Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PKN

“Makna/Hak Kewajiban Warga Negara”

27-Juli-2018
Kelompok 1
SMA Negri 1 Kolaka

Di Susun Oleh :

1. Akbar Wirajudha 4. Krisna Eka


2. Dikki Pradana 5. Heny Purwati
3. Ispi Aulia Rahmat 6. Nurfadila.S

SMA Negri 1 Kolaka

2017/2018
KATA PENGANTAR

 
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji dan syukur yang sebesar-besarnya saya panjatkan kepada kehadirat Allah SWT.
Karena kehendak-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makna dan hak
kewajiban warga negara”. Mungkin dalam makalah ini masih banyak kekurangan ataupun
kurang detailnya pembahasan yang dibahas didalam makalah ini, namun makalah ini tentunya
dikerjakan oleh saya sendiri dengan sikap respek yang tinggi dan bertanggung jawab.

Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Guru, yang secara tidak
langsung memberikan dukungan kepada kami untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepada
kami.

Walaupun pembahasannya tidak begitu luas dan tidak menggali suatu bahasan yang
sesempit mungkin, namun dengan dibuatnya makalah ini sangat diharapkan seseorang selaku
pembaca akan bertambah wawasannya ataupun memperdalam wawasan seperti apakah
perbedaan suatu kebudayaan yang dimiliki oleh suatu perkumpulan manusia dari tiap tiap
tempatnya.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Kolaka , 27 Juli 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................................................................
1.5 Metode Pengumpulan Data....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hakekat Organisasi Internasional...........................................................................................
2.2 Klasifikasi Organisasi Internasional.......................................................................................
2.3 Pendirian Organisasi Internasional.........................................................................................
2.4 Contoh Organisasi Internasional............................................................................................
2.5 Pembubaran Organisasi Internasional....................................................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam
praktik harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan
mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam
kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan/kewajiban bagi individu dalam
melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang
sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak dan kewajiban tidak berjalan secara
seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu permasalahan yang akan
menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.
Dalam hal ini sering terlihat permasalahan antara hak dan kewajiban, terutama dalam
bidang lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak bagi setiap warga negara.
Lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hal yang perlu diperhatikan.
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 menjelaskan bahwa “ Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “. Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa
pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hak untuk setiap warga negara sebagai
salah satu tanda adanya perikemanusiaan . Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang
dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan
yang layak. Penghidupan yang layak dapat diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan
pemenuhan kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan, dan papan.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam perkembangannya saat ini berfungsi sebagai wadah negara-negara dalam
menyalurkan aspirasi, kepentingan, dan pengaruh mereka. Oleh karena itu perlu dipelajari lebih
dalam mengenai hak dan kewajiban warga negara terutama dalam hal :
1. Pengertian Hak dan Kewajiban !
2. Teori-teori Hak !
3. Apakah Hak dan Kewajiban Kita Sebagai Warga Negara Indonesia ?
4. Bagaimana Bunyi Hak dan Kewajiban Menurut UUD 1945 ?
5. Bunyi Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dan Hubungan Dengan Warga Negara ?
6. Bagaimana Pelaksanaan Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 ? 

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memperoleh informasi dan data yang cukup
sehingga permasalahan yang telah dikemukakan pada rumusan masalah dapat digambarkan
dengan jelas melalui informasi yang diperoleh. Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah :
1. Untuk mengetahui makna/hak kewajiban kita sebagai warga Negara Indonesia.
2. Untuk memahami dan memperluas wawasan mengenai hak dan kewajiban warga negara
indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diperoleh dari adanya pembahasan lebih lanjut mengenai topik yang terkait
(Organisasi Internasional) yaitu :

1. Membantu memahami tentang makana/hak kewajiban warga Indonesia.


2. Memperluas wawasan yang berkekanaan hak kewajiban warga negara indonesia.

1.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan paper ini, perlu sekali pengumpulan data serta sejumlah informasi
aktual yang sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas. Sehubungan dengan masalah
tersebut dalam penyusunan makalah ini, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan
data, yang pertama browsing di Internet, kedua dengan membaca media cetak dan dengan
pengetahuan yang kami miliki.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak dan Kewajiban

Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu
sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan . Hak pada umumnya
didapat dengan cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban. Hak warga
negara yang tercantum dalam UUD 1945 meliputi hak hidup, hak memperoleh pendidikan, hak
untuk melanjutkan keturunan, dan masih banyak lagi.
Contoh Hak Warga Negara Indonesia ;
a. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.
b. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
c. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam
pemerintahan.
d. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan
kepercayaan masing-masing yang dipercayai.
e. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
f. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau
NKRI dari serangan musuh.
g. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.

Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan untuk
dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang pantas
untuk didapat dengan kata lain memberikan atau melakukan apa yang harus kita lakukan demi
kemajuan bangsa ke arah yang lebih baik.
Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia ;
a. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.
b. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).
c. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya.
d. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang
berlaku di wilayah negara Indonesia.
e. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa
agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.

2.2 Teori-teori Hak Menurut Para Ahli

Berikut ini teori-teori hak menurut para ahli mengenai makna/hak dan kewajiban warga
Negara Indonesia, yakni :

Menurut Soerjono Soekanto

Hak dibedakan menjadi 2 :

1. Hak searah atau relatif, muncul dalam hukum perikatan atau perjanjian. Misal hak menagih
atau melunasi prestasi.

2. Hak jamak arah atau absolut, terdiri dari :

a. Hak dalam HTN (Hukum Tata Negara) pada penguasa menagih pajak, pada warga hak
asasi;

b. Hak kepribadian, hak atas kehidupan, hak tubuh, hak kehormatan dan kebebasan;

c. Hak kekeluargaan, hak suami istri, hak orang tua, hak anak;

d. Hak atas objek imateriel, hak cipta, merek dan paten.

Hak dalam bahasa Belanda disebut Subjectief recht, sedangkan objectief recht artinya Hukum.

1. Hak Mutlak (absolut) ialah memberikan kekuasaan atau wewenang kepada yang bersangkutan
untuk bertindak, dipertahankan dan dihormati oleh orang lain.

a. Hak asasi manusia;


b. Hak publik misal hak atas kemerdekaan atau kedaulatan, hak negara memungut pajak;

c. Hak keperdataan, hak menuntut kerugian, hak kekuasaan orang tua, hak perwalian, hak
pengampuan, hak kebendaan dan hak imateriel.

2. Hak relatif (nisbi) ialah memberikan hak kekuasaan atau wewenang kepada orang tertentu
untuk menuntut kepada orang lain tertentu untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu dan
menyerahkan sesuatu.

a. Hak publik relatif, hak untuk memungut pajak atas pihak tertentu;

b. Hak keluarga relatif, hak suami istri;

c. Hak kekayaan relatif, hak dalam hukum perikatan atau perjanjian misal jual-beli.

Menurut Salmond

Di dalam hak terdapat 4 pengertian :

1. Dalam arti sempit, hak berpasangan dengan kewajiban.

a. Hak yang melekat pada seseorang sebagai pemilik;

b. Hak yang tertuju kepada orang lain sebagai pemegang kewajiban antara hak dan
kewajiban berkorelatif;

c. Hak dapat berisikan untuk kewajiban kepada pihak lain agar melakukan perbuatan
(comission) atau tidak melakukan (omission) suatu perbuatan;

d. Hak dapat memiliki objek yang timbul dari comission dan omission;

e. Hak memiliki titel ialah suatu peristiwa yang menjadi dasar sehingga hak itu melekat
pada pemiliknya.

2. Kemerdekaan, hak memberikan kemerdekaan kepada seseorang untuk melakukan kegiatan


yang diberikan oleh hukum namun tidak untuk menggangu, melanggar, menyalahgunakan
sehingga melanggar hak orang lain dan pembebasan dari hak orang lain.

3. Kekuasaan, hak yang diberikan untuk, melalui jalan dan cara hukum, untuk mengubah hak-
hak, kewajiban-kewajiban, pertanggungjawaban atau lain-lain dalam hubungan hukum.

