Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

GURU SEBAGAI PENDIDIK PROFESIONAL

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pedagogika


Dosen : Ndaru Mukti Oktaviani, S.Pd.,M.Pd.

Disusun oleh :
1. Dinda Sofiya Rahma (20201510037)
2. Firly Noveliza (20201510013)
3. Hafidha Nurunisa (20201510087)
4. Jodi Triyadi (20201510078)
5. Nur Fathul Hidayah (20201510073)

Kelas : PGSD 2C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS KUNINGAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah me-
limpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Guru sebagai Pendidik Profesional”.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Pedagogika.
Makalah ini berisi tentang Guru sebagai Pendidik Profesional. Kami sampaikan teri-
makasih kepada dosen bu Ndaru Mukti Oktaviani, S.Pd.,M.Pd. Harapannya semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, oleh
karena itu ktirik dan saran dari pihak manapun senantiasa akan kami terima untuk
menjadikan makalah ini sesuai dengan harapan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
mahasiswa dan pembaca pada umumnya.

Kuningan, 30 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PEDAHULUAN............................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
KAJIAN TEORI............................................................................................................6
A. Pengertian Profesi dan Profesional Guru..............................................................6
B. Kompetensi Guru Professional..............................................................................7
C. Aspek- Aspek Peranan Guru Profesional..............................................................9
D. Karakteristik Guru Profesional.............................................................................9
E. Peranan Utama Guru dalam Menjalankan Tugas Keprofesiannya......................10
BAB III........................................................................................................................13
PENUTUP...................................................................................................................13
A. Kesimpulan.........................................................................................................13
B. Saran....................................................................................................................13
Daftar Pustaka..............................................................................................................14
BAB I
PEDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru merupakan salah satu faktor utama bagi keberhasilan pendidikan. Karena itu
tidak mengherankan jika setiap adanya inovasi pendidikan, khususnya dalam peruba-
han kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia selalu bermuara pada faktor
guru. Guru dalam upaya membelajarkan siswa dituntut memiliki multi peran, tugas,
kompetensi dan tanggungjawab agar menciptakan kondisi pembelajaran yang Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM). Dalam hal pembelajaran, guru ditun-
tut mampu meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan meningkatkanmutu
mengajarnya secara signifikan. Guru professional adalah seseorang yang profesinya
mengajar dan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi dalam bidang tugasnya seba-
gai pendidk-pengajar.
Guru profesional memiliki kemampuan melaksanakan tugas-tugas keprofesion-
alannya secara tepat guna dan berhasil guna dengan menjalankan tugas utamanya se-
bagai pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai dan pengevalusi pe-
serta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar
dan menengah. Guru profesional dituntut memiliki kompetensi guru seperti yang di-
tuangkan dalam UUGD Nomor 14 Tahun 2005 yaitu kompetensi kepribadian, peda-
gogik, profesional dan kompetensi sosial. Sikap profesional guru terwujud dalam
bentuk berperilaku, bertindak terpuji dan teruji dalam melaksanakan tugas keprofe-
siannya, serta mampu mengendalikan dirinya yang terekspresi melalui sikap mental
spiritual,sehingga selalu berbuat berdasarkan nilai-nilai moral, prinsip-prinsip hidup,
dan berperilaku religius sesuai agama dan kepecayaan yang dianutnya. Guru dituntut
mampu menjalankan tugas-tugas utamanya yaitu tugas profesi atau professional, tu-
gas kemanusiaan dan tugas kemasyarakatan.
B. Rumusan Masalah
Yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apakah profesi guru?
2. Apakah profesionalisme guru?
3. Apa saja kompetensi yang dimiliki guru profesional?
4. Bagaimana karakteristik guru professional?
5. Apa saja tugas atau peranan utama guru profesional?
6. Apa saja aspek-aspek yang dimiliki guru?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian profesi guru
2. Untuk mengetahui arti profesionalisme guru
3. Untuk mengetahui kompetensi yang dimiliki guru
4. Untuk mengetahui karakteristik guru professional
5. Untuk mengetahui tugas atau peranan utama guru professional
6. Untuk mengetahui aspek-aspek yang dimiliki guru
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Profesi dan Profesional Guru


