Anda di halaman 1dari 3

Pentingnya Perlindungan hukum terhadap

tindakan Pemerintah
Eksistensi pemerintah sendiri sebagai sebuah organisasi, yang mana merekalah yang
menjalankan proses pemerintahan dengan segala kedudukan hukumnya sehingga pada gilirannya
pemerintah dapat melakukan serta menghasilkan produk & perbuatan hukum secara benar.
Kemampuan pemerintah tersebut, yakni melakukan perbuatan hukum secara benar ini tentu saja
harus dibarengi dengan pemahaman yang baik dari aparatur pemerintah itu sendiri, dimana
bukan hanya dasar hukum dilakukannya tindakan atau perbuatan hukum pemerintah, tapi juga
memiliki pemahaman secara memadai bahwa tindakan dan perbuatan hukum pemerintah dalam
rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat patutnya sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan masyarakat.

Maka dari itu, hukum dan perlindungan hukum begitu diperlukan disini. Pengaturan kepada
rakyat yang dilakukan oleh pemerintah mendasarkan pada Hukum Administrasi Negara atau
hukum perdata, tergantung dari sifat dan kedudukan pemerintah dalam melakukan tindakan
hukum tersebut. Pemerintah dalam hukum administrasi sebagai kesatuan, sebagai badan yang
diberi kewenangan, dengan demikian berwenang untuk menetapkan tindakan, menurut hukum
administrasi, dan olehnya itu mempengaruhi keadaan atau kondisi hukum orang lain, atau untuk
menjalankan tindakan hukum (berdasarkan hukum perdata) arti badan pemerintah secara hukum.
Dalam menjalankan fungsi publik dari administrasi negara inilah akan menimbulkan berbagai
macam dampak, terutama berkenaan dengan hak-hak dari masyarakat, termasuk badan usaha di
dalamnya yang dimiliki oleh masyarakat. Antara pemerintah selaku pemerintah dengan
pemerintah selaku administraisi negara mengambil keputusan dengan wewenang yang sama,
yakni “wewenang kenegaraan" atau wewenang publik.

Namun Pemerintah selaku pemerintah mengambil keputusan pemerintahan, dan


sebagai Administrator mengambil keputusan administratif. Selain itu keputusan pemerintah yang
diambil merupakan pelaksanaan atau eksekutif (politieke daad) penegakan undang-undang dan
wibawa negara, sedangkan keputusan administratif diambil sebagai keputusan penyelenggaraan
atau realisasi (materiele daad). Tindakan Pemerintah Tugas-tugas publik yang ada dipundak
administrasi negara ini tidak dapat dilepaskan dari landasan yang menjadi dasar administrasi
negara dalam bertindak. Landasan dari tindakan yang diambil oleh administrasi negara tentunya
berdasarkan pada ketentuan peraturan di dalam hukum administrasi negara (administratieve
rechtsregels), sebagai dasar yang membenarkan tindakan itu secara hukum (juridische
rechtsvaardiging), sesuai dengan konsep dari negara hukum. Peraturan hukum (rechtsregels) ini
terkait dengan organisasi dari instansi administrasi negara (organische rechtsregels), dan
mengenai fungsi-fungsi administrasi negara (functionele rechtsregels).

Atribusi, delegasi dan mandat merupakan sumber wewenang dalam negara hukum yang
demokratis, dimana salah satu asas negara hukum yang demokratis, bahwa setiap tindakan
pemerintah harus berdasarkan atas hukum (asas legalitas, asas rechtmatigheid van bestuur).
Setiap tindakan badan/pejabat tata usaha negara harus berdasarkan pada undang-undang formal
sebagai wujud dari pengakuan dan penghargaan terhadap kedaulatan rakyat. Atribusi dalam hal
ini lebih penting artinya, apabila dikaitkan dengan adanya tindakan pemerintah yang meletakkan
beban tertentu atau kewajiban tertentu kepada rakyatnya.

