Anda di halaman 1dari 12

Makalah maternitas

proses kehamilan

Dosen pembimbing:

1. Ns.erni yuniarti,S.kep
2. Ns.citra indah sari,S.kep

Di susun oleh :

1. Asri martika
2. Livi shinta
3. Muhammad refki
4. Risa novianti
5. Ulan desi

YAYASAN SETIH SETIO MUARA BUNGO

AKADEMI KEPERAWATAN SETIH SETIO MUARA BUNGO

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karna


berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
konsep kahamilan.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

Tersusunnya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak sehingga
makalah ini dapat penulis selesaikan. Penulis memiliki keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan, oleh karena itu, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yng
membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Dengan adanya pembuatan makalah ini
penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bgi pembaca pada umumnya dan
bagi tenaga keperawatan pada khususnya.

Muara Bungo, 10 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ii

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN ..........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4

1.3 Tujuan dan Manfaat....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................5

2.1 PROSES TERJADINYA KEHAMILAN.................................................................5


2.2 PENDUKUNG PERTUMBUHAN JANIN DAN TUMBANG JANIN..................8
2.3 ADAPTASI FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS KEHAMILAN.......................10

BAB III PENUTUP....................................................................................................................12

3.1 KESIMPULAN........................................................................................................12
3.2 SARAN....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Seorang wanita disebut hamil jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel
sperma. Hasil pembuahan akan menghasilkan zigot, yang lalu berkembang
(dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio. Pembuahan
itu sendiri berlangsung setelah terjadinya hubungan seksual (persetubuhan) antar
lawan jenis, meskipun tidak semua hubungan seksual akan menghasilkan
pembuahan.
Pembuahan hanya dapat terjadi ketika wanita sedang berada dalam masa subur.
Pada masa itu, seorang wanita akan melepaskan sel telur yang sudah matang dan
siap untuk dibuahi.

Dalam keadaan normal, seorang pria akan mengeluarkan jutaan sperma


saat melakukan persetubuhan. Dari berjuta-juta sel sperma tersebut, hanya satu
yang akan berhasil membenamkan diri dalam dinding sel telur yang sudah
masak, dan menyatukan dua inti sel.

2.1 Tujuan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Proses terjadinya kehamilan.


Kehamilan (alamiah) terjadi akibat adanya pembuahan sel telur di dalam
indung telur wanita oleh sperma. Dalam proses alamiah, ini terjadi karena
sperma masuk ke indung telur melalui saluran rahim pada saat melakukan
berhubungan badan.
Normalnya, wanita hanya memproduksi satu sel telur setiap bulannya.
Dilain tubuh pria bisa memproduksi sperma terus menerus dalam jumlah
besar. Rata-rata setiap semprotan air mani mengandung 100-200 juta
sperma. Namun dari jumlah tersebut hanya satu yang berhasil menembus
indung telur dan membuahi sel telur. Ini merupakan salah satu bentuk seleksi
alam untuk memilih bibit yang terbaik. Apabila pembuahan ini berhasil, dari
satu sel telur yang telah dibuahi dan berukuran 0.2 mm akan terus
berkembang biak dan berpindah ke dalam rahim.

Kurang lebih sekitar 7-10 hari setelah pembuahan, sel telur yang telah
dibuahi akan masuk dan menempel di selaput dalam rahim. Dianalogikan
dengan kasur, selaput dalam rahim ini tebal dan lunak sehingga bisa
melindungi sel telur yang telah dibuahi. Pada tahap ini kehamilan sudah
dimulai.
Selama ini sel telur yang telah dibuahi tersebut terus berbiak dan
membentuk semacam akar/rambut yang halus. Ini menyerap gizi yang
terkandung dalam selaput dalam rahim sehingga bisa terus berkembang.
Rambut-rambut halus ini nantinya memiliki fungsi yang sangat penting
untuk janin.
Pada sekitar hari ke 5, sel telur yang telah dibuahi dan keluar dari indung
telur sudah berbentuk sebagai satu garis. Pertama yang yang terbentuk
adalah syaraf. Perkembangan berikutnya terbagi dua yaitu otak dan sumsum.
Segera setelah ini cikal bakal organ tubuh penting seperti jantung, pembuluh
darah, otot, dll sudah mulai terbentuk.
Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel
sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung
selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi
terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai
dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur), yang terjadi
dua minggu setelahnya.

