Disusun Oleh:
Naila Sabila
202001500356
KELAS R1D
2020
1. Pengertian Permasalahan Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia
dimuka bumi ini. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia. Dalam kondisi
apapun, manusia tidak dapat menolak efek dari penerapan pendidikan. Menurut wadah yang
menyelenggarakan pendidikan, pendidikan dapat dibedakan menjadi pendidikan formal,
informal dan nonformal.
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan.
Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman
perkembangan zaman, selalu memunculkan tantangan-tantangan baru, yang sebagiannya
sering tidak dapat diramalkan sebelumnya. Sebagai konsekuensi logis, pendidikan selalu
dihadapkan pada masalah-masalah baru.
Istilah permasalahan diterjemahkan dari bahasa inggris yaitu “problem“. Masalah
adalah segala sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Sedangkan kata permasalahan
berarti sesuatu yang dimasalahkan atau hal yang dimasalahkan. Jadi Permasalahan
pendidikan adalah segala-sesuatu hal yang merupakan masalah dalam pelaksanaaan kegiatan
pendidikan
2. Permasalahan Pokok Pendidikan
Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan di tanah air kita
dewasa ini, yaitu:
a. Bagaimana semua warga negara dapat menikmati kesempatan pendidikan.
b. Bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja yang
mantap untuk dapat terjun ke dalam kancah kehidupan bermasyarakat.
3. Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan
Terdapat empat permasalahan pokok pendidikan yang telah menjadi kesepakatan nasional
yang perlu diprioritaskan penanggulangannya. Masalah yang dimaksud yaitu:
a. Masalah Pemerataan Pendidikan
>> Pengertian Pemerataan Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata pemerataan berasal dari kata
dasar rata, yang berarti: meliputi seluruh bagian, tersebar kesegala penjuru, dan sama-
sama memperoleh jumlah yang sama. Sedangkan kata pemerataan berarti proses, cara, dan
perbutan melakukan pemerataan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemerataan pendidikan
adalah suatu proses, cara dan perbuatan melakukan pemerataan terhadap pelaksanaan
pendidikan, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan pelaksanaan
pendidikan.
Pelaksanaan pendidikan yang merata adalah pelaksanaan program pendidikan yang
dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga negara Indonesia
untuk dapat memperoleh pendidikan. Pemerataan dan perluasan pendidikan atau biasa
disebut perluasan keempatan belajar merupakan salah satu sasaran dalam pelaksanaan
pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar setiap orang mempunyai kesempatan
yang sama untuk memperoleh pendidikan. Kesempatan memperoleh pendidikan tersebut
tidak dapat dibedakan menurut jenis kelamin, status sosial, agama, maupun letak lokasi
geografis.
Permasalahan Pemerataan dapat terjadi karena kurang tergorganisirnya koordinasi
antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, bahkan hingga daerah terpencil
sekalipun. Hal ini menyebabkan terputusnya komunikasi antara pemerintah pusat dengan
daerah. Selain itu masalah pemerataan pendidikan juga terjadi karena kurang berdayanya
suatu lembaga pendidikan untuk melakukan proses pendidikan, hal ini bisa saja terjadi jika
kontrol pendidikan yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah tidak menjangkau daearh-
daerah terpencil. Jadi hal ini akan mengakibatkan mayoritas penduduk Indonesia yang
dalam usia sekolah, tidak dapat mengenyam pelaksanaan pendidikan sebagaimana yang
diharapkan.
>> Pemecahan Masalah Pemerataan Pendidikan
Permasalahan pemerataan pendidikan dapat ditanggulangi dengan menyediakan
fasilitas dan sarana belajar bagi setiap lapisan masyarakat yang wajib mendapatkan
pendidikan. Pemeberian sarana dan prasarana pendidikan yang dilakukan pemerintah
sebaiknya dikerjakan setransparan mungkin, sehingga tidak ada oknum yang dapat
mempermainkan program yang dijalankan ini.
Selain itu, banyak macam pemecahan yang telah dan sedang dilakukan oleh
pemerintah untuk meningkatkan pemerataan pendidikan dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, langkah-langkah yang ditempuh melalui cara-cara konvensional dan
cara inovatif :
Cara konvensional antara lain :
a. Membangun gedung sekolah seperti SD Inpres dan atau ruangan belajar.
b. Menggunakan gedung sekolah untuk double shift (sistem bergantian pagi dan sore)
Sehubungan dengan itu yang perlu digalakkan, utamanya untuk pendidikan dasar
ialah membangkitkan kemauan belajar bagi masyarakat / keluarga yang kurang mampu
agar mau menyekolahkan anaknya.
