Anda di halaman 1dari 25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek dan Subjek Penelitian

4.1.1 Sekilas Tentang Radio Republik Indonesia (RRI)

Sejarah singkat RRI adalah menceritakan bagaimana dahulu RRI

dibentuk dan disahkan oleh beberapa tokoh penting. Menurut sumber

(http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Radio_Republik_Indonesia), dijelaskan

bahwa dahulu ke 6 tokoh tersebut diantaranya Maladi dan Sutardi dari Solo,

Sumarmadi dan Sudomo Marto dari Yogya, Suhardi dan Harto dari

Semarang mereka sebelumnya juga aktif dalam mengoperasikan beberapa

stasiun radio Jepang di 6 kota. Pada suatu hari, mereka bertemu di Jakarta

dan mengadakan rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman

bersama dengan para menteri dan staff nya di jalan menteng dalam Jakarta,

yang menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia (RRI)

dengan memilih dokter Abdurrachman Saleh sebagai pemimpin umum RRI

yang pertama.

Mereka mendirikan RRI sebagai atas dasar cinta kepada Republik

Indonesia yang baru diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Selain

itu, ke 6 tokoh tersebut juga mendengar bahwa di prediksikan akan terjadi

perang antara rakyat Indonesia dengan tentara Inggris/Belanda.Untuk

mengantisipasi ini,media radio pun harus di efektifkan kembali sebagai suatu

54.
sarana komunikasi yang paling ampuh untuk mencapai rakyat di luar sana

dibanding sarana komunikasi lain. Setelah mendengar prediksi perang

tersebut, akhirnya dalam rapat itu diputuskan tanggal 11 September 1945

sebagai hari berdirinya Radio Republik Indonesia (RRI).Jakarta, Bandung,

Purwokerto, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang

ditetapkan sebagai cabang-cabang RRI yang pertama dan semua yang hadir

dalam rapat 11 September 1945 sebagai pegawai RRI pertama.

Selain itu, dalam rapat tersebut juga menghasilkan suatu deklarasi

yang dikenal dengan sebutan Piagam 11 September 1945, yang berisi 3 butir

komitmen tugas dan fungsi RRI yang kemudian dikenal dengan Tri Prasetya

RRI. Komitmen RRI untuk bersikap netral tidak memihak kepada salah satu

aliran / keyakinan partai atau golongan. Hal tersebut dapat memberikan

dorongan serta semangat kepada penyiar RRI pada saat ini, untuk

menjadikan RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP) yang independen,

netral, dan mandiri serta senantiasa berorientasi kepada kepentingan

masyarakat.

4.1.2 Profil Radio Republik Indonesia (RRI)

RRI adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara yang

siarannya ditujukan untuk kepentingan bangsa. RRI sebagai Lembaga

Penyiaran Publik (LPP) yang independen, netral dan tidak komersial yang

berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan, dan hiburan

55.
yang sehat. Untuk lebih jelasnya mengenai profil dari Radio Republk

Indonesia (RRI), menurut (http://rri.co.id/index.php/profil#.Ud_PddJ9HCs)

profil dari RRI adalah RRI mempunyai tugas dan fungsi yang besar diberikan

oleh negara melalui UU No. 32 tahun 2002 tentang penyiaran, PP 11 tahun

2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik (LPP), serta PP 12 tahun 2005. RRI

dikukuhkan sebagai satu-satunya lembaga penyiaran yang dapat berjaringan

secara nasional dan dapat bekerja sama siaran dengan lembaga penyiaran

asing. Dengan banyaknya stasiun penyiaran termasuk siaran luar negeri,

RRI juga dibantu dengan satuan kerja lainnya, yaitu :

1. Pusat Pemberitaan.

2. Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbangdiklat).

