PENDAHULUAN
Salah satu teknologi yang dapat diterapkan pada jaringan komputer untuk
mengatasi hal tersebut adalah teknologi Multiprotocol Label Switching (MPLS).
Konsep dasar teknologi ini adalah pemberian label yang tidak terikat
(independent) dan unik. Label ini ditambahkan pada setiap paket data dan
digunakan untuk proses pengalihan (switching) dan perutean paket melalui
jaringan. Penggunaan Multiprotocol Label Switching (MPLS) yang meneruskan
paket dalam bentuk label dapat membantu mempercepat pengirimanan paket pada
jaringan komputer dengan memanfaatkan layer 2 (switching) dan layer 3 (routing)
Tracert atau Traceroute sendiri adalah sebuah alat yang digunakan untuk
memecahkan masalah terkait jaringan, yakni dengan melakukan pelacakan pada
rute perjalanan paket jaringan internet yang digunakan. Secara sederhana
Traceroute ini bisa disebut sebagai alat bantu untuk melacak bagian atau letak
yang menyebabkan masalah pada koneksi jaringan internet. Hasil pelacakan
memakai Traceroute ini akan ditampilkan di layar komputer berupa deretan
coding. Tidak perlu cemas tidak bisa membaca tampilan coding tersebut, karena
intinya adalah mencari coding yang mengandung kata-kata “request timed out”.
Jika menjumpai kalimat coding yang memiliki kata-kata tersebut maka disitulah
asal muasal masalah jaringan internet bisa terputus. Kenapa harus menggunakan
Tracert? Memiliki Traceroute IP atau Traceroute ini akan membantu mengetahui
penyebab putusnya jaringan internet. Tidak hanya itu saja, namun juga memberi
lebih banyak informasi. Seperti:
1. Bisa mendapatkan nama ISP dari perangkat yang digunakan untuk online,
biasanya informasi mengenai ISP ini akan muncul di baris coding ketiga atau
keempat. Namun jika tidak terdapat di kedua baris ini maka bisa mencarinya
di domain pertama.
2. Melihat semua router atau jalur yang telah dilalui untuk bisa terhubung ke
jaringan internet yang terputus. Biasanya terlihat dari jumlah baris coding
yang muncul, jika ada 13 baris maka artinya ada 13 jalur yang dilewati oleh
perangkat.
3. Mendapatkan informasi mengenai nilai latensi, yakni besaran angka yang
menunjukan besar kecilnya masalah yang menyebabkan terputusnya jaringan
internet.
4. Mengetahui dengan pasti titik mana yang menjadi pusat terputusnya koneksi
internet, dan bisa fokus ke titik tersebut saat melakukan perbaikan jaringan.
5. Membantu memberi informasi mengenai kualitas jaringan, sehingga
Traceroute ini bisa menjadi alat untuk menganalisa kekuatan jaringan yang
digunakan
1.4 Tujuan
Berdasarkan pada perumusan masalah yang telah dibahas, tujuan penyusunan
tugas akhir ini adalah sebgai berikut :
1. Untuk melakukan pengijian performasi jaringan multiprotocol label swithcing
(MPLS)
2. Untuk melakukan pengujian parameter Quality of Service (QoS) pada
multiprotocol label switching (MPLS)
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu agar mengurangi
pengolahan jumlah per paket yang diperlukan pada setiap router dalam jaringan
berbasis IP, bahkan dapat lebih meningkatkan kinerja router.
BAB II
LANDASAN TEORI
Topologi tree merupakan salah satu topologi yang juga paling banyak
diterapkan di dalam jaringan komputer, dengan bentuk geometris menyerupai
pohon (tree). Pada topologi tree terdapat sebuah komputer maupun hub atau
switch pada level teratas (root) yang menjadi pusat utama komunikasi bagi semua
komputer lain yang terhubung dengannya. Kemudian pada level di bawahnya
terdapat satu atau lebih komputer lain (yang disebut central) (Pratama, 2014).
Gambar 2.8 menunjukkan topologi tree.
Topologi mesh adalah salah satu jenis topologi pada jaringan komputer yang
menghubungkan semua komputer secara penuh (Fully Connected). Topologi mesh
merupakan topologi yang paling kompleks dan paling banyak digunakan pada
penyedia layanan akses internet (ISP/Internet Service Provider ), sebab topologi
mesh mampu menjaga agar kerusakan atau gangguan yang terjadi pada salah satu
komputer tidak akan mempengaruhi komputer lain atau jaringan secara
keseluruhan. (Pratama, 2014). Gambar 2.9 menunjukkan topologi mesh.
Secara umum topologi mesh tidak praktis, sehingga tidak cocok untuk
keperluan sehari-hari maupun untuk penyediaan jaringan komputer secara cepat
(instan).