Cara inovatif antara lain :
a. Sistem Pamong (Pendidikan Oleh Masyarakat, Orang Tua dan Guru) atau Inpact Sistem
(Instructional Management by Parent, Community and Teacher). Sistem ini dirintis di
Solo dan didiseminasikan ke beberapa provinsi)
b. SD kecil pada daerah terpencil
c. Sistem Guru Kunjung
d. SMP Terbuka (ISOSA – In School Out off School Approach)
e. Kejar paket A dan B
f. Belajar jarak jauh, seperti Universitas Terbuka
b. Masalah Mutu Pendidikan
>> Pengertian Mutu Pendidikan
Mutu sama halnya dengan memiliki kualitas dan bobot. Jadi pendidikan yang bermutu
yaitu pelaksanaan pendidikan yang dapat menghasilkan tenaga profesional sesuai dengan
kebutuhan negara dan bangsa pada saat ini. Sejalan dengan proses pemerataan pendidikan,
peningkatan mutu untuk setiap jenjang pendidikan melalui persekolahan juga
dilaksanakan. Peningkatan mutu ini diarahkan kepada peningkatan mutu masukan dan
lulusan, proses, guru, sarana dan prasarana, dan anggaran yang digunakan untuk
menjalankan pendidikan..
Masalah mutu pendidikan juga mencakup masalah pemerataan mutu. Kondisi mutu
pendidikan di seluruh tanah air menunjukan bahwa di daerah pedesaan utamanya di daerah
terpencil lebih rendah dari pada di daerah perkotaan, acuan usaha pemerataan mutu
pendidikan barmaksud agar sistem pendidikan khususnya sistem persekolahan dengan
segala jenis dan jenjangnya di seluruh pelosok tanah air (kota atau desa) mengalami
peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan situasi dan kondisinya masing-masing.
>> Pemecahan Masalah Mutu Pendidikan
Dalam mengatasi masalah ini pemerintah telah berusaha dengan sebaik mungkin
untuk meningkatkan kemampuan guru melalui training training dengan menambah
fasilitas dengan menambah dana pendidikan mencari sistem pengajaran tepat guna serta
sistem evaluasi yang sebaik mungkin dengan tujuan dapat meningkatkan mutu pendidikan
secara bertahap.
Upaya pemecahan masalah mutu pendidikan dalam garis besarnya meliputi hal-hal
yang bersifat fisik dan perangkat lunak, personalia, dan manajemen sebagai berikut :
a. Menyeleksi lebih rasional terhadap masukan mentah untuk SLTA dan PT
b. Pengembangan kemampuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut
c. Penyempurnaan kurikulum
d. Pengembangan prasarana yang menciptakan lingkungan yang tentram untuk belajar
e. Penyempurnaan sarana belajar
f. Peningkatan administrasi manajemen khususnya yang mengenai anggaran
g. Kegiatan pengendalian mutu yang berupa kegiatan – kegiatan :
1. Laporan-laporan penyelengaraan pendidikan oleh semua lembaga pendidikan
2. Supervisi dan monitoring pendidikan oleh pemilik dan pengawas
3. Sistem pendidikan nasional atau negara seperti EBTANAS, Sipenmaru atau
UMPTN
4. Akreditasi terhadap lembaga pendidikan untuk menetapkan status suatu lembaga
c. Masalah Efisiensi Pendidikan
>> Pengertian Efisiensi Pendidikan
Sesuai dengan pokok permasalahan pendidikan yang ada selain sasaran
pemerataan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan, maka ada satu masalah lain
yang dianggap penting dalam pelaksanaan pendidikan yaitu efisiensi pendidikan.
Permasalahan efisiensi pendidikan dipandang dari segi internal pendidikan. Maksud
efisiensi adalah apabila sasaran dalam bidang pendidikan dapat dicapai secara efisien
atau berdaya guna. Artinya pendidikan akan dapat memberikan hasil yang baik
dengan tidak menghamburkan sumber daya yang ada seperti uang, waktu, tenaga dan
sebagainya.
Pelaksanaan proses pendidikan yang efisien adalah apabila pendayagunaan
sumber daya seperti waktu, tenaga dan biaya, tepat sasaran dengan lulusan dan
produktivitas pendidikan yang optimal. Pada saat sekarang ini, pelaksanaan
pendidikan di Indonesia jauh dari kata efisien, di mana pemanfaatan segala sumber
daya yang ada tidak menghasilkan lulusan yang diharapkan. Banyaknya
pengangguran di Indonesia lebih dikarenakan oleh kualitas pendidikan yang telah
mereka peroleh pendidikan yang telah mereka peroleh. Tidak menjamin mereka untuk
mendapat pekerjaan sesuai dengan jenjang pendidikan yang mereka jalani.
>> Pemecahan Masalah Efisiensi Pendidikan
Penanggulan masalah pendidikan ini dapat dilakukan dengan peningkatan
kualitas tenaga pengajar. Jika kualitas tenaga pengajar baik, bukan tidak mungkin
akan menghasilkan lulusan atau produk pendidikan yang siap untuk menghadapi
dunia kerja. Selain itu, pemantauan penggunaan dana pendidikan dapat mendukung
pelaksanaan pendidikan yang efektif dan efisien. Kelebihan dana dalam pendidikan
lebih mengakibatkan tindak kriminal korupsi di kalangan pejabat pendidikan.
Pelaksanaan pendidikan yang lebih terorganisir dengan baik juga dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pendidikan. Pelaksanaan kegiatan pendidikan seperti ini akan
lebih bermanfaat dalam usaha penghematan waktu dan tenaga. Kependidikan
diusahakan agar dapat memperoleh hasil yang baik dengan adanya biaya dan waktu
yang sedikit. Ini artinya harus dicari sistem mendidik dan mengajar yang efisien dan
efektif, yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pendidikan.