Anda di halaman 1dari 10

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP

KODE ETIK AKUNTAN BERDASARKAN GENDER


(Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi STIE Dharmaputra Semarang)
Oeh : Watinih & Putu
ABSTRACTION

This study examined students perceptions of ethical principles, ethical


rules, the interpretation of rules of ethics code of ethics accountant by gender. The
research object is a student STIE Dharmaputra Semarang accounting majors who
are already working and students who have taken auditing. The samples used were
84 people with purposive sampling method. To analyze the use of t-test with SPSS.
The results showed that based on gender, ethical principles, ethical rules, the
interpretation of the ethical rules of the code of ethics of accountants showed a
significant difference.

Keywords : Perception of Students, Accountants Code of Ethics, Gender.

PENDAHULUAN akuntan diperlukan untuk


Latar Belakang Masalah. perusahaan, khususnya perusahaan
Profesi akuntan di Indonesia yang akan masuk pasar modal. Hal
sekarang ini menghadapi tantangan tersebut disebabkan setiap
yang semakin berat. Akuntan adalah perusahaan yang kembali terjun di
suatu profesi yang eksistensinya bursa efek wajib diaudit oleh akuntan
sangat tergantung kepada adanya publik. Jaka Winarna dan Ninuk
kepercayaan masyarakat yang Retnowati (2003) menemukan bahwa
menggunakan jasanya. Apabila alasan yang mendasari diperlukannya
masyarakat memepercayai akuntan kode etik sebagai standar perilaku
maka mereka akan menggunakan profesional tertinggi pada profesi
jasa-jasanya, tetapi apabila mereka akuntan adalah kebutuhan akan
tidak mempercayai maka jasa kepercayaan publik terhadap kualitas
akuntan tidak akan diperlukan jasa profesional akuntan akan
sehingga profesi akuntan tidak perlu meningkat jika profesi mewujudkan
ada. Profesi akuntan sekarang standar tinggi dan memenuhi semua
dituntut untuk mampu bertindak kebutuhan.
secara profesional dan sesuai dengan Mencermati hal diatas perlu
etika. Hal tersebut karena profesi kiranya untuk mengetahui bagaimana
akuntan mempunyai tanggung jawab pemahaman mahasiswa akuntansi
secara moral terhadap apa yang terhadap persoalan-persoalan etika,
diperbuat baik terhadap pekerjannya, yang dalam hal ini ditinjau dari
organisasi, masyarakat dan diri prinsip etika, aturan etika, interpretasi
sendiri. Dengan bertindak sesuai aturan etika terhadap Kode Etik
dengan etika maka kepercayaan Akuntan Indonesia. Untuk itu dalam
masyarakat terhadap profesi akan penelitian ini dilakukan observasi
meningkat terlebih saat ini profesi terhadap persepsi mereka mengenai