Sulit membayangkan negara tanpa aturan hukum yang jelas, dimana kekuasaan hanya dimiliki
oleh mereka-mereka yang memang punya posisi kuat nan strategis, sedangkan bagi mereka yang
lemah dan tak cukup punya sumber daya kekuasaan hanya akan menjadi bulan-bulanan mereka
yang pemangku kekuasaan, dimana ditindas sedemikian rupa tanpa perlindungan adalah hal yang
wajar terjadi bila keadaan yang memang demikian. Sudah barang tentu, tidak ada sesiapapun
yang ingin ada dalam kondisi seperti ini, bukan hanya mengembalikan peradaban manusia ke
zaman kuno, juga dapat mempercepat punahnya spesies manusia. Bukan berlebihan kiranya, jika
sebuah kelompok manusia dengan segala kebutuhan dan kepentingannya tidak diatur oleh
sebuah aturan yang jelas, maka hukum rimba lah yang bermain, siapa yang kuat dialah yang
akan bertahan. Efek samping dari hal tersebut cukup bisa untuk memicu kemiskinan,
kesenjangan sosial lalu pada gilirannya juga akan berpengaruh pada tingkat kesehatan mereka
mereka yang tak cukup mampu bertahan dan kemudian mati secara perlahan.

Untuk di Indonesia sendiri, seperti yang kita sama-sama ketahui, dalam Pasal 1 ayat 3 UUD
1945 disitu terpampang dengan gamblang menerangkan bahwasanya Indonesia adalah negara
Hukum, “Negara Indonesia adalah negara hukum”. Hal ini mendasarkan pada penjelasan UUD
1945 bahwa Negara Indonesia berdasar atas hukum (rechtstaat) dan tidak berdasar atas
kekuasaan semata (machstaat). Oleh karena itu negara tidak boleh melaksanakan aktivitasnya
atas dasar kekuasaan belaka, tetapi harus berdasar pada hukum. Pemerintah memiliki dua
kedudukan hukum yaitu sebagai wakil dari badan hukum public dan sebagai pejabat
(ambtsdrager) dari jabatan pemerintahan. Ketika pemerintah melakukan tindakan hukum dalam
kapasitasnya sebagai wakil dari badan hukum, maka tindakan tersebut diatur dan tunduk pada
ketentuan hukum keperdataan, sedangkan ketika pemerintah bertindak dalam kapasitasnya
sebagai pejabat, maka tindakan itu diatur dan tunduk pada hukum administrasi negara. Baik
tindakan hukum keperdataan maupun publik dari pemerintah dapat menjadi peluang munculnya
perbuatan yang bertentangan dengan hukum, yang melanggar hak-hak warga negara.

Dengan fakta demikian, rakyat akan jadi pihak yang inferior jika dibandingkan dengan
pemerintah itu sendiri, yang mana seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya pemerintah punya
seperangkat wewenang yang oleh rakyat belum tentu mereka miliki. Maka perlindungan hukum
menjadi sangat penting, dimana tujuan pentingnya perlindungan dan penegakan hukum tidak lain
dan tidak bukan guna memastikan subjek hukum memperoleh setiap haknya. Kemudian, apabila
ada pelanggaran akan hak-hak tersebut, adanya perlindungan hukum dapat memberikan
perlindungan penuh pada subjek hukum yang menjadi korban. Setidaknya ada dua macam
perlindungan hukum bagi rakyat, yaitu perlindungan hukum preventif dan represif. Perlindungan
hukum preventif memberikan rakyat kesempatan untuk mengajukan keberatan atau pendapatnya
sebelum suatu keputusan pemeritah mendapat bentuk yang defintif. Artinya perlindungan hukum
preventif ini bertujuan untuk mencegah terjadinya sengketa, sedangkan represif bertujuan untuk
menyelesaikan sengketa.

Anda mungkin juga menyukai