ANALISIS SITUASI
A. Anlisa Situasi Ruangan
3.1 Analisa Situasi RS Pertamina Bintang Amin
3.1.1. Visi Rumah Sakit
Menjadi Rumah Sakit berwawasan Islami dengan pelayanan prima 2025,
pusat pendidikan berkualitas dalam membangun generasi khairuummah.
3.1.2. Misi Rumah Sakit
a. Pelayanan kesehatan profesional berdasarkan nilai-nilai islami
b. Mengembangkan manajemen mutu rumah sakit yang professional.
c. Memegang teguh etika rumah sakit,etika kedokteran serta menjunjung
tinggi nilai-nilai islami
d. Melaksanakan penelitian dan pendidikan kedokteran, keperawatan dan
bidang kesehatan lainnya secara berkesinambungan
e. Mengembangkan sarana dan prasarana Rumah Sakit sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan Ilmu Pengetahuan dan teknologi
f. Membangun Loyalitas bersama melalui semangat kerja Good
Corporate Goverment.
g. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat baik promotif, preventif,
kuratif, maupun rehabilitatif.
3.1.3. Tujuan Rumah Sakit
a. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional
dengan mengutamakan keselamatan pasien.
b. Mewujudkan Rumah Sakit sebagai jejaring pendidikan.
c. Terbentuknya tenaga profesional dan handal yang istiqomah dalam
pelayanan rumah sakit, pendidikan dan penelitian.
d. Mewujudkan terselenggaranya proses pembelajaran di bidang
pengetahuan kesehatan, ketrampilan dan prilaku yang islami.
e. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bernuansa islami, La
Prima (Layanan, Profesional, Ikhlas, Mutu dan Antusias) dengan
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
f. Menjadi Rumah Sakit rujukan bagi rumah sakit swasta di Provinsi
Lampun
35
3.2 Kajian Situasi Di Ruang bedah RS Pertamina Bintang Amin
Koordinator
Katim
36
3.2.2 Gambaran Tentang Perawat, Jumlah dan Kualifikasi
37
No Nama Penyakit Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2. Perorganisasian (Organizing)
a. Struktur Organisasi
Ruang bedah sudah terdapat struktur organisasi ruangan yang ditempel
didinding samping ruang kepala ruangan.
b. Uraian Tugas (Job Deskriptions)
Hasil wawancara, obersevasi dan kuesioner perawat ruangan yang
terdiri dari karu, katim dan perawat pelaksana telah melaksanakan
tugasnya dengan baik.
c. Metode Penugasan
Ruangan bedah RS Pertamina Bintang Amin menggunakan metode
tim, hasil wawancara dan observasi kepada perawat di ruangan
didapatkan metode tim dapat berjalan dengan baik dan tidak ada
kendala.
3. Pengarahan (Actuating)
38
a. Motivasi
Hasil wawancara yang dilakukan kepada kepala ruangan bedah RS
Pertamina Bintang Amin tentang pemberian motivasi kerja yaitu
menurut kepala ruangan sebagai pemimpin di ruangan, kepala ruangan
selalu memberikan motivasi kepada semua perawat di ruangan untuk
meningkatkan tanggung jawab, rasa kekeluargaan dan tidak hanya
mengandalkan satu orang saja, selain itu kepala ruangan bedah RS
Pertamina Bintang Amin juga memotivasi untuk selalu belajar.
b. Pengaturan waktu kerja dan manajemen waktu
Hasil wawancara kepala ruangan bedah RS Pertamina Bintang Amin
pengaturan waktu kerja dihitung berdasarkan tingkat ketergantungan
pasien dan pembagian waktu kerja membagi jumlah perawat kedalam
3 shift (pagi, sore, malam)
c. Komunikasi Efektif
1) Hubungan Perawat–Klien
Interaksi perawat dan klien terjadi saat perawat melakukan
tindakan keperawatan langsung, misalnya saat perawat memasang
infus, penyuntikan obat. Hubungan juga terjadi ketika melakukan
asuhan tidak langsung, misalnya ketika melakukan pengecekan
jumlah pasien dan melihat kondisi pasien, bed side teaching.
