Anda di halaman 1dari 38

Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 1

Drs.Ec. Budiono, MSi

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI

Ilmu ekonomi seringkali diberi predikat the oldest art and the newest science,
artinya : seni yang tertua dan ilmu pengetahuan yang termuda. Dikatakan sebagai seni
yang tertua karena masalah-masalah ekonomi lahir bersamaan dengan adanya
manusia. Disebut sebagai ilmu pengetahuan yang termuda karena ilmu ekonomi bisa
disebut sebagai ilmu setelah terbitnya buku Adam Smith yang berjudul “An Inquiry into
the Nature and Causes of The Wealth of Nations” (“Penyelidikan tentang ciri dan
penyebab kekayaan negara”), pada tahun 1776.

Selain itu, ilmu ekonomi juga mendapat julukan the queen of the social sciences
(maharaninya ilmu sosial), karena ilmu ekonomi adalah satu-satunya ilmu sosial yang
banyak menggunakan analisa kuantitatif (matematik dan statistik sebagai alat bantu).

Definisi Ilmu Ekonomi

Ada beberapa definisi ilmu ekonomi antara lain :


 Ilmu ekonomi menanyakan barang-barang apa (what) yang akan diproduksi,
bagaimana (how) barang-barang ini diproduksi, dan untuk siapa (for whom)
diproduksi.
 Ilmu ekonomi menganalisis setiap gerakan dan perubahan yang terjadi dalam
keseluruhan ekonomi, misalnya kecenderungan (trend) dalam harga, hasil produksi,
pengangguran, dan perdagangan luar negeri. Begitu gejala-gejala tadi bisa
dipahami, maka ilmu ekonomi dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk
mengembangkan kebijakan-kebijakan ekonominya sehingga dapat memperbaiki
perekonomian.
 Ilmu ekonomi mempelajari perdagangan di antara berbagai negara. Ilmu ini
membantu menerangkan mengapa negara-negara mengekspor komoditi tertentu
dng mengimpor yang lainnya. Ilmu ini juga menganalisis pengaruh pembatasan
terhadap perdagangan internasional.
 Ilmu ekonomi merupakan ilmu mengenai pilihan. Ilmu ini mempelajari bagaimana
orang memilih menggunakan sumber daya produksi yang langka atau terbatas
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 2
Drs.Ec. Budiono, MSi

untuk memproduksi berbagai komoditi, dan menyalurkannya ke berbagai anggota


masyarakat untuk segera dikonsumsi.
 Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang uang, perbankan, modal, dan
kekayaan.
Menurut Samuelson & Nordhaus, ilmu ekonomi adalah studi tentang perilaku
orang dan masyarakat dalam memilih menggunakan sumberdaya yang langka dan
yang memiliki beberapa alternatif penggunaan, dalam rangka memproduksi berbagai
komoditi, untuk kemudian menyalurkannya -- baik saat ini maupun di masa depan --
kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam masyarakat.

Mengapa ilmu ekonomi harus dipelajari ? Ada dua faktor mengapa ilmu
ekonomi penting untuk dipelajari :
 Di satu sisi, kebutuhan manusia jumlahnya tak terbatas
 Di sisi lain, alat pemuas kebutuhan manusia (barang & jasa) jumlahnya terbatas

Ilmu ekonomi dibagi menjadi dua :


1. Ilmu ekonomi makro : mempelajari segala perilaku ekonomi secara keseluruhan.
Misalnya : pendapatan nasional, pengangguran dan inflasi.
2. ilmu ekonomi mikro : mempelajari perilaku ekonomi dalam satu unit pelaku ekonomi.
Misalnya : produsen atau konsumen.

Ilmu ekonomi juga dapat dibagi menjadi :


1. Ilmu ekonomi positif : menggambarkan mengenai fakta, situasi dan hubungan yang
terjadi dalam ekonomi.
Contoh : - Bagaimana pengaruh naiknya nilai tukar US dollar terhadap rupiah ?
- Bagaimana pengaruh pajak terhadap harga jual suatu barang ?
- Berapakah tingkat pengangguran tahun ini ?
2. Ilmu ekonomi normatif : membahas pertimbangan etika dan nilai dalam
perekonomian.
Contoh : - Apakah sistem perpajakan perlu diarahkan untuk pemerataan
pendapatan ?
- Seberapa tinggi seharusnya tingkat bunga diberlakukan di Indonesia ?
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 3
Drs.Ec. Budiono, MSi

The fallacy of composition (kekeliruan komposisi)


Kekeliruan komposisi terjadi bila sesuatu yang benar pada sebagian dan
kemudian - hanya dengan pertimbangan itu saja - dianggap juga benar secara
keseluruhan.
Contoh :
- Harga jual produk yang lebih tinggi dalam satu industri akan menguntungkan
perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut. Tetapi bila harga jual semua
barang mengalami kenaikan dalam proporsi yang sama, maka tak ada yang
menikmati peningkatan harga tersebut.
- Jika seorang petani hasil panennya melimpah, maka kemakmuran meningkat. Akan
tetapi jika semua petani jenis tanaman tertentu hasilnya melimpah, maka
kemakmuran belum tentu meningkat.
Ilmu ekonomi adalah ilmu sosial, bukan ilmu eksakta. Hukum ekonomi berlaku
hanya pada derajat rata-rata, dan bukan merupakan hubungan yang pasti.

Masalah-masalah organisasi ekonomi


Setiap perekonomian akan menghadapi 3 masalah yang mendasar sbb :
1. What commodities shall be produced and what quantities ?
Barang apa yang dibuat dan seberapa banyak ?
2. How shall goods be produced ?
Dengan cara bagaimanakah barang-barang itu dibuat ?
Siapakah yang mengerjakan ? Dengan sumber-sumber apa serta dengan teknologi
yang bagaimana ?
3. For whom shall goods be produced ?
Untuk siapakah barang-barang itu dihasilkan ?
Atau dengan perkataan lain bagaimanakah produk nasional dibagikan kepada
anggota-anggota masyarakat ?

Dalam menjawab ke tiga masalah tersebut (what, how dan for wihom) :
1. Masyarakat primitif
Dengan menggunakan adat dan tradisi.
2. Perekonomian terpimpin (command economy)
Pemerintah mengambil semua keputusan mengenai produksi dan distribusi.
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 4
Drs.Ec. Budiono, MSi

3. Perekonomian pasar (market economy)


Dalam menjawab what, how dan for whom diserahkan kepada mekanisme pasar.

