Anda di halaman 1dari 31

TUGAS KELOMPOK

Mata Kuliah

MENTAL HEALTH NURSING I

STRATEGI PELAKSANAAN
ANSIETAS
Dosen : Ibu Zakiyah, Ns., SKep., M.Kep, Sp.Kep.K

Keperawatan A19A1

TIARA NURFAJRI AULIA (011911021)


SARWA GANIYY (011911013)
EGA ARDELIA (011911024)
NOVI SETIA HANDAYANI (011911020)
WIWIT YOLANDA DEWI FORTUNA (011911059)
FARIZAH TIA AVINKA (011911055)
ANNISA FEBRIYANTI DEWI (011911026)
AIDA INDRIANTY SAFITRI (011911060)
AVICA ULLY PERTIWI (011911057)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS BINAWAN
JAKARTA
TA: 2020 -2021
SP 1 – Pasien.

Membina hubungan saling percaya, mengkaji ansietas pasien, membantu pasien


mengenal ansietas, mengajarkan teknik relaksasi dengan pengalihan situasi,
memasukkan ke jadwal kegiatan harian pasien.

Orientasi

Perawat : “Selamat pagi, Bu. Perkenalkan nama saya Wiwit Yolanda Dewi
Fortuna, panggil saya suster wiwit ya bu, Saya perawat yang akan
merawat Ibu dan datang ke rumah Ibu seminggu dua kali yaitu hari
Rabu dan Sabtu pukul 10.00 pagi. Nama Ibu siapa? Suka dipanggil
apa?”

Pasien : “Selamat pagi sus, nama saya Tiara Nurfajri Aulia, saya senang
dipanggil Tiara”

Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”

Pasien : “Cemas dan khawatir sus”.

Perawat : “Oh, jadi Ibu merasa cemas dan khawatir? Baiklah Bu, kita akan
berbincang – bincang tentang perasaan yang Ibu rasakan.
Waktunya 30 menit. Tempatnya disini saja, bagaimana Bu?
Apakah Ibu bersedia?”

Pasien : “Iya sus bersedia”

Kerja

Perawat : “Baik, kita mulai ya Bu, sebelumnya saya ingin bertanya.


Bagaimana perasaan cemas dan khawatir Ibu bisa muncul?”

Pasien : “Iya biasanya sering muncul tiba – tiba sus”

Perawat : “Apa yang Ibu lakukan jika perasaan cemas itu muncul?”
Pasien : “Biasanya saya jika cemas akan menggigiti kuku saya sus”.

Perawat : “Oh jadi Ibu sering menggigiti kuku ya jika perasaan cemas dan
tidak nyaman itu muncul. Ada peristiwa apa sebelum cemas itu
muncul? Atau adakah hal – hal yang Ibu pikirkan sebelumnya?”

Pasien : “Biasanya rasa cemas saya akan muncul jika ada pekerjaan yang
belum saya selesaikan”.

Perawat : “ Jadi, Ibu akan merasa cemas jika ada pekerjaan Ibu yang belum
bisa Ibu selesaikan. Bisa kita diskusi apa yang membuat pekerjaan
Ibu tidak selesai?”

Pasien : “Saya merasa beban kerja yang diberikan di luar kesanggupan


saya”

Perawat : “Oh, Ibu merasa beban kerja yang diberikan di luar kesanggupan
Ibu untuk menyelesaikannya. Apakah sebelumnya Ibu pernah
mendapatkan beban kerja yang tinggi pula? Dan apakah Ibu bisa
menyelesaikan pekerjaan tersebut?”

Pasien : “Iya dulu saya pernah mendapatkan pekerjaan yang banyak dan
saya dapat menyelesaikannya”

Perawat : “Wah, baik sekali, berarti dulu Ibu mampu menyelesaikan


pekerjaan yang banyak. Bagaimana cara Ibu menyelesaikan
pekerjaan itu waktu dulu?”

Pasien : “Sebagian saya kerjakan di tempat kerja dan sebagian saya


kerjakan di rumah”.

Perawat : “Baiklah Bu, saya akan mengajarkan suatu cara mengatasi


kecemasan Ibu, yaitu mengalihkan ke hobi atau kegiatan yang Ibu
senangi seperti, mendengarkan musik, jalan – jalan di pantai
bersama keluarga. Aktivitas tersebut merupakan cara untuk
menukar suasana dan akhirnya dapat mengurangi kecemasan Ibu.
Sebelumnya, apa hobi Ibu?”
Pasien : “Saya senang bercocok tanam sus, saya suka sekali menanam
bunga”

Perawat : “Oh, Ibu senang bercocok tanam di rumah. Nah, Ibu bisa berjalan
– jalan disekeliling rumah sambil menanam bunga atau menyirami
tanaman Ibu. Kira – kira jam berapa Ibu akan melakukan kegiatan
ini setiap harinya?”