Guru adalah pendidik dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalar pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Pengerian profesi menurut para ahli:
 Peter Jarvis ( 1983: 21 )
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang didasarkan pada studi intelektual dan
latihaan yang khusus, tujuannya ialah untuk  menyediakan pelayanan
ketrampilan terhadap yang lain dengan bayaran maupun upah tertentu.
  Cogan (1983: 21 )
Profesi merupakan suatu ketrampilan yang terdapat dalam prakteknya
didasarkan atas suatu struktur teoritis tertentu dari beberapa bagian pelajaran
ataupun ilmu pengetahuan.
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian. kemahiran. atau
kecakapan yang memiliki standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pen-
didikan profesi (UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).
Dalam Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen sudah
dijelaskan mengenai definsi atau kriteria guru profesional. Berdasarkan Undang-
Undang tersebut pada pasal 10 ayat 1, guru disebut profesional apabila memiliki 4
kompetensi guru. Kompetensi tersebut adalah kompetensi pedagogik, kompetensi
profesional, kompetensi sosial dan kompentesi kepribadian.
Agus F. Tambayong dalam buku “Menjadi Guru Profesional” karya Moh.
Uzer Usman menjelaskan bahwa pengertian guru profesional adalah orang yang
memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia
mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal,
maka guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta
memiliki pengalaman yang di bidangkan.
Pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat di-
lakukan oleh mereka khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekeriaan yang di-
lakukan oleh mereka karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain. Menurut para
ahli, profesionalisme menekankan kepada penguasaan ilmu pengetahuan atau ke-
mampuan manajemen beserta strategi penerapannya. Maister (1997) mengemukakan
bahwa profesionalisme bukan sekadar pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi
lebih merupakan sikap, pengembangan profesionalisme lebih dari seorang teknisi
bukan hanya memiliki keterampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku
yang dipersyaratkan.
B. Kompetensi Guru Professional
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengak-
tualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Sub kompetensi dalam kompetensi Pedagogik meliputi:
1) Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta
didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-
prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
2) Merancang pembelajaran.
3) Mengenal Peserta didik dari berbagai aspek mulai dari fisik, intelektual,
moral, sosial, spiritual, kultural, dan emosional.
4) Menguasai tentang teori belajar beserta prinsip-prinsipnya dan mampu
menerapkannya ke dalam pembelajaran yang efektif.
5) Mengembangkan kurikulum terhadap mata pelajaran yang diampunya
kedalam silabus, program, perencanaan sampai evaluasi.
6) Menyelenggarakan pelaksanaan pembelajaran yang efektif.
7) Memaksialkan penggunaan TIK (Tekhnologi informasi dan komunikasi)
untuk keperluan pembelajaran.
2. Kompetensi kepribadian
merupakan seperangkat pribadi berakhlak mulia yang mantap, stabil, dewasa, arif,
bijaksana dan berwibawa, sehingga menjadi sosok teladan bagi peserta didik.
Sub kompetensi dalam kompetensi kepribadian meliputi:
1) Bersikap dan bertindak sesuai norma agama hukum Negara, agama, sosial,
dan adat istiadat.
2) Menunjukkan pribadi yang berakhlak mulia agar menjadi teladan bagi peserta
didik dan lingkungannya.
3) Menunjukkan pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, bijaksana dan
berwibawa.
4) Menunjukkan etos kerja, bangga menjadi guru, dan percaya diri.
5) Menjunjung kode etik guru.
6) Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada
kemamfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keter-
bukaan dalam berpikir dan bertindak;
7) Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh
positifterhadap peserta didik dan memiliki perilaku yangh disegani;
8) Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputi bertindak sesuai dengan
norma religius ( jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang
diteladani peserta didik.
3. Kompetensi sosial
Kompetensi Sosial adalah seperangkat kemampuan berkomunikasi dan
berinteraksi dengan lingkungan tempat tugas maupun di luar secara efektif. Dalam
Kompetensi social dapat berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan pe-
serta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan
masyarakat.
Sub kompetensi dalam kompetensi sosial meliputi:
1) Bersikap inskulsif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga,
dan status sosial keluarga;
2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat;
3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang
memiliki keragaman social budaya;
4) Mampu berkomunikasi lisan maupun tulisan