SEJARAH ILMU EKONOMI

Faham Merkantilisme
Tokoh Faham Merkantilisme adalah Colbert (Menteri keuangan Raja Perancis
Lodewijk XIV). Ajarannya adalah sbb :
- Sumber kekayaan negara adalah perdagangan.
- Perdagangan luar negeri harus digalakkan.
- Surplus perdagangan luar negeri menjadi sumber utama kekayaan negara.
- Menghendaki campur tangan pemerintah seluas-luasnya dalam perekonomian
dan membatasi kebebasan pihak swasta.

Faham Fisiokrat

Tokoh Faham Fisiokrat adalah :


- Francois Quesney (Dokter pribadi Lodewijk XV)
- Turgot (Menteri keuangan Lodewijk XV)
Faham Fisiokrat menentang faham Merkantilisme. Ajarannya adalah sbb :
- Sumber kekayaan adalah pertanian.
- Pengendalian perdagangan luar negeri dan industri akan menghambat
perkembangan ekonomi.
- Kebebasan ekonomi akan mengakibatkan terciptanya kemakmuran.

Adam Smith
Adam Smith adalah seorang Profesor dari Skotlandia, tamatan dari Universitas
Glasgow dan Oxford. Pada tahun 1763 Adam Smith ke Perancis selama 3 tahun,
berdiskusi dengan Quesney dan Turgot. Sepulang dari Perancis, Adam Smith menulis
buku “The Wealth of Nations” yang diterbitkan tahun 1776. Dalam buku the wealth of
nations inilah perumusan yang pasti tentang perekonomian liberal.
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 5
Drs.Ec. Budiono, MSi

Ajaran Adam Smith adalah sbb :


- Kaidah tangan gaib (invisible hand) :
Setiap orang dalam mengejar kepentingan dirinya sendiri, diarahkan seolah-olah
oleh tangan gaib untuk mencapai apa yang terbaik untuk semua. Dalam keadaan
terbaik, setiap campur tangan pada persaingan bebas oleh pemerintah akan
berakibat merugikan.
- Kekayaan bukan datang dari perdagangan dan pertanian (seperti kata orang-orang
Merkantilisme dan Fisiokrat), tetapi dari kerja manusia.

Adam Smith diberi gelar founder of modern economics (Bapak ilmu ekonomi
modern). Faham Adam Smith ini disebut Mazhab Klasik atau Mazhab Liberal. Tokoh-
tokohnya :
- Thomas Robert Malthus
- Jean Baptiste Say
- David Ricardo.

John Maynard Keynes


Setelah Era Adam Smith, Ilmu ekonomi terus berkembang. Liberalisme yang
dianut secara luas telah menyebabkan terjadinya depresi tahun 1930. Lahirlah ekonom
besar John Maynard Keynes, yang diberi gelar founder of new economics. Keynes
menulis buku yang sangat terkenal yaitu “the General Theory of Employment, Interest,
and Money” terbit tahun 1936. Terbitnya buku tersebut, telah merubah pola pikir
perekonomian dunia, dan makin ditinggalkannya faham klasik ciptaan Adam Smith.

Production Possibility Curve

Production Possibility Curve (PPC) adalah kurva yang menggambarkan


kemungkinan-kemungkinan kombinasi dalam memproduksi barang-barang. Production
possibility curve juga disebut :
1. Production possibility frontier
2. Production possibility boundary.
3. Transforming curve.
Untuk menggambarkan PPC, perlu disajikan terlebih dahulu data hipotetis sbb :
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 6
Drs.Ec. Budiono, MSi

Kemungkinan produksi
Kombinasi Beras Senjata
(ribuan ton) (ribuan buah)
A 0 15
B 1 14
C 2 12
D 3 9
E 4 5
F 5 0

Production Possibility Curve

Production Possibility Curve (PPC) dibuat berdasarkan 3 asumsi :


1. Sumber-sumber produksi adalah terbatas.
2. Tingkat teknologi adalah tertentu.
3. Perekonomian berada dalam keadaan full employment.

Pada kurva PPC tercapai kondisi efisiensi produktif (perekonomian berjalan


secara efisien). Efisiensi produktif terjadi bila perekonomian tidak mampu lagi
meningkatkan hasil produksi satu barang tertentu tanpa mengurangi produksi barang
lain. Perekonomian yang efisien akan terletak pada kurva PPC. Bentuk kurva PPC
yang cembung karena berlakunya the law of diminishing returns.
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 7
Drs.Ec. Budiono, MSi

The law of diminishing returns


The law of diminishing returns menyatakan bahwa apabila input terntentu
ditambah dengan pertambahan yang sama, sedang input lainnya tetap, maka hasil
totalnya akan selalu meningkat. Tetapi sesudah titik tertentu tambahan outputnya
senantiasa menurun. Untuk menjelaskan tentang The law of diminishing returns
disajikan data hipotetis sbb :

Luas tanah Jumlah pekerja Total Product Marginal Product


(Hektar) (orang) (Kwintal) (Kwintal)
4 0 0 -
4 1 15 15
4 2 34 19
4 3 48 14
4 4 60 12
4 5 62 2

Dari data dalam tabel tersebut, ada dua jenis input (faktor produksi) yaitu luas
tanah yang merupakan fixed input (input tetap) dan jumlah pekerja yang merupakan
variable input (input berubah-ubah). Kolom keempat tabel tersebut adalah marginal
product. Marginal product adalah perubahan total product karena penambahan /
pengurangan satu satuan input variabel.
 TP
MP = ----------
L

MP = Marginal product
TP = Total product
L = Labor (jumlah pekerja)

Tingkat output dimana MP mencapai maksimum disebut point of diminishing


marginal productivity. The law of diminishing return mulai berlaku sejak menurunnya
MP.
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 8
Drs.Ec. Budiono, MSi

Kecembungan PPC :

Misalnya ada 2 jenis barang yaitu barang hasil industri dan barang hasil pertanian.
Untuk berpindah dari A ke B, B ke C, C ke D, D ke E, E ke F, harus dilepaskan barang
hasil industri, untuk mendapatkan tambahan barang-barang pertanian. Itu berarti
pemindahan tenaga kerja dari sektor industri ke sektor pertanian. Oleh karena jumlah
tanah pertanian terbatas, maka penambahan TK ini akan mengakibatkan berlakunya
the law of diminishing returns. Oleh karena itu PPC selalu berbentuk cembung.