Pasien : “Biasanya kalau pagi jam 8 dan sore jam 4 sus, setelah sholat
Ashar”

Perawat : “Baik, jadi Ibu akan melakukannya di pagi hari dan sore hari ya
bu”.

Pasien : “Iya sus”

Terminasi

Perawat : “Baik, sekarang bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang –


bincang?”

Pasien : “Sudah merasa sedikit lega sus, karena sekarang saya tau
bagaimana cara mengatasi rasa cemas saya”

Perawat : “Baiklah kalau begitu, jangan lupa ya bu nanti pukul 04.00 atau
jika nanti Ibu merasa cemas, coba untuk jalan ke sekeliling rumah
dan perhatikan tanaman – tanaman yang Ibu tanam. Oh iya ini ada
buku untuk ibu, gunanya untuk menulis kegiatan ibu sehari-hari
ya”

Pasien : “Iya sus”

Perawat : Besok saya akan datang untuk mengajarkan latihan relaksasi


pukul 10.00 pagi ya Bu. Selamat pagi”

Pasien : “Baik sus, terimakasih ya sus. Selamat pagi”


SP 2 – Pasien

Mengevaluasi latihan pengalihan situasi, mengajarkan dan melatih relaksasi Tarik


napas dalam, memasukkan ke jadwal kegiatan harian.

Orientasi

Perawat : “Selamat pagi, Bu Tiara, Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”

Pasien : “Selamat pagi sus. Masih merasakan rasa cemas dan khawatir
sus”

Perawat : “Apakah Ibu sudah melatih cara mengalihkan situasi untuk


menghilangkan kecemasan Ibu?”

Pasien : “Sudah, sus.”

Perawat : “Bisa saya lihat jadwal kegiatan harian Ibu?”

Pasien : “Boleh sus, ini jadwal kegiatan harian saya”

Perawat : “Bagus sekali. Apakah perasaan cemas berkurang?”

Pasien : “Sedikit berkurang sus, tetapi rasa cemas dan khawatir masih
tetap ada”

Perawat : “Hari ini saya akan mengajari Ibu latihan relaksasi dengan teknik
tarik napas dalam. Berapa lama kita akan berlatih, Bu?”

Pasien : “Terserah suster saja”

Perawat : “Bagaimana jika 30 menit? Dan dimana kita akan berdiskusi?


Bagaimana jika di sini saja?”

Pasien : “Baik, boleh sus”

Kerja

Perawat : “Coba Ibu ulangi apa yang Ibu rasakan jika cemas muncul??
Pasien : “Fisik dan pikiran saya merasa tegang sus ketika cemas muncul,
dan setelah itu saya akan menggigiti kuku saya”

Perawat : “Ya, jadi Ibu merasa seluruh badan Ibu tegang, baik pikiran
maupun fisik. Nah, latihan relaksasi ini bermanfaat untuk membuat
fisik Ibu rileks atau santai. Dan latihan ini, Ibu harus memusatkan
pikiran dan perhatian pada pernapasan. Baik kita mulai, Bu?”

Pasien : “Baik, sus”

Perawat : “Baik kita mulai ya bu, bagaimana jika kita duduk di bawah
saja?”

Pasien : “Boleh sus”

Perawat : “Sekarang, Ibu silakan duduk bersila seperti saya. Pertama-tama,


Tarik napas perlahan-lahan. Dalam hitungan satu, pikirkan udara
mengisi bagian bawah paru-paru Ibu, pada hitungan kedua,
bayangkan udara mengisi bagian tengah paru-paru, dan pada
hitungan ketiga, bayangkan seluruh paru-paru sudah terisi dengan
udara. Setelah itu, dalam hitungan tiga tahan napas dan hembuskan
udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Nah,
sekarang Ibu lihat saya mempraktikannya. Sekarang, coba Ibu yang
mempraktikannya”

Pasien : (pasien mempraktikan)

Perawat : “Wah, bagus sekali. Ibu sudah mampu melakukannya.

(kemudian perawat dan pasien latihan kembali)

Perawat : “Bagus sekali”

Terminasi

Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu setelah latihan Tarik napas dalam ini?”

Pasien : “Saya merasa lebih rileks, sus”


Perawat : “Bagus sekali. Pukul berapa Ibu akan berlatih cara ini?”

Pasien : “Saya akan berlatih pukul 10 pagi sus”

Perawat : “Mari kita masukkan ke jadwal harian Ibu. Setiap kali Ibu mulai
merasa cemas, Ibu bisa langsung mempraktikkan cara ini selain
berlatih sesuai jadwal yang sudah Ibu buat. Lusa saya akan datang
lagi untuk mengajarkan latihan yang akan mengendurkan dan
mengencangkan seluruh otot atau relaksasi otot Ibu dan akan terasa
rileks dan nyaman. Seperti biasa, pukul 10. Selamat pagi.”

