Anda di halaman 1dari 10

Sigma Teknika, Vol.1, No.

2 : 233-242
November 2018
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

KONSEP PERENCANAAN TAPAK


PADA PERENCANAAN RUSUN MAKO BRIMOB BATAM

Supriyanto
Program Studi Aristektur Fakultas Teknik Universitas Riau Kepulauan
Email: supriyanto@ft.unrika.ac.id.

Abstrak
Tapak memiliki artian sebagai sebidang tanah atau sebidang lahan yang memiliki batas-batas wilayah
yang jelas termasuk dengan karakteristik dan kondisi fisik yang ada didalamnya. Sementara
perencanaan tapak menurut (Brogden,1985) adalah seni menata lingkungan buatan manusia dan
lingkungan alamiah, guna menunjang kegiatan manusia. Pengkajian perencanaan tapak (site planning)
sering tersusun dalam dua komponen yang berhubungan, yaitu faktor lingkungan alam dan faktor
lingkungan buatan manusia. Pendapat lain tentang perencanaan tapak adalah, perencannaan tapak atau
landscape site planning, didalamnya juga tercakup lansekap design, merupakaan usaha penanganan
tapak secara optimal melalui prosses keterpaduan penganalisaan dari suatu tapak dan kebutuhan
program penggunaan tapak, menjadi suatu sintesa yang kreatif.

Kata Kunci: Tapak, Kontur, Kelayakan kemiringan, aksesibiltas, efektifitas lahan.

Abstract
Site planning has the meaning of a piece of land or a piece of land that has clear boundaries
including the characteristics and physical conditions in it. Meanwhile site planning according to
(Brogden, 1985) is the art of managing man-made and natural environments to support human
activities. Site planning studies are often composed of two related components, namely natural
environmental factors and man-made environmental factors. Another opinion regarding site planning
is, site planning or landscape site planning, which includes landscape design, which is an effort to
handle the site optimally through an integrated process of analyzing a site and the needs of a site use
program, into a creative synthesis.

Keywords: Site, Contour, Topografi feasibility, accessibility, land effectiveness

PENDAHULUAN disekitarnya. Sejalan dengan hal tersebut,


menurut (Snyder,1984) perencanaan tapak
Perencanaan tapak adalah pengolahan fisik
adalah seni menata lingkungan buatan &
tapak untuk meletakkan seluruh kebutuhan
lingkungan alamiah guna menunjang kegiatan
rancangan di dalam tapak. Perencanaan tapak
manusia. Pengkajian perencanaan tapak (site
dilakukan dengan memperhatikan kondisi
planning) sering tersusun dalam dua
tapak dan kemungkinan dampak yang muncul
komponen yang berhubungan, yaitu faktor
akibat perubahan fisik di atasnya. Tujuan dari
lingkungan alam dan faktor lingkungan buatan
perencanaan tapak adalah agar keseluruhan
manusia. Sementara Perancangan Tapak (la
program ruang dan kebutuhankebutuhannya
dapat diwujudkan secara terpadu dengan
memperhatikan kondisi, lingkungan alam,
lingkungan fisik buatan dan lingkungan sosial