1
gender, jenjang pendidikan dan status budaya. Sehingga gender dalam arti
pekerjaan. ini mendifinisikan laki-laki dan
perempuan dari sudut pandang non-
Perumusan Masalah. biologis. (Umar,1999).
Berdasarkan permasalahan Pengertian Etika.
diatas maka dapat disusun pertanyaan Pengertian Etika, dalam
penelitian sebagai berikut: bahasa latin “ethica”, berarti falsafah
1. Apakah terdapat perbedaan moral. Ia merupakan pedoman cara
persepsi mahasiswa terhadap bertingkah laku dengan baik dari
prinsip etika kode etik akuntan sudut pandang budaya, susila serta
berdasarkan gender. agama. (Feisal, 1995 dan Imam
2. Apakah terdapat perbedaan Ghozali, 1997). Etika dalam
persepsi mahasiswa terhadap perkembanganya menjadi suatu
aturan etika kode etik akuntan kajian filsafat tentang moral dan
berdasarkan gender. moralitas, dan etika adalah suatu
3. Apakah terdapat perbedaan penyelidikan atau kajian secara
persepsi mahasiswa terhadap sistematis tentang perilaku.
interpretasi aturan etika kode etik Sedangkan Ludigdo dan Machfoedz
akuntan berdasarkan gender. (1999) mengungkapkan bahwa etika
merupakan filsafat atau pemikiran
Tujuan Penelitian. kritis dan mendasar tentang ajaran-
Penelitan ini bertujuan untuk ajaran dan pandangan-pandangan
menguji : moral.
1. Perbedaan persepsi mahasiswa Kode Etik Ikatan Akuntansi
terhadap prinsip etika kode etik Indonesia,
akuntan berdasarkan gender. Dalam menjalankan profesinya
2. Perbedaan persepsi mahasiswa seorang akuntan diatur oleh suatu
terhadap aturan etika kode etik kode etik akuntan. Kode Etik Ikatan
akuntan berdasarkan gender. Akuntan Indonesia adalah norma
3. Perbedaan persepsi mahasiswa perilaku yang mengatur hubungan
terhadap interpretasi aturan etika antara akuntan dengan kliennya,
kode etik akuntan berdasarkan antara akuntan dengan sejawatnya
gender. dan antara profesi dengan
masyarakat. (Sihwahjoeni dan M.
TELAAH PUSTAKA
Gudono, 2000). Di dalam kode etik
Pengertian Persepsi.
terdapat muatan-muatan etika, yang
Pengertian persepsi merupakan
ada pada dasarnya bertujuan untuk
pengalaman tentang obyek, peristiwa
melindungi kepentingan anggota dan
atau hubungan-hubungan yang
kepentingan masyarakat yang
diperoleh dengan menyimpulkan
menggunakan jasa profesi.
informasi dan menafsirkan pesan.
(Rahmat,1993). Peneliti Terdahulu.
Pengertian Gender. 1. Murtanto dan Marini (2003)
Pengertian gender sebagai suatu meneliti tentang persepsi etika
konsep yang digunakan untuk bisnis dan etika profesi akuntan
mendifinisikan perbedaan laki-laki diantara akuntan pria, akuntan
dan perempuan dilihat dari segi-

2
wanita, mahasiswa, dan terhadap perilaku auditor dalam
masasiswi. Hasil penelitian situasi konflik audit.
tersebut menunjukan bahwa tidak 5. Penelitian Berliana (2012) yang
ada perbedaan yang signifikan berjudul “Analisa pengaruh jenis
antara persepsi akuntan pria dan kelamin dan tingkat pendidikan
akuntan wanita terhadap etika terhadap persepsi etis mahasiswa
bisnis dan etika profesi akuntan. akuntansi dengan love of money
Demikian juga untuk mahasiswa sebagai variabel moderasi”,
dan mahasiswi tidak ada hasilnya menunjukan bahwa
perbedaan yang signifikan untuk tingkat pendidikan berpengaruh
etika profesi akuntan. Namun, terhadap love of money dan
untuk etika bisnis ada perbedaan persepsi etis mahasiswa akuntansi.
persepsi antara mahasiswa dan
mahasiswi. Hipotesis.
2. Darsinah (2005) yang berjudul Berdasarkan landasan teori
“perbedaan Sensitivitas Etis dan penelitian-penelitian terdahulu
Mahasiwa Ditinjau dari Disiplin maka dapat diturunkan hipotesis
Ilmu dan Gender”, hasilnya ada sebagai berikut :
perbedaan sensitivitas etis yang H1 : Terdapat perbedaan persepsi
signifikan antara mahasiswa mahasiswa terhadap prinsip
program studi Akuntansi, etika kode etik akuntan
manajemen, dan pendidikan berdasarkan gender.
akuntansi, ada perbedaan yang H2 : Terdapat perbedaan persepsi
signifikan dalam sensitivitas etis mahasiswa terhadap aturan
antara mahasiswa laki-laki dan etika kode etik akuntan
perempuan. berdasarkan gender.
3. Penelitian Putri (2005) yang H3 : Terdapat perbedaan persepsi
berjudul “Analisa perbedaan mahasiswa terhadap
perilaku etis auditor di KAP dalam interpretasi aturan etika
etika profesi” hasilnya tidak ada kode etik akuntan
perbedaan yang signifikan etis berdasarkan gender.
antara auditor laki-laki dan
perempuan. METODE PENELITIAN
4. Penelitian Renata (2005) yang
berjudul “Pengaruh locus of Populasi dan Sampel Penelitian.
control, tingkat pendidikan, Populasi dalam penelitian
Pengalaman kerja, dan ini adalah Mahasiwa Akuntansi
pertimbangan etis terhadap STIE Dharmaputra Semarang
perilaku auditor dalam situasi sebanyak 100 orang. Tehnik
konflik audit”, hasilnya interaksi pengambilan sampel
antara variabel kongnitif menggunakan metode non
(pertimbangan etis) dan variabel probality sampling dan jenis
personalitas (locus of control, metode yang digunakan adalah
tingkat pendidikan, dan purposive sampling. Sampel yang
pengalaman kerja) berpengaruh digunakan sebanyak 84 orang.
Alasan pengambilan sampel