4. Kekebalan atau imunitas, hak untuk dibebaskan dari kekuasaan hukum orang lain.
Menurut Curzon

Hak dikelompokan menjadi 5, yaitu :

1. Hak sempurna misal dapat dilaksanakan dan dipaksakan melalui hukum dan hak tidak
sempurna misal hak yang dibatasi oleh daluwarsa;

2. Hak utama, hak yang diperluas oleh hak-hak lain, hak tambahan, melengkapi hak utama;

3. Hak publik, ada pada masyarakat, negara dan hak perdata, ada pada seseorang.

4. Hak positif, menuntut dilakukannya perbuatan, hak negatif agar tidak melakukan;

5. Hak milik, berkaitan dengan barang dan hak pribadi berkaitan dengan kedudukan seseorang;

Kewajiban dikelompokan menjadi 5, yaitu :

1. Kewajiban mutlak, tertuju kepada diri sendiri maka tidak berpasangan dengan hak dan nisbi
melibatkan hak di lain pihak;

2. Kewajiban publik, dalam hukum publik yang berkorelasi dengan hak publik ialah wajib
mematuhi hak publik dan kewajiban perdata timbul dari perjanjian berkorelasi dengan hak
perdata;

3. Kewajiban positif, menghendaki dilakukan sesuatu dan kewajiban negatif, tidak melakukan
sesuatu;

4. Kewajiban universal atau umum, ditujukan kepada semua warga negara atau secara umum,
ditujukan kepada golongan tertentu dan kewajiban khusus, timbul dari bidang hukum tertentu,
perjanjian;

5. Kewajiban primer, tidak timbul dari perbuatan melawan hukum, misal kewajiban untuk tidak
mencemarkan nama baik dan kewajiban yang bersifat memberi sanksi, timbul dari perbuatan
melawan hukum misal membayar kerugian dalam hukum perdata.

2.3 Apakah Hak dan Kewajiban Kita Sebagai Warga Negara Indonesia

Hak dan kewajiban memiliki hubungan yang cukup erat dan tidak dapat dipisahkan.
Segala akibat yang ditimbulkan dari adanya hak tentunya ada kewajiban, Untuk itu dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari, antara hak dan kewajiban dapat dijalankan dengan imbang,
karena kalau tidak dijalankan dengan imbang maka akan menimbulkan pertentangan.
Hak kita sebagai warga negara yaitu mendapatkan sesuatu yang sama dari negara tanpa
membeda-bedakanya dengan warga negara lainnya. Sedangkan kewajiban kita sebagai warga
negara Indonesia yaitu memberikan atau melakukan apa yang harus kita lakukan demi kemajuan
bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik dan rela berkorban demi tumpah darah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

2.4 Bagaimana Bunyi Hak dan Kewajiban Menurut UUD 1945

Sebagai Warga Negara Indonesia tentu saja kita memiliki hak, hak sendiri adalah sesuatu
yang telah menjadi miliki kita sendiri dan terserah kita mau menggunakannya atau tidak. Dalam
arti lain hak ini sifatnya tidaklah wajib, di dalam UUD 1954 juga sudah tertera dengan jelas
undang-undang yang mengatur tentang ham atau hak asasi manusia. Maka dari itu kali ini kita
akan membahas hak sebagai warga negara. Berikut adalah penjelasannya :

1. Setiap warga negara berhak memeluk dan menjalankan agama yang mereka
percayai

Indonesia bukanlah negara yang menganut satu agama saja, di Indonesia ini ada berbagai macam
agam dan kepercayaan. Kita sebagai Warga Negara Indonesia yang tinggal di Tanah Air ini
diberi hak dan kebebesan untuk memeluk agama yang kita percayai seperti yang tertuang pada
UUD 1945 pasal 28 E ayat 1 jika warga Indonesia memiliki hak untuk memeluk agama. Oleh
karena itu tidak ada larangan tertentu kita memeluk agama atau kepercayaan yang ada di
Indonesia.