3. Satuan Pengawasan Intern.

Selanjutnya, RRI juga memiliki suatu prinsip-prinsip yang harus

dijunjung tinggi sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP), diantaranya :

1. LPP RRI adalah lembaga penyiaran untuk semua waga negara,

artinya setiap masyarakat Indonesia berhak mengawasi segala bentuk

penyiaran yang dilakukan oleh LPP RRI.

2. Siarannya harus menjangkau seluruh wilayah negara, dimaksudkan

bahwa agar masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri dapat

selalu mendengarkan siaran RRI.

3. Siarannya harus berbeda dengan lembaga penyiaran lainnya, hal ini

menjadikan RRI tetap terus berkreasi dalam melakukan siaran radio.

56.
4. Siarannya harus bervariasi dan berkualitas tinggi, hal ini mengingat

bahwa RRI mempunyai banyak programa yang setiap harinya di

dengarkan oleh banyak pendengar di seluruh nusantara. Menjadikan

RRI harus selalu bervariasi dalam siarannya agar pendengar tidak

merasa bosan dan jenuh.

5. Mencerminkan identitas bangsa, dimaksudkan bahwa seperti kita

ketahui RRI adalah radio yang bertemakan tentang budaya bangsa,

kehidupan bangsa, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dalam

siarannya RRI harus menunjukkan sikap cinta tanah air dengan cara

menyiarkan beberapa informasi-informasi umum seputar kehidupan

bangsa ini.

6. Perekat dan pemersatu bangsa, dimaksudkan bahwa RRI harus dapat

menjadikan satu kesatuan antar masyarakat Indonesia baik melalui

program siaran radio atau melalui dengan cara kegiatan lainnya.

4.1.3 Visi dan Misi Radio Republik Indonesia (RRI)

Visi LPP RRI:

1. Menjadikan LPP RRI radio berjaringan terluas, dalam hal ini adalah

RRI sebagai pembangun karakter bangsa.

2. Menyelenggarakan siaran yang bertujuan menggali, melestarikan, dan

mengembangkan budaya bangsa.

57.
3. Memperkuat program siaran di wilayah perbatasan untuk menjaga

kedaulatan NKRI.

Misi LPP RRI :

1. Memberikan pelayanan informasi terpercaya yang dapat menjadi

acuan dan sarana kontrol sosial masyarakat.

2. Mencerdaskan, memberdayakan, serta mendorong kreativitas

masyarakat dalam rangka membangun karakter bangsa.

3. Meningkatkan partisipasi publik dalam proses penyelenggaraan siaran

mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program

siaran.

4.1.4 Tugas Pokok Radio Republik Indonesia (RRI)

Sebagaimana mestinya, sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP),

RRI mempunyai tugas yang harus dipenuhi dalam menyiarkan beberapa-

program-program siaran, diantaranya :

1. LPP RRI harus dapat berperan sebagai pemberdayaan masyarakat,

artinya bahwa RRI menyelenggarakan program siaran pemberdayaan

masyarakat yang berguna agar pemerintah dan masyarakat dapat

menjalin suatu komunikasi yang baik, melalui suatu program siaran

radio.

2. LPP RRI melestarikan budaya bangsa, artinya semua stasiun RRI di

58.
kota-kota seluruh Indonesia wajib menyelenggarakan program siaran

seni dan budaya yang berguna agar budaya nusantara dapat terjaga

melalui program siaran radio.

3. Media pendidikan, artinya RRI menyiarkan siaran pendidikan sebagai

langkah bahwa pendidikan merupakan hal penting untuk generasi

muda. Dengan menyiarkan program siaran pendidikan, masyarakat

khususnya generasi muda, akan tahu bahwa RRI selalu peduli

terhadap hal apa pun yang tentunya berhubungan dengan pendidikan

tersebut.

4. Media hiburan, artinya RRI bertugas memberikan suatu hiburan

kepada masyarakat luas baik berupa siaran musik sebagai dasar

untuk membuat pendengar merasa tidak bosan dengan program

siaran yang ada. Musik yang disiarkannya, tentu tidak luput dari

musik-musik daerah atau musik dalam negeri.