3
dengan metode purposive dan promosi dan kegiatan
sampling karena peneliti memilih pemasaran lainnya.
sampel mahasiswa yang sudah
menempuh atau sedang
menempuh mata kuliah auditing,
Metode Analisis data.
karena diasumsikan mahasiswa
tersebut sudah memiliki 1. Uji Validitas
pengetahuan dan pemahaman
tentang kode etik akuntan Uji validitas menggunakan
sehingga mereka dapat pendekatan korelasi total item.
memberikan jawaban yang dapat Pendekatan ini menghitung indek
mendukung penelitian ini. validitas dengan cara menghitung
korelasi antara masing-masing
Definisi Operasional Variabel. item dengan skor total item
menggunakan rumus korelasi
1. Persepsi produk moment sebagai berikut :
Persepsi merupakan pengalaman (Singarimbun dan Sofian
tentang obyek, peristiwa atau Efendi,1998) dengan kriteria :
hubungan-hubungan yang - Jika r hitung  r tabel, maka
diperoleh dengan menyimpulkan valid.
informasi dan menafsirkan pesan. - Jika r hitung  r tabel, maka
2. Gender tidak valid
Gender, sebagai suatu konsep
yang digunakan untuk 2. Uji Reliabilitas
mendefinisikan perbedaan laki- Reliabilitas adalah untuk
laki dan perempuan dilihat dari mengukur kuesioner yang
segi-budaya, sehingga gender merupakan indikator variabel.
dalam arti ini mendifinisikan laki- Suatu kuesioner dikatakan
laki dan perempuan dari sudut reliable/handal jika jawaban
pandang non-biologis. seorang terhadap pertanyaan
3 Etika. konsisten/stabil dari waktu ke
Etika, suatu kajian filsafat tentang waktu. Untuk penelitian ini
moral dan moralitas. Ia merupakan digunakan pendeteksian
pedoman cara bertingkah laku konsistensi internal. Teknik yang
dengan baik dari sudut pandang dihasilkan mendekati angka satu
budaya, susila serta agama. atau nilai crobach alpha diatas
0,60 maka berarti alat ukur
4. Kode etik Ikatan Akuntan tersebut dikatakan memiliki
Indonesia yang diteliti meliputi : reliabilitas tinggi dan dapat
Informasi rahasia dalam riview diandalkan (Imam Ghozali, 2001).
praktik profesional, Free
profesional yang dapat merusak 3. Uji Hipotesis
citra profesi, Tanggung jawab Untuk menguji hipotesis
kepada rekan seprofesi, Perbuatan digunakan uji independent sample
dan perkataan yang dapat t test dengan bantuan program
mendiskreditkan profesi dan Iklan SPSS untuk membandingkan rata-

4
rata persepsi antara responden
yang tidak saling berhubungan,
apakah memiliki rata-rata yang
sama atau tidak secara signifikan.
Dasar pengambilan keputusan
berdasarkan nilai signifikan yang
dihasilkan, dimana apabila p-value
atau signifikansi  0,05 maka
hipotesis ditolak.

