Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI

FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN: LARANGAN MEROKOK


Dosen Pengampu : Budi Priyanto, M.Kep

Disusun oleh:
1. Dina Lea Kaspiani (20.03.0018)
2. Naeni Rahayu (20.03.0045)
3. Sulina Lintang Utami ( 20.03.0058)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SERULINGMAS CILACAP


PRODI DIII KEPERAWATAN
2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN: LARANGAN MEROKOK

Pokok Bahasan : PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan : larangan merokok


Sub topic : Upaya pemberhentian merokok
Sasaran : Pasien, keluarga pasien, pengunjung, dan penunggu pasien.
Hari/ tanggal : Sabtu, 13 November 2021
Waktu : 60 menit
Tempat : Puskesmas Maos

A. Latar Belakang
Usia dewasa yaitu 18-44 tahun merupakan kelompok usia produktif. Namun,
pada usia tersebut umumnya seseorang kurang memiliki motivasi untuk
memperhatikan gaya hidup dan kesehatannya. Hal-hal yang menyebabkan gaya hidup
yang tidak sehat antara lain kurangnya olahraga dan perilaku merokok. Gaya hidup
yang tidak sehat akan membawa konsekuensi sebagai salah satu faktor
berkembangnya penyakit degenerative. Penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh
rokok, adalah penyakit paru-paru. Asap rokok tersebut terhirup dan masuk ke dalam
paru-paru sehingga menyebabkan paru-paru mengalami radang, bronchitis,
pneumonia. Selain itu bahaya dari zat nikotin yang menyebabkan kerusakan sel-sel
dalam organ paru-paru yang bisa berakibat fatal yaitu kanker paru-paru. Penyakit
kanker paru-paru merupakan salah satu penyakit yang sangat di takutkan oleh salah
satu partisipan (Kementrian kesehatan, 2017).
Menurut data WHO, bila dilihat berdasarkan proporsi perokok di Indonesia,
negara Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia
setelah Cina dan India. ASEAN merupakan kawasan dengan 10% dari seluruh
perokok di dunia. Presentase perokok pada penduduk di negara ASEAN, Indonesia
menduduki peringkat pertama yaitu dengan jumlah perokok 46,16% (Kemenkes,
2015b). Sedangkan di Daerah Istimewa 2 Yogyakarta sendiri jumlah perokok sudah
mencapai ˃ 30% (Dinkes Propinsi DIY, 2015).
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 sebesar 85% rumah
tangga di Indonesia terpapar asap rokok, estimasinya adalah delapan orang meninggal
karena perokok aktif, satu perokok pasif meninggal karena terpapar asap rokok orang
lain. Perilaku merokok masyarakat di Indonesia rata-rata jumlah batang rokok dihisap
12,3 batang perhari. Prevalensi perokok di Indonesia sangat tinggi diberbagai lapisan
masyarakat, terutama pada lakilaki mulai dari anak-anak, remaja. dan dewasa
(Kemenkes, 2015).
Merokok menimbulkan beban kesehatan, sosial, ekonomi dan lingkungan
tidak saja bagi perokok tetapi juga bagi orang lain. Seseorang yang bukan perokok
namun terpaksa menghisap atau menghirup asap rokok yang dikeluarkan oleh
perokok disebut perokok pasif (Menkes dan Mendagri, 2011). Bahaya yang
ditanggung perokok pasif tiga sampai lima kali lipat dari bahaya perokok aktif.
Konsentrasi zat berbahaya di dalam perokok pasif lebih besar karena racun yang
terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter (Kemenkes, 2015).
Perokok dapat diklasifikasikan berdasarkan banyak rokok yang dihisap
perhari. Bustan membaginya ke dalam 3 kelompok, yang dikatakan perokok ringan
adalah perokok yang menghisap 1 - 10 batang rokok sehari, perokok sedang, 11 - 20
batang sehari, dan perokok berat lebih dari 20 batang rokok sehari.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga pasien
mampu meningkatkan kesadaran, kemauan, hidup sehat bagi setiap masyarakat
agar terhindar dari penyakit melalui terciptanya lingkungan yang bebas asap
rokok dan lingkungan yang sehat, serta memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan pasien dan keluarga pasien
dapat menjelaskan tentang :
1) Pengertian merokok.
2) Bahaya merokok.
3) Cara pencegahan merokok

C. MATERI
Terlampir

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. MEDIA
1. Banner
2. Lembar balik

F. KEGIATAN

No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta waktu


1 Pembukaan 5 menit
a. Salam pembukaan Menjawab salam
b. Perkenalan Menjawab
c. Apersepsi pertanyaan
d. Mengkomunikasikan tujuan Menyimak

