan permasalahan Giz
2. Tujuan pembelajaran KonGiz: agar mahasiswa
mengetahui dan terampil memberikan &
mengelola layanan kongiz
3. Ada 6 peran pentingnya Kongiz
4. Kongiz bias sebagai bagian Asuhan Gizi
(intervensi) atau dilakukan mengikuti proses
Asuhan Gizi (ADIME)
5. Sejumlah 50 items kompetensi konsultan gizi yang
minimal perlu dikuasasi untuk menjadi konsultan
gizi yang baik
Hardinsyah 08129192259
Topik 2.
KOMPONEN
KONSULTASI GIZI
Hand-Out
Konsultasi Gizi, 2016

Prof. Dr. Hardinsyah, MS


Hp 08129192259 @Hardin_IPB
Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB

1 24/02/2016 Hardin - Kongiz2


KOMPONEN
KONSULTASI GIZI

1. Klien
2. Konsultan
3. Komunikasi
4. Waktu
5. Masalah dan solusi
6. Pelayanan, Sarana dan Acuan

2 24/02/2016 Hardin - Kongiz2


1. KLIEN

1. Mengalami masalah
2. Mempunyai keinginan/harapan
3. Mempunyai kesempatan
4. Dukungan akses

3 24/02/2016 Hardin - Kongiz2


2. KONSULTAN

1. Penguasaan ilmu
2. Keterampilan
3. Kepribadian
4. Penampilan

4 24/02/2016 Hardin - Kongiz2


3. KOMUNIKASI

1. Prolog- apresiasi
2. Memahami masalah
3. Memahami harapan
4. Mendengarkan
5. Memberi kesempatan
6. Memberi tanggapan
7. Memberi solusi
8. Epilog - apresiasi

5 24/02/2016 Hardin - Kongiz2


4. WAKTU

WAKTU

1. 5–30 menit
2. Prolog – Epilog
3. Cara apoinmen
4. Jadwal

6 24/02/2016 Hardin - Kongiz2


5. SARANA DAN PELAYANAN

Sarana dan Acuan


1. Pengukuran
1. Tempat dan suasana
2. Penilaian (CoP)
2. Acuan
3. Kemungkinan
3. Lembar informasi
sebab-akibat
4. Alat pengukur
4. Akibat -/+ zat gizi
5. Alat penghitung
5. Pgn sumber zat
6. Alat/sarana komunikasi
gizi
6. Diet
7. FAQ

7 24/02/2016 Hardin - Kongiz2


Pelayanan

1. Kenyamanan
2. Keramahan
3. Kecepatan
4. Ketepatan
5. Keberlanjutan
6. Imbalan
7. Bonus
8. Promosi

8 24/02/2016 Hardin - Kongiz2


6. MASALAH DAN SOLUSI

1. Masalah utama
2. Masalah penyerta
3. Kategori masalah
4. Faktor risiko

9 24/02/2016 Hardin - Kongiz2


SOLUSI

1. Solusi utama
2. Solusi penyerta
3. Perencanaan
4. Motivasi

10 24/02/2016 Hardin - Kongiz2


11 24/02/2016 Hardin - Kongiz2
Topik 4
PROSES KONSULTASI GIZI

Hand-out 4
MK. Konsultasi Gizi

Prof. Dr. Hardinsyah, MS


Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB
08129192259 @Hardin_IPB
27/02/2016 Hardin Kongiz4 -2016 1
PROSES DAN PRINSIP
KONSULTASI GIZI

1.Proses
2. Prinsip
3.Contoh

27/02/2016 Hardin Kongiz4 -2016


2
1.
PROSES KONSULTASI GIZI

Pelibatan & interaksi komponen-


komponen konsultasi gizi untuk mencapai
tujuan

Tujuannya:
Memberikan solusi terhadap masalah klien
atau memenuhi harapan klien secara
rasional

27/02/2016 Hardin Kongiz4 -2016 3


PROSES KONSULTASI GIZI

Lingkungan

Klien Komunikasi
Konsultan
interpersonal

Sarana &
Pelayanan

27/02/2016 Hardin Kongiz4 -2016 4


2.
PRINSIP LAYANAN KONSULTASI GIZI

Prinsip dalam proses pelayanan konsultasi


gizi:

Hal-hal yang harus dilakukan secara


sistimatik dalam proses layanan konsultasi
gizi

BIAR TUNTAS
27/02/2016 Hardin Kongiz4 -2016 5
10 Prinsip : BIAR TUNTAS
Bersahabat
Identifikasi dan amati masalah klien
BIAR Analisis penyebab masalah dan potensi klien
Rekam upaya sebelumnya