HASIL UJI DAN PEMBAHASAN


Hasil Uji dengan bantuan SPSS terhadap Kuisioner.
Tabel 1
Hasil Uji Validitas Persepsi Mahasiswa berdasarkan Gender terhadap Prinsip Etika
Kode Etik Akuntan.
Prinsip Etika Mahasiswi Mahasiswa
r table r table
No
INDIKATOR r hitung (n=61, = r hitung (n=23,
0,50) = 0,50) Ket
1 Prinsip Tanggung Jawab Profesi 0,537 0,248 0,924 0,396 Valid
2 Prinsip Kepentingan Publik 0,559 0,248 0,594 0,396 Valid
3 Prinsip Integritas 0,614 0,248 0,772 0,396 Valid
4 Prinsip Obyektivitas 0,621 0,248 0,697 0,396 Valid
Prinsip Kompetensi, kehati-hatian
5 Profesional 0,587 0,248 0,837 0,396 Valid
6 Prinsip Kerahasiaan 0,559 0,248 0,850 0,396 Valid
7 Prinsip Perilaku Profesional 0,469 0,248 0,823 0,396 Valid
8 Prinsip Standar Teknis 0,587 0,248 0,813 0,396 Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Tabel 2
Hasil Uji Validitas persepsi mahasiswa berdasarkan Gender terhadap Aturan Etika
Kode Etik Akuntan.
Mahasiswi Mahasiswa
r table r table
No Aturan Etika Ket
r hitung (n=61, r hitung (n=23,
= 0,50) = 0,50)
1 Independensi, Integritas dan Obyetivitas 0,720 0,248 0,899 0,396 valid
2 Standar Umum dan prinsip akuntansi 0,588 0,248 0,769 0,396 valid
3 Tanggung jawab kepada klien 0,753 0,248 0,791 0,396 valid
4 Tnggung jawab dan praktik lain 0,676 0,248 0,751 0,396 valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2015

5
Tabel 3
Hasil Uji Validitas persepsi mahasiswa berdasarkan Gender terhadap Intrepetasi
Aturan Etika Kode Etik Akuntan.
No Intepretasi Aturan Etika Mahasiswi Mahasiswa
r table r table
Ket
r hitung (n=61, = r hitung (n=23,
0,50) = 0,50)
Informasi rahasia dalam riview praktik
1 profesional 0,408 0,248 0,515 0,396 valid
2 Fee Profesional 0,365 0,248 0,609 0,396 valid
3 Tanggung jawab kepada rekan seprofesi 0,346 0,248 0,535 0,396 valid
Perbuatan dan perkataan yang
4 mendiskreditkan profesi 1,000 0,248 1,000 0,396 valid
5 Iklan dan promosi dan kegiatan pemasaran
lainnya 0,327 0,248 0,398 0,396 valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Tabel diatas menunjukkan bahwa semua r hitung dari pertanyaan/item (Corected
Item-Total Correlation) lebih besar dari angka r table = 0,248 mahasiswa
perempuan dan 0,396 mahasiswa laki-laki (n = 100, α = 0,05), sehingga semua
data variable berdasarkan gender terhadap kode etik akuntan dianggap valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas untuk mengukur keandalan jawaban dari suatu pertanyaan
atau dengan kata lain untuk mengetahui derajat stabilitas alat ukur. Berdasarkan
print out komputer menunjukkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4
Hasil Uji t-test persepsi mahasiswa berdasarkan Gender terhadap Prinsip Etika
Kode Etik Akuntan.
No Prinsip Etika Mahasiswi Mahasiswa
p value p value
Mean (sig.) Mean (sig.)
1 Tanggung Jawab profesi 4,410 0,000 4,000 0,000
2 Kepentingan Publik 4,098 0,000 3,478 0,000
3 Integritas 4,377 0,000 4,261 0,000
4 Obyektivitas 4,410 0,000 4,174 0,000
5 Kompetensi dan kehati-hatian Profesional 4,438 0,000 4,000 0,000
6 Kerahasiaan 4,459 0,000 4,348 0,000
7 Perilaku Profesional 4,361 0,000 4,217 0,000
8 Standar teknis 4,148 0,000 4,043 0,000
Kode Etik Akuntan 4,338 4,065
Sumber : Data primer yang diolah, 2015

2
Tabel 5
Hasil Uji t-test persepsi Mahasiswa berdasarkan Gender terhadap Aturan Etika
Kode Etik Akuntan.
No Aturan Etika Mahasiswi Mahasiswa
p value p value
Mean (sig.) Mean (sig.)
1 Independensi, Integritas dan Obyetivitas 4,262 0,000 4,043 0,000
2 Standar Umum dan prinsip akuntansi 4,230 0,000 3,913 0,000
3 Tanggung jawab kepada klien 4,443 0,000 4,174 0,000
4 Tanggung jawab dan praktik lain 4,295 0,000 4,348 0,000
Kode Etik Akuntan 4,308 4,120
Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Tabel 6
Hasil Uji t-test persepsi mahasiswa berdasarkan Gender terhadap Intepretasi
Aturan Etika Kode Etik Akuntan.
No Intepretasi Aturan Etika Mahasiswi Mahasiswa
p value p value
Mean (sig.) Mean (sig.)
1 Informasi rahasia dalam riview praktik
profesional 4,213 0,000 3,870 0,000
2 Fee Profesional 3,836 0,000 3,783 0,000
Tanggung jawab kepada rekan
3 seprofesi 4,033 0,000 4,174 0,000
4 Perbuatan dan perkataan yang
mendiskreditkan profesi 4,230 0,000 4,043 0,000
5 Iklan dan promosi dan kegiatan
pemasaran lainnya 3,934 0,000 3,913 0,000
Kode Etik Akuntan 4,049 3,957
Sumber : Data primer yang diolah, 2015

Tabel diatas menunjukkan secara 4,065, aturan etika 4,120, intepretasi


keseluruhan terdapat perbedaan persepsi aturan etika 3,957. Hal ini berarti
yang signifikan antara mahasiswi dan mahasiswi memiliki persepsi yang lebih
mahasiswa akuntansi terhadap prinsip baik mengenai prinsip etika, aturan etika
etika, aturan etika dan interpretasi aturan dan intepretasi aturan etika dibandingkan
etika dalam memahami kode etik akuntan mahasiswa.
yaitu nilai mean untuk masing-masing
kelompok sampel diketahui bahwa secara
keseluruhan mahasiswi mempunyai mean
lebih tinggi untuk prinsip etika 4,338,
aturan etika 4,308, intepretasi aturan etika
4,049 dibandingkan dengan mahasiswaa
mempunyai mean untuk prinsip etika