Pasien : “Baik, terima kasih sus. Selamat pagi juga.”


SP 3 – PASIEN

Mengevaluasi latihan tarik napas dalam, mengajarkan dan melatih latihan


mengerutkan dan mengendurkan otot, memasukkan ke jadwal kegiatan harian.

Orientasi

Perawat : “Selamat pagi, Bu.”

Pasien : “Pagi, Sus.”

Perawat : “Bagaimana kabar Ibu hari ini?”

Pasien : “Sedikit cemas dan khawatir sus.”

Perawat : “Apakah Ibu sudah melatih kembali cara napas dalam untuk
menghilangkan kecemasan Ibu?”

Pasien : “Sedikit – sedikit sus.”

Perawat : “Bisa saya lihat jadwal kegiatan Ibu? Wah bagus sekali..
Bagaimana perasaannya? Apakah lebih baik?”

Pasien : “Lumayan sus.”

Perawat : “Baik Ibu. Hari ini kita akan mendiskusikan latihan relaksasi
dengan relaksasi otot. Waktunya 30 menit dilakukan ditempat ini.
Apakah Ibu bersedia?”

Pasien : “Bersedia sus.”

Kerja

Perawat : “Dalam melakukan latihan relaksasi mengerutkan dan


mengendurkan otot, perlu diperhatikan konsentrasi Ibu terhadap
Gerakan – Gerakan otot. Jangan memikirkan hal yang lain saat
latihan ini ya Bu, hanya fokus pada otot. Baik Bu, kita mulai ya,
posisinya duduk saja namun santai saja ya. Otot yan akan kita latih
dari otot muka sampai otot kaki. Silahkan Ibu kerutkan otot muka
seperti ini lalu kendurkan.”

Pasien : “Baik, sus”

Perawat : “Kerutkan otot muka ibu, lalu kendurkan Bu, seperti ini yaa
(Perawat menyontohkan dan Pasien mengikutinya)

Bagus sekali ya bu, sekarang kita relakskan lengan ya, seperti ini
ya bu (Perawat mencontohkan, Pasien mengikutinya)

Nah bagus sekali.sekarang otot punggung Bu. Seperti ini ya Bu,


kerutkan otot punggung Ibu, lalu kendurkan (Perawat
mencontohkan, Pasien mengikutinya)

Sekarang otot perut ya Ibu. Silahkan kerutkan, lalu kendurkan.


Lagi ya, sampai Ibu merasa nyaman (Perawat mencontohkan,
Pasien mengikutinya)

Yang terakhir kita relakskan kaki seperti ini ya bu (Perawat


mencontohkan, Pasien mengikutinya)

Nah bagus sekali bu”

Pasien : “Iya sus.”

Terminasi

Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu setelah kita latihan?”

Pasien : “Saya merasa lega dan menjadi lebih nyaman sus. Saya jadi tau
cara mengurangi cemas.”

Perawat : “Nah sekarang masukan lagi cara ini ke dalam jadwal ya Bu.
Nanti Rabu depan saya akan mengajari Ibu satu cara lagi yaitu
dengan Teknik lima jari. Jam nya sama ya Bu. Selamat Pagi.”

Pasien : “Selamat Pagi juga sus.”


SP 4 – Pasien

Mengevaluasi latihan mengerutkan dan mengendurkan otot, mengajarkan dan


melatih latihan relaksasi dengan Teknik hipnotis lima jari, memasukkan ke jadwal
kegiatan harian.

Orientasi

Perawat : “Selamat pagi Ibu Tiara, bagaimana perasaan Ibu hari ini ?”

Pasien : “Pagi Sus, sudah lebih baik Sus”

Perawat : “Apakah Ibu sudah melatih 3 cara yang kita sudah pelajari ?”

Pasien : “Sudah Sus”

Perawat : “Cara mana yang paling Ibu sukai ?”

Pasien : “Saya suka cara yang pertama Sus, ketika saya jalan berkeliling
melihat tanaman yang sudah saya tanam sus”

Perawat : “Apakah cara itu dapat mengurangi kecemasan Ibu ?”

Pasien : “Iya Sus, cemas Saya sudah mulai berkurang”

Perawat : “Bu, hari ini kita akan mendiskusikan latihan merelaksasi dengan
Teknik lima jari”

Pasien : “Baik Sus”

Perawat : “Berapa lama kita akan berlatih, Bu ?”

Pasien : “Terserah Suster saja”

Perawat : “Bagaimana jika 30 menit ?”

Pasien : “Iya Saya setuju Sus”

Perawat : “ Di mana kita diskusi ?

