Anda di halaman 1dari 3

1.

Bagaimanakah cara kita untuk menghadapi era globalisasi ini dalam hal
pendidikan ?

sikap kita memfilter atau menyaring dampak dari era globalisasi , apabila
berdampak positif atau baik dalam bidang pendidikan kita ambil , apabila
berdampak negatif dalam bidang pendidikan kita hindari atau jauhkan. (tolong
kasih jawaban terbaik atau solusi terbaik please)

2. apa kaitan pendidikan dengan era globalisasi?

Kaitan antara globalisasi dan pendidikan menurut Giddens terletak didalam


lahirnya suatu masyarakat baru yaitu “knowledge-based-society” yang
merupakan anak kandung dari proses globalisasi.[1]Karena globalisasi, ilmu
pengetahuan berkembang dengan pesat yang merupakan dasar dari globalisasi
ekonomi dan politik di dunia ini. Namun demikian suatu “knowledge-based
society” yang didasarkan kepada ilmu pengetahuan akan terus-menerus berubah
dan merupakan subyek untuk revisi. hal ini memerlukan apa yang disebutnya
sikap refleksif dari manusia yaitu kemampuan untuk merenungkan mengenai
kehidupannya berdasarkan rasio.

Untuk itu pendidikan sangat penting didalam mewujudkan masyarakat masa


depan yang berdasarkan ilmu pengetahuan, melalui pendidikan proses transmisi
serta pengembangan ilmu pengetahuan akan terjadi.

Lahirnya globalisasi , yang kemudian disusul dengan penetrasi teknologi yang


sangat canggih, menjembatani bangsa-bangsa didunia ini menjadi global
village[2]. Globalisasi berkembang melintasi batas-batas keelokan. Dalam kondisi
seperti ini dunia mengarah pada proses integrasi dan homogenisasi budaya.
Akan tetapi proses integrasi dan homogenisasi ini menimbulkan reaksi yang
beragam.

3. Bagaimana cara kalian menyikapi terjadinya globalisasi khususnya dalam


bidang pendidikan?

Upaya dalam kearifan lokal bagi para siswa ialah dengan bersekolah, di zaman
yang sudah modern sekarang setiap orang tua ingin anak-anaknya bersekolah
setinggi-tingginya. Mengapa bersekolah? Karena dengan bersekolah siswa
dapat melihat langsung guru yang mengajar dibandingkan dengan hanya
mencari informasi atau belajar dari video dan penulis lebih merasa nyaman
dibandingkan hanya terpaku pada internet karena penulis dapat bertanya dan
merasakan interaksi sosial tidak hanya menambah ilmu pendidikan saja namun
dalam hal budaya tentang budaya lokal, agama, mengembangkan potensi diri,
bersosialisasi dapat dirasakan disekolah sehingga siswa dapat mengerti bahwa
tidak semua hal itu bersifat praktis, tidak melupakan budaya lokal dan
mengurangi kesenjangan sosial dengan teknologi tetapi tetap bersosialisasi agar
dapat mengerti tentang masyarakat dan lingkungan sekitar.

Upaya dalam nilai-nilai pancasila harus diterapkan karena dapat dihubungkan


dengan sila ke-2 dan sila ke-3 yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab dan
persatuan Indonesia maksud dari sila ke-2 dan ke-3 ini dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari penulis seperti saat bersekolah penulis sebagai siswa
bertemu dengan siswa lainnya mengetahui bahwa memiliki hak dan kewajiban
yang sama sebagai siswa. Maka dari hal ini akan interaksi antara satu siswa
dengan siswa lainnya akan semakin kuat karena sosialisasi dan dalam sila ke-3
penulis bertemu banyak orang yang berbeda ras, suku, agama dengan penulis
tetapi tetap belajar bersama baik di sekolah maupun diluar sekolah. Tidak
memandang perbedaan tetapi menjadikan perbedaan sebagai persatuan
ataupun pelengkap dan ketika seseorang sudah memiliki pemikiran seperti ini
maka siswa akan lebih senang untuk belajar bersama dibandingkan dengan
mencari sendiri di internet dan hanya terpaku pada internet.

Upaya dalam gotong royong menurut penulis perlu diterapkan karena dapat
memberikan nilai-nilai sosial dalam kehidupan dan meningkatkan kerja sama.
Dalam meningkatkan kerja sama penulis melakukan kerja kelompok atau belajar
bersama dengan hal ini penulis tidak terpaku pada internet yang semuanya
serba praktis dengan belajar bersama penulis dapat bertukar pikiran atau
mendapat perspektif berbeda dari orang lain tentang suatu hal dan dapat
dijadikan sebagai pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Selain dari menjauhkan
internet tentu sama dengan upaya yang lainnya tentu akan meningkatkan
sosialisasi karena terjadinya interaksi antara satu orang dengan orang lainnya
dalam hal ini akan mengurangi terjadinya kesenjangan sosial dalam hal ini
seperti penulis saat belajar bersama bila satu orang tidak memegang handphone
maka orang lainnya juga tidak akan memegang handphone. Dalam memberikan
nilai-nilai sosial yang berarti mengenai apa yang dianggap baik dan buruk oleh
masyarakat sekitar seperti pengalaman penulis saat masih tinggal di Sukaresmi
yang ada gerakan untuk tidak membakar sampah dalam hal ini memberikan nilai
sosial bahwa membakar sampah dianggap hal yang buruk.

Upaya-upaya ini dapat diterapkan sehari-hari sebagai siswa untuk mengurangi


dampak negatif dari globalisasi. Globalisasi memiliki dampak baik dan buruk
tetapi sebagai siswa yang berpendidikan kita harus mampu untuk memanfaatkan
globalisasi dan meminimalisir dampak negatif dari globalisasi.

Anda mungkin juga menyukai