PASAR DAN PEMERINTAH


DALAM PEREKONOMIAN MODERN
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 9
Drs.Ec. Budiono, MSi

Mekanisme Pasar

Bagaimana sebuah pasar berfungsi ? Tepatnya, bagaimana mekanisme pasar


berfungsi untuk menentukan tingkat harga, upah, dan output ? Pada awalnya,
pengertian pasar terbatas pada tempat berlangsungnya jual beli aneka barang. Dalam
pengertian yang lebih umum, pasar merupakan suatu wujud abstrak dari suatu
mekanisme ketika pihak pembeli dan penjual bertemu untuk mengadakan tukar
menukar.
Pasar bisa berupa tempat konkrit atau terpusat (misalnya pasar saham,
obligasi, atau gandum, yang tempatnya khusus dan mudah dilihat), bisa pula tanpa
wujud yang jelas atau tidak terpusat. Karakteristik yang paling penting agar sesuatu
bisa disebut pasar adalah adanya pembeli dan penjual yang bertemu dan di situ
tercipta transaksi yang melibatkan harga dan kuantitas. Jadi, pasar adalah suatu
mekanisme pada saat pembeli dan penjual suatu komoditi mengadakan interaksi untuk
menentukan harga dan kuantitasnya.
Sistem ekonomi pasar adalah suatu mekanisme yang terinci dari koordinasi
terhadap manusia dan sektor usaha melalui sistem harga dan pasar. Mekanisme ini
merupakan alat komunikasi untuk menghimpun pengetahuan dan tindakan jutaan
orang yang berlainan dan yang tersebar dimana-mana.

Keseimbangan Pasar

Dari waktu ke waktu, berbagai macam faktor silih berganti mempengaruhi


kegiatan perekonomian. Sebagian orang membeli, sebagian lainnya menjual; pihak
perusahaan melakukan investasi pembuatan produk baru, sementara pemerintah
menerapkan undang-undang yang mengatur soal pencemaran lingkungan hidup; pihak
asing memasuki pasar Amerika, sementara perusahaan-perusahaan Amerika
menyerbu negara-negara lain.
Di tengah berbagai peristiwa ini pasar senantiasa mampu mengatasi soal-soal
apa (apa), bagaimana (how), dan untuk siapa (for whom). Ketika pasar berhasil
menyeimbangkan segenap kekuatan yang terkandung dalam perekonomian, pada saat
itu pula pasar berada pada kondisi ekuilibrium (keseimbangan) penawaran dan
permintaan.
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 10
Drs.Ec. Budiono, MSi

Keseimbangan pasar adalah suatu kondisi keseimbangan antara segenap


pembeli dan penjual. Jumlah barang dan jasa yang dibeli atau dijual oleh rumah tangga
(individu) dan perusahaan tergantung pada tingkat harga yang berlaku. Harga
keseimbangan di pasar adalah harga yang memuaskan atau menyeimbangkan
keinginan pembeli dan penjual.

Sistem-Sistem Perekonomian

Secara garis besar, ada 3 sistem perekonomian :


1. Perekonomian pasar (market economy)
2. Perekonomian terpimpin (command economy)
3. Perekonomian campuran (mixed economy)
Perekonomian pasar adalah bentuk organisasi ekonomi di mana pembeli dan
penjual bertemu dan berinteraksi melalui pasar untuk memecahkan tiga masalah
ekonomi yang mendasar (what, how, dan for whom). Sistem ekonomi pasar dipicu oleh
keuntungan dan kerugian dalam proses pengambilan keputusan what, how, dan for
whom.
Perekonomian terpimpin adalah bentuk organisasi ekonomi dimana alokasi
sumber daya diputuskan oleh pemerintah, yang menetapkan setiap orang dan
perusahaan untuk mengikuti rencana ekonomi negara. Perekonomian campuran
adalah gabungan dari perekonomian pasar & perekonomian terpimpin.

Tangan gaib dan Kegagalan pasar

Kaidah tangan gaib menyatakan bahwa setiap orang dalam mengejar


kepentingan dirinya sendiri, diarahkan seolah-olah oleh ‘tangan gaib’ untuk mencapai
apa yang terbaik untuk semua. Dalam keadaan terbaik, setiap campur tangan pada
persaingan bebas oleh pemerintah akan berkaibat merugikan. Doktrin tangan gaib
adalah konsep yang menjelaskan mengapa mekanisme pasar dapat berjalan dengan
baik. Namun demikian, dalam prakteknya dapat terjadi kegagalan pasar, yaitu :
1. Tidak adanya persaingan sempurna.
2. Eksternalitas.
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 11
Drs.Ec. Budiono, MSi

Persaingan sempurna adalah suatu bentuk persaingan dimana produsen


jumlahnya sangat banyak, sehingga masing-masing produsen tidak mampu
mempengaruhi harga pasar. Tidak adanya persaingan sempurna adalah kondisi yang
sebaliknya.
Sedangkan eksternalitas adalah hasil sampingan dari kegiatan perusahaan.
Eksternalitas dibagi 2 :
1. Eksternalitas economis.
Eksternalitas economis adalah hasil sampingan dari kegiatan perusahaan yang
berdampak positif. Contoh : aktivitas perusahaan yang menguntungkan masyarakat
sekitar.
2. Eksternalitas dis economis
Eksternalitas dis economis adalah hasil sampingan dari kegiatan perusahaan yang
berdampak negatif. Contoh : pencemaran.

Peran pemerintah di Bidang Ekonomi

Peran pemerintah di bidang ekonomi diperlukan pada saat terjadinya kegagalan


pasar. Beberapa wujud terjadinya kegagalan pasar adalah : tingkat pengangguran
tinggi, tingkat inflasi tinggi, dan distribusi pendapatan tidak merata. Untuk mengatasi
kegagalan pasar perlu campur tangan pemerintah.
Ada 3 fungsi pemerintah :
1. Meningkatkan efisiensi.
2. Menciptakan pemerataan (keadilan)..
3. Memacu pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas ekonomi.

Meningkatkan efisiensi
Beberapa hal yang mengharuskan peran pemerintah dalam meningkatkan
efisiensi adalah adanya persaingan tidak sempurna (imperfect competition), munculnya
eksternalitas, dan perlunya diproduksi barang publik, misalnya jalan raya, jembatan,
Hankam, ketertiban umum. Swasta tidak mungkin membuat barang publik, oleh karena
itulah pemerintah yang harus bertugas membuat barang publik.

Menciptakan pemerataan (keadilan)


Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 12
Drs.Ec. Budiono, MSi

Fungsi lain dari pemerintah adalah menciptakan pemerataan pendapatan,


dengan mekanisme :
 Pajak progresif
 Subsidi pendapatan (transfer payment)

Memacu pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas ekonomi


Dalam praktek kehidupan ekonomi, seringkali terjadi goncagan ekonomi yang
dapat berupa :
 Inflasi tinggi
 Pertumbuhan ekonomi yang rendah
 Tingkat pengangguran tinggi
Untuk mengatasi goncangan ekonomi tersebut, pemerintah dapat mengambil
kebijakan makroekonomi, yaitu :
1. Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan APBN dan
perpajakan
2. Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah (bank
sentral) yang bertujuan mempengaruhi jumlah uang beredar.
3. Kebijakan ekonomi internasional adalah kebijakan pemerintah yang meliputi
intervensi terhadap nilai tukar (kurs) dan kebijakan perdagangan internasional.
4. Kebijakan pendapatan adalah usaha pemerintah untuk secara langsung
mempengaruhi upah dan harga guna menekan inflasi.

