Anda di halaman 1dari 6

PENGKAJIAN SEBAGAI DATA DASAR DALAM MENEGAKKAN

ASUHAN KEPERAWATAN

ANISA FUJIWAN / 181101057

Anisafujiwan20@gmail.com

ABSTRAK

Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep keperawatan diterapkan dalam
praktik Keperawatan. Pengkajian merupakan pemikiran dasar dari proses keperawatan yang
bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang pasien, agar dapat mengidentifikasi,
mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien, baik fisik, mental,
sosial dan lingkungan, menurut Effendy (1995, dalam Dermawan, 2012). tujuan dalam
penelitian ini adalah mengetahui pentingnya melakukan pengkajian keperawatan pada saat
membuat asuhan keperawatan. Metode yang digunakan yaitu dengan pendekatan artikel non
penelitian dalam bentuk studi kepustakaan. yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara
mendalam tentang pelaksanaan pengkajian keperawatan.

Kata kunci: proses keperawatan, pengkajian, pasien

LATAR BELAKANG

Ilmu Keperawatan berlandaskan pada suatu teori yang sangat luas. Proses
keperawatan adalah metode dimana suatu konsep keperawatan diterapkan dalam praktik
Keperawatan. Hal ini dapat disebut sebagai suatu pendekatan guna untuk memecahkan
masalah (problem-solving) yang memerlukan ilmu, teknik, dan keterampilan
interpersonel perawat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan klien, keluarga, dan
masyarakat. Proses keperawatan terdiri atas lima tahap yang berurutan dan saling
berhubungan, yaitu pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
keperawatan.
Proses keperawatan merupakan metode ilmiah yang dipakai dalam memberikan asuhan
keperawatan yang profesional. Perawat, dimana saja ia bertugas, menghadapi klien
dengan segala macam kasus, dan melayani klien pada semua tingkat usia juga harus
menggunakan proses keperawatan. Perawat diharapkan memahami tentang konsep
proses keperawatan dan mampu menerapkan serta menyusunannya dalam sebuah
dokumen status kesehatan klien (Rohmah, N dan Walid, S. 2009).

TUJUAN

Berdasarkan latar belakang dan metode yang digunakan , tujuan dalam penelitian ini
adalah mengetahui pentingnya melakukan pengkajian keperawatan pada saat membuat
asuhan keperawatan. secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan
tentang: pengertian , manfaat dan tahap tahap dalam pengkajian keperawatan.

METODE

Metode yang digunakan yaitu dengan pendekatan artikel non penelitian dalam bentuk
studi kepustakaan. yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara mendalam
tentang pelaksanaan pengkajian keperawatan.

HASIL

Salah satu kegiatan yang penting dalam proses keperawatan adalah pengkajian
keperawatan. Pengalaman menunjukkan bahwa sering sekali perawat kesulitan dalam

menentukan diagnosis keperawatan spesifik yang dialami oleh pasien.Hal ini mungkin
karena pengkajian keperawatan yang tidak terstruktur dengan baik. Dan sering sekali
hanya berfokus hanya pada pengkajian tanda-tanda vital dan pengkajian fisik. Padahal
pengkajian merupakan kunci membuat keputusan klinis, untuk mengetahui keadaan
pasien, serta masalah pasien (Potter & Perry, 2005). Fase dari pengkajian meliputi:
pengumpulan data, analisis data, pengelompokan data dan dokumentasi data (Haryanto,
2008).

Metode pengumpulan data yang dilakukan perawat berdasarkan hasil wawancara


peneliti antara lain mengobservasi pasien secara langsung, melihat catatan dari IGD,
mewawancarai pasien dan keluarganya, dan memeriksa fisik pasien dari kepala sampai
ujung kaki (Kozier et al., 2004). Dengan pelaksanaan proses pengkajian keperawatan,
perawat mendapatkan beberapa manfaat antara lain: perawat merasa puas telah dapat
melaksanakan tugasnya (Syaiin, 2008),

PEMBAHASAN

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan proses yang
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan pasien menurut Lyer et al (1996, dalam Setiadi,
2012). Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan
menganalisanya (Manurung, 2011). Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses
keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang pasien,
agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan
keperawatan pasien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan menurut Effendy (1995,
dalam Dermawan, 2012).