5) Beradaptasi di tempat tugas dengan segala keberagamannya.
6) Efektif berkomunikasi, empatik, dan santun kepada peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali, dan lingkungan sekitar.
4. Kompetensi profesional
Kompetensi profesional adalah seperangkat kemampuan penguasaan terhadap
materi pembelajaran yang memungkinkan untuk membimbing peserta didik dalam
pemenuhan standar kompetensi.
Sub kompetensi dalam kompetensi profesional meliputi:
1) Mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar sesuai mata
pelajaran yang diampunya.
2) Menguasai materi ajar, konsep, pola pikir, dan strategi secara luas dan
mendalam sesuai mata pelajaran yang diampunya.
3) Mengembangkan materi ajar kedalam pembelajaran secara kreatif.
4) Mengembangkan keprofesionalan dengan melakukan tindakan reflektif
(Penelitian Tindakan Kelas) secara berkelanjutan.
C. Aspek- Aspek Peranan Guru Profesional
Dalam UUGD Pasal 1 ayat 5, disebutkan bahwa profesional adalah pekerjaan
atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan ke-
hidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi
standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Dengan
demikian, guru yang profesional adalah guru yang memiliki keahlian sesuai dengan
standar mutu pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Aspek- Aspek Guru Professional, diantanya:
a) Menguasai 4 kompetensi dasar.
b) Selalu belajar dan update informasi.
c) Disiplin dalam mengajar.
d) Menguasai kelas dengan baik.
e) Menguasai administrasi pembelajaran.
f) Mampu dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran.
g) Mampu dalam menyusun program pembelajaran.
Seseorang yang berprofesi sebagai guru belum tentu bersikap profesional,
karena seperti dikatakan oleh Danim (2002:23), bahwa orang yang profesional memi-
liki sikap-sikap yang berbeda dengan orang yang tidak profesional meskipun dalam
pekerjaan yang sama atau katakanlah berada pada satu ruang kerja. Maka dari itu,
guru profesional senantiasa memiliki ciri tersendiri dalam kesehariannya untuk selalu
menunjukan kemahirannya sebagai guru.
D. Karakteristik Guru Profesional
Ciri- Ciri Guru Profesional, diantaranya:
a) Selalu punya energi untuk siswanya.
b) Memiliki Tujuan yang jelas dalam pelajaran.
c) Mempunyai keterampilan mendisiplinkan yang efektif.
d) Mempunyai keterampilan manajemen kelas yang baik.
e) Bisa berkomunikasi dengan baik bersama orang tua murid.
f) Mempunyai harapan yang tinggi pada siswanya.
g) Memahami tentang Kurikulum.
Untuk memprofesionalkan suatu pekerjaan, termasuk profesi sebagai guru,
Wilensky (1976) merumuskan ada lima langkah, yakni:
1) Memunculkan suatu pekerjaan yang penuh waktu atau full-time, bukan peker-
jaan sambilan.
2) Menetapkan sekolah sebagai tempat menjalani proses pendidikan atau pelati-
han.
3) Mendirikan asosiasi profesi.
4) Melakukan agitasi secara politis untuk memperjuangkan adanya perlindungan
hukum terhadap asosiasi atau perhimpunan tersebut.
5) Mengadopsi secara formal kode etik yang ditetapkan (Danim, 2002:29).
E. Peranan Utama Guru dalam Menjalankan Tugas Keprofesiannya
Tugas dalam mendidik merupakan rangkaian dari proses belajar-mengajar, mem-
berikan dorongan, memuji, memberi contoh dan membisakan. Kemendiknas (2000)
mengindikasikan bahswa tugas utama guru antara lain adalah sebagai berikut:
1. Peran guru dalam konteks sebagai organisator.
Seperti pengelolaan kegiatan akdemik, menyusun tata tertib sekolah,
menyusun kalender akademik, dan sebagainya. Semuanya diorganisasikan, agar
dapat mencapai efektivitas dan efisiensi belajar mengajar yang signifikan. Seba-
gai demonstrator, lecturer atau pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai
bahan, materi ajar, dan senantiasa mengembangkan dan meningkatkan kemam-
puan yang dimilikinya.
2. Peran guru sebagai pembimbing.
Karena kehadiran guru di Sekolah adalah untuk membimbing peserta didik
menjadi manusia dewasa yang cakap, terampil, berbudi pekerti luhur dan be-
rakhlak mulia. Tanpa bimbingan, peserta didik akan mengalami kesulitan dalam
menghadapi perkembangan dirinya. Kekurang mampuan peserta didik menye-
babkan lebih banyak tergantung pada bantuan guru. Tetapi semakin dewasa, per-
erta didik semakin berkurang ketergantungannya kepada guru. Bagaimanapun
juga bimbingan dari guru sangat diperlukan pada saat peserta didik belum
mampu mandiri.
3. Peran guru sebagai pengelola kelas (learning manager).
Hendaknya diwujudkan dalam bentuk pengelolaan kelas sebagai lingkungan
belajar. Lingkungan belajar diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar ter-
arah pada tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pengelolaan kelas se-
bagai lingkungan belajar turut menentukan kontribusi sejauh mana lingkungan
tersebut dapat menciptakan iklim belajar sebagai lingkungan belajar yang baik.
4. Peran guru sbagai mediator.
Guru memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pen-
