Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Dengan Pemberian Asi Pertama 2 - 2
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Dengan Pemberian Asi Pertama 2 - 2
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Dengan Pemberian Asi Pertama 2 - 2
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
Sartika Yunianti Ritonga
Nim. 21061129
PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
Sartika Yunianti Ritonga
Nim. 21061129
Oleh:
Sartika Yunianti Ritonga
21061129
PROPOSAL PENELITIAN
Proposal Penelitian ini telah diperiksa dan disetujui sesuai dengan ketentuan dan
aturan penulisan yang berlaku agar dapat dilanjutkan kepada tahap Seminar
Proposal.
Komisi Pembimbing
Mengetahui
Ketua Program Studi Kebidanan Program Sarjana Fakultas Kesehatan
Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
2022” sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana kebidanan di Universitas
Padangsidimpuan.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, peneliti banyak mendapat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti
Padangsidimpuan.
ii
5. Bapak drg. M. Firdausi Batubara selaku direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Padangsidimpuan.
7. Kedua Orang tua saya yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan
kepada saya untuk dapat menyelesaikan Studi pada Program Studi Kebidanan
Kritik dan saran yang bersifat membangun peneliti harapkan guna perbaikan
Padangsidimpuan,……………..2022
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
iv
3.3. Populasi Dan Sampel...........................................................................18
3.3.1. Populasi ....................................................................................18
3.3.2. Sampel ......................................................................................18
3.3.3. Teknik Sampling .......................................................................19
3.4. Etika Penelitian ...................................................................................20
3.5. Alat Pengumpulan Data .......................................................................21
3.5.1. Sumber Data .............................................................................21
3.6. Teknik Pengambilan Data....................................................................22
3.7. Defenisi Operasional ...........................................................................22
3.8. Teknik Analisa Data ............................................................................23
3.8.1. Pengolahan Data .......................................................................23
3.8.2. Analisa Data .............................................................................24
v
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Informed Consent…………………………………………………………
2. Kuisioner……………………………………………………………
3. Surat Izin Penelitian………………………………………………...
4. Lembar Bimbingan…………………………………………………
vii
DAFTRA SINGKATAN
Singkatan Nama
SC Sectio Caesarea
IgA Immunoglobulin A
viii
BAB I
PENDAHULUAN
yang panjang dan berkesinambungan, dimulai sejak bayi dalam kandungan dan
setelah bayi dilahirkan. Salah satu usaha pertama kali setelah bayi dilahirkan
dengan pemberian ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan (WHO, 2018).
(WHO) adalah menyusui bayi sedini mungkin dalam 1 jam pertama setelah
pertama dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun atau lebih. Setelah ibu melahirkan
bayi, biasanya ASI ibu akan keluar dengan sendirinya. ASI yang pertama
keluar biasanya lebih kental dan berwarna kekuningan, ASI ini bisa kita sebut
kolostrum. Kolostrum ini sangat dibutuhkan oleh bayi baru lahir sebagai nutrisi
awal yang berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan bayi, selain itu
1
2
dan membuang kolostrum karena warnanya yang tidak sama seperti ASI
(Sholihah, 2015).
yang keluar pertama kali adalah susu basi, payudara kecil tidak menghasilkan
cukup ASI (kolostrum) dan masih banyak lagi anggapan (mitos) yang
imunisasi alami yang banyak mengandung zat anti virus dan anti bakteri.
yang pemberian Asi satu jam pertama kelahiran sebagai tindakan penyelamatan
kehidupan karena pemberian ASI awal dapat menyelamatkan 22% dari bayi
yang meninggal sebelum usia satu bulan. Menyusui satu jam pertama
kehidupan yang diawali dengan kontak kulit antara ibu dan bayi dinyatakan
sebagai indikator global. Dengan menyusui satu jam pertama kehidupan akan
Jumriani, 2017).
menyelamatkan satu juta nyawa bayi. Lebih dari 90% ibu-ibu membuang
darah putih dan antibodi yang tinggi didalam kolostrum daripada susu matur.
dan digantikan oleh jumlah tinggi. Maka pemberian ASI eksklusif yang diawali
bahwa ASI melindungi bayi dari penyakit: diare, infeksi saluran pernafasan
akut bagian bawah, infeksi telinga, batuk, pilek dan penyakit alergi (Wahyuni,
2017).
ASI matur tetapi kadar karbohidrat dan lemak lebih rendah. Mengandung anti
infeksi 10-17 kali lebih banyak dibandingkan dengan ASI matur. Pada awal
menyusui kolostrum keluar hanya sedikit, mungkin hanya satu sendok teh saja.