Tanya harapan
Upaya solusi alternatif
TUNTAS Niat dan pilihan solusi
Tetapkan rencana
Anjurkan solusi sesuai kondisi
Semangati klien untuk melakukan
27/02/2016 Hardin Kongiz4 -2016 6
Bersahabat

 Salam jumpa (sesuai nilai)


 Berjabat tangan (sesuai nilai)
 Mempersilahkan
 Menyiapkan tempat duduk
 Duduk setelah klien duduk
 Mendampingi klien keluar
 Salam pamit

27/02/2016 Hardin Kongiz4 -2016 7


Identifikasi dan amati masalah klien:

 Cermati fakta/hasilpengukuran/form rujukan


 Dengarkan keluhan
 Amati secara klinis
 Dialog utk mempertajam masalah utama

27/02/2016 Hardin Kongiz4 -2016 8


Analisis penyebab masalah dan potensi klien:

 Cermati rangkaian fakta, keluhan & gejala


klinis (hubungan/sebab-akaibat

 Dalami potensi, kekuatan dan kebolehan


klien & lingkungannya dalam memahami
masalah

27/02/2016 Hardin Kongiz4 -2016 9


Rekam upaya sebelumnya:

 Gali dan catat upaya apa saja yang telah


dilakukan klien dalam mengatasi masalah tsb

 Pilah yang mana yang (+) yang mana yang


(-) berdasarkan pengetahuan mutakhir

27/02/2016 Hardin Kongiz4 -2016 10


Tanya harapan
(Yg ini jadi PR, jawaban tertulis minggu dpn)

Upaya solusi alternatif


(Yg ini jadi PR, jawaban tertulis minggu dpn)

Niat dan pilihan solusi


(Yg ini jadi PR, jawaban tertulis minggu dpn)

27/02/2016 Hardin Kongiz4 -2016 11


Tetapkan rencana
(Yg ini jadi PR, jawaban tertulis minggu dpn)

Anjurkan solusi sesuai kondisi


(Yg ini jadi PR, jawaban tertulis minggu dpn)

Semangati klien untuk melakukan


(Yg ini jadi PR, jawaban tertulis minggu dpn)

Itulah : BIAR TUNTAS

27/02/2016 Hardin Kongiz4 -2016 12


27/02/2016 Hardin Kongiz4 -2016
13
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA)

M.K. Konsultasi Gizi (GIZ 328)


Oleh: Muhammad Aries
• Definisi komunikasi interpersonal
• Keterampilan mendengar dan mempelajari
• Keterampilan membangun percaya diri dan
memberi dukungan
• Kesalahan komunikasi yang sering terjadi dalam
konseling
• Zona komunikasi

Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA)


Apa itu KOMUNIKASI ?
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA)
Proses penyampaian pesan, informasi,
gagasan dari sesorang (komunikator)
kepada orang lain (komunikan) baik secara
langsung maupun menggunakan alat bantu

Komunikasi Interpersonal: komunikasi dari seseorang/1 pihak


untuk mendapatkan umpan balik dari pihak lain

Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA)


Tujuan: membantu klien membuat keputusan mengenai diet dan
perubahan perilaku sekaligus melaksanakannya.
Klien yang percaya diri dengan keputusannya tidak akan terpengaruh pendapat lain

Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA)


•Keterampilan mendengar dan
mempelajari
•Keterampilan membangun
kepercayaan diri dan memberi
dukungan

Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA)


1. Komunikasi non verbal
2. Mengajukan pertanyaan terbuka
3. Menggunakan respon/gerakan tubuh
yang menunjukkan perhatian
4. Mengatakan kembali apa yang klien
katakan
5. Berempati/memahami perasaan klien
6. Hindari kata-kata menghakimi

Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA)


Keterampilan mendengar dan mempelajari akan dimiliki oleh
konsultan jika konsultan bisa terasa kehadirannya oleh Klien

Attending: a way of demonstrating acceptance


Konsultan memberikan perhatian
kepada klien sepenuhnya
Fokus dalam mendengar dan mengobservasi komunikasi
verbal dan nonverbal yang klien lakukan, termasuk
keterampilan managing silence, mirroring, dan touching

Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA)


Managing Silence?

Mirrorring?

Touching ?

Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA)


1.Kontak mata
2.Lingkungan
3.Keadaan diri dan emosi
4.Echo

Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA)


1. Terima apa yang dipikirkan dan dirasakan klien
2. Mengenali dan memuji yg telah klien lakukan
3. Memberi bantuan praktis
4. Memberi sedikit informasi relevan
5. Menggunakan bahasa sederhana
6. Memberi saran, bukan perintah
7. Menilai pemahaman
8. Merencanakan tindak lanjut

Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA)


1.Konsultan tidak mampu menangani
hambatan untuk hadir (attending)
2.Menggunakan bahasa menghakimi/judging
3.Menggunakan bahasa perintah

Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA)


1. Prolog- apresiasi
2. Memahami masalah
3. Memahami harapan
4. Mendengarkan
5. Memberi kesempatan
6. Memberi tanggapan
7. Memberi solusi
8. Epilog - apresiasi

Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA)


Bahasa Tubuh
Gerakan atau perilaku anggota tubuh dalam
merespon situasi, pesan atau komunikasi

1. Raut wajah
2. Posisi tubuh & anggota tubuh
3. Intonasi & bunyi

Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA)


TERTEKAN PEDE

PEDE & EGO


RAGU

TIDAK
DIBOHONGI
NYAMAN
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA)
MENILAI BERHARAP

MENGERTI KONTROL EMOSI

MULAI BOSAN
MAU BERTANYA

Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA)


Jarak secara fisik pihak yang terlibat dalam komunikasi tatap muka

ZONA ZONA ZONA ZONA


INTIM PERSONAL SOSIAL PUBLIK

<15 cm 16 cm-1.2 m 1.2 – 3.6 m > 3.6 m


Keluarga, Kenal akrab Rapat Tidak kenal Masyarakat
(Saat bersalaman, Pesta Atasan-bawahan
Profesi) Arisan

Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA)


TERIMA KASIH

Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA)


MASALAH YANG
SERING DIHADAPI
Gemuk diperut
Hipertensi Jerawat
Hiperkolesterol Kulit &kecantikan
Hiperglikemia Imsomnia
Serosis hati Konstipasi
Asam urat Bulimia
Osteoporosis Keluhan menstuasi
Gangguan ginjal Keluhan menopause
Stroke Dementia
Jantung koroner Cara memilih diet
Prostat Diet vegatarian
Pasca operasi Salah diet
Gizi buruk Kanker payudara
Anemia Cara milih suplemen
Tak berotot/kurus Autis
Kegemukan dll
27/02/2016 Hardin Kongiz5 -2016 27
PERILAKU MAKAN & PERUBAHANNYA
(2 minggu pertemuan)

Sub Pokok Bahasan

n PEMBENTUKAN PERILAKU MAKAN & FAKTOR YANG


MEMPENGARUHINYA
n MASALAH ATAU PENYIMPANGAN PERILAKU MAKAN
n TEORI DAN MODEL PERUBAHAN PERILAKU MAKAN
n PERAN LAYANAN KONSULTASI GIZI DALAM PERUBAHAN
PERILAKU MAKAN

1
Pertemuan 8

•Teori dan Model Perubahan Perilaku Makan

•Peran layanan konsultasi gizi dalam perubahan


perilaku makan
Teori dan Model Perubahan Perilaku Makan
Four dominant theories :
1. Health belief model
2. Social cognitive theory
3. Trans-theoretical model of behavior change
4. Theory of planned behavior

These are the dominant theories of health behavior and health education
based on the frequency of their citation within the health promotion
research literature (Glanz, Rimer,&Viswanath, 2008).
Each attempts to explain human behavior, motivation, and the processes of
personal behavior change.
Behavior Change Models and Approaches

Behavior Focus Key Concepts


Change Model/
Approaches
1. Health belief Perception of the • Perceived susceptibility
model health problem and • Perceived impact
appraisal of proposed
behavioral changes are • Perceived advantages of
central to a decision to change
change • Appraisal of barriers
• Self-efficacy
• The health belief model proposes that readiness to take
action is based on the following beliefs :
1. I am susceptible to this health risk or problem
2. The threat to my health is serious
3. I perceive that the benefits of recommended
action outweigh the barriers
4. I am confident that I can carry out the action
successfully
5. Cues to action are present to remind me to take
action
The Health Belief model

