Prodi D III Kebidanan Sekolah Vokasi UNS Mendengar Aktif • Menjadi pendengar aktif bagi konselor sangat penting krn : 1. Menunjukkan kepedulian 2. Merangsang & memberanikan klien bereaksi secara spontan thd konselor 3. Menimbulkan situasi yg mengajarkan Utk mencapai tujuan dari komunikasi perlu saling memahami & saling mendengarkan • Komunikasi terapeutik bidan perlu mempelajari ketrampilan mendengar secara aktif bidan dpt mendengarkan secara menyeluruh, runtut & efektif dari keseluruhan keluhan & kebutuhan klien. • Mendengar aktif komunikasi dpt efektif&sgt bermanfaat dlm mlkn asuhan kpd klien pd proses manajemen kebidanan terutama pengkajian. • Untuk mjd pendengar yg baik konselor harus mpy kemampuan sbb : 1. Mampu berhubungan dgn org diluar kalangannya 2. Mpy cara2 utk membantu klien 3. Memperlakukan klien utk menimbulkan respon yg bermakna 4. Bertanggung jawab bersama klien dlm konseling 4 bentuk mendengarkan yg bisa dgnk sesuai situasi yg dihadapi dlm KIP/K 1. Mendengar pasif (diam) Biasanya dlkn saat klien menceritakan masalahnya, berbicara tanpa henti, menggebu2 dgn perasaan kesal/ sedih, saat klien berhenti bicara sejenak, konselor dpt diam untuk memberi kesempatan klien berpikir & menenangkan diri. 2. Memberi tanda perhatian verbal Konselor perlu memberikan respon pd klien dgn mgnk kata2 atau perhatian verbal v utk memberikan motivasi pd klien agar semangat dlm berbicara v bisa dlkn sewaktu klien bercerita pjg ttg peristiwa yg dialaminya. Contoh : ya...., lalu....., terus...., selanjutnya bgmn.... 3. Membuka pembicaraan, undangan utk berbicara (mengajukan pertanyaan utk mendalami & klarifikasi) Mengajukan pertanyaan dlkn apabila konselor blm puas dgn jawaban yg diberikan klien, perlu klarifikasi mengikuti alur pembicaraan klien. Contoh : “mengapa kecelakaan ini bisa tjd pd ibu?” 4. Mendengar aktif Memberikan umpan balik/ merefleksikan isi ucapan & perasaan yaitu merangkum, merefleksikan isi ucapan(parafrasing), refleksi perasaan. a. Merangkum • Dlm komunikasi ungkapan2 mgnk pesan yg pjg lebar oleh krn itu sbg wujud penerimaan kita thd ungkapan tsb diperlukan ketrampilan merangkum. • Merangkum adl menyampaikan kembali hal2 inti dari ucapan klien stlh memberikan kesempatan kpd klien utk berbicara bbrp waktu. • Biasa dlkn pd akhir pembicaraan atau saat mau beralih topik. • Dgn merangkum akan mengingatkan lagi pd klien pokok pembicaraan. • Cara ketrampilan merangkum : 1. Memberikan kesempatan pd klien utk menyampaikan ungkapannya scr lengkap 2. Menunjukkan sikap & perhatian 3. Membuat catatan2 utk merangkum pembicaraan 4. Memberikan respon diakhir pembicaraan dlm bentuk rangkuman pembicaraan b. Refleksi Isi (paraphrasing) • Adl : menyatakan kembali ucapan/ pesan klien dgn mgnk kata2 lain, memberi masukan kpd klien ttg inti ucapan yg baru dikatakan klien dgn cara meringkas atau memperjelas ucapan klien. • Biasa dlkn dgn mgnk sebagian dari kata2 yg klien & ditambah dgn kata2 konselor • Contoh : “Jadi selama ini persepsi ibu adalah .....”, “Maksudnya ibu, seharusnya.....” c. Refleksi perasaan • Mengungkapkan perasaan klien yg teramati oleh konselor dari intonasi suara, raut wajah & bahasa tubuh klien maupun dari hal2 yg tersirat dari kata2 verbal klien, berhubungan dgn emosi klien. • Contoh : “Ibu nampak gugup, menjawab pertanyaan saya”, “Ibu nampak bingung” • Tujuan refleksi perasaan : bidan dpt mengerti perasaan klien, mengetahui emosi klien & membantu klien menyelesaikan masalahnya. • Apa beda refleksi dan merangkum?? Bahwa refleksi adalah : • Dilakukan stlh bbrp waktu yg lama stlh berkomunikasi scr langsung dgn klien • Mencakup bbrp informasi yg diucapkan klien • Diawali & diakhiri dgn percakapan penyampaian tujuan • Ada transisi & peralihan antar topik & memberi penjelasan thd masalah klien yg rumit. Hal yg dlkn bidan agar dpt mendengarkan scr efektif : • Punya motivasi : dengarkan apa yg dikatakan klien dgn seksama & penuh perhatian & bgmn ia mengatakan hal itu. Perhatikan bgmn intonasi suara, pemilihan kata, ekspresi wajah & gerakan tubuhnya. Dengarkan klien dgn seksama, jgn berfikir apa yg akan anda katakan selanjutnya. • Mengadakan kontak mata Ini membantu utk memusatkan perhatian, mengurangi gangguan pd hal2 sekitar, mendorong klien tetap berminat utk berbicara. Jika bidan tdk mengadakan kontak mata klien akan menafsirkan bahwa bidan tdk tertarik utk berbicara dengannya, kmd akan mengambil jarak. • Menunjukkan minat Tunjukkan bahwa bidan tertarik pd apa yg dikatakan klien, perasaan2 yg menyertai & kebutuhan2 yg terkandung dlm pembicaraan. Tempatkan diri pd posisi klien selama mendengarkan, rasakan apa yg dirasakan/ dialami klien seolah2 itu tjd pd diri anda. • Menghindari tindakan2 yg mengganggu Bentuk tindakan yg mengganggu : melihat jam berulang kali, memainkan benda (mis: pensil), menghentak2kan sepatu, dll. Bidan : duduk menghadap klien dgn nyaman, tatap & perhatikan klien ketika berbicara, terima klien apa adanya, jgn menghakimi/ memberikan penilaian dari luarnya saja. • Tdk memotong pembicaraan Pd saat klien blm menyelesaikan pembicaraannya jgn memotongnya. Kdg lakukan mendengar pasif (diam), beri waktu klien utk berfikir, bertanya & bicara. Lakukan pengulangan/ refleksikan apa yg bidan dengar shg baik bidan maupun klien tahu bahwa bidan telah paham. Tunjukkan tanda perhatian verbal & non verbal (sesekali mengangguk atau mengelus tangan/ pundak klien disesuaikan dgn budaya & keyakinan masing2). • Bersikap wajar Tdk berlebihan dalam usaha utk mendengar & melebih2kan bahasa tubuh ini dpt mengurangi rasa percaya diri & ketulusan utk mendengarkan.