Selain itu, Sebagai sumber informasi yang terpercaya dan sesuai

dengan prinsip Lembaga Penyiaran Publik (LPP), dalam menyelenggarakan

siaran RRI berpedoman pada nilai-nilai standar penyiaran, yaitu :

Siaran bersifat independen dan netral.

Siaran harus memihak pada kebenaran.

Siaran mengurangi ketidakpastian.

Siaran berpedoman pada Pancasila, UUD1945, dan kebenaran.

Siaran harus memihak pada kepentingan NKRI.

59.
Siaran harus dapat menjaga persatuan, kesatuan, dan kedaulatan

NKRI.

4.1.5 Struktur Radio Republik Indonesia (RRI)

Gb 4.1 Struktur Radio Republik Indonesia (RRI)

60.
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1 Program Pro 4 FM Radio Republik Indonesia (RRI) Jakarta

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa RRI merupakan

Lembaga Penyiaran Publik (LPP) yang senantiasa independen, netral, dan

tidak komersial. Sebagai radio yang mengutamakan kepentingan

masyarakat, RRI memiliki tanggung jawab besar untuk membuat masyarakat

meyakini dan terus menerus minat terhadap RRI khususnya Pro 4 FM yang

berhubungan dengan kebudayaan bangsa sendiri sesuai dengan penelitian

penulis di Pro 4 FM RRI Jakarta.

Pro 4 FM merupakan siaran yang mengutamakan kebudayaan dan

pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Dengan slogan “Dekat Di Hati

Budaya Negeriku” menjelaskan bahwa, Pro 4 FM memberikan suatu

himbauan besar terhadap masyarakat luas bahwa kita harus benar-benar

mencintai kebudayaan sendiri. Oleh karena itu, untuk mencapai itu semua

RRI hadir di beberapa kota di wilayah Indonesia, agar di daerah tersebut

selalu bisa menikmati siaran-siaran Pro 4 FM secara merata. Selain itu,

penulis juga akan memaparkan beberapa contoh program-program

unggulan Pro 4 FM seperti Pelangi Nusantara, Fokus Pro 4 dan Apresiasi

Budaya. Informasi mengenai program unggulan tersebut, penulis dapatkan

melalui proses wawancara oleh sekertaris kepala siaran Ibu Retnowati.

Program unggulan tersebut merupakan acuan untuk RRI khususnya Pro 4

FM agar lebih berusaha lagi menjadi lebih baik dan berusaha menampilkan

61.
kesan budaya yang kuat di Pro 4 FM kepada masyarakat luas khususnya

pendengar setianya. Berikut deskripsi beberapa program acara unggulan Pro

4 FM Radio Republik Indonesia (RRI) Jakarta, Frekuensi : FM 92,80 MHz,

MW 1332 KHz, dan SW 9680 Khz, (sumber : Dokumen dari RRI Pola &

Deskripsi Programa 1,2,3,4 RRI Jakarta tahun 2012) :

a. Pelangi Nusantara

Program acara ini memiliki klasifikasi tentang hiburan dan budaya

menjelaskan mengenai masalah yang terkait dengan seni budaya daerah,

adat tradisi dan gaya hidup masyarakat di daerah, serta request pendengar.

Disajikan langsung dengan bahasa Indonesia dan dengan bahasa daerah

yang bersangkutan. Program ini dapat di dengar di Pro 4 FM pada hari

senin-minggu, dengan durasi yang berbeda. Senin-sabtu 65 menit dan

minggu 45 menit, pada pukul 11:26. Dengan sasaran khalayak khusus

pecinta seni dan budaya. Dengan tujuan memberikan hiburan dan

pendidikan serta meningkatkan apresiasi masyarakat Indonesia tentang

budaya di suatu daerah. Dengan format Dialog Interaktif Studio Dengan

kriteria acara lagu daerah baik pop maupun tradisional. Dengan persentasi

tim produksi :