2 Kegiatan inti penyuluhan


a. Memberikan penjelasan Menyimak 20 menit
tentang konsep bahaya
merokok, upaya
pemberhentian merokok.
b. Memberikan kesempatan Bertanya
peserta untuk bertanya
c. Menjawab pertanyaan Memperhatikan
peserta

3 Penutup
a. Menyimpulkan materi yang Memperhatikan
telah disampaikan
b. Melakukan evaluasi 5 menit
penyuluhan dengan Memperhatikan
demonstrasi kegiatan.
c. Mengakhiri kegiatan
penyuluhan Menjawab salam

G. PENGORGANISASIAN

a) Moderator : Naeni Rahayu


b) Penyaji : Dina Lea Kaspiani
c) Fasilitator : Sulina Lintang Utami

H. SETTING
Keterangan

: observer

: penyaji

: peserta

I. Evaluasi
1) peserta dapat menjelaskan pengertian merokok
2) peserta dapat menyebutkan bahaya merokok
3) peserta dapat menyebutkan cara pencegahan merokok
Daftar Pustaka

Suri, S. I. (2018). STUDI FENOMENOLOGI: PENGALAMAN PSIKOLOGIS MANTAN


PEROKOK DALAM MENGHENTIKAN KEBIASAAN MEROKOK DI KOTA
BUKITTINGGI. Menara Ilmu, 12(8).

Rahayuningsih, A., Theresia, E. M., & Santi, M. Y. (2017). HUBUNGAN TINGKAT


PENGETAHUAN DENGAN SIKAP SUAMI TENTANG PENGARUH
PAPARAN ASAP ROKOK TERHADAP KEHAMILAN DI RSUD
WATES (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).

Ispandiyah, W. (2019). Pengetahuan Dan Peran Keluarga Dalam Perilaku Merokok Di


Nglampengan Bantul Tahun 2018. (JKG) JURNAL KEPERAWATAN
GLOBAL, 4(1), 45-54.

Sriani, K. I., Fakhriadi, R., & Rosadi, D. (2017). Hubungan antara Perilaku Merokok dan
Kebiasaan Olahraga dengan Kejadian Hipertensi Pada Laki-laki Usia 18-44
Tahun. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, 3(1).