Proses kehamilan ini dibagi menjadi proses sebelum terbentuknya embrio dan
setelah terbentuknya embrio. Proses sebelum terbentuknya embrio terbagi atas
fase di uterus dan fase di ovarium.
1. Fase pada uterus
Fase ini terbagi menjadi tiga fase yang saling berhubungan satu sama lain,
yaitu:
 Fase Proliferasi
 Fase Sekresi
 Fase Menstruasi
2. Fase pada ovarium
Fase ini terbagi menjadi tiga bagian yang saling berhubungan selain satu
sama lain, juga berhubungan dengan fase pada uterus, yaitu:
 Fase Follikularis
 Fase Ovulasi
 Fase Luteal
Seorang anak perempuan, mempunyai ovum dan selubungnya yang
disebut folikel primordial. Folikel ini yang akan memberikan
makanan pada ovum dan membuat ovum tetap dalam keadaan
primordial. Setelah masa pubertas, bila FSH (Follicle Stimulating
Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone) dari kelenjar hipofise
anterior disekresi dalam jumlah besar, maka seluruh ovarium dan
folikel akan mulai bertumbuh.
Perkembangan selanjutnya dari folikel primordial ini akan
membentuk suatu folikel primer. Diperkirakan pada seorang wanita
dewasa terdapat kira-kira 100.000 folikel primer. Tiap bulan satu
folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, yang dalam
perkembangannya akan menjadi Folikel De
Graaf.Perkembangannya ini mulai pada saat jumlah FSH yang
meningkat sehingga merangsang terbentuknya suatu folikel De
Graaf. Proses ini dikenal dengan fase Follikularis. Folikel ini
merupakan bagian terpenting dari ovarium dan dapat dilihat di
korteks ovarii dalam letak yang beraneka ragam dan pula dalam
tingkat –tingkat perkembangan dari satu sel telur dikelilingi oleh
satu lapisan sel-sel saja sampai menjadi folikel de Graaf yang
matang terisi dengan likour folikuli, mengandung estrogen, dan siap
untuk berovulasi.Fase follikularis ini berlanjut dengan fase
proliferasi pada endometrium. Dimana dinding endometrium yang
meluruh pada saat fase menstruasi akan kembali terbentuk. Proses
yang terjadi pada fase ini adalah sel-sel epitel dari dasar kelenjar
pada lapisan basalis akan berproliferasi banyak sekali dan dengan
cepat bermigrasi ke permukaan superficial mukosa untuk menutupi
permukaan yang terbuka. Hal ini terjadi karena stimulasi dari
hormon estrogen yang dihasilkan oleh sel theca pada folikel de
Graaf.
Selanjutnya pada fase ovulasi, dimana pada wanita yang
mempunyai siklus seksual normal 28 hari, terjadi 14 hari sesudah
terjadinya menstruasi.
Fase ovulasi awalnya terjadi karena hormon LH meningkat,
disebabkan karena hormon FSH yang yang telah menurun setelah
menstimulasi folikel primer menjadi folikel de Graaf. LH kemudian
menggantikan fungsi FSH. Produksi LH yang semakin banyak akan
membuat folikel menjadi pecah dan ovum, yang ditutupi oleh
lapisan sel granulanya, akan keluar dari folikel.
Ovum yang terlepas tadi akan diterima oleh sebuah mikrofilamen
yang berasal dari sel fimbrial tuba fallopi. Ovum kemudian akan
disalurkan oleh kontraksi dari otot ritmik tuba fallopi ke dalam
lumennya. Ovum yang dari tuba fallopi akan masuk ke dalam
ovarium untuk mengalami pematangan. Setelah matang, akan
disalurkan ke uterus melalui tuba fallopi. Dalam perjalannya ovum
dapat saja bertemu dengan sperma dan mengalami fertilisasi.
Fertilisasi terjadi pada saat materi genetic dari sperma bergabung
dengan materi genetic ovum untuk membentuk telur yang matang,
atau zigot, yang akan menjadi sel pertama dari individu baru yang
akan lahir nanti. Sebelum fertilisasi oosit yang disalurkan dari
ovarium ke uterus, jika tidak menemui sperma dalam waktu paling
lama 24 jam, maka oosit akan meluruh di endometrium.
Folikel yang pecah tadi nantinya akan membentuk suatu badan yaitu korpus
rubrum. Perkembangan dari korpus rubrum ini akan membentuk corpus luteum
jika terjadi fertilisasi pada endometrium dan akan membentuk korpus albikans
jika tidak terjadi pembuahan pada oosit.