233
Sigma Teknika, Vol.1, No.2 : 185-195
November 2018
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

ndscape site planning), di dalamnya juga penanganan tapak (site) secara optimal
tercakup lansekap design, merupakan usaha
melalui proses keterpaduan penganalisaan dari Batam, Kepulauan Riau 29472, dan jalan
suatu tapak dan kebutuhan program ini merupakan jalan provinsi yang saat ini
penggunaan tapak, menjadi suatu sintesa yang keberadaannya sangatlah strategis,
kreatif. mengingat jalan Trans Barelang ini
Lokasi Rusun Mako Brimob terletak diderah merupakan jalan yang menghubungkan
perbukitan yang mempunyai kontur cukup pulau-pulau Batam, Rempang dan Galang,
terjal, sehingga untuk meletakkan bangunan dimana dalam perkembangan kota nantinya
Rusun Mako Brimob ini diperlukan suatu pulau-pulau ini merupakan perencanaan
analisa Tapak yang sangat matang. jangka panjang sebagai tujuan investasi
baik diperuntukkan bagi investor dalam
TUJUAN maupun luar negeri.
Tujuan dari perencanaan tapak adalah agar Sedangkan lokasi tapak yang nantinya akan
keseluruhan program ruang dan kebutuhan- dibangun Rusun Mako Brimob Polda
kebutuhannya dapat diwujudkan secara Kepri, dimana bangunan ini merupakan
terpadu dengan memperhatikan kondisi, bangunan hunian yang diperuntukkan bagi
lingkungan alam, lingkungan fisik buatan dan anggota kepolisian yang sudah berkeluarga
lingkungan sosial disekitarnya. dengan konsep type bangunan dengan
ukuran luas sebesar 45 M2, hal ini sesuai
DATA DAN PEMBAHASAN dengan bangunan Rusun yang sudah pernah
A. Data Tapak dibangun.
Tapak berada di lokasi jalan Trans
Barelang, Tembesi, Kec. Sagulung, Kota

 Lokasi Rencana Pem-


bangunan Rusun Mako
Brimob Polda Kepri
Kota Batam

234
4
Sigma Teknika, Vol.1, No.2 : 185-195
November 2018
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

 Lokasi Rencana Pembangunan


Rusun Mako Brimob Polda
Kepri Kota Batam

Gambar 2.1. Tapak lokasi Rusun Mako Brimob Polda Kepri

B. Analisa Kontur tanah rumah susun yang sudah ada


Tapak yang berada pada lokasi tersebut terbangun.
diatas merupakan lahan yang Bentuk dan luasan lahan yang akan
berbukit/berkontur yang cukup tinggi, dipotong mengambil kurang lebih sama
kemudian berangkat dari lokasi rumah dengan luasan tanah pada pembangunan
susun (Rusun) yang ada saat ini (yang rumah susun yang sudah dibangun
sudah dibangun) dengan posisi elevasi sebelumnya, ditambah dengan adanya
muka tanah yang ada dimana arah barat kemiringan tanah pada sisi barat daya
daya dibatasi dengan adanya batu miring rencana akan dibangunnya rencana rumah
sebagai konstruksi penahan tanah, susun yang baru.
kemudian diambil elevasi setinggi bagian Dan lokasi rencana akan dibangunnya
atas batu miring tersebut sebagai elevasi Rusun Mako Brimob Polda Kepri Kota
muka tanah untuk rencana rumah susun Batam apabila dilihat dari berbagai sudut
yang baru dengan tinggi elevasi tanah pandang adalah sebagai berikut :
setinggi 2 meter terhadap elevasi muka

235
Sigma Teknika, Vol.1, No.2 : 185-195
November 2018
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

Gambar 2.2. Orientasi dari beberapa sudut pandang Lokasi Rencana Bangunan Rusun Mako
Brimob Polda Kepri terhadap lokasi Tapak
Tapak rusun mako brimob polda kepri bearada pada lokasi yang berbatasan antara lain :

 Sebelah tenggara : perumahan


 Sebelah barat daya : rusun eksisting
 Sebelah barat laut : akses masuk menuju lokasi site
 Sebelah timur laut : bukit yang belum dipotong.
Sedangkan data Topografi Tapak sebagai berikut:

