Ilmu ekonomi seringkali diberi predikat the oldest art and the newest science,
artinya : seni yang tertua dan ilmu pengetahuan yang termuda. Dikatakan sebagai seni
yang tertua karena masalah-masalah ekonomi lahir bersamaan dengan adanya
manusia. Disebut sebagai ilmu pengetahuan yang termuda karena ilmu ekonomi bisa
disebut sebagai ilmu setelah terbitnya buku Adam Smith yang berjudul “An Inquiry into
the Nature and Causes of The Wealth of Nations” (“Penyelidikan tentang ciri dan
penyebab kekayaan negara”), pada tahun 1776.
Selain itu, ilmu ekonomi juga mendapat julukan the queen of the social sciences
(maharaninya ilmu sosial), karena ilmu ekonomi adalah satu-satunya ilmu sosial yang
banyak menggunakan analisa kuantitatif (matematik dan statistik sebagai alat bantu).
Mengapa ilmu ekonomi harus dipelajari ? Ada dua faktor mengapa ilmu
ekonomi penting untuk dipelajari :
Di satu sisi, kebutuhan manusia jumlahnya tak terbatas
Di sisi lain, alat pemuas kebutuhan manusia (barang & jasa) jumlahnya terbatas
Dalam menjawab ke tiga masalah tersebut (what, how dan for wihom) :
1. Masyarakat primitif
Dengan menggunakan adat dan tradisi.
2. Perekonomian terpimpin (command economy)
Pemerintah mengambil semua keputusan mengenai produksi dan distribusi.
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 4
Drs.Ec. Budiono, MSi
Faham Merkantilisme
Tokoh Faham Merkantilisme adalah Colbert (Menteri keuangan Raja Perancis
Lodewijk XIV). Ajarannya adalah sbb :
- Sumber kekayaan negara adalah perdagangan.
- Perdagangan luar negeri harus digalakkan.
- Surplus perdagangan luar negeri menjadi sumber utama kekayaan negara.
- Menghendaki campur tangan pemerintah seluas-luasnya dalam perekonomian
dan membatasi kebebasan pihak swasta.
Faham Fisiokrat
Adam Smith
Adam Smith adalah seorang Profesor dari Skotlandia, tamatan dari Universitas
Glasgow dan Oxford. Pada tahun 1763 Adam Smith ke Perancis selama 3 tahun,
berdiskusi dengan Quesney dan Turgot. Sepulang dari Perancis, Adam Smith menulis
buku “The Wealth of Nations” yang diterbitkan tahun 1776. Dalam buku the wealth of
nations inilah perumusan yang pasti tentang perekonomian liberal.
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 5
Drs.Ec. Budiono, MSi
Adam Smith diberi gelar founder of modern economics (Bapak ilmu ekonomi
modern). Faham Adam Smith ini disebut Mazhab Klasik atau Mazhab Liberal. Tokoh-
tokohnya :
- Thomas Robert Malthus
- Jean Baptiste Say
- David Ricardo.
Kemungkinan produksi
Kombinasi Beras Senjata
(ribuan ton) (ribuan buah)
A 0 15
B 1 14
C 2 12
D 3 9
E 4 5
F 5 0
Dari data dalam tabel tersebut, ada dua jenis input (faktor produksi) yaitu luas
tanah yang merupakan fixed input (input tetap) dan jumlah pekerja yang merupakan
variable input (input berubah-ubah). Kolom keempat tabel tersebut adalah marginal
product. Marginal product adalah perubahan total product karena penambahan /
pengurangan satu satuan input variabel.
TP
MP = ----------
L
MP = Marginal product
TP = Total product
L = Labor (jumlah pekerja)
Kecembungan PPC :
Misalnya ada 2 jenis barang yaitu barang hasil industri dan barang hasil pertanian.
Untuk berpindah dari A ke B, B ke C, C ke D, D ke E, E ke F, harus dilepaskan barang
hasil industri, untuk mendapatkan tambahan barang-barang pertanian. Itu berarti
pemindahan tenaga kerja dari sektor industri ke sektor pertanian. Oleh karena jumlah
tanah pertanian terbatas, maka penambahan TK ini akan mengakibatkan berlakunya
the law of diminishing returns. Oleh karena itu PPC selalu berbentuk cembung.
