Anda di halaman 1dari 8

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BIJAK

Jl. Undaan Kulon


Nomor Dokumen :
No. 17-19 Nomor Revisi : Halaman : 1/2
001/SPO/PPRA/RSMU/I/2019
Surabaya
Telp. 031 531
9619, 5343806,
Fax 031 5317503
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit :
Standar Prosedur
Operasional 0 2 0 1 1 9

Pengertian Antibiotika merupakan suatu bahan atau senyawa kimia yang digunakan untuk
menangani suatu penyakit infeksi.
Penggunaan Antibiotika bijak yaitu penggunaan Antibiotika dengan spektrum sempit
pada indikasi yang ketat dengan dosisi adekuat, interval dan lama pemberian yang
tepat.
Tujuan 1. Terlaksananya pemberian Antibiotika yang bijak di RS Mata Undaan Surabaya
2. Penurunan resistensi Antibiotika di RS Mata Undaan Surabaya
Kebijakan Permenkes no 8 tahun 2015 mengenai Antibiotika
Prosedur 1. Antibiotika diberikan RS Mata Undaan berdasarkan :
a. Pedoman umum penggunaan antibiotika Permenkes 2015
b. Panduan praktek klinik dan clinical pathway yang sudah ditetapkan
c. Formularium RS Mata Undaan
2. Antibiotika empiris diberikan setelah pengambilan spesimen untuk pemeriksaan
kultur dan tes kepekaan Antibiotika
3. Pemberian dengan indikasi yaitu :
a. Sudah ditegakkan diagnosis infeksi yang tepat dengan mengacu secara klinis,
mikrobiologi, hematologi, kimia, serologi dan pemeriksaan penunjang lainnya.
b. Tidak memberikan antibiotika pada penyakit non infeksi dan non bakterial
c. Pemberian antibiotika awal merupakan Antibiotika lini I dan spektrum sempit
d. Beberapa Antibiotika hanya boleh diresepkan oleh dokter dan diberikan oleh
farmasi, jika ada hasil kultur atau telah mendapat usulan dari spesialis
mikrobiologi klinik (mekanisme automatic stop order. Antibiotika tersebut
memiliki kekhasan dalam mengatasi kuman resisten atau memicu resistensi
seperti vancomycin untuk MRSA, ceftazidime untuk MDRO (multidrug
resistent organisme), cephalosporin generasi III untuk kuman bentuk batang
gram negatif.
e. Automatic stop order dilakukan dengan cara :
1. Setiap ada resep Antibiotika terutama Antibiotika khusus farmasi akan
meminta hasil salinan kultur dan pola kepekaan Antibiotika yang telah
disetujui oleh spesialis mikro klinik
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BIJAK

Jl. Undaan Kulon


Nomor Dokumen :
No. 17-19 Nomor Revisi : Halaman : 1/2
001/SPO/PPRA/RSMU/I/2019
Surabaya
Telp. 031 531
9619, 5343806,
Fax 031 5317503
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit :
Standar Prosedur
Operasional 0 2 0 1 1 9
(dr.Sudjarno,Sp.M(K))
Prosedur 2. Salinan tersebut akan diteruskan ke komite farmasi dan dikonsultasikan ke
tim PPRA ataupun komite PPI yang akan bekerja lewat IPCO (Infection
Prevention Control Officer). Hasil dikonsultasi disampaikan ke dokter
penanggung jawab pasien.
3. Berkas akan diteruskan ke direktur untuk mendapatkan pengesahan
4. Jika telah di setujui maka antibiotika dapat diberikan
f. Penggunaan antibiotika akan dievaluasi setiap 3 bulan menggunakan kriteria
gyssens dan disusun peta kuman.
4. Pemilihan jenis Antibiotika berdasarkan :
a. Peta kuman RS Mata Undaan
b. Hasil kultur dan tes sensitivitas Antibiotika
c. Usulan dokter spesialis.
Instalasi Terkait Semua unit terkait, Tim Medis
ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS BEDAH