2) Hubungan Perawat – Perawat
- Serah terima tugas atau timbang terima dilakukan oleh perawat
yang bertugas pada shift sebelumnya ke shift berikutnya.
Dalam serah terima ini, juga dibicarakan mengenai informasi-
informasi terbaru yang perlu diketahui oleh perawat, tentang
rencana tindakan yang sedang, dan akan dilakukan, tetapi tidak
dilakukan sambil melihat kondisi langsung.
- Visite atau serah terima klien secara langsung ke Ruangan
dilakukan dengan keliling.
3) Hubungan Perawat Dengan Profesi Lain
a) Dengan Dokter
39
Komunikasi bersifat sosial dan komunikasi yang berhubungan
dengan klien bersifat delegatif dan sudah kolaboratif. Protap
pendelegasian dari dokter ke perawat. Dari hasil observasi
untuk penulisan resep pada saat visit dokter selalu dilakukan
oleh dokter. Komunikasi yang baik namun waktu visite dokter
di ruang bedah tidak terjadwal.
b) Dengan Tim Gizi
Komunikasi perawat dengan tim gizi saling membantu untuk
pemenuhan kebutuhan gizi klien. Komunikasi untuk pelayanan
klien dilakukan dengan komunikasi langsung.
c) Dengan petugas laboratorium
Komunikasi perawat dengan bagian laboratorium berjalan
dengan cukup baik ditandai dengan misalnya ada suatu
klarifikasi tentang bahan dan hasil pemeriksaan laboratorium.
Karena komunikasi berjalan dnegan baik sehingga hasil cek
laboratorium membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama.
d) Dengan Cleaning Service
Hubungan perawat dengan cleaning service efektif, dan saling
menghargai.
e) Dengan Mahasiswa Praktek
Hubungan perawat dengan mahasiswa berjalan baik. Dari hasil
observasi yang dilakukan oleh mahasiswa kepada perawat di
ruangan tampak komunikasi kooperatif dan berjalan efisien.
4. Pengawasan (Controling)
a. Protap terhadap suatu kejadian atau masalah keperwatan
Hasil wawancara yang dilakukan kepada kepala ruangan bedah RS
Pertamina Bintang Amin terkait dengan protap terhadap suatu kejadian
seperti tertusuk jarum yaitu menurut kepala ruangan bedah RS
Pertamina Bintang Amin masalah tersebut sudah ada standar
operasional prosedur (SOP) atau alur pelaksanaannya.
b. Mekanisme penjaminan mutu asuhan keperawatan ruangan
40
Diruang bedah RS Pertamina Bintang Amin sudah memiliki standar
operasional prosedur (SOP) dan memiliki standar asuhan keperawatan
(SAK) dan dalam pelaksanaanya SOP berjalan sesuai dengan standar.
41
Berdasarkan hasil obersevasi dan kuesioner yang dilakukan oleh
kelompok di ruangan bedah RS Pertamina Bintang Amin didapatkan
perawat memakai handscoon dan masker saat melakukan tindakan
keperawatan.
3.4 Hasil Pengkajian Manajemen Asuhan Keperawatan
1. M1 (Manusia/Ketenagaan)
Hasil dari wawancara dan kuesioner perawat diruangan sudah merasa puas
dengan pembagian tugas, kinerja, jam kerja yang efektif dan pembagian
tugas. Serta hasil dari observasi didapatkan sikap perawat aktif dalam
melakukan kegiatannya setiap shift dan sesuai dengan tugasnya masing-
masing dan perawat sudah mengikuti pelatihan BTCLS, BLS, Code Blue,
Code Red, Tanggap Darurat, Hiperkes, Perawatan Luka.
a. Ketenagaan dan Pasien
Mekanisme perekrutan tenaga yang dilaksanakan diruangan atau
instusi kerja, mekanisme perekrutan dilakukan oleh RS Pertamina
Bintang Amin, lalu diajukan ke pihak bidang keperawatan dan
selanjutnya memberikan training kepada tenaga kerja.