Pasien : “Terserah Suster saja”

Perawat :” Bagaimana jika di ruang ini saja ?”


Pasien : “ Iya Saya setuju Sus”

Kerja

Perawat : “Baiklah, Bu kita akan mulai latihan lima jari”

Pasien : “Baik Sus, latihan ini gunanya untuk apa ya Sus?”

Perawat : “Latihan ini berguna untuk memberi sugesti pikiran Ibu agar tidak
berfokus pada kecemasan”

Pasien : “ Oh gitu Sus, selain itu ada lagi tidak Sus ?”

Perawat : “ Latihan ini juga berguna untuk meningkatkan semangat,


menimbulkan kedamaian di hati Ibu”

Pasien : “Oh gitu ya Sus, latihan ini bisa dilakukan kapan saja ya Sus?”

Perawat : “Ibu dapat lakukan setiap kali Ibu merasa tegang”

Pasien : “Baik Sus, cara mekakukannya bagaimana ya Sus ?”

Perawat : “Ibu bisa lakukan latihan ini dengan mata ditutup, lingkungan
harus tenang atau sepi sehingga Ibu bisa konsentrasi”

Pasien : “Baik Sus”

Perawat : ”Baiklah Bu, Langkah pertama, sentuh ibu jari dengan telunjuk,
sambil melakukannya kenang saat Ibu merasakan ha-hal yang
menyenangkan, menikmati kegiatan fisik yang menyenangkan,
misalnya bayangkan jika Ibu baru saja selesai mengikuti
pertandingan bulutangkis dan Ibu menjadi pemenangnya.

Perawat : “Kedua, sentuhkan ibu jari Ibu dengan jari tengah saat
melakukannya kenang saat Ibu bersama dengan orang yang Ibu
sayang (anak, orang tua, pasangan hidup, sahabat).

Perawat : “Ketiga, sentuhkan ibu jari Ibu dengan jari manis dan bayangkan
ketika Ibu menerima pujian yang paling berkesan”
Perawat : “ Terakhir, sentuhkan ibu jari Ibu dengan kelingking dan
bayangkan Ibu berada di satu tempat yang paling Ibu sukai,
misalnya pantai, bayangkan Ibu berjalan di sekeliling pantai,
kembangkan khayalan Ibu”

Perawat : “ Sudah selesai ya bu, ibu bisa buka matanya”

Pasien : “Baik sus”

Perawat : “Nah, Ibu masih ingat apa yang harus Ibu bayangkan setiap ibu
jari bersentuhan dengan jari lainnya ?”

Pasien : “Masih, Sus”

Perawat : “ Sekarang silahkan Ibu coba, saya akan menemani Ibu di sini”

Pasien : “Baik, Sus”

Perawat : “Sudah, bu ?”

Pasien : “Sudah, Sus”

Perawat : “Ibu tampak santai sekali melakukan latihan ini”

Pasien : “Hehe iya Sus”

Terminasi

Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu setelah memperaktikkan sendiri ?”

Pasien : “Saya sudah jauh lebih baik Sus”

Perawat : “ Apakah Ibu merasa rileks ?”

Pasien : “Iya, Sus saya merasa rileks.”

Perawat : “Ibu bisa melakukan latihan ini sendiri setiap kali Bapak merasa
tegang”

Pasien : “Baik, Sus”

Perawat : “Silahkan Ibu masukan ke dalam jadwal kegiatan harian Ibu ya“
Pasien : “Baik, Sus”

Perawat : “Baiklah, berarti apakah ibu masih ingat berapa cara yang sudah
kita pelajari dari hari pertama untuk mengurangi rasa cemas dan
khawatir ibu?”

Pasien : “Ada 4 sus”

Perawat : “Baiklah ibu masi ingat, Bu, saya rasa latihan kita cukup, dua hari
lagi saya akan datang untuk melihat apakah kecemasan Bapak
sudah benar-benar berkurang.

Pasien : “Baik, Sus terimakasih”

Perawat : “ Selamat pagi, Bu”

Pasien : “Pagi, Sus”


SP 1 – keluarga

Membina hubungan saling percaya, mendiskusikan masalah yang di hadapi


keluarga, menjelaskan proses terjadi, tanda dan gejala, penyebab ansietas pada
pasien.

Orientasi

Perawat : “Selamat pagi bu, nama saya suster Wiwit, kalau boleh tau nama
ibu siapa ya?”

Keluarga : “Selamat pagi sus, nama saya Vinka”

Perawat : “Ohh Ibu vinka yaa, kalau boleh saya tahu, apa hubungan ibu
dengan bu Tiara?”

Pasien : “ Saya adiknya bu Tiara sus”

Perawat : “Baiklah bu, Bagaimana perasaan ibu hari ini?”