MASALAH PENDUDUK
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 13
Drs.Ec. Budiono, MSi

Di luar ilmu ekonomi, maka cabang ilmu pengetahuan yag paling banyak
menarik perhatian para ahli ekonomi adalah ilmu tentang kependudukan. Para ahli
ekonomi sangat tertarik kepada masalah kependudukan ini karena penduduk itulah
yang melakukan produksi maupun konsumsi. Penduduk itulah yang menjadi subyek
ekonomi. Jumlah serta mutu (kuantitas dan kualitas) penduduk suatu negara adalah
merupakan unsur penentu yang paling penting bagi kemampuan memproduksi serta
standar hidup suatu negara.

Kaitan Antara the Law of Diminishing Returns dan Ilmu Kependudukan


Masalah kependudukan ini masuk ke dalam ilmu ekonomi karena erat
hubungannya dengan the law of diminishing returns. Ada keterkaitan yang erat antara
The law of diminishing returns dan ilmu kependudukan. Masalah utama yang
dibicarakan dalam the law of diminishing returns adalah masalah tenaga kerja sebagai
input proses produksi. Salah satu teori kependudukan yang sangat terkenal adalah
teori kependudukan yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus yang ada dalam
bukunya Essay on the Principle of Population, terbit tahun 1798.

Teori Kependudukan Malthus

Di dalam bukunya itu Malthus mengemukakan pendapat bahwa penduduk,


apabila dibiarkan saja, maka jumlahnya akan berkembang secara deret ukur.
Bayangkanlah, betapa cepatnya deret ukur itu bergerak, 1, 2, 4, 6, 16, 32, 64 … dan
akhirnya menjadi sedemikain besar jumlahnya. Di lain pihak, alat-alat pemuas
kebutuhan manusia juga berkembang, tetapi melalui jalur deret hitung saja, 1, 2, 3, 4,
5….
Dalam pandangannya, Malthus selanjutnya menyatakan bahwa (1) jumlah
penduduk akan selalu bertambah dengan bertambahnya jumlah alat-alat pemuas
kebutuhan, (2) jumlah penduduk dibatasi oleh tersedia/tidaknya alat-alat pemuas
kebutuhan, dan (3) perkembangan jumlah penduduk dapat dihambat dengan dua
macam checks, yakni (a) positive checks, yang antara lain terdiri dari penyakit,
bencana kelaparan, penyakit, malapetaka perang, dan sebagainya, dan (b) repressive
atau preventive checks yang berbentuk penundaan perkawinan dan moral restraint
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 14
Drs.Ec. Budiono, MSi

(pengekangan moral). Program Keluarga Berencana (KB) adalah salah satu bentuk
dari moral restraint.

Kritik terhadap Teori Malthus


Teori Malthus sejak pertama kali kemunculannya banyak dibicarakan oleh para
ahli ekonomi. Diantara para cendekiawan tersebut, yang memuji lebih sedikit daripada
yang mengkritik. Diantara kritikan itu adalah sebagai berikut :
1. Perbandingan antara kenaikan jumlah penduduk dengan kenaikan jumlah alat-alat
pemuas kebutuhan seperti apa yang dikemukakan oleh Malthus itu adalah bersifat
hipotetis, tidak nyata. Kenyataan-kenyataan terakhir ini menunjukkan kenyataan
yang sebaiknya.
2. Jumlah penduduk tidaklah senantiasa bertambah dengan seluruh kekuatan
biologisnya. Memang benar bahwa selama 1400 tahun terakhir ini jumlah penduduk
sudah menjadi 6 – 9 kali lipat karena adanya perbaikan obat-obatan, pertanian, dan
transportasi. Keterangan itu memanglah sebuah fakta biologis, namun demikian hal
itu juga merupakan persoalan ekonomi juga. Kenyataan menunjukkan bahwa akhir-
akhir ini ada kecenderungan menurunnya tingkat kelahiran. Tingkat kelahiran (birth
rate) adalah jumlah kelahiran per tahun dibagi jumlah penduduk.
3. Alat-alat pemuas kebutuhan hidup sangat mungkin untuk bertambah lebih cepat
daripada pertambahan jumlah penduduk, oleh karena adanya perbaikan serta
kemajuan teknologi. Kelemahan teori Malthus adalah bahwa Malthus melupakan
kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi yang memungkinkan semakin banyaknya
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan (meningkatnya kemakmuran) juga
berdampak pada perbaikan standar hidup (living standard), yang juga akan
menurunkan tingkat kematian. Tingkat kematian (death rate) adalah jumlah
kematian per tahun dibagi jumlah penduduk.

Jumlah Penduduk dan Kemakmuran


Apabila suatu daerah dihuni oleh sejumlah penduduk, maka segera timbullah
masalah-masalah kependudukan. Sebabnya karena penduduk itu ingin mengambil
makanan dari daerah yang ditempatiya, sedangkan daerah itu – tergantung pada
sumber-sumber yang dikandungnya – harus memenuhi kebutuhan penduduknya. Inilah
masalah utama yang paling menggoda para ahli demografi, yakni, sampai seberapa
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 15
Drs.Ec. Budiono, MSi