Pengarah Acara 20 %

Presenter 25%

Naskah 30 %

62.
Teknik Studio 15%

Teknik MCR & STL 5%

Salah satu contoh materi yang pernah dibahas dari program unggulan

ini adalah materi mengenai diakuinya beberapa tarian tradisional oleh negara

lain dan bagaimana peran pemerintah serta seluruh masyarakat Indonesia

dalam kasus tersebut. Judul tema dari materi yang pernah dibahas ini adalah

“Budayaku Kebanggaanku”. Dialog interaktif yang terjadi adalah penyiar

memberikan beberapa pertanyaan kepada narasumber sebagai sumber

utama dari adanya dialog tersebut. Penggalan percakapan tersebut

menjelaskan bahwa beberapa waktu yang lalu masyarakat Indonesia pernah

digemparkan oleh pencurian budaya reog ponorogo oleh negara tetangga,

alat musik angklung, batik, tari pendet yang diakui Malaysia. Dalam dialog

tersebut narasumber mengatakan bahwa “penyebab pencurian budaya

adalah karena yang punyanya sendiri hanya mengabaikan dan tidak

memelihara budaya itu. Sadar atau tidaknya kalau sekarang ini kita nyaris

kehilangan rasa sayang terhadap budaya tanah air. Padahal di negara

kita ‘kan dianugerahi budaya yang melimpah. Tinggal kitanya saja yang

harus pintar-pintar bagaimana caranya untuk tidak hanya menyebutkan kata

„sayang‟ pada budaya, namun tunjukkan kalau kita benar-benar tak mau

kehilangan budaya kita, selain itu peran pemerintah juga harus lebih harus

lebih bisa mempromosikan kebudayaan negeri ini supaya negeri lebih baik

dan nyaman untuk bangsa - bangsa lain dan terkenal bisa juga dengan cara

63.
membuat pagelaran-pagelaran kebudayaan Indonesia ,Menjalin kerja sama

atau hubungan baik dengan negara lain di seluruh bidang, baik di bidang

pariwisata, bidang politik, bidang pengetahuan dll. Pemerintah daerah harus

lebih mengembangkan dan memajukan daerah-daerah terpencil di seluruh

bidang terutama di bidang ekonomi, pendidikan dan teknologi agar tidak

tertinggal oleh daerah/ kota besar lainnya yang ada di Indonesia. Menjalin

kerja sama dengan Negara lain”.

b. Fokus Pro 4

Program acara ini memiliki klasifikasi antara pendidikan dan informasi.

Dapat di dengar di Pro 4 FM pada hari senin-jumat pukul 09:00 dengan

durasi 46 menit. Dengan lingkup materi permasalahan yang terkait dengan

berbagai aspek kehidupan masyarakat yang dibahas secara fokus dan

ditinjau dari sudut pandang pendidikan dan budaya Indonesia. Dengan

sasaran atau segmentasi umum dan memiliki tujuan memberikan penjelasan

dan solusi terhadap permasalahan yang dibahas, serta mampu

membangkitkan semangat kebangsaan untuk tercapainya masyarakat

Indonesia seutuhnya.Program ini memiliki format Dialog Interaktif. Dengan

kriteria acara 2 kali sebulan di isi oleh Yayasan Bina Swadaya. Dengan

persentasi tim produksi :

Pengarah S. 30 %

Presenter 20 %

64.
Tek.MCR 15 %

Penjabplay list 15 %

Pemancar 10 %

Tek.Sto/MM 10 %

Salah satu contoh materi yang pernah dibahas dari program unggulan

ini adalah materi mengenai pendidikan yang belum di dapatkan secara utuh

oleh beberapa anak kurang mampu di seluruh wilayah Indonesia. Judul tema

dari materi yang pernah dibahas ini adalah “Pendidikan Yang Utama”. Sama

seperti program Pelangi Nusantara, program ini memiliki format dialog

interaktif namun lebih di khususkan untuk pendidikan anak-anak bangsa.