Keluarga : ” Baik sus”

Perawat : “Baiklah, bu, kita akan berbincang-bincang mengenai kondisi Bu


Tiara ya”

Keluarga : ”Baik sus, kira – kira berapa lama kita berbincang-bincangnya


sus?, Lalu dimana tempatnya?”

Perawat :” Bagaimana kalau 30 menit bu, tempatnya di ruangan ini saja bu”

Keluarga :” Baiklah sus”

Kerja

Perawat :”Menurut ibu, apa yang di derita oleh Bu Tiara?

Keluarga :”Untuk pastinya yang diderita Kakak saya, saya belum tau pasti
sus, tetapi dia sering terlihat sangat cemas, tegang, dan sering
menggigiti kukunya sus.”
Perawat : ”ya, ibu benar, Ibu Tiara menderita cemas yaitu adanya perasaan
tidak nyaman, tidak berdaya, dan tidak menentu. Menurut ibu apa
yang menyebabkan Ibu Tiara menderita kecemasan?”

Keluarga :”Yang saya lihat saat ini, kakak saya terlalu sibuk dengan
pekerjaannya, sepertinya pekerjaan kantornya sedang menumpuk,
sepertinya itu yang menyebabkan kakak saya cemas sus.”

Perawat :”Oh begitu ya bu, jadi bu, kecemasan muncul akibat adanya
perasaan takut tidak terselesaikannya pekerjaan kantornya. Saat Ibu
Tiara cemas, perilaku apa yang sering muncul? Selain yang ibu
sebutkan tadi. Apakah secara fisik ada yang muncul?”

Keluarga :” Ada sus, seperti sering napas pendek, nadi dan tekanan darah
naik, tidak napsu makan, diare atau sulit buang air besar, dan
tampak gelisah.”

Perawat :” Baik bu, lalu untuk tingkat konsentrasi nya bagaimana ya bu?”

Keluarga :” Sedikit tidak konsentrasi sus.”

Perawat :” untuk tingkat konsentrasi akan terlihat persepsi menyempit,


tidak mampu menerima rangsangan dari lur, dan hanya berfokus
pada sesuatu yang menjadi perhatian Bu Tiara, sementara untuk
perilaku dan emosi, akan terlihat adanya gerakan yang tersentak-
sentak, bicara cepat dan berlebihan, sulit tidur dan adanya perasaan
tidak aman.”

Keluarga :”lalu bagaimana saya mengatasinya supaya Bu Tiara tidak cemas


ya sus?’

Perawat :”Untuk mengatasi kecemasan ada 4 cara yang dapat dilakukan,


yaitu pengalihan situasiml latihan tarik nafas dalam, latihan
relaksasi otot dan senam lima jari. Latihan ini dapat mengurangi
kecemasan. Hari ini saya akan mengajarkan 2 cara terlebih dahulu
ya. Cara pertama yaitu pengalihan situasi, saat Ibu Tiara mulai
cemas ajak Bu Tiara untuk jalan-jalan ke tempat yang Bu Tiara
sukai, seperti Bu Tiara suka berkebun ya bu?”

Keluarga :” Iya sus, Bu Tiara suka berkebun”

Perawat : “ Nah jika seperti itu, ibu dapat mengajak Ibu Tiara jalan-jalan
melihat perkebunan”

Keluarga : “Baik sus, akan saya coba”

Perawat : “Cara kedua adalah latihan Tarik nafas dalam. Ibu dapat
membantu Ibu Tiara menarik nafas dalam-dalam sampai hitungan
3 kemudian tahan napas dalam hitungan 3 dan terakhir keluarkan
napas perlahan sambil meniup dalam hitungan 3. Ibu Tiara sudah
dilatih bu?“

Keluarga : “Belum sus, saya belum mencoba mengajarkan cara ini ke kakak
saya“

Perawat :” Iya bu, Jadi Ibu Tiara cemas dan perlu di atasi. Tadi saya telah
mengajarkan 2 cara mengalihkan kecemasannya, tolong ibu
ingatkan caranya ya.”

Keluarga :” Baik sus.”

Terminasi

Perawat :” Bagaimana perasaan ibu setelah kita berdiskusi?

Keluarga :” sedikit lega sus, jadi ketika kakak saya terlihat cemas, saya
sudah mengetahui 2 cara untuk mengurangi rasa cemas yang
diderita kakak saya sus.”