1) Jumlah Tenaga yang ada di Ruang bedah
No Kualifikasi Jumlah
1 D-3 Keperawatan 11
2 S-1 Keperawetan 0
3 S-1 Keperawatan + Ners 2
Total 13
2) Kebutuhan tenaga
Rumus Douglas
42
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,26 0,20
43
Jumlah : 3 perawat
Jadi jumlah perawat per shif berdasarkan klasifikasi pasien adalah : 1
perawat untuk shif pagi dan 1 perawat untuk shif siang dan 1 perawat
untuk shif malam, cadangan 25 % x 3 = 1
Jumlah yang diperlukan keseluruhan adalah jumlah 4 perawat, jadi
kebutuhan tenaga kurang 1.
c) Pada 3 maret 2022
Tingkat ketergantungan Jumlah Kebutuhan Tenaga
Tingkat Jumlah Pagi Sore Malam
ketergantungan klien
Minimal 0 0 0 0
Parsial 3 3 2 2
Total 0 0 0 0
Jumlah 3 1 1 1
Total tenaga perawat :
Shif pagi : 1orang
Shift siang : 1orang
Shif malam : 1orang
Jumlah : 3 perawat
Jadi jumlah perawat per shif berdasarkan klasifikasi pasien adalah : 1
perawat untuk shif pagi dan 1 perawat untuk shif siang dan 1 perawat
untuk shif malam, cadangan 25 % x 3 = 1.
Jumlah yang diperlukan keseluruhan adalah jumlah 4 perawat, jadi
kebutuhan tenaga kurang 1.
2. M2 (Material/Sarana dan Prasarana)
a) Ketersediaan alat pencegahan infeksi dari hasil observasi :
- Belum tersedianya Handsrub di setiap ruangan.
- Belum Tersedia poster 6 langkah cuci tangan 5 moment hygine
- Terdapat Kotak medis yaitu 1 kotak infeksi, 1 kotak plabot infus
dan 2 kotak sampah jarum.
b) Fasilitas untuk petugas kesehatan terdiri atas 1 ruangan nurse stasion
yang juga menjadi tempat saat dokter visit dan juga merupakan
tempat pendokumentasian.
44
c) Belum tersedianya penyimpanan tabung oksigen mobile karena
tabung O2 tergabung dengan ruangan A.
3. M3 (Metode)
a. MAKP
Dari hasil observasi, wawancara dan kuesioner yang telah dilakukan
oleh kelompok didapatkan data bahwa :
1. Terdapat beberapa perawat di ruang bedah sudah sangat
memahami tentang metode tim, sehingga perawat memberikan
asuhan keperawatan dengan menggunakan metode Tim berjalan
dengan baik
2. Seluruh perawat di ruang bedah sudah cocok dengan penerapan
metode tim.
b. Timbang Terima
Dari hasil observasi, wawacara dan kuesioner yang telah dilakukan
oleh kelompok didapatkan data bahwa ruangan bedah timbang terima
pasien terdapat buku khusus dan status pasien untuk laporan serta
dilakukan dalam sehari tiga kali yaitu pagi jam 07.30, siang jam 14.00
dan malam jam 20.00 dan belum tepat waktu, saat operan pasien
dilakukan di nurse stasion dan kesetiap pasien atau di hadapan pasien.
c. Supervisi
Dari hasil wawancara dan kuesioner yang telah dilakukan oleh
kelompok didapatkan data bahwa ruangan bedah yaitu sudah ada
program supervisi terhadap katim dan perawat pelaksana dan dalam
pelaksanaanya sudah berjalan dengan baik namun waktu tidak
terjadwal.
