Anda di halaman 1dari 5

Sistem Ekonomi

Materi 1

Sistem Ekonomi Dan Sistem Politik

Sistem Ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi yang membahas persoalan pengambilan
keputusan dalam tata susunan organisasi ekonomi untuk menjawab persoalan ekonomi untuk
mewujudkan tujuan nasional suatu negara. Menurut Dumairy (1996), Sistem Ekonomi adalah
suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan
seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Dari dua pengertian tersebut maka
unsur atau elemen sistem ekonomi terdiri dari: sumber-sumber atau faktor produksi, motivasi
dan perilaku pengambil keputusan, proses pengambilan keputusan, dan lembaga yang terdapat
di dalamnya

Moratorium Ekonomi Liberal

• Indonesia sudah saatnya melakukan moratorium pada sistem ekonomi liberal yang saat ini
dilakukan. Melemahnya daya saing ekonomi indonesia saat ini menjadi momentum untuk
melakukan moratorium of liberalism, dengan menunda liberalisasi perdagangan dan
memperkuat ekonomi domestik. Seiring dengan moratorium itu, perlu dilakukan strategi
penguat daya saing, yaitu revitalisasi agroindustri, peningkatan nilai tambah, penguatan daya
saing domestik, peningkatan penetrasi pasar ekspor dan pengembangan teknologi agroindustri

• Indonesia sedang mengembangkan sistem ekonomi syariah. Sistem ini telah terbukti ampuh
dan lebih resisten pada masa krisis. Perwujudan dari sistem ini adalah didirikannya
Internasional Development Bank (IDB) pada tahun 1975 di Jeddah. Fenomena suksesnya Bank
Muamalat melewati krisis tanpa sedikit pun Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)
menginspirasi perbankan Indonesia, Kini, dunia perbankan berlomba membuka layanan syariah.
Data Bank Indonesla tahun 2006 menunjukkan berdirinya 561 Bank Syarlah. Selain itu, telah
berdiri 25 Asuransi Syariah, Pasar Modal Syariah, Pegadaian Syariah dan lebih 3.200 BMT
(Koperasi Syariah), dan Ahad -Net Internasional, serta maraknya kajian ekonomi syariah di
berbagai universitas. Atas bukti tersebut, indonesia dapat digolongkan ke dalam negara yang
menganut sistem ekonomi syariah.

Bantuan Promosi

Bantuan yang diperlukan UKM bukan hanya modal, melainkanjuga promosi, baik diluar maupun
di dalam ruang seperti yang dilakukan Malaysia. Dengan promosi yang baik, produk dalam
negeri khususnya UKM, akan dikenal dan mudah dipasarkan. Di samping promosi, produk UKM
juga membutuhkan bimbingan dalam pengemasan, menjaga kualitas produk dan ketetapan
waktu dalam memenuhi pemesanan.

Indonesia Terlalu Meniru Sistem Perekonomian Asing

• Padahal Sistem ini belum tentu tepat diaplikasikan di dalam negeri. Tidak dapat
diaplikasikannya sistem pemasaran yang ada di luar negeri karena faktor perbedaan. Di Luar
negeri, kondisi masyarakat, ekonomi, dan politik cenderung stabil. Segala hal juga dapat
diprediksi dan sistem hukum yang ada dapat diandalkan. Kondisi itu belum terjadi di negara
berkembang seperti Indonesia. Indonesia baru akan membangun masyarakat hukum,
sementara di Amerika pembangunan masyarakat hukum sudah berjalan lama. Di Amerika hak
individu dan kebebasannya telah dijamin. Sementara kita harus menciptakan suatu sistem
sendiri dengan memberikan edukasi penyadaran terhadap masyarakat. Pembelajaran dapat
dilakukan dengan sosialisasi melalui berbagai media dan hal yang menarik bagi masyarakat.
Indonesia seharusnya sudah belajar pada krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1998. Sudah
saatnya indonesia untuk memberikan perhatian utama pada bidang pertanian dan perkebunan,
agar bisa keluar dari krisis pangan yang kini mengancam dunia.

Pada dasarnya Sistem Ekonomi Campuran atau sistem ekonomi kerakyatan dengan persaingan
terkendali, agaknya merupakan ekonomi yang paling cocok untuk mengelola perekonomian
indonesia. Namun demikian sistem ekonomi Indonesia semakin condong ke ekonomi liberal
dan kapitalistik. Hal ini ditandai dengan derasnya modal asing yang masuk ke indonesia dan
banyaknya BUMN/BUMD yang diprivatisasi. Kecendrungan itu dipacu derasnya arus globalisasi
dan bubarnya sejumlah negara komunis di Eropa Timur yang bersistem ekonomi sosialisme-
komunistik. Setelah terjadi krisis moneter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi dengan hutang
luar negeri mencapai ratusan triliun rupiah, menjadikan Indonesia bergantung pada pinjaman
Luar Negeri (Bank Dunia, IMF) dan Jatuhnya pemerintah ORBA pada tahun 1997, Indonesia
menuju era reformasi dimana sistem perekonomian sangat tergantung pada bantuan negara
donor, sehingga mau tidak mau kita harus mengikuti nasehat dari negara donor tersebut.