didikan, karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih
mengefektifkan proses belajar-mengajar. Media pembelajaran merupakan sarana
yang sangat urgen agar berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
5. Peran guru sebagai inspiratory.
Kemampuan guru memberikan inspirasi bagi kemajuan belajar peserta didik.
Sebagai inspirator guru hendaknya dapat memberikan petunjuk bagaimana cara
belajar yang baik. Sebagai inspirator, guru harus dapat memberikan motivasi
yang baik bagi kemajuan belajar peserta didik.
6. Peran guru sebagai motivator.
Guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar semangat dan aktif bela-
jar. Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar
bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, guru dapat men-
cari tau latar belakang anak didik malas belajar dan menurun prestasinya di seko-
lah. Peranan guru sebagai motivator dapat memberikan motivasi pada peserta
didik untuk lebih bergairah dan bersemangat belajar.
Berkenan dengan tugas guru, Roestiyah (2005) menyebutkan bahwa guru dalam
mendidik bertugas untuk:
(1) Menyerahkan kebudayaan kepada peserta didik berupa kepandaian kecakapan
dan
pengalaman-pengalaman;
(2) Membentuk kepribadian peserta didik yang harmonis, sesuai cita-cita dan dasar
negara Pancasila;
(3) Sebagai perantara dalam belajar. Didalam proses belajar guru sebagai perantara,
peserta didik harus berusaha sendiri mendapatkan suatu pengertian atau insight,
sehingga timbul perubahan dalam pengetahuan, tingkah laku, dan sikap.
Di sekolah, guru harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia
harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola para peserta didiknya. Pela-
jaran apapun yang diberikan, hendaknya dapat menjadi motivasi bagi peserta
didiknya dalam belajar. Bila seorang guru dalam penampilannya sudah tidak menarik,
maka kegagalan pertama adalah ia tidak akan dapat menambahkan benih pengajaran-
nya itu kepada para peserta didiknya. Para peserta didik akan enggan menghadapi
guru yang tidak menarik.
Masyarakat menempatkan guru sebagai orang yang terhormat dilingkungannya
karena mereka percaya dari seorang gurulah diharapkan mereka mendapat ilmu
pengetahuan dan Teknologi. Hal ini berarti bahwa guru berkewajiban mencerdaskan
kehidupan bangsa menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Melalui guru pula masyarakat percaya bahwa
empat pilar kebangsaan yaitu: Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan
NKRI dapat dijaga dan dilestarikan.
Semakin tingginya kompetensi guru, maka semakin tercipta dan terbinanya kesi-
apan manusia pembangunan Indonesia sesuai dengan cita-cita kemerdekaan. Dengan
kata lain, potret dan wajah suatu bangsa (bangsa Indonesia) di masa depan tercermin
dari potret guru masa kini.Masyarakat menempatkan guru sebagai panutan seperti di-
ungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara yang mengatakan “Ing ngarso sung tulodho, Ing
madya mangun karso, Tut wuri handayani” atau jika berada dibelakang memberikan
dorongan, ditengah membangkitkan semangat, di depan memberikan contoh teladan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru adalah  seseorang yang bukan hanya sekedar pemberi ilmu pengetahuan
saja yang berada di depan kelas akan tetapi guru merupakan tenaga professional yang
dapat menjadikan murid-muridnya mampu merencanakan, menganalisis dan menyim-
pulkan masalah yang dihadapi. Sedangkan kata professional menunjuk pada dua hal
yakni orangnya dan penampilan atau kinerja orang tersebut dalam melaksanakan tu-
gas atau pekerjaannya. Dari kata professional kemudian terbentuklah istilah profe-
sionalisme yang memiliki makna menunjuk pada derajat atau tingkat penampilan
seseorang sebagai seorang yang professional dalam melaksanakan profesi yang
ditekuninya. Guru sebagai tenaga professional mengandung arti bahwa guru sebagai
tenaga pendidik yang secara umum diartikan bahwa profesi guru adalah pekerjaan
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cirri dari pekerjaan profes-
sional guru adalah memiliki profesi filosofis dan ketanggapan yang bijak dengan
kompetensi yang dimilikinya dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari, dengan
ketelitian serta kecermatan dalam menentukan langkah serta sikap pada saat berhada-
pan dengan peserta didik. Selain itu guru memiliki tugas guru professional di-
antaranya: tugas guru dalam bidang profesi, tugas guru dalam bidang kemanusiaan,
dan tugas guru dalam bidang kemasyarakatan. Karakteristik guru adalah segala tindak
tanduk atau sikap dan perbuatan guru baik di sekolah maupun di lingkungan
masyarakat. Secara garis besarnya faktor-faktor yang mempengaruhi guru profesional
antara lain sebagai berikut: status akademik, pengalaman belajar, mencintai profesi
sebagai guru, dan berkepribadian. Seorang guru dalam proses belajar mengajar harus
memiliki kompetensi tersendiri agar dapat menuju pendidikan yang berkualitas, efek-
tif, dan efisien, serta mencapai tujuan pembelajaran.