d. Perencanaan Pulang (Discharge Planning)
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kepada beberapa
perawat oleh kelompok didapatkan data bahwa ruangan sudah
melakukan discharge planning sesuai form yang tersedia pada pasien
yang akan pulang dan dalam pelaksanaanya sudah berjalan dengan
baik.
e. Ronde Keperawatan
45
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh kelompok didapatkan data
bahwa ronde keperawatan sudah dilakukan dengan melakukan ke
setiap pasien atau dihadapan pasien.
f. Standar / Pedoman Protap
Hasil dari observasi, wawancara dan kuesioner yang dilakukan oleh
kelompok didapatkan bahwa ruangan sudah mempunyai SPO serta
sudah melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan SPO dan
sudah ada protokol tertusuk jarum yang ditempel didinding ruangan.
g. Dokumentasi Keperawatan
1) Metode pendokumentasian
Metode pendokumentasian yang di lakukan di ruang bedah dengan
metode PIE (Problem, Intervensi, Evaluasi) dengan bentuk format
pendokumentasian yang digunakan yaitu sebagai berikut :
1. No
2. Tanggal/jam
3. Problem
4. Intervensi
5. Evaluasi (pagi, siang, malam)
6. Tanda tangan/paraf
2) Metode penyimpanan dokumentasi ruangan
Terdapat tempat untuk penyimpanan pendokumentasian diruangan
yang dipisahkan peruangan pasien sehingga dokumentasi (list
pasien) diletakkan di meja nurse stasion dan tampak sudah rapih.
3) Gambaran pelaksanaan dokumentasi yang digunakan
Dengan menggunakan list pasien yang berkaitan tentang
pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan
keperawatan, implementasi dan evaluasi
46
B. Analisa SWOT
Elemen Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) Peluang (Opportunity) Ancaman (Threaten)
M1 (Manusia/ - Terdapat 13 perawat - Manajemen Tim - Terdapat - Adanya perawat yang
Ketenagaan) dengan lulusa D3 belum bisa maksimal kesempatan untuk izin, cuti dan sakit
Keperawatan 11 orang, terutama untuk dinas melanjutkan - Diruangan perawat
dan S1 Kep + Profesi 2 sore dan malam pendidikan bagi melakukan cuci
orang dan sudah karana jumlah perawat tangan 6 langkah dan
mengikuti pelatihan perawatnya hanya 3-4 - Terdapat mahasiswa 5 moment namun
BLS, BTCLS, Code orang dalam satu kali yang sedang praktek belum memberi
Blue, Code Red, jaga sehingga dapat edukasi kepada pasien
Tanggap Darurat, - Menurut perawat membantu / keluarga pasien
Hiperkes, Perawatan ruangan jumlah pelaksanaan tugas - Mewujudkan
Luka. perawat masi kurang keperawatan peningkatan
- sikap perawat aktif apalagi jika ada yang - Adanya dukungan produktivitas kerja
dalam melakukan ijin sakit, dan cuti dari kepala ruangan diruagan
kegiatannya setiap shift untuk menjalankan
proses manajemen
M2 (Material/ Sarana - Tersedianya alat - Alat yang tersedia - Adanya penyediaan - Adanya tuntutan yang
47
dan Prasarana) pencegahan infeksi diruangan memadai barang dari rumah lebih tinggi dari
- Terdapat lemari khusus - Terdapat alat yang sakit untuk alat masyarakat untuk
penyimpanan alat sudah berkarat dan kesehatan yang mendapatkan fasilitas
kesehatan rusak. dibutuhkan ruangan. kesehatan yang lebih
- Terdapat alat pelindung - Belum tersedianya memadai
diri seperti handscoon penyimpanan tabung - Adanya tuntutan
dan masker oksigen mobile karena kemudahan dan
- Kotak medis yaitu 1 tabung O2 tergabung kefektifan dalam
kotak infeksi, 1 kotak dengan ruangan A bekerja
plabot infus dan 2 -
kotak sampah jarum.