3
Pembahasan. dalam kode etik akuntan yang diteliti
Hasil penelitian menunjukkan meliputi : 1. Informasi rahasia dalam
bahwa prinsip etika secara review praktik profesional, 2. Free
keseluruhan meliputi prinsip-prinsip profesional, 3. Tanggung jawab
dalam kode etik akuntan yang diteliti kepada rekan seprofesi, 4. perbuatan
yaitu : 1. tanggung jawab profesi, 2. dan perkataan yang mendiskreditkan
kepentingan publik, 3. integritas, 4. profesi, 5. iklan dan promosi dan
obyektivitas, 5. kompetensi dan kegiatan pemasaran lainnya terdapat
kehati-hatian profesional, 6. perbedaan persepsi yang berbeda,
kerahasiaan, 7. prinsip perilaku yang dibuktikan dengan nilai mean
profesional dan 8. prinsip standar yang berbeda dari setiap kelompok
teknis. Delapan dimensi prinsip etika sampel mahasiswa, walaupun hasil
dalam kode etik akuntan Indonesia akhirnya diantara mahasiswa
terdapat perbedaan persepsi yang berdasarkan gender yaitu mahasiswi
signifikan antara mahasiswa perempuan mempunyai nilai mean
perempuan dan mahasiswa laki-laki lebih tinggi yaitu sebesar 4,049
dengan nilai mean yang berbeda pada dibandingkan dengan mahasiswa
masing-masing kelompok sampel laki-laki yang mempunyai nilai mean
diantaranya sampel persepsi yaitu sebesar 3,957.
mahasiswa berdasarkan gender yaitu
mahasiswi perempuan mempunyai PENUTUP
mean lebih tinggi yaitu sebesar 4,338 Berdasarkan analisis dan
dibanding mahasiswa laki-laki yaitu pembahasan maka dapat disimpulkan
sebesar 4,065. sebagai berikut :
Sedangkan dilihat dari aturan - Kode etik pada prinsip etika secara
etika mengenai persepsi mahasiswa keseluruhan yang meliputi delapan
akuntansi terhadap aturan etika dalam dimensi prinsip etika dalam kode
kode etik akuntan yang diteliti etik ikatan akuntan publik
meliputi : 1. Independensi, Integritas indonesia disimpulkan bahwa
dan Obyektivitas, 2. Standar umum terdapat perbedaan persepsi yang
prinsip akuntansi, 3. Tanggung jawab signifikan pada prinsip tanggung
kepada klien, 4. Tanggung Jawab dan jawab profesi, kepentingan publik,
praktek lain. Persepsi terhadap aturan integritas, obyektivitas,
etika profesi dalam kode etik akuntan kompetensi, kehati-hatian
untuk penelitian ini berdasarkan profesional, kerahasiaan, perilaku
gender ada perbedaan signifikan profesional, dan standar teknis.
antara mahasiswa perempuan yang - Kode etik pada aturan etika
mempunyai nilai mean lebih tinggi terdapat perbedaan persepsi yang
yaitu sebesar 4,308 dibandingkan signifikan pada prinsip
dengan mahasiswa laki-laki yang independensi, integritas dan
mempunyai nilai mean yaitu sebesar obyektivitas, standar umum dan
4,120. prinsip akuntansi, tanggung jawab
Dan jika dilihat dari kepada klien dan tanggung jawab
interpretasi aturan etika mengenai kepada praktek.
persepsi mahasiswa akuntansi - Kode etik pada intrepretasi aturan
terhadap interpretasi aturan etika etika terdapat perbedaan persepsi