jauhkah sesuatu daerah mampu memberi makan penduduk yang menghuninya. Untuk
memahami hal ini, maka terlebih dhulu haruslah dipahami apa yang dimaksudkan
dengan padat penduduk maksimum (maximum population) dan padat penduduk
optimum (optimum population).
Yang dimaksudkan dengan maximum population adalah jumlah penduduk
maksimum yang dapat dihidupi oleh suatu daerah tertentu, menurut tingkat hidup yang
berlaku di situ serta kebutuhannya akan barang-barang primer secara minimal.
Hubungan antara jumlah penduduk dan luas tanah dinyatakan dengan suatu angka
yang disebut ‘kapasitas penduduk’. Misalnya, 1000 orang per kilometer persegi. Ini
berarti bahwa ‘1000 orang’ itu merupakan maximum population, sedangkan ‘1000
orang per kilometer persegi’ itu merupakan kapasitas penduduk.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa apabila jumlah penduduk
bertambah hingga melewati atau melebihi kapasitas penduduk, maka itu berarti bahwa
tingkat maksismum sudah terlewati, dan daerah itu tidak lagi dapat menjmin atau
mencukupi kebutuhan penduduknya sekalipun hanya kebutuhan minimalnya.
Sebaliknya, jika pertambahan penduduk berlangsung tetapi masih belum melebihi
kapasitas penduduk, maka itu berarti bahwa daerah itu masih dapat menyediakan bagi
penduduknya kebutuhan yang lebih dari sekedar kebutuhan minimal.
Namun demikian, oleh karena kondisi kehidupan manusia itu berubah selalu
dari waktu ke waktu, maka sangat sukar untuk menentukan apakah suatu daerah telah
mencapai kapasitas penduduk atau belum, yakni apakah maximum population telah
tercapai atau belum. Tetapi dalam jangka pendek, dapat diambil pedoman bahwa
apabila hasil rata-rata per orang sudah tidak lagi cukup untuk menopang kebutuhan
minimal untuk hidup, maka itu berarti bahwa maximum population sudah terlewati.
Sedangkan optimum population adalah jumlah penduduk yang paling ideal,
yang paling diinginkan. Tingkat optimum population ini dicapai apabila output fisik per
kapita (per orang) adalah tertinggi. Ada dua kemungkinan jika suatu daerah / negara
tidak mengalami optimum population, yaitu : over populated (kelebihan jumlah
penduduk) dan under populated (kekurangan jumlah penduduk). Pada kondisi under
populated, kenaikan jumlah penduduk akan berdampak pada peningkatan output per
kapita. Sedangkan pada over populated, kenaikan jumlah penduduk selalu
mengakibatkan turunnya output per kapita.
Ketidak-baikan Under dan Over population
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 16
Drs.Ec. Budiono, MSi

Apabila suatu negara memiliki jumlah penduduk yang terlalu sedikit, maka
mungkin sekali tidak akan mampu untuk memanfaatkan sumber-sumbernya dengan
seefisien mungkin, sebagaimana yang mungkin akan dihasilakannya jika saja jumlah
penduduknya lebih besar.
Sebaliknya, apabila sesuatu daerah menderita over population, maka the law of
diminishing returns akan segera menampakkan kebenarannya. Tidak ada satupun dari
kedua keadaan – yaitu under dan over employment – itu yang lebih baik daripada
lainnya. Kedua-duanya mengandung kerugian dan oleh karena itu harus dihindari
dalam rangka menuju kepada kondisi optimum population.
Ada beberapa cara untuk menghilangkan under population, yakni :
1. Usaha-usaha untuk mempertinggi birth rate, misalnya, pembicaraan dorongan
ataupun bentuk-bentuk hadiah lainnya bagi setiap orang yang memiliki jumlah
keluarga yang besar, dan
2. Mengundang imigran, atau membuka pintu lebar-lebar untuk imigrasi.
Adapun untuk menghilangkan over population, dikenal beberapa macam cara
seperti :
1. Produksi ataupun pemasukan barang-barang modal yang lebih banyak demi untuk
meningkatkan produktivitas per kapita.
2. Menurunkan birth rate, dan
3. Mendorong emigrasi.

Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang mendiami suatu daerah tertentu dipengaruhi oleh tiga
faktor, yakni :
1. Tingkat kelahiran atau birth rate
2. Tingkat kematian atau death rate, dan
3. Migrasi atau perpindahan penduduk
Bagaimana caranya ketiga hal tersebut mempengaruhi jumlah penduduk,
dinyatakan oleh rumus sederhana sbb :
Pt = Po + (CBR – CDR) + (Im – Em)

Dimana :
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 17
Drs.Ec. Budiono, MSi

Pt = jumlah penduduk di suatu tahun tertentu


Po = jumlah penduduk di tahun sebelumnya.
CBR (Crude Birth Rate) = jumlah bayi yang dilahirkan di antara 1000 orang penduduk
selama satu tahun tertentu.
CDR (Crude Death Rate) = jumlah kematian di antara 1000 orang penduduk selama
satu tahun tertentu.
Im = imigrasi (perpindahan penduduk dari luar ke dalam suatu daerah / negara.
Em = emigrasi (perpindahan penduduk dari dalam ke luar daerah / negara.

PENDAPATAN NASIONAL
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 18
Drs.Ec. Budiono, MSi

Pendapatan nasional adalah nilai produksi barang-barang dan jasa-jasa yang


dihasilkan suatu negara dalam waktu satu tahun. Ada 3 macam pendekatan
perhitungan pendapatan nasional :
1. Pendekatan hasil produksi (product approach)
2. Pendekatan pendapatan (income approach)
3. Pendekatan pengeluaran (expenditure approach)

1. Pendekatan Produksi
Pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai produksi barang-
barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh setiap sektor dalam suatu negara selama
satu tahun. Pendapatan nasional yang dihitung dengan pendekatan produksi disebut
Gross Domestic Product (GDP) atau Gross National Product (GNP).
Yang dimaksud dengan GDP adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang
dihasilkan di dalam negeri baik oleh warga negara sendiri maupun oleh orang asing /
perusahaan asing. Sedangkan GNP adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang
dihasilkan oleh warga negara sendiri baik yang berada di dalam negeri maupun yang
berada di luar negeri.
Jika GDP lebih besar daripada GNP berarti Penanaman modal asing di negara
itu lebih besar daripada penanaman modal negara itu di luar negeri. Sedangkan jika
GNP lebih besar daripada GDP berarti penanaman modal negara itu di luar negeri
lebih besar daripada penanaman modal asing di negara itu.
Pada negara-negara maju, biasanya nilai GNP lebih besar daripada GDP.
Sedangkan pada negara-negara berkembang biasanya nilai GDP lebih besar daripada
GNP. Selisih antara GDP dan GNP disebut net factor payment (net factor income to
abroad).

Gross National Product dan Net National Product


Dari nilai GNP, kita dapat memperoleh nilai NNP (Net National Product) melalui
persamaan :
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 19
Drs.Ec. Budiono, MSi

NNP = GNP - D.

Dimana : D = depreciation (penyusutan).