• Pertama, Pendekatan faktual-struktural, yakni menelaah peranan pemerintah atau negara


dalam struktur perekonomian, Kedua, Pendekatan Sejarah, yakni menelusuri bagaimana
perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu. Untuk mengukur kadar
keterlibatan pemerintah dalam perekonomian dengan pendekatan faktual-struktural, dapat
digunakan Kesamaan Agregat Keynesian dengan rumus Y = C+1+G + (X- M). pendapatan
nasional dirinci menurut kegunaan atau sektor pelakunya. Kesamaan ini merupakan rumus
untuk menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran. Variabel C
menggambarkan pengeluaran konsumsi masyarakat, yang mewakili sektor perorangan dan
rumah tangga. Variabel I melambangkan pengeluaran investasi perusahaan, mewakili sektor
usaha swasta. Variabel G mewakili pengeluaran konsumsi pemerintah, Sedangkan variabel X
dan M masing-masing melambangkan ekspor dan impor, yang mewakili sektor perdagangan
luar negeri yang bersangkutan.

• Semasa paham komunisme masih berjaya, tidak semua negara yang menjalankan sistem
ekonomi sosialisme adalah negara komunis. DI Amerika Utara, misalnya Kanada (tetangga USA,
dengan sistem liberal demokratis). Begitu juga sejumlah negara Skandinavia di daratan Eropa,
walaupun sistem politiknya fiberal demokratis, menerapkan sistem ekonomi sosialisme. Hanya
saja sosialisme di negara liberal-demckratis ini tidak persis sama seperti sosialisme di negara
blok timur. Dalam prakteknya sistem ekonomi di indonesia mengandung unsur kapitalisme dan
sistem sosialisme dalam pengorganisasian sistem ekonominya. Untuk melihat besarnya kadar
masing-masing tersebut mewarnai sistem ekonomi Indonesia seseorang dapat melihat dari dua
pendekatan, yaitu pendekatan faktual struktural dan pendekatan sejarah.

Sistem Ekonomi Campuran (Mixed Economy)

• Sistem Ekonomi Campuran pada umumnya diterapkan oleh negara berkembang atau negara
Dunia Ketiga. Beberapa negara di antaranya cukup konsisten dalam merayu resep sistem
ekonomi campurannya, dalam arti kadar kapitalismenya selalu lebih tinggi (contoh Filipina),
atau bobot sosialismenya lebih besar (contoh India). Namun banyak pula negara berkembang
yang goyah dalam meramu campuran kedua sistem ini, kadang-kadang condong kapitalistik,
sementara dilain waktu cenderung sosialistik. Kecendrungan ini pada umumnya mengikuti arah
kedekatan rezim pemerintahan yang sedang berkuasa dengan blok negara yang
mempengaruhinya.

Sistem Ekonomi Sosialis-Komunistik

• Dalam Sistem Ekonomi Sosialis-Komunistik adalah kebalikannya, dimana sumber daya


ekonomi atau faktor produksi dikuasai sebagai milik negara. Suatu negara yang menganut
sistem ekonomi Sosialis-Komunis menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam
menjalankan dan memajukan perekonomian. Imbalan yang diberikan pada perseorangan
didasarkan pada kebutuhannya, bukan berdasarkan jasa yang diberikannya, Prinsip Keadilan
yang dianut oleh sistem ekonomi sosialis ialah setiap orang menerima imbalan yang sama. Pada
sistem ini camput tangan pemerintah sangat tinggl, dan justru pemerintah yang menentukan
dan merencanakan tiga persoalan pokok ekonomi yaltu: What (apa yang harus diproduksi),
How (bagaimana memproduksinya), dan For Whom (untuk siapa diproduksi). • Dalam sistem ini
yang menonjol adalah kebersamaan, dimana semua alat produksi adalah milk bersama (negara)
dan didistribusikan untuk kepentingan bersama sesual dengan kebutuhan masing-masing.
Dengan kata lain sistem ekonomi sosialis, adalah sistem ekonomi dimana pasar justru harus
dikendalikan melalul perencanaan terpusat.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal Kapitalistik Adanya pengakuan yang luas terhadap hak-hak
pribadi

• Praktik perekonomian diatur menurut mekanisme pasar Praktik perekonomian digerakkan


oleh motif keuntungan (profit motive)

• Dalam Terminologi teori ekonomi mikro, sistem ekonomi kapitalis merupakan suatu sistem
ekonomi yang menyandarkan diri sepenuhnya pada mekanisme pasar, berdasarkan prinsip
laissez faire (persaingan bebas) dan meyakini kemampuan (the invisible hand) dalam menuju
efisiensi ekonomi.