Perawat :”Bagus sekali, Dua hari lagi, saya akan datang lagi untuk
menjelaskan cara merawat cemas Ibu Tiara dengan 2 cara lagi ya
bu yang saya belum ajarkan, saya akan datang pukul 10.00 ya bu.
Permisi, selamat pagi”
Keluarga :” Baik sus, Terima Kasih sus, Pagi”
SP - 2 Keluarga

Mengajarkan cara merawat pasien dengan latihan relaksasi

Orientasi :

Perawat : “ Selamat pagi Ibu “

Keluarga : “ Selamat Pagi sus “

Perawat : “ Bagaimana perasaan Ibu hari ini ini? Apakah ibu melihat tanda-
tanda cemas pada Ibu Tiara? “

Keluarga : “ Baik sus, saya belum melihat kakak saya merasa cemas sus “

Perawat : “ Apakah Ibu Tiara sudah mencoba cara yang kami latih? “

Keluarga : “ Sudah sedikit – sedikit sus “

Perawat : “ Apakah ada manfaatnya? “

Keluarga : “ Ada sus, kakak saya jadi lebih tenang”

Perawat : “ Baiklah Bu, sesuai dengan kesepakatan kita hari ini, kita akan
berbincang-bincang tentang cara merawat Ibu Tiara yang
mengalami kecemasan ya Bu. Saya akan melatih 2 cara lagi yang
saya belum ajarkan ya bu. Berapa lama kita akan diskusi, Bu? “

Keluarga : “ Biasanya berapa lama sus? “

Perawat : “ Bagaimana kalau 30 menit? di sini saja ya bu? “

Keluarga : “ Iya sus boleh “

Kerja :

Perawat : “ Baik Ibu, saya akan mulai menjelaskan ya Bu. Untuk mengatasi
kecemasan ada 4 cara yang dapat kita lakukan, yaitu pengalihan
situasi, latihan Tarik nafas dalam, latihan relaksasi otot dan senam
lima jari. Latihan-latihan ini berguna untuk mengurangi kecemasan
dan membuat kita lebih santai. Cara ketiga adalah latihan relaksasi
otot. Ibu Tiara diminta mengerutkan dan mengendurkan otot-otot
nya dari otot bagian atas sampai otot paling bawah. Kemudian cara
keempat adalah teknik lima jari. Caranya adalah Ibu Tiara diminta
untuk menyentuh ibu jari dan telunjuk sambil membayangkan saat
selesai berolahraga, kemudian ibu jari menyentuh jari Tengah
sambil membayangkan ketika sedang dekat dengan orang yang
disayang nya seperti anak, istri atau orang tua, menikah dan
lainnya. Kemudian, Ibu minta Ibu Tiara menyentuh ibu jari dengan
jari manis sambil membayangkan saat pertama kali mendapat
pujian yang paling berkesan. Terakhir sentuhkan ibu jari dengan
kelingking dan bayangkan ketika berada di tempat yang paling Ibu
Tiara suka. Kegiatan ini harus dilakukan di tempat yang tenang dan
nyaman. Bagaimana Bu sudah jelas? “

Keluarga : “ Sudah sus, saya sudah mengerti caranya. “

Perawat : “Baik Ibu Jadi, ada empat cara yang dapat Ibu bantu untuk
dilakukan Ibu Tiara dan semua sudah masuk jadwal harian Ibu
Tiara. Tolong ibu Ingatkan untuk dilakukan dan beri pujian ya Bu.“

Keluarga : “ Iya sus “

Terminasi :

Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu setelah kita diskusi tentang cara


merawat Ibu Tiara. Apakah ibu bisa mengingat cara-cara tadi?

Keluarga : “ Iya sus saya bisa ingat “

Perawat : “ Ini saya berikan leaflet yang bisa ibu bawa. Dua hari lagi saya
akan datang lagi. Saya akan menemani Ibu untuk mempraktikkan
langsung satu cara untuk mengatasi kecemasan. Cara mana yang
Ibu pilih? “
Keluarga : “ Cara yang tarik napas dalam saja sus. “

Perawat : “ Oke baik Ibu, jadi kita akan latihan cara Tarik nafas dalam.
Baiklah Bu untuk hari ini Saya rasa cukup. Masih ada yang ingin
Ibu diskusikan dengan saya?

Keluarga : “ Tidak sus “

Perawat :” Baik Ibu, jika tidak saya izin pamit ya Bu. Selamat Pagi. “

Keluarga : “ Pagi sus, terima kasih banyak “


SP - 3 Keluarga

Melatih keluarga merawat pasien ansietas (tarik napas dalam). Keluarga dapat
mengulang teknik relaksasi yang lain.

Orientasi

Perawat : “Selamat Pagi Ibu”

Keluarga : “Selamat Pagi Sus”

Perawat : “Apa kabar Bu? Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”

Keluarga : “Baik Sus”

Perawat : “Apakah Ibu sudah hafal cara – cara merawat Ibu Tiara melalui
teknik relaksasi yang sudah saya jelaskan kemarin?”