Perhitungan pendapatan nasional dengan product approach dilakukan dengan


menjumlahkan nilai tambah (value added) yang diciptakan, untuk menghindari double
counting (perhitungan ganda). Contoh sederhananya adalah sbb :

VA = Value Added = nilai tambah


Kapas Rp. 4.000,- --> VA1 = Rp. 4.000,-
Benang Rp. 6.000,- --> VA2 = Rp. 2.000,-
Kain Rp. 10.000,- --> VA3 = Rp. 4.000,-
----------------
Rp. 10.000,-

2. Pendekatan Pendapatan
Menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan cara
menjumlahkan pendapatan faktor-faktor produksi yang digunakan dalam memproduksi
barang-barang dan jasa-jasa. Ada 4 macam faktor produksi, yaitu :
- Tanah --> pendapatan berupa sewa (rent)
- Modal --> pendapatan berupa suku bunga (interest)
- Tenaga kerja --> pendapatan berupa upah dan gaji (wage and salary)
- Managerial skill --> pendapatan berupa laba (profit, royalty)
Pendapatan nasional yang dihitung dengan income approach disebut gross national
income (GNI).
NNI = GNI - Penyusutan
NNI = Net National Income

3. Pendekatan Pengeluaran
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 20
Drs.Ec. Budiono, MSi

Menurut pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional dihitung dengan


menjumlahkan seluruh pengeluaran dari masyarakat dalam perekonomian.
Pengeluaran dalam perekonomian dibagi menjadi :

1. Pengeluaran konsumsi (C) => sektor rumah tangga


2. Pengeluaran investasi (I) => sektor bisnis (perusahaan)
3. Pengeluaran pemerintah (G) => sektor pemerintah
4. Ekspor netto (X - M) => sektor luar negeri

Sehingga pendapatan nasional (Y) dapat ditulis dengan persamaan :


Y = C + I + G + (X - M)

Komponen-komponen GNP
GNP = w + r + i + u + di + up + ct + ibt + D
NNP = w + r + i + u + di + up + ct + ibt
NI = w + r + i + u + di + up + ct
Personal Income (PI) = tr + w + r + i + u + di
Keterangan :
w = wage and salary (upah dan gaji).
r = rent (sewa).
i = interest.
u = uncorporate net profit (laba perusahaan bukan perseroan).
di = dividend (bagian laba perseroan yang diterima pemegang saham).
up = undistributed corporate profit (bagian laba perusahaan yang tidak dibagikan
kepada pemegang saham).
ct = corporate tax (pajak atas laba perusahaan).
ibt = indirect bussiness tax (pajak tidak langsung).
D = depreciation (penyusutan).
tr = transfer payment (pembayaran transfer).
Pt = personal tax (pajak perseorangan).

NNP = GNP - D.
NI = NNP - ibt.
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 21
Drs.Ec. Budiono, MSi

Personal Income = NI - (up + ct) + tr


Disposable Income = Personal Income - Pt.
=C+S
C = konsumsi (consumption).
S = tabungan (Saving).

Perubahan Pendapatan Nasional

Perubahan pendapatan nasional dapat terjadi karena 3 hal :


1. Perubahan jumlah output.
2. Perubahan harga-harga.
3. Perubahan keduanya.

Pengaruh perubahan harga terhadap pendapatan nasional

Untuk menjelaskan pengaruh perubahan harga terhadap pendapatan nasional


digunakan konsep indeks harga yang secara matematsi dapat dituliskan sbb :

Pn In = Indeks Harga
In = ------ x 100 Pn = Harga di tahun n
Po Po = Harga di tahun dasar.

Contoh perhitungannya sbb :


Tahun Harga barang X Indeks Harga

1980 Rp. 1.000,- 1.000


--------- x 100 = 100
1.000

1981 Rp. 1.200,- 1.200


Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 22
Drs.Ec. Budiono, MSi

--------- x 100 = 120


1.000

1982 Rp. 1.500,- 1.500


--------- x 100 = 150
1.000

1983 Rp. 1.750,- 1.750


--------- x 100 = 175
1.000

Berdasarkan harga yang dipakai perhitungan, GNP dibagi menjadi :


1. GNP atas dasar harga pasar (GNP at market prices) /
GNP menurut harga yang sedang berlaku (GNP at current prices)
2. GNP atas dasar harga konstan (GNP at constant prices).
Hubungan antara GNP at constant prices dan GNP at market prices adalah
sebagai berikut :
GNP at market prices
GNP at constant prices = ------------------------------------- x 100
Indeks harga

Contoh perhitungannya sbb :

Tahun GNP at market prices Indeks harga GNP at constant prices


(milyar rupiah) (milyar rupiah)

1980 100.000 100 100.000


Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 23
Drs.Ec. Budiono, MSi

---------- x 100 =100.000


100

1981 150.000 120 150.000


----------- x 100 = 125.000
120

1982 180.000 150 180.000


----------- x 100 = 120.000
150

Pertumbuhan Ekonomi
Pendapatan nasional menunjukkan tingkat kegiatan ekonomi. Sedangkan
pertumbuhan ekonomi menunjukkan perubahan tingkat kegiatan ekonomi dari
tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi diukur dari kenaikan pendapatan nasional riil
(pendapatan nasional atas dasar harga konstan).
Perhitungan pertumbuhan ekonomi dapat dirumuskan sbb :
Yt - Yt-1
Gt = ----------------- x 100 %
Yt-1

Gt = pertumbuhan ekonomi tahun t.


Yt = pendapatan nasional tahun t.
Yt-1 = pendapatan nasional tahun t-1.

Contoh perhitungannya sbb :

Tahun GNP at constant prices Pertumbuhan ekonomi


Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 24
Drs.Ec. Budiono, MSi

(milyar rupiah)
1971 1.000 -
1972 1.100 1.100 - 1.000
------------------- x 100 % = 10 %
1.000

1973 1.250 1.250 - 1.100


------------------- x 100 % = 13,6 %
1.100

Pendapatan Per Kapita

Yang dimaksud dengan pendapatan per kapita adalah pendapatan pendapatan


rata-rata penduduk. Secara matematis pendapatan per kapita dirumuskan :

Pendapatan nasional
Pendapatan per kapita = ------------------------------- x 1M
Jumlah penduduk

Pendapatan per kapita seringkali dipakai sebagai indikator kesejahteraan


masyarakat. Tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, yang diindikasikan oleh semakin meningkatnya income per kapita.
Peningkatan (pertumbuhan) income per kapita dirumuskan :
Ypt - Ypt-1
gt = ------------------- x 100 %
Ypt

gt = pertumbuhan pendapatan per kapita (%)


Ypt = pendapatan per kapita pada tahun tahun t.
Ypt-1 = pendapatan per kapita pada tahun t-1.

Pertumbuhan perndapatan per kapita juga dapat dihitung dari selisih antara
pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk. Secara matematis dirumuskan :
gt = Gt – Pt.
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 25
Drs.Ec. Budiono, MSi

Dimana :
gt = pertumbuhan pendapatan per kapita
Gt = pertumbuhan ekonomi.
Pt = pertumbuhan penduduk.