Sistem Ekonomi Liberal-Kapitalis

Adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang cukup besar bagi pelaku ekonomi untuk
melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan individual atas sumber daya ekonomi atau
faktor produksi. Pada sistem ekonomi ini terdapat keleluasaan bagi perseorangan untuk
memiliki sumber daya, seperti kompetensi antar individu dalam memenuhi kebutuhan hidup,
persaingan antar badan usaha dalam mencari keuntungan. Prinsip Keadilan yang dianut oleh
sistem ekonomi kapitalis adalah setiap orang menerima imbalan berdasarkan prestasi kerjanya.
Dalam hal ini campur tangan pemerintah sangat minim, sebab pemerintah berkedudukan
sebagai pengamat dan pelindung dalam perekonomian.

Macam-macam Sistem Ekonomi

• Sistem Ekonomi yang ada dapat diklasifikasikan beberapa cara, yaitu (1) dilihat dari
mekanisme koordinasinya, dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu (a) sistem tradisi,
(b) sistem komando, (c) sistem pasar. (2) dilihat berdasarkan penekanan hak kepemilikan yang
diberlakukan, dapat dikelompokan menjadi (a) sistem sosialis (socialist economy) dan (b) sistem
kapitalis (capitalist economy). Namun, ada dua sistem ekonomi yang ekstrem yaitu sistem
ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Namun secara umum sistem ekonomi yang ada
dapat dikelompokkan menjadi 3 bentuk, yaitu: sistem ekonomi liberal-kapitalistik, sistem
ekonomi sosialiskomunistik, dan yang tidak termasuk dalam 2 sistem tersebut disebut mixed
economy atau lebih dikenal dengan sistem ekonomi campuran.

• Dilihat dari berbagai sudut tinjauan dan pengertian tersebut maka yang membedakan antara
sistem ekonomi suatu negara dengan sistem ekonomi negara lain menurut Gray dalam
Sumodiningrat (1999) adalah faktor meta ekonomis, seperti pandangan hidup suatu bangsa,
nilai-nilai yang dijunjung tinggi kebudayaan suatu bangsa atau masyarakat. Dengan demikian
sistem ekonomi mencakup keseluruhan proses dan kegiatan masyarakat dalam upaya
memenuhi kebutuhan hidupnya, untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraannya.

• Sistem ekonomi suatu negara dikatakan bersifat khas, sehingga dibedakan dari sistem
ekonomi yang berlaku atau diterapkan di negara lain berdasarkan beberapa sudut tinjauan
seperti : 1. Sistem Pemilikan sumber daya atau faktor produksi. 2. Keleluasaan masyarakat
untuk saling berkompetensi satu sama lain dan untuk menerima imbalan atas prestasi kerjanya.
3. Kadar peranan pemerintah dalam mengatur, mengarahkan, dan merencanakan kehidupan
bisnis dan perekonomian pada umumnya.

Gregory Grossman dalam P. Rahardja dan M. Manurung (2004) mengatakan bahwa yang
dimaksud sistem ekonomi adalah Sekumpulan komponen atau unsur terdiri atas unit dan agen
ekonomi serta lembaga (institusi) ekonomi, yang bukan saja saling berhubungan dan
berinteraksi, melainkan juga sampai tingkat tertentu saling menopang dan mempengaruhi
(system is the nation that the varios parts and components (economics units and agents,
institutions) not only interconnect ang interact but do so with a certaindegree of mutual
consistency and coherence)".

• Dumairy (1996) mengatakan bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah berdiri sendiri, tetapi
berkaitan dengan falsafah, pandangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Šistem
ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam suatu supra sistem kehidupan
masyarakat. • Sistem Ekonomi merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan masyarakat
di suatu negara. Pelaksanaan sistem ekonomi tertentu akan berjalan mulus jika lingkungan
kelembagaan masyarakatnya mendukung. Sebagai supra sistem kehidupan, sistem ekonomi
berkaitan erat dengan sistem sosial lain yang berlangsung di dalam masyarakat.

Pemikiran Bung Hatta

Bung Hatta selain sebagai tokoh proklamator Bangsa Indonesia, juga dikenal sebagai perumus
pasal 33 UUD 1945. Penerapan sistem ini di Indonesia telah menimbulkan kesengsaraan dan
kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung Hatta sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan
di indonesia harus berasaskan kekeluargaan. Orientasi utama sistem ekonomi ini adalah
masyarakat pedesaan, karena merupakan porsi terbesar rakyat indonesia. Tidak berarti
melupakan perkembangan ekonomi dunia. Sebab supaya dapat menjadi makmur, bangsa
indonesia harus melakukan kerjasama ekonomi dengan bangsa lain. Sedangkan sebagai
jembatan penghubung antara perekonomian pedesaan dengan perekonomian dunia, menurut
Bung Hatta adalah bangun usaha koperasi

Anda mungkin juga menyukai