Gambar 2.3. Photo eksisting lokasi perencanaan

236
Sigma Teknika, Vol.1, No.2 : 185-195
November 2018
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

Gambar 2.3. Hasil Pengukuran lokasi Rusun Mako Brimob Polda Kepri

Sesuai dengan hasil akhir pengukuran di oleh adanya batu miring yang ada di samping
lapangan bahwa kondisi lokasi yang akan rusun eksisting saat ini, kemudian dari elevasi
dibangun bangunan Rusun Mako Brimob selevel atas batu miring ini dipotong sesuai
Polda Kepri kota Batam terletak pada area kebutuhan areal yang akan dibangun Rusun
yang berbukit sehingga perlu adanya Mako Brimob Polda Kepri Kota Batam kurang
pemotongan tanah menjadikan lokasi lahan lebih sejauh 50 meter, lalu dibuat sloope tanah
siap bangun. miring tapi pada bagian bawah sloope-nya
Dari hasil pengukuran juga dapat ditunjukkan dibuat kontruksi batu miring dengan dibuat 2
bagaimana tingginya tanah yang dipotong, dan trap dan masing-masing trap tinggi lebih
itu artinya volume tanah yang akan dipotong kurang 2 meter.
menjadi biaya tinggi dalam pelaksanaannya
nanti. Dan perletakan massa bangunan Rusun Dan rencana bukaan lahan yang akan
Mako Brimob Polda Kepri Kota Batam dikerjakan terkait adanya potong tanah (cut
nantinya memiliki perbedaan posisi elevasi tanah) adalah seluas area rusun sebelahnya
tanah berkisar beda tinggi lebih kurang 2 yang sudah terbangun (rusun eksisting).
meter, hal tersebut sudah dapat ditunjukkan

237
Sigma Teknika, Vol.1, No.2 : 185-195
November 2018
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

Gambar 2.4. Tata letak rencana dibangunnya rusun mako brimob polda kepri

C. Analisa Pencapaian

Gambar 2.5. Tata letak rencana dibangunnya rusun mako brimob polda kepri

Pada saat ini Main entrance bangunan rusun mako brimob polda kepri dapat dicapai dari arah
barat laut, arah pencapaian ke lokasi rusun dapat ditempuh pengunjung/tamu setelah mencapai
kawasan Satbrimob Polda Kepri.
Jadi pencapaian ke lokasi rusun mako brimob polda kepri dapat dicapai setelah sampai pada
kawasan Satbrimob Polda Kepri yaitu setelah masuk gerbang utama terus menuju ke arah barat
laut (menuju arah masjid brimob) dan dengan mengitari kawasan Satbrimob Polda Kepri (lewat
belakang kantor utama Satbrimob Polda Kepri) dengan melewati bangunan rusun brimob yang

238
Sigma Teknika, Vol.1, No.2 : 185-195
November 2018
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

pertama dibangun terus menuju ke arah hadap rusun eksisting, karena arah akses
tenggara untuk menuju bangunan rusun dari rusun mako brimob polda kepri
yang kedua dibangun dan disamping datang dari arah barat laut yaitu arah
rusun eksisting inilah rencana akan datang dari mulai masjid brimob lalu
dibangun rusun mako brimob polda melewati rusun yang ditempati para
kepri yang memiliki perbedaan parajurit yang masih bujang terus
ketinggian elevasi tanah setinggi lebih menuju rusun eksisting dan kawasan
kurang 2 meter. Dan posisi hadap perumahan di lingkungan Satbrimob
bangunan rencana rusun mako brimob Polda Kepri.
polda kepri masih sama dengan arah

Gambar 2.6. Gubahan Massa Rusun Brimob Polda Kepri

Dalam Perancangan bangunan Rusun kawasan satbrimob polda kepri kota


Mako Brimob Polda Kepri Kota Batam batam, karena gerbang utama tersebut
mengenai akses masuk lokasi merupakan jalan satu-satunya dalam
perencanaan hanya dapat ditempuh pencapaian ke lokasi bangunan Rusun
melalui gerbang utama yang masuk ke Mako Brimob Polda Kepri Kota Batam.

239
Sigma Teknika, Vol.1, No.2 : 185-195
November 2018
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

Gambar 2.7. Sirkulasi terhadap Tapak lokasi Rusun Brimob


D. Analisa terhadap Arah Lintasan Matahari
Berdasarkan analisis diketahui bahwa permukaan bangunan akan lebih banyak
bentuk segi empat merupakan bentuk menerima radiasi panas matahari secara
yang paling efisien dalam hal berlebihan yang mengakibatkan
menimalisir radiasi panas matahari dan temperatur di dalam bangunan akan naik
mudah dalam hal pengkondisian udara dan panas. Serta penggunaan vegetasi di
di dalam bangunan, selain itu bangunan sekitar area bangunan, dimana vegetasi
yang tegak lurus atau yang sejajar berfungsi sebagai filter radiasi panas
dengan arah matahari harus dihindari. matahari di luar bangunan.
Karena jika tegak lurus dengan matahari