Kategori
Throughput Indeks
Throughput
Bagus 75% 3
Sedang 50% 2
Jelek <25% 1
(Sumber : TIPHON)
jumlah paket(byte)
T h roug h put= .............................
waktu pengiriman ( second)
(2.1)
Kategori
Packet Loss Indeks
packet loss
Sangat Bagus 0% 4
Bagus 3% 3
Sedang 15% 2
Jelek 25% 1
(Sumber : TIPHON)
Adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal
ketujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga
waktu proses yang lama. Adapun komponen delay adalah sebagai berikut:
Menurut versi TIPHON, besarnya delay dapat diklasifikasikan sebagai berikut
Tabel 2.3 Delay
Kategori
Besar Delay Indeks
Latensi
Jelek >450 ms 1
(Sumber : TIPHON)
Untuk mengukur delay digunakan persamaan sebagai berikut.
total delay
Delay= .....................................
total paket yang diterima
(2.3)
Wireshark merupakan salah satu aplikasi open source untuk mengetahui lalu
lintas komunikasi data dalam jaringan dengan cara memantau melalui protokol
dan port-port yang digunakan. Wireshark adalah salah satu dari sekian banyak
tool network analyzer yang banyak digunakan oleh network administrator untuk
menganalisa kinerja jaringannya. Wireshark banyak disukai karena interfacenya
yang menggunakan Graphical User Interface (GUI) atau tampilan grafis
(Kristianto, 2012).
Wireshark mampu menangkap paket-paket data atau informasi yang saling
berinteraksi dalam jaringan internet. Semua jenis paket informasi dalam berbagai
format protokol pun akan dengan mudah ditangkap dan dianalisa. Untuk
menggunakan tool ini cukup memasukkan perintah untuk mendapatkan informasi
yang ingin diperoleh dari suatu jaringan.
Tujuan penggunaan perangkat lunak ini adalah melihat aktivitas lalu lintas
jaringan komputer, dengan melihat semua paket-paket data dari setiap protokol
maka dapat terlihat segala aktivitas lalu lintas komunikasi data yang selama
ini terbungkus dengan rapi. Disini dapat terlihat setiap paket data, baik yang
memang merupakan sebuah serangan atau sebuah pemetaan bahkan pengenalan
identitas dari perangkat keras yang akan dituju, sehingga dengan
menganalisa setiap paket data tersebut dapat diambil pembelajaran mengenai
keamanan data yang terdapat infrastruktur jaringan (Kristianto, 2012).
1. Packet Sniffer
Packet sniffer berfungsi untuk menangkap pesan, data dan informasi yang
sedang dikirim atau diterima oleh komputer. Paket sniffer juga akan menyimpan
atau menampilkan isi protokol yang berbeda pada bagian Capture Message.
Packet sniffer bersifat pasif. Packet sniffer mengamati pesan yang sedang dikirim
dan diterima oleh aplikasi dan protokol yang berjalan di komputer.
2. Packet Capture
Packet Capture menerima salinan dari setiap frame link-layer yang dikirim
atau diterima oleh komputer. Pesan ditukar oleh layer protokol yang lebih tinggi
seperti HTTP, FTP, TCP, User Data Protocol (UDP), Domain Name System
(DNS) atau IP yang semuanya itu kemudian dienkapsulasi pada frame link-layer
yang ditransmisikan oleh media fisik, misalnya kabel ethernet.
3. Packet Analyzer
Packet Analyzer berfungsi untuk memahami struktur data yang dikirim oleh
protokol. Dari aplikasi wireshark terlihat berbagai macam protocol dengan
berbagai penanganan baik oleh server sampai hasil penanganan yang diterima
oleh client. Dengan informasi capture yang masih mentah dan penuh dengan
informasi yang perlu di saring (filter), maka dengan menggunakan fungsi-
fungsi yang terdapat pada wireshark dapat menganalisa hasil capture tersebut
2.14 PING
Dua balasan yang sering kita lihat setelah melakukan ping ialah Reply dan
RTO (Request Time Out), selain kedua hal tersebut tentu kita harus
memperhatikan parameter lainnya yang tidak kalah penting untuk mengetahui
kondisi dan kualitas koneksi jaringan.
Reply
RTO berarti tidak balasan dari penerima pesan. Packet yang dikirim
sebenarnya sudah sampai pada penerima, namun komputer penerima tidak
memberikan balasan atau bisa dibilang mengabaikan pesan tersebut. Walau
demikian bukan berarti komputer tujuan dalam kondisi down. Penyebabnya
bermacam-macam, mulai dari firewall, keamanan jaringan, trouble dalam
jaringan, kerusakan NIC.
Destination unreachable
Jaringan yang dituju tidak bisa diakses. Biasanya jaringan target ada,
namun tidak ada jalur kesana. Kemungkinan lain, router tidak membolehkan akes
ke jaringan tersebut.