B. Saran
Adapun saran dalam makalah ini ialah hendaknya guru menerapkan peran
guru dan dapat memenuhi Standar Kompetensi Guru Professional. Dengan selesainya
makalah ini, kami berharap lebih memahami mengenai profesi guru atau guru profes-
sional. Penulis menyadari dalam pembuatan makalah yang berjudul “Guru Sebagai
Pendidik Profesional” masih jauh dari kesempurnaan, oleh karnanya kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat di perlukan untuk kedepannya agar lebih baik lagi.
Daftar Pustaka

Darmadi, Hamid. "Tugas, peran, kompetensi, dan tanggung jawab menjadi guru pro-
fesional." Edukasi: Jurnal Pendidikan 13.2 (2016): 161-174.
Djuanda, Isep. "Meningkatkan Kompetensi Guru Sebagai Pendidik Profesional
dalam Mengembangkan Pembelajaran." Alim Journal of Islamic Edu-
cation 1.2 (2019): 353-372
Fahdini, R., Mulyadi, E., Suhandani, D., & Julia, J. (2014). Identifikasi Kompetensi
Guru sebagai Cerminan Profesionalisme Tenaga Pendidik di Kabu-
paten Sumedang. Mimbar Sekolah Dasar, 1(1), 33-42.
Hamid, Abdul. "Guru Profesional." Al-Falah: Jurnal Ilmiah Keislaman dan Ke-
masyarakatan 17.2 (2017): 274-285.
Sepriyanti, Nana. "Guru profesional adalah kunci mewujudkan pendidikan berkuali-
tas." Al-Ta Lim Journal 19.1 (2012): 66-73.

Anda mungkin juga menyukai