Keluarga : “Belum terlalu hafal Sus, dan saya juga takut salah jika tidak
dipraktikkan secara langsung bersama suster”

Perawat : “Baiklah bu, sesuai kesepakatan kita, hari ini saya akan
menemani Ibu untuk melatih Ibu Tiara cara tarik napas dalam”

Keluarga : “Baik Sus”

Perawat : “Berapa lama kita akan latihan Bu? Bagaimana kalau 30 menit
saja ya?”

Keluarga : “Baik Sus”

Perawat : “Dimana tempatnya bu?”

Keluarga : “Disini saja Sus”

Perawat : “ Oke baik bu, kalau boleh atau Ibu Tiaranya ada bu?”

Keluarga : “Ada sus, sebentar ya sus saya panggilkan terlebih dahulu”

Perawat : “Baik bu”


Kerja

Perawat : “Halo Ibu Tiara, mari kita duduk bersama disini, bagaimana
keadaan ibu hari ini? Apakah sudah lebih baik?”

Pasien : “Sudah lebih baik sus”

Perawat : “Wahhh bagus sekali ya, hari ini kita akan latihan cara
mengurangi rasa cemas lagi ya bu, saya akan memantau apakah
Adik ibu bisa mengajarkan cara tarik napas dalam kepada ibu atau
tidak. Supaya jika Ibu Tiara merasa cemas, adik ibu bisa menemani
atau mengajarkan cara tarik napas dalam yang benar

Pasien : “Baik sus”

Perawat : “Baiklah, Ibu Tiara bersedia kan?”

Pasien : “Iya sus”

(Ibu mencoba melatih bapak, dan suster memperhatikannya”

Perawat : “ Wah bagus sekali bu, itu ibu sudah benar loh cara
melakukannya”

Keluarga : “Iya sus”

Perawat : “Baiklah bu, karena waktu latihannya sudah habis, bapak bisa
berlatih sendiri ya pak, jika cemas terjadi, bapak harus melakukan
cara - cara yang suster ajarkan yaa”

Pasien : “Baik sus, terima kasih”

Perawat : “Sama-sama”

Terminasi

Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu setelah menemani Ibu Tiara untuk tarik
napas dalam?”
Keluarga : “Lega sus, jika yang saya lakukan benar, saya jadi lebih yakin
untuk melatih cara ini jika kakak saya sedang mengalami cemas”

Perawat : “Baiklah bu, dua hari lagi saya datang, dan saya akan
menjelaskan kondisi apa yang mengharuskan Ibu Tiara di rujuk ya
bu”

Keluarga : “Baik sus”

Perawat : “Baiklah kalau begitu saya pamit ya bu, Selamat pagi”

Keluarga : “Terimakasih sus, Pagi..”


SP - 4 Keluarga

Merujuk pasien ansietas

Orientasi

Perawat : “Selamat pagi ibu?”

Keluarga : “Selamat pagi sus”

Perawat : “Bagaimana keadaan ibu hari ini?”

Keluarga : “Baik sus”

Perawat : “Apakah ibu sudah melatih kembali Ibu Tiara Untuk mengatasi
cemasnya?”

Keluarga : “Sudah sus”

Perawat : “Wah bagus sekali bu”

Keluarga : “Iya sus”

Perawat : “Bagaimana kondisi Ibu Tiara?”

Keluarga : “Belakangan ini, sudah jarang saya lihat dia merasa tidak
nyaman”

Perawat : “Oh jadi sudah tidak cemas ya?”

Keluarga : “Iya sus”

Perawat : “Baiklah bu, hari ini saya akan menjelaskan perilaku Ibu Tiara
yang harus segera ibu rujuk dan saya juga akan menjelaskan
bagaimana cara merujuk”

Keluarga : “Baik sus”

Perawat : “ Dimana kita akan berbicara bu?”

Keluarga : “Disini saja sus”

Perawat : “Baiklah bu, kita akan berbincang sekitar 15 menit ya bu”


Keluarga : “ Baik sus”

Kerja

Perawat : “ Apakah ibu masih ingat tanda dan gejala Ibu Tiara jika
cemasnya muncul?”

Keluarga : “Ingat sus”

Perawat : “Apakah bisa ibu ulangi lagi?”

Keluarga : “Bisa sus, saya melihat Ibu Tiara jika sedang cemas dia
bertingkah seakan – akan tidak nyaman, tidak berdaya, dan tidak
menentu sus dan juga ketika cemasnya datang, ia suka menggigiti
kukunya sus”

Perawat : “Nah, bu, jika ibu melihat tanda-tanda seperti napas pendek, rasa
tercekik, dan berdebar, sakit dada, pucat, hipotensi, tidak mampu
berfokus pada hal lain, tidak dapat berfikir logis, mengamuk dan
marah, ketakutan, teriak – teriak, perilaku tidak terkendali, dan
persepsinya kacau, sebaiknya ibu langsung membawa Ibu Tiara Ke
puskesmas. Disana saya akan membantu ibu mengatasi perilaku
Ibu Tiara atau ibu bisa bertemu dengan perawat CMHN yang lain,
bisa diperiksa dokter, mungkin perlu makan obat. Jika kondisi Ibu
Tiara tidak membaik, kita akan rujuk Ibu Tiara ke RSU terdekat.
Disana ada psikiater yanga akan menangani Ibu Tiara”

Keluarga : “Baik sus”

Terminasi

Perawat : “Bagaimana perasaan ibu setelah kita berdiskusi?”