Pada prakteknya kegiatan proses keperawatan di atas tidaklah selalu berurutan


tetapi bisa dikerjakan pada waktu bersamaan/tumpang tindih (overlapping). Salah satu
kegiatan yang penting dalam proses keperawatan adalah pengkajian keperawatan.
Pengkajian keperawatan ini sangat penting karena dari pengkajian keperawatan
maka perawat akan mampu menentukan apa masalah keperawatan/diganosa
keperawatan dan masalah kolaboratif/diagnosis potensial komplikasi yang dialami oleh
pasien dan membuat perencanaan dalam merawat pasien. Pengalaman menunjukkan
bahwa sering sekali perawat kesulitan dalam menentukan diagnosis keperawatan
spesifik yang dialami oleh pasien.Hal ini mungkin karena pengkajian keperawatan yang
tidak terstruktur dengan baik.Pengalaman menunjukkan bahwa pengkajian yang
dilakukan oleh perawat tidak mempunyai urutan yang runut dan terkait dengan
diagnosis keperawatan.Sering terjadi perawat mempunyai data tertentu tetapi
kebingungan untuk menentukan data tersebut mendukung diagnosis keperawatan yang
mana. Atau sebaliknya perawat mempunyai prediksi pasien mempunyai diagnosis
tertentu tetapi tidak tahu data apa yang perlu dikaji untuk mendukung diagnosis tersebut
muncul (Nurjannah, 2010).

Faktor-faktor penghambat pelaksanaan proses pengkajian keperawatan yaitu kurangnya


kemampuan perawat mengumpulkan data pengkajian yang komperhensif, enggan
mengkaji, beban kerja yang tinggi, dan mengkaji itu memakan waktu. Ada empat
manfaat melakukan pengkajian yaitu kepuasan bagi perawat, menambah pengetahuan
perawat, menentukan diagnosa pasien, dan mengetahui perkembangan pasien.

PENUTUP

Proses keperawatan adalah satu pendekatan untuk pemecahan masalah yang


memampukan perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan. Proses
keperawatan mengandung elemen berpikir kritis yang memungkinkan perawat membuat
penilaian dan melakukan tindakan berdasarkan nalar (Potter & Perry, 2005). Ada empat
manfaat melakukan pengkajian yaitu kepuasan bagi perawat, menambah pengetahuan
perawat, menentukan diagnosa pasien, dan mengetahui perkembangan pasien. Fase dari
pengkajian meliputi: pengumpulan data, analisis data, pengelompokan data dan
dokumentasi data (Haryanto, 2008). Mengingat pentingnya pengkajian maka
direkomendasikan agar perawat mendapat pelatihan keterampilan melakukan
pengkajian keperawatan yang komperhensif dan berkesinambungan. Melalui informasi
yang didapat dari penelitian ini maka disarankan untuk melakukan penelitian action
research untuk menguji keefktifitasan penerapan suatu model pengkajian keperawatan
di ruang rawat inap.

REFERENSI

Bararah, Taqiyyah. 2013. Asuhan Keperawatan Panduan Lengkap Menjadi Perawat


Profesional Jilid 1. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Hidayat, A. Aziz, A. (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.

Nurjanah, I. 2010. Proses keperawatan: NANDA, NOC dan NIC. Yogyakarta:Moco Media.

Potter, P.A & Perry,A.G.(2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta EGC.

Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses, dan
Praktek.Edisi 2. Jakarta: EGC.

Rohmah, N. dan Walid, S. (2009). Proses keperawatan, teori dan aplikasi dilengkapi dengan
petunjuk praktis penyususnan proses keperawatan dan dokumentasi NANDA-NOCNIC. Arrus
Media Jogjakarta.

Rohmah, N. (2009). Dokumentasi Keperawatan. Buku Ajar Kuliah Dokumentasi Keperawatan.


Prodi DIII Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jember

Simamora, R.H. (2008). Peran Manajer dalam Pembinaan Etika Perawat Pelaksana
dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Asuhan Keperawatan. Jurnal IKESMA, Vol. 4,
No. 2
Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi Proses Keperawatan. Jember University Press

Simamora, R. H. (2010). Komunikasi dalam Keperawatan. Jember University Press

Sumijaun. S.M. (2010). Konsep Dasar Kperawatan Profesional. Jakarta; EGC

Anda mungkin juga menyukai