Anda di halaman 1dari 6

KEJANG DEMAM

No. Dokumen : 440 / /SOP/UKP


No. Revisi :  00
SOP Tgl Terbit : 15 Januari 2018
Halaman : 3½
UPT PUSKESMAS
Hj. Sruwi, S.SiT, M.MKes
KECAMATAN NIP: 19670310 199003 2 009
PONTANG

1.Pengertian Kejang demam adalah bangkitan kejang yang disebabkan oleh demam
di atas suhu 380 C rectal tanpa disertai infeksi pada sistem saraf pusat
atau gangguan keseimbangan elektrolit akut pada anak berumur lebih
dari 1 bulan dan <5 tahun, tanpa riwayat kejang tanpa demam
sebelumnya.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas dapat
menegakkan diagnosis kejang demam dan melakukan pengobatan
kejang demam.

3.Kebijakan SK Kepala UPT Puskemas Kecamatan Pontang No. 800/ 002.g9


/TATA USAHA tentang pelayanan klinis.

4.Referensi a. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, Hal 421-425.


b. Ilmu Kesehatan Anak. Fk undip. 2011,Hal 134-144
5.Prosedur / Langkah- a. Paramedis menerima pasien.
Langkah b. Paramedis melakukan anamnesa pada pasien, petugas menanyakan
keluhan utama pada pasien (biasanya kejang).
c. Paramedis menanyakan apakah terdapat demam sebelum kejang,
sudah berapa kali menderita kejang, bila lebih dari 2 kali apakah
ada yang berlangsung lebih atau sama dengan 15 menit, bagaimana
jenis kejang, apakah parsial atau umum,atau parsial menjadi umum.
d. Paramedis menanyakan saat demam apakah diukur menggunakan
thermometer, apakah sudah diberikan penurun demam, jika sudah
sebutkan, apakah ada faktor resiko berulangnya kejang demam.
e. Paramedis menanyakan ada faktor risiko menjadi epilepsy.
f. Paramedis menanyakan apakah disertai dengan penurunan
kesadaran, tanyakan kesehatan anak sebelum sakit sekarang,
apakah disertai mencret, batuk, sesak nafas, dan bagaimana buang
air kecilnya.
g. Paramedis melakukan cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan
pada pasien.
h. Paramedis melakukan pemeriksaan keadaan umum, kesadaran dan
tanda vital (nadi, suhu, dan frekuensi pernapasan).
i. Paramedis melakukan pemeriksaan fisik apakah terdapat mikro atau
makro sefali.
j. Paramedis melakukan pemeriksaan pada ubun-ubun, apakah ada
ubun-ubun menonjol.
k. Paramedis melakukan pemeriksaan conjungtiva anemis, anemis
atau tidak.
l. Paramedis melakukan pemeriksaan saraf kanial, pemeriksaan
rangsal meningeal (kaku kuduk atau brudzinki I-II).
m. Paramedis melakukan pemeriksaan jantung, paru, abdomen, apa
ditemukan tanda-tanda penyebab infeksi
n. Paramedis memeriksa apakah ada kelumpuhan pada ekstremitas
atas atau bawah, reflex fisiologis, dan tonus otot.
o. Paramedis mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan pasien.
p. Bila diperlukan Paramedis membuat permintaan pemeriksaan darah
rutin/ lengkap dan urin rutin
q. Paramedis mengisi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium.
r. Paramedis menyerahkan surat permintaan kepada laboratorium.
s. Paramedis menerima hasil laboratorium dari petugas laboratorium
apakah didapatkan anemia, leukopeni atau lekositosis,
trombositopeni atau eosinofilia, pada hasil urin rutin apakah
terdapat biakan bakteri atau darah.
t. Paramedis menegakkan diagnosa kejang demam yang didapat dari
gejala, pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium.
u. Paramedis menerangkan kepada pasien bahwa pasien perlu dirawat
di puskesmas.
v. Paramedis memberikan informed consent untuk tindakan medis
yang akan dilakukan kepada pasien dan ditandatangani oleh pasien
atau keluarga pasien.
w. Paramedis memberikan terapi untuk pengobatan kejang demam:
 Fase akut/saat kejang :
1) Perhatikan ABC
2) Putus kejang dengan diazepam 0,5 mg/kgbb/x perektal,
maksimal 2 kali, jarak 5 menit. Jika masih kejang diberikan
diazepam 0,25-0,5 mg/kg iv, kec 2mg/menit, maksimal 10
mg. Jika masih kejang dapat diberikan fenitoin 20 mg/kg iv,
injeksi dalam 20 menit dalam 50 ml NaCL 0,9%. Jika masih
kejang persiapkan pasien untuk dirujuk ke pelayanan yang
lebih baik
3) Pemberian cairan IV RL sesuai kebutuhan
4) Saat demam diberikan paracetamol dengan dosis 10-15
mg/kgbb/kali diberikan 4 kali sehari.
5) Diazepam oral 0,3 mg/ kgbb/kali, 3 kali sehari atau
diazepam rectal 5 mg untuk BB < 10 kg atau 10 mg untuk
BB > 10 kg
6) Terapi antibiotika sesuai dengan sumber infeksi :bisa per
oral maupun intravena, untuk pengunaan iv antibiotik
terlebih dahulu melakukan skin test
a) Kloramphenikol,dosis 50-100 mg/kgBB/hari maks 2
gram selama 10-14 hari dibagi 4 dosis.
b) Ampisillin dan amoksisilin, dosis anak 50-100
mg/kgBB/hari selama 7-10 hari.
c) Ceftriaxone,dosis anak 80 mg /kgBB/hari dalam dosis
tunggal selama 5 hari
d) Cotrimoxazole (TMP-SMX),dosis anak TMP 6-19
mg/kgBB /hr atau SMX 30-50 mg/kgBB/hr selama 10
hari
e) Cefixime ,dosis anak 1,5-2 mg/kgBB/hari dibagi 2
dosis selama 10 hari
f) Thiamfenikol,dosis anak 50 mg/kgBB/hari.
x. Paramedis memberikan penjelasan mengenai rencana terapi kepada
keluarga pasien. Petugas mengedukasi keluarga pasien bahwa
kejang demam umumnya prognosis baik, hanya sebagian kecil yang
berkembang menjadi epilepsi.
y. Paramedis menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose
dan terapi kedalam rekam medik.
z. Paramedis menandatangani rekam medik.