2. Setiap warga negara berhak untuk menyuarakan pendapat mereka

Sebagai Warga Negara Indonesia yang baik, tentu saja kita harus mengetahui secara pasti
mengenai hak dan kewajiban warga negara dalam UUD 1945. Di dalam UUD 1945 pasal 28
berkata jika sebagai warga negara kita bebas untuk mengemukakan pendapat kita. Warga negara
bebas untuk mengemukakan pendapat mereka baik lisan maupun tulisan asal sesuai dengan
undang-undang yang sudah ditetapkan. Itu artinya sebagai warga Indonesia kita bebas untuk
menyuarakan “isi hati” kita kepada pemerintah atau mungkin kebijakan asal sesuai dengan
undang-undang.

3. Setiap warga negara berhak untuk menerima pendidikan

Contoh hak warga negara yang ketiga adalah setiap orang atau setiap warga negara Indonesia
berhak untuk menerima pendidikan secara baik, berhak untuk mengembangkan ilmu dan
mendapatkan pengajaran demi mencerdaskan kehidupan bangsa. Jadi semua masyarakat
Indonesia berhak untuk menerima pendidikan dengan layak, karena pendidikan adalah salah satu
aspek yang bisa membuat suatu negara menjadi negara yang maju. Hal ini sudah tertera jelas
pada UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan ayat 2 dimana warga Indonesia berhak menerima
pendidikan terutama pendidikan sekolah dasar.
4. Setiap warga negara berhak untuk memiliki kedudukan yang sama di mata hukum

Pada UUD 1945 pasal 28D ayat 1 dikatakan jika semua warga negara berhak untuk menerima
perlakuan yang adil, menerima kepastian hukum, perlindungan hukum, jaminan hukum dan
memiliki kedudukan yang sama di depan hukum. Itu artinya kita sebagai warga negara Indonesia
memiliki hak yang sama dengan orang lain, kita sebagai warga Indonesia memiliki hak untuk
memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. Dimana hukum tak akan membeda-bedakan
siapa kita, apa jabatan kita, dan akan memperlakukan warganya dengan adil dan rata.

5. Setiap warga negara berhak untuk mendapatkan penghidupan yang layak

Setiap orang yang memiliki kewarganegaraan Indonesia memiliki berbagai hak, salah satunya
adalah warga negara berhak untuk mendapatkan penghidupan yang layak seperti yang tertuang di
dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 2. Dimana dikatakan jika warga negara berhak untuk
mendapatkan penghidupan yang layak dan hidup secara layak di Indonesia, selain itu warga
negara juga bebas untuk melakukan usaha untuk terwujudnya tujuan itu. Dalam arti lain, kita
sebagai warga negara Indonesia pantas untuk hidup layak dan juga bebas untuk melakukan usaha
supaya kelayakan dalam hidup tercapai asal caranya tidak menyalahi hukum dan aturan yang
sudah dibuat.

6. Setiap warga negara berhak untuk menikah

Salah satu cara untuk mempertahankan populasi manusia adalah dengan cara menikah. Menikah
merupakan salah satu hak yang bisa warga negara Indonesia dapatkan, hak untuk menikah ini
secara jelas tertuang pada UUD 1945 pasal 28B ayat 1. Disana jelas tertulis jika setiap warga
negara Indonesia berhak menikah dan juga mereka berhak untuk memiliki keturunan. Jadi tidak
ada larangan untuk menikah ya!