2.8. Analisa terhadap Sinar matahari dan Angin

240
Sigma Teknika, Vol.1, No.2 : 185-195
November 2018
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

E. Analisa terhadap Arah Angin


Area tapak yang berada daerah pada sekitar bangunan apabila
perbukitan menyebabkan pada bulan ditanam tanaman pohon sebagai
tertentu biasanya ada angin kencang filter terhadap kencangnya terpaan
yang bertiup. Untuk menimalisir angina, karena adanya vegetasi
tekanan angin pada bangunan maka dapat mengurangi kecepatan angin
perlu menggunakan vegetasi yang sekitar 40 ― 50% dan juga dapat
berfungsi untuk mengurangi mengarahkan lintasan angin.
kecepatan angin tersebut. Dimana

Gambar 2.9. Analisa terhadap arah angin

F. Analisa Terhadap Aliran Drainase


Pembangunan Rusun Mako Brimob Brimob Polda Kepri Kota Batam,
Polda Kepri Kota Batam harus juga dimana lokasi rusun berada pada suatu
memperhatikan system drainase yang ketinggian lebih kurang 2 meter dari
ada di lingkungan lahan yang sudah ada elevasi rusun eksisting. Sehingga system
di lokasi Kawasan Mako Brimob Polda drainase yang terjadi pada area rusun
Kepri itu sendiri. mako brimob polda kepri lebih mudah
Membicarakan system drainase tidak menuju drainase eksisting yang sudah
terlepas dengan kondisi topograpi lokasi terbentuk, dengan penempatan macam
rencana pembangunan Rusun Mako saluran disesuaikan dengan posisi

241
Sigma Teknika, Vol.1, No.2 : 185-195
November 2018
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

saluran dengan tangkapan air yang pertemuan pada saluran yang lebih besar
diterima. Seperti macam saluran pada seperti pada saluran lingkungan maka
keliling bangunan menggunakan jenis bak control dapat menggunakan hingga
saluran U30 kemudian menuju saluran sampai ukuran 120X120 cm. Kemudian
lingkungan dengan U40 dan U80 atau apabila saluran menuju arah buangan
U100, dan tiap adanya pertemuan antar yang tedapat jalan maka dibuat krosing
saluran ditempatkan bak control, jalan dengan membuat gorong-gorong
misalkan pada pertemuan pada saluran yaitu bisa gorong-gorong ukuran ø60 cm
U30 maka bak control menggunakan dan bisa sampai dengan ukuran
ukuran 60X60 cm, terus pada ø100cm..

Gambar 2.10. Rencana Sistem Drainase

KESIMPULAN Neufert, Ernst. (1996) . Data Arsitek (Jilid 1).


Jakarta: Erlangga.
Tata letak suatu bangunan sangat tergantung
Neufert, Ernst. (2002) .Data Arsitek (Jilid 2).
dengan kondisi lahan yang tersedia. Banyak
Jakarta: Erlangga.
faktor yang harus diperhatikan dalam menata
Edward T. White, Analisis Tapak, Intermedia
bangunan dalam suatu tapak, yaitu orientasi
Joseph De Chiara dan Lee E. Koppelman
terhadap kontur, arah lintasan matahari, arah
(1978), Standar Perencanaan Tapak,
angin, pencapaian, serta arah aliran drainase.
Jakarta: Erlangga
DAFTAR PUSTAKA Rustam Hakim (1987), Unsur Perancangan
Dalam Arsitektur Lansekap, Jakarta:
Erwin kallo, (2009), Panduan Hukum untuk
PT. Bina Aksara
Pemilik/ Penghuni Rumah Susun,
Jakarta, Minerva Athena Pressindo

242

Anda mungkin juga menyukai