6.Diagram Alir menegakan diagnose


melakukan vital sign dan pemeriksaan fisik berdasarkan hasil pemeriksaan

Melakukan anamnesis pada pasien

menulis hasil anamnesa, pemeriksaan dan diagnose ke


Memberikan tatarekam medic
laksana pada pasien sesuai hasil pemeriksaan

menulis diagnose pasien ke buku register.

7. Unit Terkait a. IGD


b. Rawat inap

8. Rekaman Historis Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan
tata naskah tata naskah di
sesuaikan dengan UPT
 1. 15 januari 2018
Puskesmas Kecamatan
Pontang
Kebijakan di
2. isi sop sesuaikan,langkah di 15 januari 2018
sesuaikan
KEJANG DEMAM

No. Kode :  440/ /FORM/UKP/


DAFTAR No. Revisi : 01
TILIK Tgl. Mulai Berlaku : 15 Januari 2018
Halaman : 1½
UPT PUSKESMAS
KECAMATAN
PONTANG

Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak Berlaku
No
1 Apakah Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut?
2 Apakah Petugas menulis identitas pasien di buku register?
4 Apakah Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah
pasien mengeluhkan demam terutama malam hari,
nyeri kepala, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah,
obstipasi atau diare?
5 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah?
6 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan nadi?
6 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan suhu?
7 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik apakah
terdapat lidah kotor, pembesaran hati, pembesaran
limpa?
8 Apakah Bila diperlukan petugas membuat permintaan
pemeriksaan darah rutin atau Widal ke
laboratorium?
9 Apakah Petugas mengisi formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium?
10 Apakah Petugas menyerahkan surat permintaan kepada
pasien untuk selanjutnya pasien ke laboratorium?
11 Apakah Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien?
12 Apakah Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan
diagnose berdasarkan hasil lab dan anamnesis, hasil
uji Widal tunggal dengan titer antibodi O 1 : 320
atau titer antibodi H 1 : 640 menyokong diagnosis
kejang demam pada pasien dengan gambaran klinis
khas?
13 Apakah Petugas memberikan resep untuk pengobatan kejang
demam:
 Antibiotik : Kloramfenikol dosis 4 x 500 mg,
Thiampenicol 4 x 500 mg .
 Antipiretik : PCT 3 x 500 mg bila demam
 Anti mual / muntah : Antacid 3 x 1 tablet dan
vitamin B 6?
14 Apakah Petugas mengedukasi pasien untuk istirahat total
minimal 7 hari bebas demam, tingkat kesembuhan?
15 Apakah Petugas mengedukasi pasien diet makanan halus
dimulai dari bubur saring, bubur kasar dan akhirnya
nasi sesuai tingkat kesembuhan?
16 Apakah Petugas menyerahkan resep kepada pasien?
17 Apakah Petugas mengedukasi Pasien untuk menghindari
makanan yang asam dan pedas serta rendah serat?
18 Apakah Petugas merujuk pasien ke IGD bila ditemukan
tanda-tanda kegawatan seperti ileus obstruktif atau
perforasi usus?
19 Apakah Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik,
laboratorium,diagnose dan terapi kedalam rekam
medic pasien?
20 Apakah Petugas menandatangani rekam medic?
21 Apakah Petugas menulis diagnose ke buku register rawat
jalan?

CR :………………%.

Pontang,……………………
Pelaksana / Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai