Anda di halaman 1dari 10

Kegiatan Belajar 6

Kompetensi Dasar 3.6 Menganalisis struktur, sifat senyawa


hidrokarbon (ALKENA)

4.6 Menyajikan hasil identifikasi senyawa


hidrokarbon (ALKENA) yang terdapat dalam
kehidupan sehari hari
Alokasi Waktu : 3 jp ( @30 Menit )
Materi Pokok Senyawa Hidrokarbon
 Senyawa karbon
 Senyawa hidrokarbon
 Alkena

A. Kegiatan Belajar
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran untuk aspek pengetahuan
Peserta didik dapat :
3.6.1 menjelaskan tentang senyawa hidrokarbon
3.6.2 menjelaskan tentang struktur alkana
3.6.3 menjelaskan tentang struktur alkena
3.6.4 Menganalisis struktur, sifat senyawa hidrokarbon (ALKENA)
2. Tujuan Pembelajaran untuk aspek keterampilan
Peserta didik dapat :
4.6.1 Menyajikan hasil identifikasi senyawa hidrokarbon (ALKENA) yang terdapat
dalam kehidupan sehari hari
b. Uraian Materi
A. Senyawa Karbon
Berdasarkan asalnya, senyawa – senyawa di kelompokkan menjadi dua golongan yaitu :
1. Senyawa Organik
Adalah senyawa yang berasal dari makhluk hidup (tumbuhan, hewan atau manusia).
Contohnya gula tebu (C12H12O11) berasal dari batang tebu, urea atau ureum
[CO(NH2)2]berasal dari kotoran hewan/manusia.
2. Senyawa Anorganik
Adalah senyawa yang berasal dari benda mati. Contoh garam dapur (NaCl), air (H2O),
batu kapur (CaCO3), pasir (SiO2), bauksit (Al2O3) dan lain sebagaianya.

Berdasarkan strukutur molekul senyawa organik, diketahui bahwa senyawa senyawa


organik tersusun dari unsur karbon sebagai penyusun utamanya serta unsur – unsur lain seperti
hidrogen, nitrogen, oksigen, belerang dan lain – lain. Oleh karena itu, senyawa organik
dinamakan juga senyawa karbon.

Kekhasan Atom Karbon


a. Atom karbon mampu membentuk empat ikatan kovalen
Atom karbon mempunyai nomor atom 6. Di dalam sistem periodik atom karbon terletak pada
golongan IVA periode 2. Konfigurasi atom karbon adalah sebagai berikut:
6C = 1s2 2s2 2p2
Berdasarkan konfigurasi tersebut, atom karbon mempunyai 4 elektron terluar (elektron
valensi). Agar susunan elektronya stabil sesuai dengan kaidah oktet (mempunyai 8 elektron
terluar), atom karbon memerlukan 4 elektron. Sehingga atom karbon dapat membentuk empat
buah ikatan kovalen.
Contoh nya pada pembentukan molekul senyawa CH4 dan CCl4.
b. Atom karbon mampu membentuk rantai karbon
Atom karbon yang berikatan dengan atom karbon lain dapat membentuk suatu rantai karbon
dari rantai karbon yang pendek sampai rantai karbon yang sangat panjang sehingga dapat
membentuk molekul raksasa (makromolekul/polimer).

Etana (C2H6) Propana (C3H8) Butana (C4H10)


Macam – macam rantai karbon, yaitu sebagai berikut :
1. Rantai karbon alifatik merupakan contoh rantai atom terbuka berupa rantai lurus dengan
ikatan kovalen tunggal, rangkap dua maupun rangkap tiga
 Rantai karbon terbuka berikatan tunggal ( jenuh)
C–C–C–C–C–C–C
 Rantai karbon terbuka berikatan rangkap dua ( tidak jenuh)
C–C=C–C–C–C–C
 Rantai karbon terbuka berikatan rangkap tiga ( tidak jenuh)
C–C–C≡C–C–C–C
2. Rantai karbon tertutup (siklis)
Pada rantai karbon tertutup terjadi ikatan antaratom karbon yang ujungnya saling berikatan
sehingga membentuk lingkaran.