Mekanisme Pasar
Keseimbangan Pasar
Sistem-Sistem Perekonomian
Meningkatkan efisiensi
Beberapa hal yang mengharuskan peran pemerintah dalam meningkatkan
efisiensi adalah adanya persaingan tidak sempurna (imperfect competition), munculnya
eksternalitas, dan perlunya diproduksi barang publik, misalnya jalan raya, jembatan,
Hankam, ketertiban umum. Swasta tidak mungkin membuat barang publik, oleh karena
itulah pemerintah yang harus bertugas membuat barang publik.
MASALAH PENDUDUK
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 13
Drs.Ec. Budiono, MSi
Di luar ilmu ekonomi, maka cabang ilmu pengetahuan yag paling banyak
menarik perhatian para ahli ekonomi adalah ilmu tentang kependudukan. Para ahli
ekonomi sangat tertarik kepada masalah kependudukan ini karena penduduk itulah
yang melakukan produksi maupun konsumsi. Penduduk itulah yang menjadi subyek
ekonomi. Jumlah serta mutu (kuantitas dan kualitas) penduduk suatu negara adalah
merupakan unsur penentu yang paling penting bagi kemampuan memproduksi serta
standar hidup suatu negara.
(pengekangan moral). Program Keluarga Berencana (KB) adalah salah satu bentuk
dari moral restraint.
jauhkah sesuatu daerah mampu memberi makan penduduk yang menghuninya. Untuk
memahami hal ini, maka terlebih dhulu haruslah dipahami apa yang dimaksudkan
dengan padat penduduk maksimum (maximum population) dan padat penduduk
optimum (optimum population).
Yang dimaksudkan dengan maximum population adalah jumlah penduduk
maksimum yang dapat dihidupi oleh suatu daerah tertentu, menurut tingkat hidup yang
berlaku di situ serta kebutuhannya akan barang-barang primer secara minimal.
Hubungan antara jumlah penduduk dan luas tanah dinyatakan dengan suatu angka
yang disebut ‘kapasitas penduduk’. Misalnya, 1000 orang per kilometer persegi. Ini
berarti bahwa ‘1000 orang’ itu merupakan maximum population, sedangkan ‘1000
orang per kilometer persegi’ itu merupakan kapasitas penduduk.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa apabila jumlah penduduk
bertambah hingga melewati atau melebihi kapasitas penduduk, maka itu berarti bahwa
tingkat maksismum sudah terlewati, dan daerah itu tidak lagi dapat menjmin atau
mencukupi kebutuhan penduduknya sekalipun hanya kebutuhan minimalnya.
Sebaliknya, jika pertambahan penduduk berlangsung tetapi masih belum melebihi
kapasitas penduduk, maka itu berarti bahwa daerah itu masih dapat menyediakan bagi
penduduknya kebutuhan yang lebih dari sekedar kebutuhan minimal.
Namun demikian, oleh karena kondisi kehidupan manusia itu berubah selalu
dari waktu ke waktu, maka sangat sukar untuk menentukan apakah suatu daerah telah
mencapai kapasitas penduduk atau belum, yakni apakah maximum population telah
tercapai atau belum. Tetapi dalam jangka pendek, dapat diambil pedoman bahwa
apabila hasil rata-rata per orang sudah tidak lagi cukup untuk menopang kebutuhan
minimal untuk hidup, maka itu berarti bahwa maximum population sudah terlewati.
Sedangkan optimum population adalah jumlah penduduk yang paling ideal,
yang paling diinginkan. Tingkat optimum population ini dicapai apabila output fisik per
kapita (per orang) adalah tertinggi. Ada dua kemungkinan jika suatu daerah / negara
tidak mengalami optimum population, yaitu : over populated (kelebihan jumlah
penduduk) dan under populated (kekurangan jumlah penduduk). Pada kondisi under
populated, kenaikan jumlah penduduk akan berdampak pada peningkatan output per
kapita. Sedangkan pada over populated, kenaikan jumlah penduduk selalu
mengakibatkan turunnya output per kapita.
Ketidak-baikan Under dan Over population
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 16
Drs.Ec. Budiono, MSi
Apabila suatu negara memiliki jumlah penduduk yang terlalu sedikit, maka
mungkin sekali tidak akan mampu untuk memanfaatkan sumber-sumbernya dengan
seefisien mungkin, sebagaimana yang mungkin akan dihasilakannya jika saja jumlah
penduduknya lebih besar.
