Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS INDONESIA

STRATEGI PELAKSANAAN
TERAPI KOGNITIF (CT) Visit 2 pada Tn.IA

Disusun oleh:
Riska Amalya Nasution
NPM. 1606947654

PROGRAM STUDI NERS SPESIALIS KEPERAWATAN JIWA


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2018
STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI SPESIALIS
TERAPI KOGNITIF (CT)

Keluhan Utama:
TN.IA, laki-laki berusia 24 tahun, tidak bekerja, tamat SMP, dan tinggal bersama kedua
orang tuanya. Klien masuk RS dengan diagnosa skizofrenia paranoid dengan keluhan saat ini
merasa menjadi orang yang diasingkan, merasa tidak berguna, merasa gagal, malu, dan
merasa menjadi orang yang tidak berarti.

SP1 KLIEN (STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KLIEN DENGAN HDR


SITUASIONAL DENGAN TERAPI SPESIALIS COGNITIF THERAPY)
1. Proses Keperawatan
1.1. Diagnosa
HDRK
1.2. Tindakan
TKS individu CT sesi 1
1.3. Tujuan
a. Mengidentifikasi kejadian/peristiwa dalam hidup
b. Mengidentifikasi pikiran otomatis yang negatif
c. Menggunakan tanggapan rasional dalam mengatasi pikiran otomatis negatif yang
muncul
d. Mengungkapkan manfaat tanggapan rasional terhadap pikiran otomatis yang
negatif
e. Mendapatkan dukungan keluarga dalam membantu klien meningkatkan
kemampuan merubah pikiran negatif
f.
2. Fase Orientasi
2.1. Salam Terapeutik
Selamat Pagi bapak
2.2. Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak pagi hari ini ? apakah masih ada keluhan?
2.3. Validasi
Apa saja kemampuan bapak yang telah dilatih bersama perawat untuk mengurangi
rasa malu? Boleh bapak sebutkan kembali?
2.4. Kontrak
2.4.1. Tindakan/Tujuan
“baik bapak bagus sekali, artinya masih ada perasaan tidak percaya diri, pikiran
negatif dan malu yang bapak rasakan setelah diajarkan cara yang kemarin ya, pak
walaupun sudah berkurang. Bagaimana jika hari ini kita tambahkan kemampuan
bapak untuk mengatasi pikiran negatif dan perasaan malu tersebut? tujuannya
untuk mengurangi pikiran negatif yang masih ada jadi bapak akan lebih positif
dan lebih percaya diri.
2.4.2. Waktu
Bagaimana bapak setuju? Berapa lama kita bisa bicara?
2.4.3. Tempat
Dimana tempatnya bapak?”

3. Fase Kerja
3.1. Pengkajian
Apakah hal yang bapak pikirkan terkait perasaan malu atau pikiran negatif yang
bapak rasakan yang masih ada dipikiran bapak? Apakah ada perasaan khawatir? Baik,
jadi bapak masih merasakan khawatir orang lain baik keluarga atau tetangga
mengganggap bapak menjadi cacat dan tidak sempurna seperti dulu sebelum sakit ya
pak? Selain kejadian ini apakah bapak pernah mengalami perasaan seperti ini
sebelumnya?
3.2. Diagnosa
Baik, bapak masih merasakan malu dan memiliki beberapa pikiran negatif ya pak.
3.3. Pengkajian Kemampuan
Apa yang biasanya bapak lakukan kalau perasaan malu dan pikiran negatif itu mulai
muncul?
3.4. Tindakan
Baik ... bagaimana kalau sekarang kita latihan tentang melawan pikiran negatif yang
muncul pada diri bapak, yang pertama adalah memilih pikiran negatif yang muncul,
bapak mau pilih yang mana? Baiklah, kemudian kita akan lawan dengan pikiran yang
positif,coba bapak tuliskan hal hal positif yang ada pada diri bapak, wah ternyata ada
banyak sekali hal positif dari diri bapak ya, mari kita latihan, jadi, ketika pikiran
negatif itu muncul, maka kita harus melawannya dengan pikiran yang positif yang
bapak tuliskan tadi.
4. Fase Terminasi :
4.1. Evaluasi Subjektif :
Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan melawan pikiran negatif yang muncul?
Apa yang mau ditanyakan? Ada yang belum jelas?
4.2. Evaluasi Objektif
Coba bapak ceritakan lagi apa yang sudah kita lakukan tadi. Bagus sekali,..
4.3. RTL Pasien
Baik bapak mau latihannya berapa kali, Ok 3x jam berapa saja?Ok kita buat jadualnya
ya, jangan lupa untuk latihan ya bapak . Dibelakang ada catatan harian, nanti apabila
ada pikiran negatif lagi yang muncul bisa dituliskan disitu.
4.4. RTL Perawat
Besok kita ketemu lagi untuk berlatih melawan pikiran negatif yang kedua. Jam
berapa kita bertemu lagi?dimana tempatnya mba ?
4.5. Salam
baiklah saya pamit. Sampai ketemu besok ya bapak,.. Selamat Siang

Anda mungkin juga menyukai