Siklopropana siklopentana
3. Rantai karbon bercabang
Pada rantai karbon terdapat cabang atom C lain yang letaknya bukan di ujung.
C

C–C–C–C C–C–C–C–C═C
│ │
C C
Kedudukan Atom Karbon
a. Atom karbon primer, adalah atom karbon yang terikat langsung pada 1 atom karbon yang
lain.
b. Atom karbon sekunder, adalah atom karbon yang terikat langsung pada 2 atom karbon
yang lain.
c. Atom karbon tersier, adalah atom karbon yang terikat langsung pada 3 atom karbon yang
lain.
d. Atom karbon kuarterner, adalah atom karbon yang terikat langsung pada 4 atom karbon
yang lain.
Dari contoh di atas, bisa Anda lihat jumlah atom karbon pada masing-masing posisi, yaitu:
primer : 5 (yang bertanda 1°)
sekunder : 3 (yang bertanda 2°)
tersier : 1 (yang bertanda 3°)
kuarterner : 1 (yang bertanda 4°)

B. Senyawa Hidrokarbon
Hidrokarbon merupakan senyawa yang tersusun dari atom hidrogen dan karbon. Hidrokarbon
yang paling sederhana adalah metana (CH4) yang terdiri dari satu atom karbon dan empat atom
Hidrogen.
1. Klasifikasi Senyawa Hidrokarbon
a. Senyawa hidrokarbon alifatis
Merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai C terbuka.
1) Senyawa alifatis jenuh
Senyawa dengan dengan rantai terbuka dan ikatannya tunggal semua. Contohnya
adalah kelompok senyawa alkana.
2) Senyawa alifatis tak jenuh
Senyawa dengan rantai terbuka dan selain ikatan tunggal, terdapat juga rangkap dua
atau rangkap tiga. Contohnya adalah snyawa alkena dan alkuna.
b. Senyawa hidrokarbon siklis
Senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai karbon tertutup. Contohnya adalah senyawa
aromatis seperti benzene dan sikloalkana.
2. Struktur senyawa hidrokarbon
a. Alkana
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon yang ikatan rantai karbonnya terbuka dan
berikatan tunggal. Rumus umum alkana adalah CnH2n + 2.

Dari metana ke etana mempunyai perbedaan –CH2-, begitu pula seterusnya. Deret
senyawa karbon dengan gugus fungsi sama dengan selisih sama yaitu –CH2- disebut deret
homolog.
b. Alkena
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon alifatis tak jenuh yang mempunyai ikatan
rangkap dua pada rantai karbonnya. Rumus umum alkena adalah CnH2n.

c. Alkuna
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon alifatis tak jenuh yang mempunyai ikatan
rangkap tiga pada rantai karbonnya. Rumus umum alkuna adalah CnH2n – 2.
3. Tata Nama Senyawa Hidrokarbon
a. Tata nama alkana
1) Alkana rantai lurus diberi nama dengan awalan n (n = normal).
Contoh:
CH3-CH2-CH2-CH n-butana
CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 n-pentana
2) Alkana rantai bercabang
 Rantai induk diambil rantai karbon terpanjang.
 Cabang merupakan gugus alkil. Rumus umum alkil CnH2n+1. Nama alkil sama
dengan nama alkana dengan jumlah atom C sama, hanya akhiran –ana diganti –il.
CH3 = metil
C2H5 = etil
C3H7 = propil
C4H9 = butyl
C5H11 = amil/pentil