Indikator Kesejahteraan Masyarakat


Salah satu indikator kesejahteraan masyarakat yang paling terkenal adalah
income per kapita. Penggunaan income per kapita secara luas sebagai ukuran
kesejahteraan masyakarat adalah karena konsepnya yang sederhana dan
pengukurannya mudah dilakukan. Namun demikian, ada beberapa kelemahan dari
pendapatan per kapita :
 Diabaikannya sektor informal dalam perhitungan pendapatan nasional.
 Diabaikannya faktor-faktor non ekonomi :
- adat istiadat
- keadaan alam
- demokrasi
Menyadari adanya beberapa kelemahan dari income per kapita, para ekonom
mengembangkan indikator lain untuk mengukur kesejahteraan masyarakat, dengan
menggunakan konsep Net Economic Welfare (NEW). Net Economic Welfare (NEW)
adalah penyempurnaan nilai-nilai GNP yang dilakukan dengan 2 cara :
a. Koreksi positif :
- waktu senggang (leisure).
- perkembangan ekonomi sektor informal.
b. koreksi negatif :
- kerusakan lingkungan

DISTRIBUSI PENDAPATAN NASIONAL


Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 26
Drs.Ec. Budiono, MSi

Kata ‘pembagian’ dalam pembagian (distribusi) pendapatan nasional adalah


pembagian aktivitas ekonomi di antara anggota-anggota masyarakat. Penyebabnya
karena setiap aktivitas ekonomi itu akan memberikan pendapatan bagi pelakunya.
Setiap orang menerima pembagian aktivitas ekonomi itu dari dirinya sendiri. Setiap
orang menerima pendapatan nasional dari dirinya sendiri.
Dari aktivitas ekonomi yang dilakukannya sendiri itulah setiap orang menerima
pendapatan, sedangkan pendapatan setiap orang merupakan bagian dari pendapatan
nasional. Jadi setiap orang memperoleh pembagian pendapatan nasional dari dirinya
sendiri, tergantung kepada perannya di dalam aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
Setiap orang menerima pembagian pendapatan sebesar sumbangannya kepada
pendapatan nasional.

Kurva Lorenz
Kurva Lorenz adalah kurva yang menggambarkan keadaan pembagian
pendapatan nasional. Dalam kurva Lorenz digambarkan tiga keadaan :
1. Absolute equality : keadaan pembagian pendapatan yang sangat merata.
2. Actual in equality : keadaan pembagian pendapatan yang aktual (sesuai dengan
kenyataan), dimana tidak pernah merata.
3. Absolute in equality : keadaan pembagian pendapatan yang sangat tidak merata.
Untuk menggambarkan Kurva Lorenz, perlu disajikan tabel berikut :
Penduduk Pembagian Pendapatan Nasional
Absolute equality Absolute in equality Actual in equality
% Kumulatif % Kumulatif % kumulatif % Kumulatif
20 20 20 20 0 0 6 6
20 40 20 40 0 0 12 18
20 60 20 60 0 0 18 36
20 80 20 80 0 0 24 60
20 100 20 100 100 100 40 100

Berdasarkan data dalam tabel tersebut dapat digambarkan Kurva Lorenz sbb :
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 27
Drs.Ec. Budiono, MSi

Absolute equality --> OA Makin ke kanan --> makin tidak


merata.
Absolute in equality --> OBA Makin ke kiri --> makin merata
Actual in equality --> OCA A lebih merata daripada B
B lebih merata daripada C.

Koefisien Gini
Ukuran distribusi pendapatan, yang diturunkan dari Kurva Lorenz. Koefisien
Gini didapatkan dengan cara menghitung luas daerah antara garis diagonal (absolute
equality) dengan actual in equality dibandingkan dengan luas total dari separuh bujur
sangkar dalam kurva Lorenz.

Secara matematis, Koefisien Gini bisa dirumuskan sbb :

Luas daerah yang diarsir


Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 28
Drs.Ec. Budiono, MSi

Koefisien Gini = ------------------------------------


Luas segitiga BCD

Makin tinggi koefisien Gini --> makin tidak merata distribusi pendapatan
Makin rendah koefisien Gini --> makin merata distribusi pendapatan.

Indeks Gini neg. A lebih rendah daripada neg. B.

--> Neg. A lebih merata daripada neg. B

Indeks Gini neg. B lebih rendah daripada neg. C

--> Neg. B lebih merata daripada neg. C

Ukuran ketidak merataan distribusi pendapatan menurut Indeks Gini :


1. Indeks Gini = 0 - 0,30 --> ketidak merataan rendah.
2. Indeks Gini = lebih besar dari 0,30 - 0,40 --> ketidak merataan sedang.
3. Indeks Gini = lebih besar dari 0,40 --> ketidak merataan tinggi.

Income Distribution Percentage


and Gini Ratio in Indonesia

Tahun 40 % Low Gini Ratio

1978 18,13 0,38


1981 20,44 0,33
1984 20,75 0,33
1987 20,87 0,32
1990 21,31 0,32
1993 20,34 0,34

Source : Central Bureau of Statistic, 1993.

KONSUMSI DAN INVESTASI


Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 29
Drs.Ec. Budiono, MSi

Konsumsi dan Tabungan


Pendapatan yang diterima oleh seseorang, akan digunakan untuk pengeluaran
konsumsi dan sisanya akan ditabung. Secara matematis dapat dituliskan dengan
persamaan :
Y=C+S
Y = Pendapatan (income)
C = konsumsi (consumption).
S = tabungan (saving).
Di dalam ilmu ekonomi, konsumsi berarti “penggunaan barang dan jasa untuk
memuaskan kebutuhan manusiawi. Konsumsi haruslah dianggap sebagai maksud
serta tujuan yang esensial dari produksi. Atau dengan perkataan lain, produksi adalah
alat bagi konsumsi.
Besarnya konsumsi dipengaruhi oleh besarnya pendapatan.
Konsumsi merupakan fungsi dari pendapatan :
C = f (Y)
Hasrat untuk mengkonsumsi (propensity to consume) :
- MPC (marginal propensity to consume) :
C
MPC = -----
Y
- APC (Average propensity to consume) :
C
APC = ----
Y

Hasrat untuk menabung (propensity to save) :


- MPS (marginal propensity to save) :
S
MPS = -----
Y
- APS (Average propensity to save) :
S
APS = ----
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 30
Drs.Ec. Budiono, MSi

Y
Contoh perhitungan :
Y C S MPC MPS APC APS
0 100 - 100 - - - -
100 180 - 80 0,8 0,2 1,8 - 0,8
400 420 - 20 0,8 0,2 1,05 - 0,05
500 500 0 0,8 0,2 1 0
1.000 900 100 0,8 0,2 0,9 0,1
2.000 1.700 300 0,8 0,2 0,85 0,15
3.000 2.500 500 0,8 0,2 0,83 0,17

Baris 2 :
C 180 - 100 80
MPC = ----- = ---------------- = ------ = 0,8
Y 100 - 0 100

S - 80 - (-100) - 80 + 100 20
MPS = ----- = ------------------ = --------------- = ------- = 0,2
Y 100 - 0 100 100

180 - 80
APC = ------ = 1,8 APS = ------- = - 0,8
100 100

Besarnya tabungan (saving) tergantung pada pendapatan.