Namun akan terus meningkat setiap hari sampai 150-300 ml/hari (Astutik,
2015).
bayinya dengan segera, seperti jumlah kolostrum yang keluar sedikit, ibu yang
4
tidak segera menyusui bayinya dan juga bayi yang kedinginan dan juga ada
2017).
ASI kaya akan antibodi (kolostrum) berguna untuk daya tahan tubuh.
Kandungan ASI selama enam bulan pertama menjadi gizi utama dan sesuai
bagi bayi yang dapat bermanfaat untuk 4 mematikan kuman dalam kolostrum
cakupan pemberian ASI eksklusif per 2017 sebesar 80%. Namun di Indonesia,
bahwa para ibu memberikan susu formula pada hari pertama atau kedua
(Kemenkes, 2016).
2017 target 80% dengan capaian 43,23%. Di desa pangkalan siata dari 11
dusun, pada tahun 2017 sasaran 200 bayi dengan capaian 16 bayi (8%) , pada
tahun 2018 sasaran 248 bayi dengan capaian 14 bayi (6%). Membuktikan
5
bahwa masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI pertama (Kolostrum)
Selatan, jumlah ibu bersalin pada tahun 2019 sebanyak 110 orang , dan pada
tahun 2021 mengalami peningkatan menjadi 150 orang. Hasil survey awal yang
data ibu bersalin 15 orang, dari 15 ibu bersalin diketahui hanya 5 orang yang
Tahun 2022.
Selatan.
pertama (Kolostrum).
kepada bayi.
TINJAUAN PUSTAKA
(Notoatmodjo,2012).
untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang di ketahui dan dapat
sebenarnya (Real).
7
8
struktur organisai tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
(Notoatmodjo,2012).
a. Tingkat Pendidikan
b. Pekerjaan
2. Petani
3. Wiraswasta
4. PNS
c. Umur
umur individu, daya tangkap dan pola pikir seseorang akan lebih
membaik (Notoatmodjo,2012).
d. Sumber Informasi
2.2 Ibu
keberadaan wanita yang sehat jasmani dan rohani serta sosial. Ibu adalah
Air susu Ibu (ASI) mengandung semua bahan yang diperlukan bayi,
dan selalu siap. ASI merupakan salah satu makanan yang sempurna dan
ASI yang dihasilkan oleh ibu memiliki jenis dan kandungan yang
1. Kolostrum
pada hari pertama hingga keempat dengan kandungan protein dan zat
anti infeksi yang tinggi serta berfungsi sebagai pemenuhan gizi dan
ASI peralihan adalah air susu ibu yang keluar setelah kolostrum.
ASI peralihan diproduksi 8-20 hari dengan kadar lemak, laktosa, dan
vitamin larut air yang lebih tinggi, dan kadar protein, mineral lebih
rendah (Widuri,2013).
11
ASI matang adalah air susu ibu yang dihasilkan sekitar 21 hari
bayi. ASI matang memiliki dua tipe yaitu foremilk dan hindmilk.
Manfaat pemberian ASI bagi bayi meliputi : (a) Manfaat bagi bayi
mengandung zat anti kekebalan sehingga akan lebih jarang sakit, ASI akan
langsing kembali, tidak merepotkan dan hemat waktu. (c) Bagi lingkungan
botol plastik, dan dot karet. (d) Bagi negara dapat menghemat devisa untuk
(A,B,C,D,E dan K), garam mineral, air (85%), leokosit, zat anti virus dan
dalam susu matur. Pemberian kolostrum secara awal pada bayi dan
terbaik pada bayi karena bayi dapat terhindar dari penyakit dan memiliki
hari ke tiga setelah bayi lahir, berwarna agak kekuningan lebih kuning dari
ASI biasa, bentuknya agak kasar karena mengandung butiran lemak dan
melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi dan zat ini tidak akan
itu kolostrum juga mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan lemak
rendah sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama
yang pertama berwarna hitam kehijauan. Oleh karena itu kolostrum harus
bayi pada hari pertama, meski sedikit tetapi cukup untuk kebutuhan
bayi.
(Kolostrum )
beranggapan bahwa ASI pertama adalah ASI yang kotor, sehingga tidak
2012).
usus bayi lahir pencernaan makanan bagi bayi yang akan datang.