- Masing-masing
penggunaan alat
bertanggung jawab atas
kebersihan dan kembali
keadaan semula
M3 (Metode) - Sistem metode - Timbang terima - Kebijakan rumah - Upaya RS Pertamina
pemberian asuhan yang pasien terdapat buku sakit memberi Bintang Amin
sedang dijalan adalah khusus untuk laporan kebebasan kepada mewujudkan visi
48
metode tim serta dilakukan dalam ruangan untuk menjadi RS yang
- Perawat saat operan sehari tiga kali yaitu merenapkan prima dalam
pasien dilakukan di pagi jam 07.30, siang pelayanan kepada pelayanan kesehatan.
nurse stasion dan jam 14.00 dan malam klien dan - Tuntutan
kesetiap pasien atau di jam 20.00 dan belum peningkatan pasien/masyarakat
hadapan pasien. tepat waktu. produktivitas kerja utuk memperoleh
- Pasien yang akan - Ada program supervisi - Dapat dibuat jadwal perawatan yang
pulang dalam terhadap katim dan ronde keperawatan profesional
pelaksanaanya sudah perawat pelaksana dan sehingga dapat
berjalan dengan baik dalam pelaksanaanya dilaksanakan secara
dan pasien pulang sudah berjalan dengan rutin
ditulis di buku laporan. baik namun waktu - Terdapat SOP di
- Sudah ada program tidak terjadwal. ruangan
supervisi terhadap
katim dan perawat
pelaksana
- Sudah melaksanakan
asuhan keperawatan
sesuai dengan SPO dan
49
sudah ada protokol
tertusuk jarum yang
ditempel didinding
ruangan.
- Sudah ada tempat
dokumentasi (list
pasien) dan diletakkan
di meja nurse stasion
serta tampak sudah
rapih.
50
C. Perumusan Masalah
No Identifikasi Masalah Penyebab
1. Kurangnya sosialisasi a. Ruangan pasien belum terdapat
Perawat Tentang Hand handscrab, poster cuci tangan dan
Hygiene Kepada Pasien / kurang mensosialisasikan tentang
Keluarga Pasien pentingnya Hand Hygiene kepada
keluarga pasien, sehingga mempunyai
risiko penyebaran infeksi
b. Perawat mengerti tentang cuci tangan
6 langkah 5 moment namun belum
memberi edukasi ke pasien/kalurga
pasien.
2. Belum optimalnya peraturan Masih banyak pengunjung anak usia < 12
mengenai pengunjung anak tahun
usia dibawah 12 tahun
3. Belum diterapkannya layanan Masih banyak pasien dan keluarga pasien
orientasi informasi kepada yang belum mengetahui hak dan kewajiban
pasien baru dirawat inap pasien dan keluarga pasien, tata tertib, dokter
penanggung jawab dan perawat yang berjaga,
waktu visit dokter, fasilitas ruangan dan cara
penggunan, peraturan jam besuk dan
kunjungan, arti gelang pasien dan tentang
complain
51
SKORING
Keterangan :
- Mg : Kecendrungan dan seringnya terjadi masalah 1. Sangat kurang
- Su : Besarnya kerugian yang ditimbulkan penting
- Mn : Kemungkinan masalah bisa di pecahkan 2. Kurang penting
- Nc : Melibatkan pertimbangan dan perhatian 3. Cukup penting
perawat 4. Penting
- Af : Kemungkinan masalah bisa dipecahkan 5. Sangat penting
D. Prioritas Masalah
1. Kurangnya sosialisasi Perawat Tentang Hand Hygiene Kepada Keluarga
Pasien
2. Belum optimalnya peraturan mengenai pengunjung anak usia dibawah 12
tahun
3. Belum optimalnya layanan orientasi informasi pada pasien baru rawat