Sebaliknya, apabila sesuatu daerah menderita over population, maka the law of
diminishing returns akan segera menampakkan kebenarannya. Tidak ada satupun dari
kedua keadaan – yaitu under dan over employment – itu yang lebih baik daripada
lainnya. Kedua-duanya mengandung kerugian dan oleh karena itu harus dihindari
dalam rangka menuju kepada kondisi optimum population.
Ada beberapa cara untuk menghilangkan under population, yakni :
1. Usaha-usaha untuk mempertinggi birth rate, misalnya, pembicaraan dorongan
ataupun bentuk-bentuk hadiah lainnya bagi setiap orang yang memiliki jumlah
keluarga yang besar, dan
2. Mengundang imigran, atau membuka pintu lebar-lebar untuk imigrasi.
Adapun untuk menghilangkan over population, dikenal beberapa macam cara
seperti :
1. Produksi ataupun pemasukan barang-barang modal yang lebih banyak demi untuk
meningkatkan produktivitas per kapita.
2. Menurunkan birth rate, dan
3. Mendorong emigrasi.
Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang mendiami suatu daerah tertentu dipengaruhi oleh tiga
faktor, yakni :
1. Tingkat kelahiran atau birth rate
2. Tingkat kematian atau death rate, dan
3. Migrasi atau perpindahan penduduk
Bagaimana caranya ketiga hal tersebut mempengaruhi jumlah penduduk,
dinyatakan oleh rumus sederhana sbb :
Pt = Po + (CBR – CDR) + (Im – Em)
Dimana :
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 17
Drs.Ec. Budiono, MSi
PENDAPATAN NASIONAL
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 18
Drs.Ec. Budiono, MSi
1. Pendekatan Produksi
Pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai produksi barang-
barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh setiap sektor dalam suatu negara selama
satu tahun. Pendapatan nasional yang dihitung dengan pendekatan produksi disebut
Gross Domestic Product (GDP) atau Gross National Product (GNP).
Yang dimaksud dengan GDP adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang
dihasilkan di dalam negeri baik oleh warga negara sendiri maupun oleh orang asing /
perusahaan asing. Sedangkan GNP adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang
dihasilkan oleh warga negara sendiri baik yang berada di dalam negeri maupun yang
berada di luar negeri.
Jika GDP lebih besar daripada GNP berarti Penanaman modal asing di negara
itu lebih besar daripada penanaman modal negara itu di luar negeri. Sedangkan jika
GNP lebih besar daripada GDP berarti penanaman modal negara itu di luar negeri
lebih besar daripada penanaman modal asing di negara itu.
Pada negara-negara maju, biasanya nilai GNP lebih besar daripada GDP.
Sedangkan pada negara-negara berkembang biasanya nilai GDP lebih besar daripada
GNP. Selisih antara GDP dan GNP disebut net factor payment (net factor income to
abroad).
NNP = GNP - D.
2. Pendekatan Pendapatan
Menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan cara
menjumlahkan pendapatan faktor-faktor produksi yang digunakan dalam memproduksi
barang-barang dan jasa-jasa. Ada 4 macam faktor produksi, yaitu :
- Tanah --> pendapatan berupa sewa (rent)
- Modal --> pendapatan berupa suku bunga (interest)
- Tenaga kerja --> pendapatan berupa upah dan gaji (wage and salary)
- Managerial skill --> pendapatan berupa laba (profit, royalty)
Pendapatan nasional yang dihitung dengan income approach disebut gross national
income (GNI).
NNI = GNI - Penyusutan
NNI = Net National Income
3. Pendekatan Pengeluaran
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 20
Drs.Ec. Budiono, MSi
Komponen-komponen GNP
GNP = w + r + i + u + di + up + ct + ibt + D
NNP = w + r + i + u + di + up + ct + ibt
NI = w + r + i + u + di + up + ct
Personal Income (PI) = tr + w + r + i + u + di
Keterangan :
w = wage and salary (upah dan gaji).
r = rent (sewa).
i = interest.
u = uncorporate net profit (laba perusahaan bukan perseroan).
di = dividend (bagian laba perseroan yang diterima pemegang saham).
up = undistributed corporate profit (bagian laba perusahaan yang tidak dibagikan
kepada pemegang saham).
ct = corporate tax (pajak atas laba perusahaan).
ibt = indirect bussiness tax (pajak tidak langsung).
D = depreciation (penyusutan).
tr = transfer payment (pembayaran transfer).
Pt = personal tax (pajak perseorangan).
