Anda di halaman 1dari 2

PPA UK

1. elaskan apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan diri kamu!

Saya adalah pribadi yang memiliki kekurangan yaitu mudah mengalami (distract) atau lupa terhadap
hal-hal detail apabila sedang berada di rutinitas yang padat. Namun hal itu mulai saya sadari dan
perbaiki dengan meningkatkan kemawasan diri dengan cara menulis list must to do dan dengan
membuat note untuk memisahkan hal-hal mana yang lebih didahulukan dalam pengerjaan dan
mana yang tidak. Dengan kegiatan mencatat hal dan rutinitas detail seperti ini, lambat laun diri saya
dapat memenuhi target "must to do" hari ini dan tetap menjaga agar menggunakan waktu secara
produktif.

2. . Bidang ilmu atau mata pelajaran apa yang paling kamu kuasai atau sukai saat ini?
Mengapa demikian?

Pharmacology. Saat ini saya merupakan lulusan profesi Apoteker yang sangat menyukai ilmu ini
karena farmakologi merupakan ilmu yang berhubungan dengan interaksi antara kami tenaga
kesehatan dengan pasien agar didapatkan terapi pengobatan yang rasional berdasarkan evidence
based medicine (teori keilmuan kefarmasian dan kedokteran yang ter-update). Saya memiliki mimpi
untuk bisa melanjutkan studi saya di Magister Farmasi Klinik untuk memperdalam ilmu farmakologi
di unit geriatri dan pediatri serta pada unit ICU agar saya dapat melakukan pelayanan farmasi klinik
dengan baik dan optimal. Selain itu mimpi saya setelah menimba ilmu di bidang Magister Farmasi
Klinik, saya juga berharap dapat bergabung dengan tim Nusantara Sehat dan Tim Ksatria Airlangga
agar pelayanan kesehatan yang terbaik tidak hanya dirasakan oleh masyarakat daerah kota saja tapi
juga berhak untuk masyarakat daerah 3T.

3. Jelaskan pencapaian apa saja yang pernah kamu dapatkan sejauh ini!

Pencapaian terbesar menurut saya adalah dapat melibatkan diri dan menerobos ketidakmampuan
diri untuk berani ikut terjun di tengah masyarakat daerah dan terlibat kerjasama dalam proyek
jangka panjang untuk kebaikan desa. Saya bertumbuh dan belajar dimulai di tim Swayanaka
Indonesia Regional Jember yang merupakan bagian dari Swayanaka Indonesia dimana kami berfokus
pada sektor pendidikan dan kesehatan anak di beberapa regional wilayah seperti Surabaya, Jember,
Jakarta, Bali dan Malang. Bersama tim ini saya memulai bergabung sebagai anggota tim Divisi
Kesehatan (2015-2017) lalu pada awal tahun 2017 saya diberi amanah sebagai Ketua Umum
Swayanaka Indonesia Regional Jember dan mengakhiri masa kepengurusan saya pada awal tahun
2018. Bersama tim ini kami membersamai adik-adik di desa binaan kami yang berada di Desa
Mayang (lokasi desa dengan jalan desa yang masih belum baik dan perilaku adik-adik yang ekstrem)
dan Desa Pakusari (lokasi dekat Tempat Pembuangan Sampah Jember dengan minimnya minat baca
anak-anak disana). Lalu pada tahun 2018 saya diberi kesempatan untuk dapat terpilih menjadi
bagian tim Indonesia Youth Social Expedition oleh IYALE Institute dengan misi 1000 saung baca
untuk Indonesia dimana pada saat itu lokasi pengabdian saya berada di Toraja dan Bulukumba,
Sulawesi Selatan. Ada begitu banyak kenangan baik pula bersama orang-orang baik ini. Bertemu
dengan seorang nenek dengan kisah ayahnya yang merupakan pengawal pribadi Soekarno di pulau
kelahiran Bapak Habibie ini adalah salah satu dari ribuan kisah yang tak bisa kudengar dari buku
sejarah manapun. Saat itu di bulan Agustus bersamaaan Hari kemerdekaan kita, nenek ini yang
sangat antusias ketika rumahnya kami jadikan sebagai Saung Baca tujuan kami, yang matanya
berbinar menatap langit sembari menyanyikan Indonesia Raya versi 1, yang matanya pun turut
meredup ketika orkes melayunya dulu pernah berjaya. Dan hal-hal semacam ini yang hanya saya
dapat dari perjalanan pengabdian ini merupakan alasan candu kenapa saya ingin terus terlibat dalam
proyek pengabdian di bumi indonesia.

4. Apa alasanmu mengikuti program Pertukaran Pemuda Asia Chapter 6 England, UK?

Saya ingin mempelajari bagaimana sistem pendidikan di benua Eropa yang terkenal dengan
keefektifan dan kebebasan murid dalam berekspresi, menyalurkan minat bakat serta beraspirasi
dapat disaring dan diambil hal positif untuk dapat diterapkan di Indonesia dengan tidak melanggar
norma di negara ini. Saya berharap sistem pendidikan baik yang berada di lingkungan kampus,
sistem belajar disana, cara adaptasi mahasiswa terhadap kurikulum kampus serta informasi2
beasiswa dapat saya dapatkan sehingga dapat saya aplikasikan tidak hanya untuk diri saya sendiri
namun juga kelak ketika saya (semoga) dapat tergabung dalam misi pengabdian jangka panjang
dapat diterapkan di suatu daerah untuk memotivasi anak-anak daerah agar terus dapat melanjutkan
mimpi dan studinya lebih jauh lagi.

5.  Apabila kamu pernah mengalami atau suatu hari di masa depan mengalami kegagalan,
jelaskan bagaimana kamu bisa bangkit dari kegagalan tersebut!

Ketika usia semakin dewasa dan jalan hidup mulai tak mencapai target mimpi yang dituju, ketika
mimpi mulai berjalan meninggalkan kita yang sedang kelelahan mengejar hal-hal fana tersebut, saya
sangat menyadari sampai terbiasa dan bebal dengan kata "gagal". Karena dulu di masa sekolah, saya
selalu beroptimis bahwa mimpi bisa dicapai dengan ribuan cara (seribu jalan menuju Roma) namun
semakin dewasa usia kita, semakin kita dapat meruncingkan tujuan hidup kita kemana dan mau
diapakan. Apakah setelah mendapat label sarjana dan label sebagai profesi apoteker dan
mendapatkan pekerjaan telah cukup menyatakan bahwa kamu sudah selesai bertarung menghadapi
semua birokrasi sulit selama masa sekolah? Pertanyaan "Apa kamu sudah selesai ? Ingat. Istirahatmu
nanti saat di akhirat, bukan di dunia. Pertanggungjawabanmu nanti diminta." inilah yang saya
camkan di kepala saya saat ini menghadapi rutinitas monoton bekerja setiap hari dengan beragam
permasalahan. Dengan pertanyaaan diatas, membuat saya untuk tetap menjaga mimpi-mimpi saya
(bisa lanjut studi, bergabung dengan tim Nusantara Sehat atau Ksatria Airlangga, bisa bekerja di RS
provinsi dengan kasus pasien yang rumit) agar saya dapat memaksa diri untuk terus belajar dan
belajar selama masih diberi kesempatan hidup.

Anda mungkin juga menyukai