Anda di halaman 1dari 3

PERILAKU ORGANISASI

Cross-functional team atau tim lintas fungsi adalah sekelompok karyawan


dari berbagai departemen fungsional yang bekerja sama sebagai tim untuk
menyelesaikan masalah bersama. Tim ini terdiri dari karyawan dengan tingkat hirarki
yang sama serta berasal dari berbagai bidang keahlian, misalnya produksi,
pemasaran, keuangan, dan teknologi informasi. 
Biasanya, mereka ditugaskan untuk tugas tertentu, yang mana membutuhkan
masukan dan keahlian dari berbagai departemen. Dengan komposisi individu
dengan skill yang bergam, itu akan meningkatkan tingkat kreativitas dan mengurangi
pemikiran kelompok. Setiap anggota menawarkan perspektif alternatif untuk masalah
dan solusi potensial untuk tugas tersebut. 
Kalau kita umpamakan seperti kita tak mungkin bisa membuat rumah hanya
dari bahan baku pasir, kita memerlukan berbagai material berbeda sehingga mampu
membuat bangunan yang kokoh.
Begitu pula dengan perusahaan dan tim, kita memiliki peran masing-masing,
artinya kebutuhan untuk tim dapat melaju bersama dengan keahlian beragam dan
saling mersinergi.
Bukan berarti lingkungan ini tidak menghargai adanya spesialisasi keahlian,
tapi ternyata ini justru memberikan kesempatan kepada staff untuk membaur menjadi
tim secara utuh dan saling melengkapi kekurangan skillnya, dengan adanya irisan
keahlian ini ternyata tim dapat saling memahami dan tahu bagaimana cara saling
support.
Virtual team adalah tim yang terdiri dari anggota yang tersebar secara
geografis atau organisasi yang memiliki tujuan yang sama dan terhubung terutama
melalui teknologi informasi canggih. Tim ini sama saja halnya dengan tim-tim lain
dalam organisasi. Hanya saja, tiap anggota tim saling bekerja sama dan
berkoordinasi melalui media teknologi dan komunikasi. Hal itulah yang menawarkan
tren baru dalam aktivitas bisnis dan bersosialisasi tanpa batas. Pasalnya, dunia
virtual memiliki waktu lebih fleksibel untuk berinovasi menuju hasil bisnis yang lebih
kreatif.
Salah satu contoh perusahaan yang sukses menerapkan sistem ini adalah
Basecamp, yang didirikan pada 1999 oleh Jason Fried, perusahaan perangkat lunak
berbasis di Chicago, Amerika Serikat. Namun, sebagian besar karyawannya tersebar
di 26 kota di berbagai belahan dunia. Karyawannya mempunyai latar belakang
bervariasi, mulai desainer, programmer, penulis, engineer, fotografer, hingga musisi.
Multi-team system Adalah jaringan tim yang saling terkait yang disatukan oleh
tujuan bersama. Dengan kata lain MTS adalah tim yang berkolaborasi bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama. Beberapa tugas tidak terlalu menuntut individu,
tetapi lebih menuntut kepada satu tim dan karenanya memerlukan keterlibatan
terkoordinasi dari beberapa tim untuk menyelesaikannya.
Misalnya, Tim bedah jantung di Mountain Medical, mereka tidak bekerja
sendiri dalam memberikan perawatan untuk pasien. Puluhan tim menjadi staf rumah
sakit — tim perawat, tim ruang pemulihan, kru ruang gawat darurat, tim manajemen
pasien, dan sebagainya. Tim-tim ini mengejar tujuan tim mereka sendiri, tetapi di lain
sisi juga memiliki gol yang umum di semua tim rumah sakit.

Kepemimpinan mendukung dalam pengambilan keputusan tim, membuka


kebuntuan masalah, menetapkan konteks di sekitar pekerjaan yang sedang
dilakukan, menjadi bagian depan, serta menjadi payung sebagai pelindung untuk tim.
Kepemimpinan dalam organisasi adalah tentang kepercayaan. Berikan anak
buah Anda kepercayaan dan tanggung jawab yang lebih dalam melakukan tugas
mereka. Jika ada hal yang tidak sejalan, jangan langsung menghakimi. Berikanlah
feedback agar ke depannya mereka tidak takut salah dalam mengambil sebuah
keputusan. Kepercayaan organisasi mempengaruhi karyawan, meningkatkan
partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan, serta dapat menciptakan atmosfir
kerja yang aktif. Kepercayaan di dalam manajemen juga dapat meningkatkan
identifikasi, loyalitas dan keterlibatan karyawan dengan organisasi.

Klompok 2
Kemudian mengadakan pelatihan dan pelatihan perlu dilakukan untuk
meningkatkan kinerja anggota. Misalnya, mengenal dan lebih baik mendekati
anggota dengan bersikap rendah hati dan setia, selalu mendiskusikan program kerja
bersama dan membagi tugas secara setara dan membimbing anggota di setiap
pekerjaan, melakukan inspeksi kapan saja.

Klompok 1
Dengarkan dan hargai ide-ide karyawan baru, Pertahankan hubungan sosial
yang baik, Apresiasi peningkatan kinerja sekecil apa pun, Ciptakan suasana kerja
yang positif dan menyenangkan, dengan mengadakan ice breaking di awal
pertemuan sehingga suasana lebih rileks dan menyenangkan, mengadakan
gathering dan refreshing time bersama dan yang terakhir menjadi contoh yang baik.

Anda mungkin juga menyukai