inap
52
E. POA (PLAN OF ACTION)
53
SASARA WAKTU
INDIKATOR
N MASALA N / MEDI PENANGGUN
KEGIATAN TUJUAN KEBERHASILA
O H TEMPA A G JAWAB
N
T
2. Belum - Mengaplikasikan - Pasien dan Tidak ada anak Keluarga 09 maret Poster 1. Noby
optimalnya tata tertib keluarga kecil atau dibawah pasien / 2022 dan Amukti,
peraturan pengunjung mengetahu usia 12 tahun yang Pengunjun diruang Banner S.Kep
mengenai kedalam media i dan masuk kedalam g bedah 2. Clara, S.Kep
pengunjung - Memajang stand mematuhi ruangan pasien. 3. Reka Putri,
anak usia banner larangan peraturan S.Kep
dibawah 12 didekat pintu sehingga 4. Putri Salsa,
tahun masuk ruangan tidak ada S.Kep
pasien bahwa lagi anak 5. A’araf
anak dibawah 12 <12 tahun Febria,
tahun tidak masuk ke S.Kep
diperbolehkan ruangan 6. Fransisca,
masuk kedalam pasien. S.Kep
ruangan pasien. 7. Weni, S.Kep
- Ikut serta 8. Respa,
mengingatkan S.Kep
dan 9. Heru, S.Kep
mengorientasika 10. Dewi S.Kep
n kepada 11. Rita S.Kep
keluarga dan 12. Eva S.Kep
pasien baru. 13. Parid S.Kep
54
SASARA WAKTU
INDIKATOR
N MASALA N / MEDI PENANGGUN
KEGIATAN TUJUAN KEBERHASI
O H TEMPA A G JAWAB
LAN
T
3. Belum a. Mengorientasikan Setelah Pasien dan Keluarga 09 maret Poster 1. Noby
optimalnya kepada keluarga dan dilakukan keluarga pasien / 2022 dan Amukti,
layanan pasien baru. implementasi pasien dpat Pengunjun Banner S.Kep
orientasi b. Koordinasi dengan kepala diharapkanmam memahami g 2. Clara, S.Kep
ruang pu menjalankan
informasi layanan 3. Reka Putri,
c. Mencari sumber tentang dan memahami orientasi dan S.Kep
hak dan kewajiban pasien tentang
dan keluarga pasien, tataadmission care, informasi 4. Putri Salsa,
dengan S.Kep
tertib, dokter penanggung
jawab dan perawat yang indikator : 5. A’araf
berjaga, waktu visit a.Perawat Febria,
dokter, fasilitas ruangan mampu S.Kep
dan cara penggunan, menjelaskan 6. Fransisca,
peraturan jam besuk dan atau S.Kep
kunjungan, arti gelang menjalankan 7. Weni, S.Kep
pasien dan tentang admission 8. Respa,
complain. care dengan
S.Kep
d. Menyusun materi baik dan
benar.
9. Heru, S.Kep
admission care 10. Dewi S.Kep
e. Sosialisasi kepada pasien b. Pasien
dan keluarga 11. Rita S.Kep
dan keluarga pasien
f. Mengevaluasi admission pasien 12. Eva S.Kep
care mengetahui 13. Parid S.Kep
informasi
55
yang didapat.
56
F. Penyelesaian Masalah
Pengobservasian diruang bedah RS Pertamina Bintang Amin diangkat sebagai
project pembaharuan, diharapkan project pembaharuan ini dapat di laksanakan
dan ditindak lanjuti sehingga masalah di ruang bedah RS Pertamina Bintang
Amin dapat teratasi sebagian ataupun menyeluruh. Dalam pelaksanaan
penyeselesaian masalah project pembaharuan yang dilaksanakan meliputi :
1. Kurangnya sosialisasi Perawat Tentang Hand Hygiene Kepada Keluarga
Pasien
a. Sosialisasi SPO hand hygiene
b. Memberi edukasi pentinya hand hygie
c. Demontrasi hand hygiene 6 langkah kepada pasien/ keluarga pasien
setiap overan/visit
d. Evaluasi/ observasi pelaksaan SOP Hand hygiene.
57