Dalam tema yang dibahas “Pendidikan Yang Utama” inti dari isi materi yang

pernah disampaikan tersebut adalah mengenai masalah pedidikan, perhatian

pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari

beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih

rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan

aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri

kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari

kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional,

propinsi, maupun kota dan kabupaten. Penyelesaian masalah pendidikan

tidak semestinya dilakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus ditempuh

langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya

memperhatikan kepada kenaikkan anggaran saja. Sebab percuma saja, jika

65.
kualitas Sumber Daya Manusia dan mutu pendidikan di Indonesia masih

rendah. Masalah penyelenggaraan Wajib Belajar Sembilan tahun sejatinya

masih menjadi PR besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa

banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan

yang memadai. Dengan terbengkalainya program wajib belajar sembilan

tahun mengakibatkan anak-anak Indonesia masih banyak yang putus

sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun.

Dengan kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan,

sulit bagi bangsa ini keluar dari masalah-masalah pendidikan yang ada,

apalagi bertahan pada kompetisi di era seperti ini.

c. Apresiasi Budaya

Program acara ini memiliki klasifikasi tentang informasi dan budaya.

Acara ini dapat di dengar di Pro 4 FM 5 kali sepekan yaitu hari minggu-kamis

pada pukul 20:05 dengan durasi 92 menit. Program ini menjelaskan tentang

berbagai opini yang berkembang tentang budaya suatu daerah, serta upaya

melestarikannya. Dengan sasaran khlayak umum/khusus masyarakat daerah

tersebut. Program ini bertujuan memberikan pemahaman tentang makna

budaya suatu daerah, sehingga dapat menumbuhkan rasa saling

menghargai satu sama lain. Format program ini adalah dialog interaktif

dengan kriteria acara dan jenis musik yang menyesuaikan daerah yang

bersangkutan seperti Sunda, Batak, Minang, Jawa, dan Indonesia bagian

66.
Timur. Di dalam program ini memiliki persentasi tim produksi, yaitu :

Pengarah Acara 20 %

Presenter 25%

Naskah 30%

Tek.Studio 15%

Teknik MCR 5%

Teknik STL 5%

Salah satu contoh materi yang pernah dibahas dari program unggulan

ini adalah materi mengenai bagaimana masyarakat daerah mempertahankan

suatu tradisi kebudayaannya masing-masing di beberapa wilayah Indonesia.

Judul tema dari materi yang pernah dibahas ini adalah “Mempertahankan

Musik Tradisi”, inti dari materi yang pernah dibahas tersebut adalah musik

tradisional adalah musik yang lahir dari tradisi budaya daerah atau suatu

tempat secara turun-menurun. Musik daerah wajib dilestarikan sebagai aset

suatu budaya, namun sayangnya, musik tradisional Indonesia kurang

diperhatikan masyarakat saat ini. Remaja pun kurang mengenal musik ini

karena perkembangan musik Indonesia telah dikuasai oleh musik luar,

seperti, pop, rock, jazz, RnB dan lain-lain. Seharusnya musik tradisional

Indonesia juga harus diperhatikan oleh pemerintah dan mayarakat agar

tidak punah. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk

mempertahankan dan mengembangkan lagi musik tradisional Indonesia,

antara lain dengan cara menyiarkan acara musik tradisional di televisi, radio,

67.
pagelaran seni dan lain sebagainya. Perkembangan musik tradisional

Indonesia menurun saat ini, sangat berbeda pada saat sebelum banyak

masuknya musik-musik asing di Indonesia. Itu dikarnakan banyaknya

permainan dan penampilan musik modern yang lebih spektakuler pada

suara, lagu, dan nada pun berbeda dari musik tradisional. Namun masalah

ini dapat kita tanggulangi dengan cara mengadakan pameran alat-alat musik

tradisional yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mengadakan

lomba menyanyi lagu daerah, memainkan alat musik tradisional di sekolah,

sehingga anak-nanak bisa mengembangkan kreatifitasnya dan melestarikan

musik tradisional Indonesia karena mereka adalah generasi muda penerus

bangsa.