Nomor Dokumen : Nomor


Jl. Undaan Kulon No. 17-19 Halaman :
002/SPO/PPRA/RSMU/I/2019 Revisi :
Surabaya
Telp. 031 531 9619, 5343806,
Fax 031 5317503
Ditetapkan Direktur

Tanggal Terbit :
Standar Prosedur Operasional
0 2 0 1 1 9

(dr.Sudjarno,Sp.M(K))
Pengertian Antibiotika profilaksis bedah merupakan antibiotika yang digunakan pada
proses pembedahan atau menghindarkan risiko infeksi akibat proses
pembedahan
Tujuan 1. Untuk mengurangi insiden infeksi luka pasca bedah, sangat penting
untuk mengenal perbedaan antara profilaksis dan pengobatan empiris.
2. Mencegah resistensi antibiotika
Kebijakan Permenkes no 8 tahun 2015 mengenai Antibiotika
Prosedur 1. Pemilihan jenis Antibiotika oleh DPJP / dokter spesialis :
a. Cefazolin Injeksi
b. Cefuroxim Injeksi
2. Pastikan tepat obat dan lihat tanggal kadaluarsa obat
3. Campurkan sediaan antibiotika dengan aquadest sesuai kebutuhan
4. Lakukan skin test melakukan injeksi pada pasien
5. Lihat reaksi selama 15 menit , bila ada reaksi pemberiaan obat di
hentikan
6. Bila tidak ada reaksi alergi obat pada pasien, injeksikan secara
perlahan-lahan melalui intravena
7. Pasien pre – operasi antibiotika diberikan 1 jam sebelum pelaksanaan
operasi
8. Perhatikan prinsip penggunaan antibiotika profilaksis 4 TEPAT :
a. Tepat indikasi
b. Tepat obat
c. Tepat waktu dan pemberian
d. Tepat dosis
Instalasi Terkait Semua unit terkait, Tim Medis
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA RASIONAL

Nomor Dokumen : Nomor


Jl. Undaan Kulon No. 17-19 Halaman :
002/SPO/PPRA/RSMU/I/2019 Revisi :
Surabaya
Telp. 031 531 9619, 5343806,
Fax 031 5317503
Ditetapkan Direktur

Tanggal Terbit :
Standar Prosedur Operasional
0 2 0 1 1 9

(dr.Sudjarno,Sp.M(K))
Pengertian
Tujuan 1.
Kebijakan
Prosedur 1.
Instalasi Terkait 1.
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA RASIONAL

Nomor Dokumen : Nomor


Jl. Undaan Kulon No. 17-19 Halaman :
003/SPO/PPRA/RSMU/I/2019 Revisi :
Surabaya
Telp. 031 531 9619, 5343806,
Fax 031 5317503
Ditetapkan Direktur

Tanggal Terbit :
Standar Prosedur Operasional
0 2 0 1 1 9

(dr.Sudjarno,Sp.M(K))
Pengertian Penggunaan antibiotik rasional adalah suatu uapya otorisasi rumah
sakit dalam membuat suatu sistem terukur dan terstandarisasi dalam
penggunaan antibiotik rasional dirumah sakit.

Tujuan optimalisasi pelayanan kesehatan dirumah sakit terutama dalam


manajemen penyakit infeksi dari berbagai multidisiplin sehingga
menjadi acuan dalam pengendalian infeksi dan keselamatan pasien.