Becker et al , (1984)
Health Belief Model
Behavior Change Models and Approaches

Behavior Focus Key Concepts


Change Model/
Approaches
2. Social People and their • Self-efficacy
cognitive environment • Knowledge and skills
theory/social interact required
learning continuously, each
theory influencing the • Learning occurs through
taking action, observation of
other
others taking action, and
evaluation of the results of
those actions
2. Social Learning / Social Cognition

a. Self-efficacy
b. Behavioral capability
c. Expectations
d. Observational learning
e. Reinforcement
f. Social support
a. Self-efficacy
• Definition: the confidence that an individual has to take
action that is before them
• Also known as “personal control”: the extend to which I
can predict in advance the consequences of my
behavior on the people around me & my environment
• Three dimensions:
1. Internal vs external; less confident if from external
2. globality vs specificity; less confident if around
specific areas
3. stability vs instability; less confident if unstable
b. Behavioral Capability

• Knowledge and skills to influence behavior


• application: provide information and training about new behavior
c. Expectations
• Beliefs about likely results of new behavior
• Application: incorporate information about likely results of
behavior in advance
d. Observational Learning
• Beliefs based on observing others like self and / or
visible physical results
• application:
• point out others’ experiences, physical changes
• identify role models to emulate
e. Reinforcement

• Responses to person’s behavior that increase or decrease


changes of recurrence
• application:
• provide incentives, rewards, praise
• decrease possibility of negative response that deter positive changes
f. Social Support
• Defined: communications process that occurs
between people, between providers of support and
recipients of support, that functions very specifically
to help people reduce the uncertainty they face
(Albrecht & Adelman, 1987).
Behavior Change Models and Approaches
Behavior Change Focus Key Concepts
Model/
Approaches
3.Transtheore- Behavior change is • Behavior change is
tical model explained as a describes as a series of
readiness to change
change • Specific behavior change
strategies are identified for
each stage
Transtheoretical Model and The Stages of Change Construct

• The transtheoretical model (TTM) àself-change in behavior is a


process that occurs through five stages and that individuals use a
variety of psychological and behavioral processes in making
changes à model of behavior change, not a model predicting
behavior
The Stages of Change Construct
1. Precontemplation (PC) à the time during which individuals are not aware of,
or not interested in, a behavior or practice that might enhance their health.
Also are those who have tried and failed to make the behavior change,
perhaps many times, and no longer want to think about it.
2. Contemplation (C) à the stage in which individuals are considering making a
change sometime in the near future, usually defined as within the next six
months. They are more aware of the pros of changing but are especially aware
of the costs of changing. Individuals at this stage need motivational activities
rather than action-oriented, behavioral change strategies.
3. Preparation (P) à the stage in which individuals intend to
make a change in the immediate future, usually defined as
one month, and may have already taken some steps in that
direction. Individuals in this stage are ready for action-
oriented strategies that will help them initiate action.
4. Action (A) à the stage in which individuals have started to
engage in the new behavior or practice (often defined as
within the previous six months). They may adopt the practice
on a small scale at first or try out alternative practices, to
find one at which they can be successful and that fits into
their usual routine. Action-oriented strategies are
particularly helpful here.
5. Maintenance (M)à the period in which people have performed the
new behavior or practice for long enough (usually defined as longer
than six months) to be comfortable with incorporating it as part of
their way of life Individuals may need to continue to exert effort to
maintain the behavior and avoid relapse.
• For addictive behaviors, a sixth stage, termination, is included, during
which individuals no longer succumb to any temptation and feel total
self-efficacy. For dietary behaviors, this stage may not be practical or
applicable
Different Stages for Different Behaviors

• Nutrition counselor should note that individuals can be, and usually
are, at different stages of change for different diet-related behaviors.
• There are also considerable spontaneous changes in stages among
people over time, both forward and backward
• Changes in stage are not always linear
Implication for practice
• To improve treatment we must identify variables which predict
weight loss outcomes.

• Model of change helps provide a theoretical insight into the change


process and may help to facilitate customised programmes so
individuals with disordered eating are not necessarily discounted for
surgery (Gorin and Raftopoulos 2008).
Activities that have received empirical support, which help
individuals progress through the stages:

• Consciousness-Raising — increasing awareness of the causes (providing


educational materials, confrontation, media campaigns, feedback, etc.)
• Dramatic Relief — producing an emotional experience which is followed by
a reduced affect if some action can be taken (personal testimonies, media
campaigns, drama)
• Self-reevaluation — inviting individuals to make cognitive and emotional
assessments of their self image (clarify values, provide healthy models,
using imagery)
• Environmental reevaluation — assessments of how the presence or
absence of a behavior might impact one’s social environment
(documentaries, personal stories, family interventions)
Behavior Change Models and Approaches

Behavior Focus Key Concepts


Change Model/
Approaches
4. Theory of Behavior change is • Attitudes toward
Planned determined by behaviour
Behavior intention to • Subjective norm
(TPB) behave in certain • Perceived behavior
ways control
• Azjen (1991) suggested various factors combine to form an
intention to act a certain way.