Keluarga : “lega sus jika sudah tau ciri – ciri yang harus dibawa ke
pelayanan kesehatan”
Perawat : “Baik bu, jangan lupa jika Ibu Tiara Menunjukkan perilaku yang
sudah kita diskusikan tadi, langsung ibu rujuk”

Keluarga : “Iya sus”

Perawat : “Baiklah bu, karena kondisi Ibu Tiara Sudah membaik dan
keluarga pun sudah mempunyai kemampuan untuk merawat Ibu
Tiara secara mandiri, saya tidak lagi datang ke rumah ibu, jika ada
sesuatu, ibu bisa menghubungi saya dipuskesmas.”

Keluarga : “Baik, Terima kasih Sus”

Perawat : “Sama-sama bu”


PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA DENGAN

ANSIETAS

Nama Pasien : Ny. T

Nama Perawat :Wiwit Yolanda

Petunjuk pengisian:

1. Berilah tanda ( ) jika pasien dan keluarga mampu melakukan


kemampuan di bawah ini.
2. Tuliskan tanggal setiap dilakukan penilaian.

Kemampuan Tanggal
Pasien
SP 1
1. Membina hubungan saling percaya √ √ √ √ √ √ √
2. Menyebutkan penyebab ansietas √ √ √ √ √ √ √
3. Menyebutkan situasi yang menyertai √ √ √ √ √ √ √
ansietas
4. Menyebutkan perilaku terkait ansietas √ √ √ √ √ √ √
5. Melakukan teknik pengalihan situasi √ √ √ √ √ √ √
SP 2
1. Melakukan teknik tarik napas dalam √ √ √ √ √ √ √
SP 3
1. Melakukan teknik relaksasi otot √ √ √ √ √ √ √
SP 4
1. Melakukan teknik relaksasi lima jari √ √ √ √ √ √ √
Keluarga
SP 1
1. Menyebutkan pengertian ansietas √ √ √ √ √ √ √
2. Menyebutkan tanda dan gejala √ √ √ √ √ √ √
ansietas
3. Menyebutkan penyebab ansietas √ √ √ √ √ √ √
SP 2
1. Menyediakan latihan relaksasi √ √ √ √ √ √ √
SP 3
1. Melatih pasien teknik pengalihan √ √ √ √ √ √ √
situasi
2. Melatih pasien teknik tarik napas √ √ √ √ √ √ √
dalam
3. Melatih pasien teknik relaksasi otot √ √ √ √ √ √ √
4. Melatih pasien teknik hipnotis lima √ √ √ √ √ √ √
jari
SP 4
1. Menyebutkan perilaku pada pasien √ √ √ √ √ √ √
yang perlu segera dirujuk
2. Menyebutkan cara merujuk √ √ √ √ √ √ √
Dokumentasi

Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :

Tidak ada

Keluhan Fisik :

Tegang

Alam Perasaan :

Sedih
Ketakutan
Putus asa
Khawatir
Gembira berlebihan
Jelaskan : Ketakutan, cemas, dan khawatir

Mekanisme Koping :

Adaptif

Bicara dengan orang lain


Mampu menyelesaikan masalah
Teknik relaksasi
Aktivitas konstruktif
Olahraga
Lainnya : __________________________________________________________

Maladaptif

Minum alcohol
Reaksi lambat/berlebihan
Bekerja berlebihan
Menghindar
Mencederai diri
Lainnya : __________________________________________________________
Makalah Psikososial dan lingkungan

Masalah dengan dukungan kelompok (uraikan):___________________________


Masalah berhubungan dengan lingkungan (uraikan):________________________
Masalah dengan pendidikan (uraikan):___________________________________
Masalah dengan perumahan (uraikan):___________________________________
Masalah ekonomi (uraikan):___________________________________________
Masalah dengan pelayanan kesehatan (uraikan):___________________________
Masalah lainnya (uraikan):____________________________________________

Masalah Keperawatan :

Ansietas
Referensi :

B.A., dkk. (2012). Manajemen Kasus Gangguan Jiwa; CMHN (Intermediate


Course). Jakarta: EGC.

Video tersedia pada link di bawah ini :

https://youtu.be/-TsPsLU-GI0

Anda mungkin juga menyukai