Latar belakang program-program unggulan tersebut adalah berusaha

menonjolkan budaya-budaya tanah air yang dikemas sedemikian rupa agar

menjadi suatu hal yang unik dan lebih menarik untuk di dengarkan oleh

pendengar dimana pun berada. Program-program tersebut merupakan suatu

program unggulan Pro 4 FM yang pendengarnya sudah melebihi dari 500

pendengar termasuk layanan telfon interaktif yang tersebar di seluruh

wilayah Jakarta. Program tersebut merupakan suatu hasil kerja sama antara

beberapa tim produksi dan pihak-pihak terkait di Pro 4 FM dan dengan

beberapa lembaga yang sudah menjalin kerja sama dengan RRI guna

memberikan suatu program radio yang bermanfaat dalam siaran untuk

masyarakat Indonesia terutama dari hal kebudayaan. Selain itu, penulis juga

68.
mendapatkan informasi bahwa Pro 4 FM tidak pernah menyiarkan hal-hal

yang berhubungan dengan kebudayaan luar, misalnya Pro 4 FM tidak

pernah memutarkan lagu-lagu barat dalam proses siarannya. Pro 4 FM

selalu memberikan lagu-lagu daerah asli Indonesia ataupun lagu-lagu dari

tokoh-tokoh yang memang sudah terkenal di kalangan masyarakat, seperti

Benyamin Sueb. Dengan lagu-lagu tersebut diharapkan masyarakat akan

mengingat kembali bahwa kebudayaan sendiri juga tidak kalah menarik dari

kebudayaan luar. Mengenai adanya suatu cara yang dilakukan oleh Pro 4

FM dalam melestarikan budaya bangsa, dilaksanakan melalui program-

program acara siaran yang menarik dan dilakukan oleh penyiar-pemyiar Pro

4 FM dengan ide-ide yang muncul dari tim program siaran.

4.3 Pembahasan

Data yang penulis dapatkan semua diperoleh dari hasil wawancara,

dokumen-dokumen yang diberikan oleh RRI dan observasi langsung oleh

penulis. Dengan melalui proses wawancara, penulis mendapatkan informasi

bahwa RRI Jakarta bekerja sama dengan beberapa lembaga terkait seperti

BPPT & IPTEK, pusat Bahasa Indonesia dan UI dalam menjalin hubungan

erat antar lembaga. Hal ini dilakukan agar Pro 4 FM dapat membantu

mengembangkan identitas budaya bangsa yang pudar seperti lagu-lagu

daerah, tarian tradisi, dan lain sebagainya yang dipengaruhi oleh oleh

adanya perkembangan zaman yang modern dan dipengaruhi oleh media

69.
massa. Tujuan dari adanya kerja sama tersebut adalah membentuk suatu ide

atau gagasan baru untuk Pro 4 FM agar dapat mencari suatu solusi dan

strategi dalam melakukan proses siaran program acara kebudayaan.

Selain itu, PR RRI Jakarta juga mengadakan beberapa kegiatan-

kegiatan kemasyarakatan seperti seminar, parade kebudayaan, dan lain-

lainnnya dalam mencapai minat masyarakat terhadap RRI Jakarta

khususnya Pro 4 FM. Kendala yang dihadapi oleh RRI Jakarta khususnya

Pro 4 FM tidak begitu banyak, hanya saja Pro 4 FM perlu bekerja keras

dalam menarik minat masyarakat luas agar mau mendengarkan program-

program siaran kebudayaan. Karena bagaimana pun juga, kerja sama

dalam sebuah tim juga sangat dibutuhkan dalam mencapai harapan yang

lebih baik di Pro 4 FM RRI Jakarta. Kendala-kendala lainnya yang ada

seperti microphone yang kurang baik, headset yang mulai rusak, serta

sulitnya mencari narasumber yang dipengaruhi oleh topik-topik yang

dibicarakan serta pembayaran yang minim.