Attitudes toward
behaviour

Intention to
Subjective
behave in a Behaviour
norms
certain way

Perceived
behavioural
control
• The theory explanations how people take in information around them and
use it to form intentions to act.
• Intentions (i.e., a person’s conscious plan to enact a certain behavior) are
connected directly to behavior, and there are three other variables that
affect a person’s behavioral intention. An individual’s attitude regarding the
behavior and knowledge of subjective norms contributes to the likelihood
of a person intending to act.
• A person who believes that performing the behavior will lead to positive
consequences and has positive feelings about performing the behavior will
have a positive attitude toward the behavior, which increases that person’s
intention to act and vice versa.
• Subjective norms refer to what an individual believes others typically do
with regard to the behavior as well as others’ opinions of the importance
of performing the behavior. If a person thinks that other people value the
behavior
and the person is motivated to please those others, this increases
the likelihood of forming an intention to act. Conversely, if a person
is not motivated to conform to the behavior norms of those around
him and they value the behavior, he is not likely to have a strong
intention to act.
• Perceived behavioral control is an individual’s perception of whether
the behavior will be easy or difficult to perform given the
circumstances. Behaviors that one has control over (i.e., that are
easily performed) are more likely to be carried out than ones that are
difficult to perform.
Peran layanan Konsultasi Gizi dalam Perubahan
Perilaku Makan
Enam Prinsip Teknik Perubahan
Perilaku Makan (PM) dalam Konsultasi Gizi

• Memahami masalah PM &


1 konsekuensinya

• Meningkatkan motivasi utk


2 perubahan PM

• Mengupayakan perubahan PM
3
ENAM PRINSIP ….Con’t

• Mengupayakan perubahan gaya hidup


4

• Menciptakan reward system (+/-)


5

• Pengendalian diri dan dukungan


6 sosial
1. MEMAHAMI MASALAH PM DAN
KONSEKUENSINYA

• Outcome (status kes & gizi)


1

• Proses (perilaku yang berkaitan dgn


2 intake, kebiasaan makan, dll)

• Faktor-faktor terkait dgn perilaku


3
2. Meningkatkan motivasi utk perubahan PM

• Memahami alasan & tujuan


1 perubahan

• Memberikan dukungan
2

• Memberikan kisah sukses & gagal


3
3. MENGUPAYAKAN PERUBAHAN PM

1 • Membuat rencana perubahan PM


1 (Proses yang memerlukan waktu)

2 • Membangun komitmen perubahan


2 PM

•Memulai dari yang sederhana dan


3 • 3. Memulai dari yang sederhana
mudah menuju PM sehat
3 dan mudah menuju PM sehat
3. MENGUPAYAKAN PERUBAHAN PM

• Memantau perubahan
PM
4
4. PERUBAHAN GAYA HIDUP
• Merencanakan perubahan unsur gaya
hidup non-PM (tapi terkait PM =
1 kegiatan fisik/olahraga, stres, dll )

• Membangun komitmen utk


2 perubahan

• Memulai dari yang sederhana dan


3 mudah
4. PERUBAHAN GAYA HIDUP

• Memantau perubahan
unsur gaya hidup
terkait PM
4
5. PENGHARGAAN & SANKSI

• Melibatkan orang dekat &


1 keluarga

• Melibatkan lingkungan
2

• Keterbukaan untuk dikritik


3
5. PENGHARGAAN & SANKSI

• Mengaitkan hal-hal
khusus (ULTAH dsb)
4
6. PENGENDALIAN DIRI DAN
LINGKUNGAN
• Pengendalian diri (memelihara
komitmen diri, kegiatan
1 keagamaan, belanja dan makan)

• Pengendalian lingkungan (pesta,


kegiatan sosial, dll)
2
Reference:
• Contento IR. 2011. Nutrition Education: Linking Research, Theory and
Practice. Second Edition. Jones and Bartlett Publishers, Boston.
• Holli BB & Beto JA. 2018. Nutrition Counseling and Education Skills :
A Guide for Professionals. 7th Edition. Wolters Kluwer Health,
Philadelphia.
• Snelling A. 2014. Introduction to Health Promotion. Jossey-Bass,
Wiley, San Fransisco.
• J Am Diet Assoc. 2010. State of the Evidence Regarding Behavior
Change Theories and Strategies in Nutrition Counseling to Facilitate
Health and Food Behavior Change.

Anda mungkin juga menyukai