Anggraheny, H. D., & Novitasari, A. (2019). Upaya Mengatasi Perilaku Merokok dengan
Penyuluhan Bahaya Merokok di Kelurahan Rejosari Semarang. In Prosiding
Seminar Nasional Unimus (Vol. 2).
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian
Merokok merupakan suatu perilaku kebiasaan yang sulit di hilangkan. Rokok
adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar, dihisap, dan
atau dihirup termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang
dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya
atau sintesisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan
tambahan (Menkes dan Mendagri, 2011).
B. Kandungan Rokok
Rokok mengandung 4000 jenis senyawa kimia. Sebanyak 400 jenis
diantaranya adalah termasuk zat berbahaya dan 43 jenis yang tergolong karsinogenik
(zat penyebab kanker). Zat yang terkandung antara lain:
1. Nikotin Nikotin, adalah zat berbahaya yang menyebabkan kecanduan (adiktif).
Nikotin bekerja di otak yang akan merangsang pelepasan zat dopamin yang
memberi rasa nyaman yang menyebabkan rasa ketergantungan (Kemenkes RI,
2012).
2. Karbon Monoksida (CO) Karbon Monoksida (CO), adalah salah satu gas
beracun yang menurunkan kandungan oksigen dalam darah (Kemenkes RI,
2012).
C. Bahaya Rokok
Paparan asap rokok mempengaruhi semua tahap reproduksi manusia yaitu
peningkatan resiko untuk kehamilan ektopik, ketuban pecah dini, solusio plasenta,
plasenta previa, keguguran, lahir mati, lahir prematur, berat badan lahir rendah, kecil
untuk usia kehamilan dan bawaan anomali seperti bibir sumbing. Merokok sangat
berbahaya bagi kesehatan tidak hanya bagi si perokok aktif, tetapi juga orang-orang di
sekitarnya. Merokok dapat memberikan efek merugikan pada setiap individu yang
tidak merokok (WHO, 2013).
Penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh rokok, adalah Penyakit paru-paru.
Asap rokok tersebut terhirup dan masuk ke dalam paru-paru sehingga menyebabkan
paru-paru mengalami radang, bronchitis, pneumonia. Selain itu bahaya dari zat
nikotin yang menyebabkan kerusakan sel-sel dalam organ paru-paru yang bisa
berakibat fatal yaitu kanker paru-paru. Penyakit kanker paru-paru merupakan salah
satu penyakit yang sangat di takutkan oleh salah satu partisipan (Kementrian
kesehatan, 2017).
Efek bahaya merokok bagi kesehatan lainnya adalah bisa mengakibatkan
impotensi. kasus seperti ini sudah banyak dialami oleh para perokok. Sebab
kandungan bahan kimia yang sifatnya beracun tersebut bisa mengurangi produksi
sperma pada pria.. Menghisap rokok adalah aktifitas otot di bawah kerongkongan
semakin meningkat. Otot sekitar saluran pernafasan bagian bawah akan lemah secara
perlahan sehingga proses pencernaan menjadi terhambat (Kementrian kesehatan,
2017).
D. Kategori Perokok
Kategori Perokok menurut Menkes dan Mendagri, 2011 yaitu:
1. Perokok Pasif
Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok namun terpaksa menghisap
atau menghirup asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok). Sedangkan dalam
wikipedia seseorang yang menghirup asap rokok dari orang yang sedang
merokok atau orang yang terpapar asap rokok dari asap yang dikeluarkan
perokok aktif merupakan perokok pasif.
2. Perokok Aktif
Perokok aktif adalah orang yang merokok dan langsung menghisap rokok
melalui mulutnya serta dapat mengakibatkan bahaya bagi kesehatan diri
sendiri maupun lingkungan sekitar.
E. Upaya Berhenti Merokok
Berhenti merokok bukanlah hal yang mudah, dikarenakan merokok
merupakan suatu perilaku kebiasaan yang sulit di hilangkan. Merubah perilaku
merokok tidak hanya mengatasi faktor internal dan faktor eksternal, tetapi juga
dibutuhkan motivasi dari dalam diri maupun luar, sehingga bisa merubah perilaku
merokok dari partisipan.
1. Mengelola stres
Stres bisa menjadi salah satu alasan seseorang memilih untuk merokok.
Setelah merokok, seseorang merasa lebih tenang. Cobalah beberapa cara
untuk meredakan tekanan, seperti mendengarkan musik, pijat, yoga, atau
melakukan hobi. Selain itu, di awal masa percobaan untuk berhenti, sebisa
mungkin hindari situasi yang bisa membuat Anda stres.
2. Menjauhi pemicu
Sedapat mungkin hindari faktor dan kebiasaan yang dapat membuat Anda
kembali merokok. Misalnya saja, berkumpul dengan sesama perokok,
minum kopi, dan mengonsumsi minuman keras. Jika Anda terbiasa
merokok setelah makan, cobalah cari cara lain sebagai penggantinya.
Sebagai contoh, makan permen karet atau menggosok gigi.
3. Membersihkan rumah
Bersihkan rumah dari aroma rokok dan segala hal yang dapat memicu
kebiasaan Anda merokok dalam jumlah banyak. Anda dapat mencuci
pakaian, seprai, karpet, atau tirai yang memiliki aroma rokok. Gunakan
juga pengharum ruangan untuk membantu menghilangkan bau asap rokok
tersebut.
4. Rutin olahraga
Olahraga dapat membantu mengurangi dan mengalihkan Anda dari hasrat
atau “ngidam” nikotin. Begitu ingin merokok, kenakan sepatu olahraga
Anda dan mulailah lakukan aktivitas olahraga, seperti lari atau sekadar
jalan kaki, bahkan berenang. Bergabung ke dalam kelas kebugaran yang
berisi orang-orang sehat juga dapat membantu.
5. Mengonsumsi makanan sehat
Rata-rata, orang yang memiliki kebiasaan merokok merasa tidak berselera
makan karena efek nikotin dari rokok yang mengganggu indera perasa. 
Saat berhenti merokok, menjalani pola makan sehat bisa menjadi langkah
untuk memenuhi nutrisi esensial bagi tubuh. Bukan hanya itu, makanan
sehat mengingatkan Anda untuk melakukan gaya hidup sehat dan bisa
dengan menyiapkan makanan cemilan.
6. Minta dukungan orang sekitar
Beri tahu kerabat dan lingkaran pertemanan dekat bahwa Anda sedang
dalam proses berhenti merokok. Dukungan orang lain dapat begitu
berperan dalam membantu berhenti merokok. Mereka yang akan
mengingatkan dan membantu menjaga situasi menjadi lebih kondusif
sehingga tujuan lebih mudah tercapai.

Anda mungkin juga menyukai