Ketika Anda melakukan ping menggunakan nama komputer, maka yang
keluar pada baris awal adalah iformasi nama komputer (Domain) tersebut dan IP
address dari komputer tersebut. Pesan ini menjelaskan bahwa komputer tujuan
telah terdaftar pada DNS server dengan nama dan ip yang tertera. Misalnya Anda
melakukan ping ke “google.com”, maka akan keluar pada baris awal kurang
lebih seperti ini “Pinging google.com [114.4.42.84] with 32 bytes of data”.
Bytes
Time
Time adalah durasi waktu yang dibutuhkan packet yang dikirim untuk
sampai ke tujuan dan waktu yang dibutuhkan oleh penerima untuk meberikan
respon bahwa packet sudah diterima. Ingat, kualitas koneksi jaringan akan
semakin bagus bila waktunya kecil.
TTL adalah semacam penanda waktu agar packet kiriman ping tidak terus
menerus terkirim. TTL menandakan bahwa packet ping harus berakhir dalam
jangka waktu tertentu. Ketika packet dikirim dari sebuah komputer TTL-nya
bernilai 255 setelah melewati sebuah router nilai TTL berkurang satu dan semakin
banyak router yang dilewati maka makin kecil nilai TTL-nya dan habis atau
expired.
Statistics
Header MPLS terdiri atas 32 bit data, yaitu 20 bit label, 3 bit CoS, 1 bit
identifikasi stack, dan 8 bit TTL.
1. 20 bit label adalah suatu bidang label yang berisi nilai yang nyata dari MPLS
label
2. 3 bit field CoS adalah suatu bidang CoS yang dapat digunakan untuk
mempengaruhi antrian paket data dan algoritma paket data yang tidak
diperlukan
3. 1 bit stack flag berisi 1 bit yang di — set, maka ini menandakan label yang
sekarang adalah label yang terakhir. Suatu bidang yang mendukung
hirarki label stack.
4. 8 bit Time To Live (TTL) field merupakan field yang berisi 8 bit data yang
bekerja
2.16 Traceroute
Tracroute adalah alat diagnostic jaringan yang digunakan untuk secara real
time melacak jalur yang diambil oleh paket pada jaringan IP dari sumber ke
tujuan. Juga melaporkan alamat IP dari semua router yang tersambung.Traceroute
juga akan mencatata waktu yang dimbil dalam suatu lompatan atau hops yang
terjadi selama proses routing ke tujuan.Inilah pengertian traceroute, utilitas ini
merekam rute (komputer gateway khusus di setiap hop melalui internet, antara
komputer Anda dan komputer tujuan yang telah ditentukan. Traceroute sangat
berguna baik untuk memahami ketika terjadi masalah di jaringan internet, dan
juga untuk mendapatkan ringkasan secara rinci dari internet itu sendiri. Umumnya
sebelum melakukan traceroute, untuk melihat apakah ada host pada jaringan,
orang akan menggunakan utilitas lain, bernama PING.
Pada pengujian ini akan ditunjukan koneksi antara masing masing server
dan server client. Perintah PING harus disertai dengan perintah source ip LAN
cabang
b) Design
Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap design ini akan dibuat
gambaran jaringan interkoneksi yang akan diuji dalam bentuk topologi jaringan.
Adapun rancangan topologi sistem jaringan yang akan digunakan dapat dilihat
pada gambar 3.3.
3. Simulation Prototype
Pada tahap selanjutnya adalah pembuatan prototype sistem yang akan
dibangun, sebagai simulasi dari implementasi sistem. Dengan demikian, penulis
dapat mengetahui gambaran umum dari proses komunikasi, keterhubungan, dan
mekanisme kerja dari interkoneksi keseluruhan elemen sistem yang akan
dibangun.
4. Implementation
Pada tahap implementasi menggunakan spesifikasi rancangan sebagai
masukan prosesnya untuk menghasilkan keluaran berupa intruksi penerapan
sistem secara nyata.
5. Monitoring
6. Management
Pada tahap management NDLC merupakan suatu aktifitas perawatan,
pemeliharaan, serta pengolaan suatu sistem jaringan yang dijalankan sebagai
jaminan efektivitas dari interkoneksi sistem. Pada tahap ini juga menghasilkan
pengeluaran yang berupa jaminan fleksibilitas dan kemudahan pengolaan
mengenai metode yang cocok dan aman untuk digunakan pada penerapan jaringan
multiprotocol label switching (MPLS).
3.3 Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian tugas akhir ini dilakukan mulai dari bulan
Oktober sampai Desember 2020 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1WaktuPenelitian
Perangkat Spesifikasi
8 ports
Memory = 2 GB RAM
Memory = 2 GB RAM
3. Traceroute
4. Ping