NNP = GNP - D.
NI = NNP - ibt.
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 21
Drs.Ec. Budiono, MSi
Pn In = Indeks Harga
In = ------ x 100 Pn = Harga di tahun n
Po Po = Harga di tahun dasar.
Pertumbuhan Ekonomi
Pendapatan nasional menunjukkan tingkat kegiatan ekonomi. Sedangkan
pertumbuhan ekonomi menunjukkan perubahan tingkat kegiatan ekonomi dari
tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi diukur dari kenaikan pendapatan nasional riil
(pendapatan nasional atas dasar harga konstan).
Perhitungan pertumbuhan ekonomi dapat dirumuskan sbb :
Yt - Yt-1
Gt = ----------------- x 100 %
Yt-1
(milyar rupiah)
1971 1.000 -
1972 1.100 1.100 - 1.000
------------------- x 100 % = 10 %
1.000
Pendapatan nasional
Pendapatan per kapita = ------------------------------- x 1M
Jumlah penduduk
Pertumbuhan perndapatan per kapita juga dapat dihitung dari selisih antara
pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk. Secara matematis dirumuskan :
gt = Gt – Pt.
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 25
Drs.Ec. Budiono, MSi
Dimana :
gt = pertumbuhan pendapatan per kapita
Gt = pertumbuhan ekonomi.
Pt = pertumbuhan penduduk.
Kurva Lorenz
Kurva Lorenz adalah kurva yang menggambarkan keadaan pembagian
pendapatan nasional. Dalam kurva Lorenz digambarkan tiga keadaan :
1. Absolute equality : keadaan pembagian pendapatan yang sangat merata.
2. Actual in equality : keadaan pembagian pendapatan yang aktual (sesuai dengan
kenyataan), dimana tidak pernah merata.
3. Absolute in equality : keadaan pembagian pendapatan yang sangat tidak merata.
Untuk menggambarkan Kurva Lorenz, perlu disajikan tabel berikut :
Penduduk Pembagian Pendapatan Nasional
Absolute equality Absolute in equality Actual in equality
% Kumulatif % Kumulatif % kumulatif % Kumulatif
20 20 20 20 0 0 6 6
20 40 20 40 0 0 12 18
20 60 20 60 0 0 18 36
20 80 20 80 0 0 24 60
20 100 20 100 100 100 40 100
Berdasarkan data dalam tabel tersebut dapat digambarkan Kurva Lorenz sbb :
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 27
Drs.Ec. Budiono, MSi
Koefisien Gini
Ukuran distribusi pendapatan, yang diturunkan dari Kurva Lorenz. Koefisien
Gini didapatkan dengan cara menghitung luas daerah antara garis diagonal (absolute
equality) dengan actual in equality dibandingkan dengan luas total dari separuh bujur
sangkar dalam kurva Lorenz.
Makin tinggi koefisien Gini --> makin tidak merata distribusi pendapatan
Makin rendah koefisien Gini --> makin merata distribusi pendapatan.
Y
Contoh perhitungan :
Y C S MPC MPS APC APS
0 100 - 100 - - - -
100 180 - 80 0,8 0,2 1,8 - 0,8
400 420 - 20 0,8 0,2 1,05 - 0,05
500 500 0 0,8 0,2 1 0
1.000 900 100 0,8 0,2 0,9 0,1
2.000 1.700 300 0,8 0,2 0,85 0,15
3.000 2.500 500 0,8 0,2 0,83 0,17
Baris 2 :
C 180 - 100 80
MPC = ----- = ---------------- = ------ = 0,8
Y 100 - 0 100
S - 80 - (-100) - 80 + 100 20
MPS = ----- = ------------------ = --------------- = ------- = 0,2
Y 100 - 0 100 100
180 - 80
APC = ------ = 1,8 APS = ------- = - 0,8
100 100
C
MPC = -----
Y
S
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 31
Drs.Ec. Budiono, MSi
MPS = -----
Y
C S C+S
MPC + MPS = ------- + ------- = -------------- = 1
Y Y Y
C
APC = ----
Y
S
APS = ----
Y
C S C+S
APC + APS = ---- + ---- = --------- = 1.
Y Y Y
C=a+bY
dimana :
a = Autonomous consumption (besarnya konsumsi pada tingkat pendapatan
sebesar 0)
b = Marginal propensity to consume (MPC)
0 < MPC < 1
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 32
Drs.Ec. Budiono, MSi
Soal :
1. Pada tingkat pendapatan nasional per tahun sebesar Rp. 100 milyar, besarnya
konsumsi Rp. 95 milyar per tahun. Pada tingkat pendapatan nasional sebesar Rp.