2.5 Bunyi Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dan Hubungan Dengan Warga Negara

Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“. Pasal tersebut menjelaskan bahwa setiap individu
sebagai anggota warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan
yang akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak
diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti sandang,
pangan dan papan.
Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya angka akan tuntutan hak tanpa diimbangi
dengan kewajiban. Disisi lain, masih terdapat pula hak yang kian tak bersambut dengan
kewajiban yang telah dilakukan. Kedua hal tersebut merupakan pemicu terjadinya ketimpangan
antara hak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak dengan kewajiban yang
tak kunjung dilaksanakan.
Tingginya angka akan tuntutan hak tanpa diimbangi dengan kewajiban, pada umumnya
disebabkan oleh adanya sifat malas dan kurangnya kemampuan dalam suatu bidang pekerjaan.
Sifat malas tersebut dapat menghambat individu sebagai tenaga kerja untuk menjadi lebih
produktif dan inovatif yang menyebabkan tertundanya penghidupan yang layak, sedangkan
kurangnya kemampuan memicu pola pikir individu menjadi pesimis yang menyebabkan individu
tidak dapat bergerak kearah tingkat kehidupan yang lebih layak
Hak yang tak kunjung bersambut atas pelaksanaan kewajiban yang telah dilakukan, pada
umumnya disebabkan oleh kurangnya perhatian baik dari pihak pemerintah maupun swasta atas
upah yang tidak sesuai dengan pelaksanaan kewajiban yang telah dilakukan.
Hal tersebut dapat memicu gejolak masyarakat atas terjadinya ketimpangan akan hak
dengan kewajiban. Gejolak masyarakat timbul akibat adanya rasa ketidakpuasan terhadap
ketimpangan tersebut yang menyebabkan timbulnya berbagai demo hingga mogok kerja.
Fenomena tersebut merupakan hal yang seharusnya tidak perlu dijumpai dalam kehidupan
kewarganegaraan .

2.6 Bagaimana Pelaksanaan Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945

Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“. Bunyi ayat pasal tersebut secara teori telah
dijelaskan dalam UUD 1945, namun secara praktik belum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan
akan pasal tersebut telah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tingginya
tingkat pengangguran dan warga negara dengan tingkat kehidupan yang kurang layak.
Pengangguran dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, terutama tingkat pendidikan dan
kemampuan. Hal tersebut merupakan pemicu terbesar dari tingginya tingkat pengangguran.
Tingginya angka tingkat pengangguran menyebabkan terjadinya ketidakefisienan terhadap
kegiatan produksi yang mengakibatkan semakin jauhnya tingkat kehidupan yang layak bagi
warga negara.
Disisi lain, tingkat kehidupan yang kurang layak dapat disebabkan oleh sifat malas dari
warga negara tersebut yang tidak ingin mencoba merubah tingkat kehidupannya ke arah yang
lebih baik dari sebelumnya. Pada umumnya, warga negara demikian terfokus untuk menunggu
uluran tangan dari individu lain maupun pemerintah, tanpa melakukan suatu usaha sebagai
kewajiban untuk memenuhi hak penghidupan yang layak.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu
sebagai anggota warga negara sejak masih berada didalam kandungan, sedangkan kewajiban
merupakan suatu keharusan/kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota
warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban
tersebut. Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam
praktik harus dijalankan dengan seimbang.
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“. Pasal tersebut menjelaskan bahwa setiap individu
sebagai anggota warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Lapangan pekerjaan merupakan
sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan
kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan
pemenuhan kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan dan papan.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Hak
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewajiban
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan
http://birokrasi.kompasiana.com/2014/06/01/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia-
661840.html
http://www.smansax1-edu.com/2015/01/jenis-hak-warga-negara-dalam-uud-ri-1945.html
http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=24&ved=0CDMQFjADOBQ&url=http%3A%2F
%2Ffile.upi.edu%2FDirektori%2FFIP%2FJUR._PEND._LUAR_BIASA
%2F195202151983011-M._UMAR_DJANI_MARTASUTA%2FA%2520Dikwar
%2F1%2520Pendidikan%2520Kewarganegaraan%2FPENGANTAR%2FHAK%2520DAN
%2520KEWAJIBAN
%2520%2520WARGANEGARA.pdf&ei=q7O_VOP4C5Pt8AW6sYBA&usg=AFQjCNERO0Ic
MZ5a2LvUi01J2124REC7TA&sig2=HrsykDPcVVl4KDwFxl02lA
http://www.kodam17cenderawasih.mil.id/tulisan/fokus/hak-dan-kewajiban-warga-negara-
indonesia/
Buku panduan Kewarganegaraan

Anda mungkin juga menyukai