2
yang dibuktikan dengan nilai Jusuf, Al-Haryono, Auditing, Badan
mean yang berbeda dari setiap Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu
kelompok sampel mahasiswa. Ekonomi, YKPN,
Yogyakarta, 2001.
DAFTAR PUSTAKA. Keraf, A. Sonny. 1998.Etika Bisnis:
Berliana Normadewi. 2012. Analisa Membangun Citra Bisnis
Pengaruh Jenis Kelamin dan sebagai Profesi Luhur.
Tingkat Pendidikan Terhadap Yogyakarta: Kanisius.
Persepsi Etis Mahasiswa Ludigno, Unti dan Mas’ud
Akuntansi Dengan Love of Machfoedz.1999. Persepsi
Money Sebagai Variabel Akuntan dan Mahasiswa
Intervening. FE Undip terhadap Etika Bisnis. Jurnal
Semarang. Riset Akuntansi Indonesia,
Darsinah. 2005. Perbedaan Vol. 2, No. 1 Januari,pp.1-19.
Sensitivitas Etis Ditinjau dari Ludigdo, Unti. 1999. Pengaruh Jenis
Disiplin Ilmu dan Gender. Kelamin terhadap Etika
Thesis, Semarang : FE Undip Bisnis: Studi terhadap
Semarang. Persepsi Akuntan dan
Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo, Mahasiswa Akuntansi.
Statistik Non Parametrik. Simposium Nasional
Penerbit BPFE, Yogyakarta, Akuntansi (SNA) II. Malang:
1993 September
Eka Fauziahardhani. 2012. Analisa Magnis Suseno, Frans, Etika Dasar :
Perbedaan Pengetahuan dan Masalah-masalah pokok
Penerapan Etika Profesi filsafat dan Moral, Penerbit
Akuntan Kanisius, Yogyakarta, 2001
Ekayanti, Ni Nengah Seri dan Made Mulyadi, Auditing, Edisi keenam,
Pradana Adi Putra. 2003. Penerbit Salemba Empat,
Persepsi Akuntan dan Jakarta, 2002.
Mahasiswa Bali terhadap Murtanto dan Marini. 2003. Persepsi
Etika Bisnis. Simposium Akuntan Pria dan Akuntan
Nasional Akuntansi (SNA)VI. Wanita serta Mahasiswa dan
Surabaya:16-17 Oktober Mahasiswi terhadap Etika
Fakih. 2001. Analisa Gender dan Bisnis dan Etika Profesi.
Transformasi Sosial. Simposium Nasional
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Akuntansi (SNA) VI.
Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Surabaya: 16-17 Oktober.
Multvariate Dengan Program Putri Nugrahaningsih, (2005).
SPSS” Badan Penerbit Analisis Perbedaan Perilaku
Universitas Diponegoro, Etis Auditor di KAP dalam
Semarang,2001. Etika Profesi (Studi Terhadap
Indriantoro. Nur dan B Supomo, Peran Faktor-faktor
Metedologi Penelitian Bisnis Individual: Locus Of Control,
Untuk Akuntansi dan Lama Pengalaman Kerja,
Manajemen, Penerbit BPFE Gender, dan Aquity
UGM, Yogyakarta,1999. Sensitivity), Simposium

3
Nasional Akuntansi VIII,
Solo
Renata Zoraifi. 2003. Pengaruh
Locus of Control, Tingkat
Pendidikan, Pengalaman
Kerja dan Pertimbangan Etis
Terhadap Perilaku Auditor
Dalam Situasi Konflik Audit,
Thesis, UGM: Yogyakarta.
Sihwahjoenie, “ Persepsi Akuntan
Kepada Kode Etik Akuntan ”
Simposium Nasional Akuntan
II IAI-KAPd, Universitas
Brawijaya Malang,
Vol.3.No.2 (September 1999)
Hal: 168-184.
Stephen P. Robbins, Perilaku
Orgaanisasi : Konsep,
Kontroversi dan Aplikasi,
Penerbit Prenhalindo, Jakarta
,1996.
Sugiono, Statistik Untuk Penelitian,
Penerbit CV Alfabeta,
Bandung,2000
Tim Penyusun Pusat Institut Akuntan
Publik Indonesia , Buku
Standar Profesional Akuntan
Publik, Penerbit Salemba
Empat, Jakara, 2009.
Umar, Nasaruddin. 1999. Argumen
Kesetaraan Gender:
Perspektif Al-Qur’an. Jakarta:
Paramadina.
Winarna, Jaka dan Ninuk R, “
Persepsi Mahasiswa, Akuntan
Pendidik dan Akuntan Publik
Terhadap Kode Etik Ikatan
Akuntan
Indonesia”.Simposium
Nasional Akuntansi VI,
Surabaya, 16-17 Oktober,
2003.

Anda mungkin juga menyukai