120 milyar per tahun, besarnya konsumsi per tahun sebesar Rp. 110 milyar.
Ditanyakan :
a. Carilah fungsi konsumsinya
b. Posisi Break even point
Jawaban :
a. Y1 = Rp. 100 milyar
C1 = Rp. 95 milyar
Y2 = Rp. 120 milyar
C2 = Rp. 110 milyar
C2 - C1 110 - 95 15 3
m = -------------- = --------------- = --------- = ----- = 0,75
Y2 - Y1 120 - 100 20 4
C - C1 = m (Y - Y1)
C - 95 = 0,75 (Y - 100)
C - 95 = 0,75 Y - 75
C = 0,75 Y - 75 + 95
C = 0,75 Y + 20 (Milyar Rp.) ---> fungsi konsumsi
b. BEP ------> C = Y
0,75 Y + 20 = Y
20 = Y - 0,75 Y
20 = 0,25 Y
20
Y = ----- = Rp. 80 milyar.
0,25
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 33
Drs.Ec. Budiono, MSi
Jawaban :
a. Y1 = Rp. 95 milyar
C1 = Rp. 80 milyar
Y2 = Rp. 135 milyar
C2 = Rp. 105 milyar
C2 - C1 105 - 80 25
m = -------------- = --------------- = --------- = 0,625
Y2 - Y1 135 - 95 40
C - C1 = m (Y - Y1)
C - 80 = 0,625 (Y - 95)
C - 80 = 0,625 Y - 59,375
C = 0,625 Y - 59,375 + 80
C = 0,625 Y + 20,625 (Milyar Rp.) ---> fungsi konsumsi
b. BEP -----> C = Y
0,625 Y + 20,625 = Y
20,625 = Y - 0,625 Y
20,625 = 0,375 Y
20,625
Y = ----------- = Rp. 55 milyar
0,375
d. MPC = 0,625
e. Gambar :
C=a+bY
Y = C + S ---> S = Y - C
S = Y - (a + b Y)
S=Y-a-bY
S = Y (1 - b) – a
Dimana : S = a + (1-b)Y
S = tabungan (saving)
a = autonomous consumption
b = MPC
(1 - b) = MPS
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 35
Drs.Ec. Budiono, MSi
Soal :
1. Fungsi konsumsi masyarakat mempunyai persamaan :
C = 20 + 0,85 Y (Dalam Milyar rupiah)
Tentukan :
a. Fungsi tabungan
b. MPC
c. MPS
d. Autonomous consumption
e. BEP
f. Gambarkan grafik fungsi konsumsi dan fungsi tabungan tersebut
Jawaban :
a. S = Y - C
= Y - (20 + 0,85 Y)
= Y - 20 - 0,85 Y
= Y - 0,85 Y - 20
S = - 20 + 0,15 Y (Milyar rupiah)
b. MPC = 0,85
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 36
Drs.Ec. Budiono, MSi
c. MPS = 0,15
d. a = Rp. 20 milyar
e. BEP ---> C=Y
20 + 0,85 Y = Y
20 = Y - 0,85 Y
20 = 0,15 Y
20
Y = -------- = Rp. 133,3 milyar
0,15
f. Gambar :
Jawaban :
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 37
Drs.Ec. Budiono, MSi
S - S1 = m (Y - Y1)
S - 25 = 1/4 (Y - 105)
S - 25 = 1/4 Y - 105/4
S = 1/4 Y - 105/4 + 25
S = 0,25 Y - 1,25
S = - 1,25 + 0,25 Y (milyar Rp.) ------> fungsi tabungan
b. C = Y - S
= Y - (-1,25 + 0,25 Y)
= Y + 1,25 - 0,25 Y
C = 0,75 Y + 1,25
C = 1,25 + 0,75 Y (milyar Rp.)
c. MPS = 0,25
d. MPC = 0,75
e. Autonomous consumption = Rp. 1,25 milyar
f. BEP ------> C = Y
1,25 + 0,75 Y = Y
1,25 = Y - 0,75 Y
1,25 = 0,25 Y
1,25
Y = -------- = Rp. 5 milyar
0,25
g. Gambar :
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 38
Drs.Ec. Budiono, MSi