Observasi yang penulis lakukan di RRI adalah mengamati dan ikut

berperan serta dalam melakukan siaran bersama Pro 4 FM. Penulis

berkesempatan untuk mencoba bagaimana cara siaran yang baik dengan

beberapa logat bahasa daerah yang beraneka ragam dan dipadukan oleh

bahasa Indonesia. Selain itu, penulis juga melihat bagaimana penyiar-

penyiar Pro 4 FM melakukan sandiwara radio, yaitu suatu cerita yang dibuat

secara unik dan jenaka dengan berprinsip pada nilai kebudayaan yang

70.
tertanam di bumi tercinta Indonesia. Penulis juga berkesempatan untuk

melihat dan menghadiri kegiatan-kegiatan seminar dan parade kebudayaan

yang diadakan oleh RRI Jakarta dalam menarik minat khalayak luas

terutama generasi muda dalam menanamkan benak kepada mereka, bahwa

kebudayaan tradisi patutlah tetap dijaga dan jangan sampai terpengaruh dari

hal apa pun dengan memihak kepada kebudayaan luar. Inti dari setiap

kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh RRI tersebut adalah mengajak

seluruh masyarakat yang hadir pada saat itu untuk selalu mensyukuri dan

mempunyai rasa bangga bahwa Indonesia ini negara yang kaya akan

kebudayaan tradisi yang melimpah ruah dan patut dijaga dan dilestarikan

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori agenda setting

(Maxwell McCombs dan Donald Shaw) dan teori atribusi (Fritz Heider).

Implementasi atau penerapan teori agenda setting pada penelitian ini adalah

bagaimana media mempengaruhi terhadap pemikiran masyarakat luas

dimana media massa khususnya radio, selalu menyajikan program-program

siaran yang berhubungan dengan budaya luar yang dianggap lebih menarik

dibandingkan budaya sendiri, yang kemudian lama-kelamaan program-

program mengenai kebudayaan luar tersebut dapat mempengaruhi pola dan

tingkah laku masyarakat luas dan individu itu sendiri berdasarkan

perkembangan teknologi komunikasi yang tinggi. Penerapan teori agenda

setting ini dilihat dari beberapa unsur agenda yang ada seperti :

1. Agenda Media mengartikan bahwa media khusunya media berita

71.
tidak selalu berhasil memberitahu apa yang kita pikir, tetapi media

tersebut benar-benar berhasil memberitahu kita berpikir tentang apa.

Dasar pemikiran teori ini adalah di antara berbagai topik yang dimuat

media massa, topik yang mendapat lebih banyak perhatian dari media

akan menjadi lebih akrab bagi pembacanya dan akan dianggap

penting dalam suatu periode tertentu. Akan terjadi sebaliknya bagi

topik yang kurang mendapat perhatian media. Dalam hal ini, penulis

mengambil contoh dari penelitian penulis, bahwa media massa saat

ini, lebih cenderung menyiarkan informasi-informasi mengenai

kebudayaan luar baik seperti lagu-lagu, tarian, dan lain sebagainya.

2. Agenda Publik mempengaruhi atau berinteraksi ke dalam agenda

kebijakan. Agenda publik adalah pembuatan kebijakan kebijakan yang

dianggap penting bagi individu, contohnya dalam penelitian penulis ini,

bahwa individu membentuk persepsi dirinya sendiri bahwa mereka

lebih menyukai kebudayaan luar seperti lagu-lagu barat, tarian barat,

dan lain sebagainya yang dianggap lebih eksis untuk di era modern

sekarang ini.