ASI matur.
itu ekonomi, sosial budaya, jumlah anak dan pengalaman akan membentuk
Tapanuli Selatan.
Tapanuli Selatan.
BAB III
Caesarea) dan jumlah pasien yang berobat ke RSUD ini sangat banyak
17
18
3.3.1 Populasi
peneliti (Hidayat, 2011). Populasi penelitian ini adalah ibu menyusui yang
orang.
3.3.2 Sampel
sampel pada penelitian ini adalah semua pasien ibu menyusui yang baru
c. Confidentallity (kerahasiaan)
a. Data Primer
pertama (kolostrum).
b. Data Sekunder
peneliti dari sumber-sumber yang telah ada. Data tersebut berupa bukti,
Data tersebut diambil dari jumlah ibu menyusui yang baru bersalin di
c. Instrumen Penelitian
b. Dokumentasi
a. Editing
b. Coding
c. Processing
komputer.
d. Cleaning
a. Analisis Univariat
(Hastono,2017).
24
b. Analisis Bivariat
berkolerasi 21 satu sama lain. Analisis bivariat yang dalam penelitian ini
variabel dan untuk melihat kuat lemahnya hubungan dan arah hubungan,
digunakan pada variabel semi kuantitatif (jenis data ordinal). Oleh karena
itu analisa bivariat yang digunakan oleh peneliti adalah analisa Spearman
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Bidan Indonesia. (2015). Bidan Menyonsong Masa Depan. Jakarta; PP IBI.
Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta.
Dinas Kesehatan Sumatera Utara. (2015). Profil Kesehatan Sumatera Utara.
Dinkes SUMUT
Wijaya. (2012). Gizi Tepat Untuk Perkembangan Otak Dan Kesehatan Balita.
Kawan Pustaka.
Astuti. (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI dengan Perilaku
Ibu Menyusui Di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta.
Hapsari. (2006). Telaah berbagai faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI
Pertama Kolostrum.
Roesli, U. (2008). Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI eksklusif. Jakarta: Pustaka
Bunda.
Roesli.(2017). Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda.
Kepada Yth,
Calon Responden Penelitian
Di Ruangan Kebidanan RSUD Kabupaten Tapanuli Selatan
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Universitas Aufa
Royhan Padangsidimpuan Program Studi Kebidanan,
Nama : Sartika Yunianti Ritonga
NIM : 21061129
Peneliti
Oleh :
Sartika Yunianti Ritonga
Padangsidimpuan, 2022
Responden
(…………………………………..)
Lampiran III
Karakteristik Responden
1. Usia :
SMP SMA
Petani
Pilihan Benar jika pernyataan sesuai, dan Salah jika pernyataan tidak
sesuai.
Benar Salah
1. Kolostrum merupakan air susu ibu yang pertama kali
dikeluarkan oleh payudara.
2. Kolostrum keluar dari hari I sampai hari ke-3 setelah
melahirkan.
3. Kolostrum mempunyai warna hijau kekuning-kuningan.
4. Kolostrum mempunyai fungsi untuk mempersiapkan
saluran pencernaan bayi bagi makanan yang akan datang.
5. Kolostrum mempunyai protein dan antibodi yang sedikit
dibanding ASI.
6. Kolostrum bisa mengakibatkan diare atau mencret pada
bayi.
7. Kolostrum mempunyai kandungan yang sama dengan ASI.
8. Kolostrum dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi.
9. Ketika bayi lahir harus segera disusui oleh ibunya.
10. Kolostrum dan susu formula mempunyai kandungan yang
sama.
11. Air Susu Ibu (ASI) mengandung zat-zat gizi yang lengkap
sesuai kebutuhan bayi.
12. Salah satu manfaat kolostrum adalah memberikan zat
kekebalan yang dibutuhkan oleh bayi.
13. Memberikan kolostrum membantu hubungan ibu dengan
bayi menjadi lebih dekat.
Ibu tetap memberikan kolostrum walaupun ASI masih
14. sedikit.
15. Memberikan kolostrum baik bagi ibu karena dapat
mencegah terjadinya perdarahan.
16. Segera setelah lahir kolostrum dapat segera diberikan
kepada bayi karena sudah diproduksi sejak akhir
kehamilan.
17. Kolostrum dapat membuat bayi rewel.
18. Memberikan ASI (kolostrum) pada bayi segera setelah
lahir akan mengganggu istirahat ibu.
19. ASI stadium I adalah kolostrum.
20. Kolostrum diberikan pada 1 – 3 hari setelah persalinan.