0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan4 halaman
Metode pelaksanaan tugas akhir ini meliputi waktu dan tempat pelaksanaan, metode pengumpulan data primer dan sekunder, alat dan bahan yang digunakan, serta metode analisis data meliputi Break Event Point, Revenue Cost Ratio, dan Return on Investment untuk menilai kelayakan usaha pengemasan rempeyek kacang matahari.
Metode pelaksanaan tugas akhir ini meliputi waktu dan tempat pelaksanaan, metode pengumpulan data primer dan sekunder, alat dan bahan yang digunakan, serta metode analisis data meliputi Break Event Point, Revenue Cost Ratio, dan Return on Investment untuk menilai kelayakan usaha pengemasan rempeyek kacang matahari.
Metode pelaksanaan tugas akhir ini meliputi waktu dan tempat pelaksanaan, metode pengumpulan data primer dan sekunder, alat dan bahan yang digunakan, serta metode analisis data meliputi Break Event Point, Revenue Cost Ratio, dan Return on Investment untuk menilai kelayakan usaha pengemasan rempeyek kacang matahari.
Tugas akhir yang berjudul “Analisis Usaha Produk Rempeyek Kacang Matahari” dilaksanakan mulai dari tanggal 01 Maret 2022 sampai dengan tanggal 16 Mei 2022 yang bertempat di Desa Pejaten Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso.
1.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pelaksanaan Tugas Akhir adalah sebagai berikut: 1. Metode pengumpulan data secara langsung (primer) yaitu pengumpulan data dengan cara pencatatan secara langsung pada saat pelaksanaan proses produksi 2. Metode pengumpulan data secara sekunder yaitu mengumpulkan data daninformasi melalui berbagai sumber seperti buku dan data-data tertulis yang ada hubungannya dengan tugas akhir.
1.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada proses Pengemasan Rempeyek
Kacang Matahari disajikan dalam Tabel berikut ini: Tabel 3.1 Alat yang Digunakan dalam Pengemasan Rempeyek Kacang Matahari No Alat Spesifikasi Fungsi 1 Toples Terbuat dari bahan plastik Sebagai wadah atau berbentuk tabung bulat tempat rempeyek dengan diameter 28 cm 2 Timbangan Terbuat dari plastik dengan Sebagai alat penimbang bentuk persegi panjang berat bersih rempeyek dengan kapasitas berat 3 kg dalam kemasan 3 Gunting Terbuat dari bahan aluminium dengan panjang 15 cm Sebagaialat untuk 4 Sealer Menggunakan listrik dalam memotong kertas label penggunaannya dan kerjakan Untukmelekatkan plastik secara manual kemasanUntukmencanta 5 Bolpoin Alat tulis yang berfungsi untuk ng tanggal kadaluarsa menulis pada kemasan Sumber: Data Primer (2017) Tabel 3.1 menjelaskan tentang peralatan yang perlu dipersiapkan sebelum proses pengemasan rempeyek Kacang Matahari dilakukan. Dalam tabel tersebut menjelaskan tentang spesifikasi dan fungsi dari alat yang diperlukan dalam pengemasan rempeyek Kacang Matahari. Peralatan yang diperlukan dalam hal ini antara lain yaitu: baskom, timbangan, gunting dan sealer. Tabel 3.2 menjelaskan tentang bahan-bahan yang perlu dipersiapkan sebelum proses pengemasan rempeyek Kacang Matahari dilakukan. Dalam tabel tersebut menjelaskan tentang spesifikasi dan fungsi dari bahan-bahan yang diperlukan dalam pengemasan rempeyek Kacang Matahari. Bahan- bahan tersebut antara lain yaitu: rempeyek, kemasan dan label.
1.3 Metode Analisis Data
Berdasarkan penentuan prospek atau tidaknya usaha pengemasan rempeyek kacang matahari ini dilakukan, maka perlu dilakukan analisis usaha dengan menggunakan beberapa metode analisis seperti berikut ini:
1.3.1 Analisis Break Event Point (BEP)
Break Event Point (BEP) merupakan titik impas dari suatu usaha atau pulang modal atau titik temu antara total biaya dengan total output atau penerimaan (Rukmana, 2014). Adapun rumus BEP yaitu: Total Biaya a. BEP (Produksi) = Jual Harga
Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa jumlah produk
yang harusdiproduksi agar mencapai titik impas. b. BEP (Harga) = Total Biaya Total Produksi Analisis ini digunakan untuk menentukan harga jual agar mencapai titik impas. 1.4.1 Analisis Revenue Cost Ratio (R/C Ratio) Revenue Cost Ratio (R/C Ratio) adalah perbandingan antara penerimaan penjualan dengan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi hingga sampai menghasilkan produk (Pasaribu, 2012). Adapun rumus R/C Ratio yaitu: R/C Rasio = Penerimaan Total Biaya Total
Kriteria analisis usaha adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai R/C Ratio> 1, maka usaha dikatakan layak atau untung 2) Jika nilai R/C Ratio< 1, maka usaha dikatakan tidak layak atau rugi 3) Jika nilai R/C Ratio= 1, maka usaha dikatakan impas.
1.4.2 Analisis Return On Investment (ROI)
Return on Investment (ROI) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen (Kasmir, 2014)
Adapun rumus ROI adalah sebagai berikut :
ROI = Pemasukan X 100 0/0
Infestasi
Kriteria analisis usaha adalah sebagai berikut:
1) Apabila nilai ROI > 0%, maka usaha menguntungkan 2) Apabila nilai ROI < 0%, maka usaha mengalami kerugian.