Kebijakan
Prosedur 1. Pemeriksaan kuman secara periodik
2. Melaksanakan kewaspadaan Universal
3. Pencegahan MDR Antibiotik dengan pemantauan pasien berat yang
dirujuk dengan penggunaan antibiotik sebelumnya
4. Pemeriksaan kultur kuman dengan metoda yang terukur
5. Tersedianya pemeriksaan untuk MDR Pseudomonas dan MDR
Klebsiella Karbapenemase
6. Isolasi pasien pada tempat khusus untuk MRSA
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA RASIONAL

Nomor Dokumen : Nomor


Jl. Undaan Kulon No. 17-19 Halaman :
002/SPO/PPRA/RSMU/I/2019 Revisi :
Surabaya
Telp. 031 531 9619, 5343806,
Fax 031 5317503
Ditetapkan Direktur

Tanggal Terbit :
Standar Prosedur Operasional
0 2 0 1 1 9

(dr.Sudjarno,Sp.M(K))
Prosedur 7. Melaksanakan prinsip Pencegahan MDR Antibiotik dengan :
a. Pemeriksaan spesimen mikrobiologi ; spesimen diambil dari
darah, urine, sputum, pus atau cairan serebrospinalis
tergantung diagnosis yang dicurigai
b. Jika dicurigai bakteri ; diberikan antibiotika emperik berdasarkan
pertimbangan klinis, pola kultur dan resistensi lokal
c. Setelah ada hasil pemeriksaan mikrobiollogis diberikan
antibiotika definitif sesuai kultur dan resistensi
8. Melaksanakan strategi Kebijakan MDR Antibiotika dengan :
a. Menangani patogen sebagai Infeksi bukan kolonisasi
b. Memberikan terapi berdasarkan data lokal mengenai kepekaan
kuman
c. Menggunakan antimikroba sebagai monoterapi atau kombinasi
d. Mengoptimalkan terapi berdasarkan farmakokinetik dan
farmakodinamik
e. Mempertimbangkan komorbiditas dan fungsi organ
f. Mencegah transmisi
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA RASIONAL

Jl. Undaan Kulon Nomor Dokumen : Nomor


Halaman :
No. 17-19 Surabaya 002/SPO/PPRA/RSMU/I/2019 Revisi :
Telp. 031 531 9619,
5343806, Fax 031
5317503
Ditetapkan Direktur
Tanggal Terbit :
Standar Prosedur
Operasional 0 2 0 1 1 9
(dr.Sudjarno,Sp.M(K))
Prosedur a. Mempersingkat durasi terapi
b. Memperkuat sistem pengawasan rumah sakit mengenai penggunaan antibiotik
c. Paradigma pemberian antibiotik secara empirik pasien rawat inap dengan
deeskalasi antibiotika.
Klasifikasi Pemberian Antibiotika
No Lini Jenis Antibiotik Penanggung Jawab
1 Lini 1 Amoksisilin Dokter umum
Eritromisin
Trimetropin
Sulfametoxazol
Doxicycllin
Ampicillin Injeksi
2 Lini 2 Amoxiclav Dokter Umum
Ceftriaxone Dokter Spesialis
Cefixime
Ampicillin Sulbactam
Ciprofloxacin
3 Lini 3 Ceftazidim Dokter Spesialis
Ceferazone Dokter Spesialis
Sulbactam Setiap departemen
Levofloxacin
Fosfomycin
Moxifloxcacin
Aztreonam
4 Lini 4 Tygecillin Dokter Spesialis IPCO
Meropenem Setiap Departemen /
Doripenem ICU
Imipenem Berdasarkan hasil klinis
Vancomycin dan hasil kultur dan
Linezolid persetujuan dari Tim
Tiecoplanin Kebijakan Antibiotika
Ertapenem pada kasus yang khusus

Nomo
Nomor Dokumen : r
Jl. Undaan Kulon No. 17- Halaman : 1/1
002/SPO/PPRA/RSMU/I/2019 Revisi
19 Surabaya
:
Telp. 031 531 9619,
5343806, Fax 031 5317503
Ditetapkan Direktur

Tanggal Terbit :
Standar Prosedur
Operasional 0 2 0 1 1 9
(dr.Sudjarno,Sp.M(K))

Instalasi Terkait - Instalasi Gawat Darurat


- Instalasi Rawat Jalan
- Instalasi Rawat Inap
- Instalasi Kamar Bedah

Anda mungkin juga menyukai