Agenda setting dalam temuan penelitian ini di Pro 4 FM RRI Jakarta

adalah menunjukkan bahwa Pro 4 FM bekerja keras menunjukkan eksistensi

dirinya sebagai radio bertemakan kebudayaan . Agenda yang dibuat oleh Pro

4 FM RRI Jakarta adalah membuat topic-topik pembicaraan baru atau cerita-

cerita radio yang baru agar masyarakat tidak merasa bosan dengan hal yang

72.
itu-itu saja, meskipun dari segi pendengar Pro 4 FM harus bekerja keras

dalam menarik minat pendengar wilayah DKI Jakarta. Selanjutnya Pro 4 FM

akan selalu membuat kegiatan-kegiatan kemasyarakatan baik itu seminar,

parade, atau hal-hal lain yang dapat menunjang ke eksistensian radio

bertemakan kebudayaan ini dengan menambah kerja sama siaran ke

beberapa perusahaan atau lembaga-lembaga terkait dalam melakukan

proses siaran. Diharapkan dengan adanya agenda-agenda tersebut,

masyarakat khususnya DKI Jakarta dapat menjadi peduli akan kebudayaan

tradisi seperti lagu-lagu daerah, tarian daerah, tutur bahasa, dan lain

sebagainya menjadi terjaga kelestariannya dan diharapkan dapat diwariskan

kepada para generasi muda

Selanjutnya, teori atribusi yang menjelaskan bahwa teori atribusi

memberikan perhatian bagaimana seseorang sesungguhnya bertingkah laku.

Implementasi dari teori ini terhadap penelitian penulis adalah suatu proses

yang terjadi di dalam diri kita sehingga kita memahami tingkah laku orang

lain. Perubahan perilaku masyarakat perkotaan saat ini yang cenderung

menyukai budaya luar, dikarenakan memang adanya pengaruh dan

dorongan dari individu itu sendiri yang melihat lingkungan sekitarnya,

sehingga menjadi terbawa dengan mengikuti arus yang ada.

Sedangkan untuk program-program unggulan di Pro 4 FM, program-

program tersebut memiliki tujuannya masing-masing dalam melestarikan

budaya bangsa. Program unggulan tersebut dijadikan Pro 4 FM sebagai

73.
motivasi dari seluruh program yang ada dan tentunya dapat diharapkan

memiliki program unggulan yang lebih banyak lagi, agar minat masyarakat

untuk mendengarkan program - program kebudayaan tradisi khususnya di

kota metropolitan seperti Jakarta ini menjadi lebih banyak dan dapat

mendekati suatu perubahan yang di mulai melalui program radio. Program

unggulan tersebut merupakan hasil kerja keras Pro 4 FM dan tim nya dalam

membuat suatu program yang unik dan menarik di kalangan masyarakat.

Program unggulan tersebut diharapkan dapat mampu bertahan lama,

walaupun banyak saingan program-program lain dari radio-radio swasta,

tetapi apabila dilihat dari tujuan dan keunikan program-program Pro 4 FM,

seperti yang kita tahu bahwa era modern sekarang ini jarang sekali ada

radio yang menyiarkan program-program budaya tradisi lengkap dan banyak

yang dikemas secara unik terutama di kota metropolitan Jakarta ini, mungkin

ada tetapi radio tersebut biasanya hanya ada di suatu daerah saja tidak

seperti Pro 4 FM yang sudah meluas di beberapa wilayah Indonesia dan

benar-benar konsisten tidak menyiarkan hal-hal yang berhubungan dengan

budaya luar, baik itu lagu-lagu ataupun informasi-informasi budaya luar

lainnya. Dengan melalui program siaran, Pro 4 FM bertanggung jawab atas

apa yang telah melekat pada radio siaran kebudayaan yang harus terus-

menerus melestarikan kebudayaan bangsa di tengah adanya perkembangan

zaman dan teknologi seperti sekarang ini.

74.

Anda mungkin juga menyukai