Saving adalah fungsi dari pendapatan.
MPC + MPS = 1
APC + APS = 1

C
MPC = -----
Y

S
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 31
Drs.Ec. Budiono, MSi

MPS = -----
Y

C S C+S
MPC + MPS = ------- + ------- = -------------- = 1
Y Y Y

C
APC = ----
Y

S
APS = ----
Y

C S C+S
APC + APS = ---- + ---- = --------- = 1.
Y Y Y

Fungsi Konsumsi (Linier)

C=a+bY
dimana :
a = Autonomous consumption (besarnya konsumsi pada tingkat pendapatan
sebesar 0)
b = Marginal propensity to consume (MPC)
0 < MPC < 1
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 32
Drs.Ec. Budiono, MSi

Titik B ---> Break event point


OD ---> Break even income
OE ---> Break even consumption

Soal :
1. Pada tingkat pendapatan nasional per tahun sebesar Rp. 100 milyar, besarnya
konsumsi Rp. 95 milyar per tahun. Pada tingkat pendapatan nasional sebesar Rp.
120 milyar per tahun, besarnya konsumsi per tahun sebesar Rp. 110 milyar.
Ditanyakan :
a. Carilah fungsi konsumsinya
b. Posisi Break even point

Jawaban :
a. Y1 = Rp. 100 milyar
C1 = Rp. 95 milyar
Y2 = Rp. 120 milyar
C2 = Rp. 110 milyar

C2 - C1 110 - 95 15 3
m = -------------- = --------------- = --------- = ----- = 0,75
Y2 - Y1 120 - 100 20 4

C - C1 = m (Y - Y1)
C - 95 = 0,75 (Y - 100)
C - 95 = 0,75 Y - 75
C = 0,75 Y - 75 + 95
C = 0,75 Y + 20 (Milyar Rp.) ---> fungsi konsumsi

b. BEP ------> C = Y
0,75 Y + 20 = Y
20 = Y - 0,75 Y
20 = 0,25 Y
20
Y = ----- = Rp. 80 milyar.
0,25
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 33
Drs.Ec. Budiono, MSi

2. Pada tingkat pendapatan nasional pe rtahun sebesar Rp. 95 milyar besarnya


konsumsi Rp. 80 milyar per tahun. Pada tingkat pendapatan nasional sebesar Rp.
135 milyar besarnya konsumsi Rp. 105 milyar.
Ditanyakan :
a. Carilah fungsi konsumsinya.
b. BEP (break Even Point).
c. Autonomous consumption
d. MPC.
e. Gambarkan grafik fungsi konsumsi.

Jawaban :
a. Y1 = Rp. 95 milyar
C1 = Rp. 80 milyar
Y2 = Rp. 135 milyar
C2 = Rp. 105 milyar

C2 - C1 105 - 80 25
m = -------------- = --------------- = --------- = 0,625
Y2 - Y1 135 - 95 40

C - C1 = m (Y - Y1)
C - 80 = 0,625 (Y - 95)
C - 80 = 0,625 Y - 59,375
C = 0,625 Y - 59,375 + 80
C = 0,625 Y + 20,625 (Milyar Rp.) ---> fungsi konsumsi

b. BEP -----> C = Y
0,625 Y + 20,625 = Y
20,625 = Y - 0,625 Y
20,625 = 0,375 Y
20,625
Y = ----------- = Rp. 55 milyar
0,375

c. a = Rp. 20,625 milyar


Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 34
Drs.Ec. Budiono, MSi

d. MPC = 0,625
e. Gambar :

Fungsi Tabungan (Linier)

C=a+bY
Y = C + S ---> S = Y - C
S = Y - (a + b Y)
S=Y-a-bY
S = Y (1 - b) – a

Dimana : S = a + (1-b)Y
S = tabungan (saving)
a = autonomous consumption
b = MPC
(1 - b) = MPS
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 35
Drs.Ec. Budiono, MSi

Soal :
1. Fungsi konsumsi masyarakat mempunyai persamaan :
C = 20 + 0,85 Y (Dalam Milyar rupiah)
Tentukan :
a. Fungsi tabungan
b. MPC
c. MPS
d. Autonomous consumption
e. BEP
f. Gambarkan grafik fungsi konsumsi dan fungsi tabungan tersebut

Jawaban :
a. S = Y - C
= Y - (20 + 0,85 Y)
= Y - 20 - 0,85 Y
= Y - 0,85 Y - 20
S = - 20 + 0,15 Y (Milyar rupiah)

b. MPC = 0,85
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 36
Drs.Ec. Budiono, MSi

c. MPS = 0,15
d. a = Rp. 20 milyar
e. BEP ---> C=Y
20 + 0,85 Y = Y
20 = Y - 0,85 Y
20 = 0,15 Y
20
Y = -------- = Rp. 133,3 milyar
0,15

f. Gambar :

2. Negara A, pada waktu Y = Rp. 105 milyar, S = Rp. 25 milyar,


pada waktu Y = Rp. 125 milyar, S = Rp. 30 milyar.
Tentukan :
a. Fungsi tabungan
b. Fungsi konsumsi
c. MPS
d. MPC
e. Autonomous consumption
f. BEP
g. Gambarkan grafik fungsi konsumsi dan fungsi tabungan.

Jawaban :
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 37
Drs.Ec. Budiono, MSi

a. Y1 = Rp. 105 milyar


S1 = Rp. 25 milyar
Y2 = Rp. 125 milyar
S2 = Rp. 30 milyar
S2 - S1 30 - 25 5 1
m = ----------- = -------------- = ------ = ---
Y2 - Y1 125 - 105 20 4

S - S1 = m (Y - Y1)
S - 25 = 1/4 (Y - 105)
S - 25 = 1/4 Y - 105/4
S = 1/4 Y - 105/4 + 25
S = 0,25 Y - 1,25
S = - 1,25 + 0,25 Y (milyar Rp.) ------> fungsi tabungan

b. C = Y - S
= Y - (-1,25 + 0,25 Y)
= Y + 1,25 - 0,25 Y
C = 0,75 Y + 1,25
C = 1,25 + 0,75 Y (milyar Rp.)
c. MPS = 0,25
d. MPC = 0,75
e. Autonomous consumption = Rp. 1,25 milyar
f. BEP ------> C = Y
1,25 + 0,75 Y = Y
1,25 = Y - 0,75 Y
1,25 = 0,25 Y
1,25
Y = -------- = Rp. 5 milyar
0,25

g. Gambar :
Pengantar Teori Ekonomi Makro Halaman 38
Drs.Ec. Budiono, MSi

Anda mungkin juga menyukai