3) Jika hanya ada satu cabang maka rantai cabang diberi nomor sekecil mungkin.
4) Jika alkil cabang lebih dari satu dan sejenis menggunakan awalan Yunani (di = 2, tri =
3, tetra = 4, dan seterusnya) dan jika berbeda jenis diurutkan sesuai alfabetis.
Contoh:
b. Tata nama alkena dan alkuna
1) Rantai induk diambil rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap dua.
Ikatan rangkap dua (alkena) dan Ikatan rangkap tiga (alkuna) diberi nomor sekecil
mungkin.
2) Rantai cabang diberi nomor menyesuaikan nomor ikatan rangkap dua (alkena) dan
ikatan rangkap tiga (alkuna).
Contoh:

c. Isomeri alkana, alkena dan alkuna


Isomer adalah dua senyawa atau lebih yang mempunyai rumus kimia sama tetapi
mempunyai struktur yang berbeda. Secara garis besar isomer dibagi menjadi tiga, yaitu
isomer struktur (memiliki rumus struktur berbeda) , isomer posisi ( memiliki posisi ikatan
rangkap berbeda) dan isomer geometri (memiliki susunan gugus dalam ruang yang
berbeda).
Contoh isomer posisi
Contoh isomer struktur

Contoh isomer geometri

4. Sifat – sifat Senyawa Hidrokarbon


a. Sifat – sifat Fisis
1) Wujud zat pada suhu ruangan
 C1 – C4 berupa gas
 C5 – C18 berupa zat cair
 > C18 berupa zat padat
2) Kelarutan
Pada umumnya senyawa – senyawa hidrokarbon sukar larut dalam air atau pelarut
polar yang lain, tetapi mudah larut dalam pelarut – pelarut nonpolar seperti
tetraklorometana (CCl4) dan karbon disulfida (CS2).
3) Titik didih dan titik leleh
Senyawa hidrokarbon tak jenuh (alkena) memiliki titik didih yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon jenuh (alkana) dengan jumlah atom C
yang sama.
Senyawa hidrokarbon dengan rantai karbon bercabang memiliki titik didih yang lebih
rendah jika dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon yang rantai karbonnya lurus.
b. Sifat – sifat Kimia
1. Reaksi oksidasi (reaksi pembakaran)
Reaksi    oksidasi   pada   senyawa   hidrokarbon   adalah    reaksi   senyawa
Hidrokarbon dengan oksigen atau reaksi pembakaran. Pada reaksi pembakaran sempurna
terbentuk gas CO2 dan H2O, sedangkan pada reaksi pembakaran tidak sempurna yang
terbentuk adalah gas CO dan H2O.
                               CH4  +  2O2     ------>    CO2 + H2O
2. Reaksi subtitusi
Reaksi subtitusi adalah reaksi penggantian atom-atom atau gugus atom suatu  molekul
(senyawa karbon) oleh atom atau gugus yang lain. 
                         CH4 + Cl2    ------>     CH3Cl + HCl  ( Substitusi radikal)
3. Reaksi adisi
Pada reaksi adisi molekul senyawa yang berikatan rangkap menerima atom atau gugus
atom, sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan ikatan tunggal. Adisi Hidrogen
pada alkena dan alkuna menghasilkan alkana. Adisi Hidrogen pada etena memerlukan
katalis dari serbuk logam Ni atau loam Pt. kedua atom H dan H2 yang putus akan diikat
oleh masing-masing atom C pada sisi yang sama dari ikatan rangkap dua.
                            CH2 = CH2  +  H2     ------>       CH3 – CH3
                                   Etena                                  Etana 
                CH3Cl(g) + Cl2(g)   ------->     CH2Cl2(g) + HCl(g)
4. Reaksi eliminasi 
Reaksi   eliminasi  adalah   reaksi   penghilangan  atau  pengeluaran.
1) Bila H dan Cl keluar dari reaksi maka reaksi eliminasi ini disebut reaksi
dehidrohalogenasi.
C. Alkena
1. Polietilena
2. Polipropilena
3. Polistirena
4. Akrilonitril butadiena Stirena (ABS)
5. Polivinilklorida (PVC)

Anda mungkin juga menyukai