Proses terbentuknya corpus luteum disebut dengan fase luteal. Korpus luteum ini
akan memproduksi hormon progesteron yang berperan dalam pemberian
makanan pada endometrium sehingga ketebalannya dapat terjaga. Proses ini
dikenal dengan fase sekresi dari endometrium. Jadi jika yang terjadi sebaliknya
yaitu terbentuk korpus albikans, maka hormon progesterone tidak akan
terbentuk dan dinding endometrium tidak akan terjaga lagi ketebalannya. Hal ini
menyebabkan dinding endometrium pada dua lapisan luarnya akan meluruh dan
terjadilah fase menstruasi.

Umumnya embrio hasil implantasi ini mengambil makanannya dari sel-


sel pada dinding endometriumnya. Akan tetapi, setelah bulan kedua kehamilan,
terbentuklah plasenta yang menyediakan nutrien dan oksigen bagi embrio dan
sebagai saluran keluar hasil metabolisme dari embrio. Selain itu, plasenta juga
berfungsi dalam mensekresi HCG (Human Corionic Gonadotropin) yang
digunakan untuk mempertahankan corpus luteum sehingga progesteron dan
estrogen tetap terproduksi. Juga untuk merangsang sel intertisiel laydig yang ada
dalam alat kelamin jantan.

2.2 pendukung pertumbuhan janin dan tumbang janin.

1. Fisiologi pertumbuhan janin


a. Pembentukan darah janin memerlukan persediaan fe di dalam hati,limpa,dan
sumsum tulang ibu.
b. Sel darah janin dibentuk oleh kantong yolk dalam bentuk
megaloplast,dimana darah janin dibentuk di hati dan disumsum tulang
belakang dalam bentuk megalosit dan makrosit,normosit dibuat setelah
aktivitas penuh sum sum tulang.
c. Fetal hemoglobin mempunyai kemampuan untuk mengikat O2 dalam
konsentrasi tertentu dari darah ibu dan dengan mudah dapat melepaskan CO2
ke darah ibu .
d. Menjelang persalinan, janin membuat adult hemoglobin sebagai persiapan
pelahiran sehingga dapat meningkat O2 dengan pernapasan yang telah aktif.
2. Pernapasan janin
a. Barcorft memantau gerakan dinding dada janin sebagai bentuk pernapasan
intrauterine tetapi air ketuban tidak masuk kedalam paru-paru.
b. Pada persalinan,paru-paru mengembang dengan sendirinya karena
rangsangan mekanis saat membersihkan jalan pernapasan dan juga
terdapatnya lesitin dan spingngomielin yang memberikan peluang
berkembangnya paru-paru.
3. Pencernaan makanan janin
a. Pencernaan makanan mulai terbentuk pada minggu ke 16 .
b. Secara rutin janin minum air ketuban sebanyak 400 ml dalam 24 jam.
c. Hepar membentuk darah,melakukan metabolisme hemoglobin dan
bilirubin,kemudian mengubahnya menjadi biliferdin menuju usus sebagai
bahan metabolisme.
4. Peredaran darah janin
a. Sistem peredaran darah janin berbeda dengan orang dewasa,karena paru-
paru janin belum berkembang ,sehingga O2 di ambil melalui perantaraan
plasenta
b. Factor –faktor yng menentukan sistem peredaran darah janin adalah sebagai
berikut:
 Vena umbilikalis
Vena ini berfungsi untuk :
- Membawa darah bersih dari plasenta meneju duktus venosus
- Terdiri atas satu buah vena
- Terdapat di dalam tali pusar.
Setelah dewasa vena ini menjadi teres hepatic.
 Arteri umbilikalis
- Membawa darah kotor sisa metabolisme janin menuju ke plasenta
- Terdiri atas dua buah arteri.
- Terdapat di dalam tali pusat.
- Setelah dewasa menjadi arteri fesikel superior.
 Foramen ovale
- Terdapat diantara atrium kanan dan kiri janin
- Setelah dewasa menjadi sektum atau dinding atrium yang tertutup
.
 Duktus fenosus aranti
- Dari ujung vena umbilikalis sampe vena kafa inferior tanpa
melalui hati
- Setelah dewasa berubah menjadi ligamentum fenosum
 Duktus arteriosus botali
- Dari arteri pulmonalis aorta
- Setwlah dewasa berubah menjadi ligamentum arteriosum.
- Peredaran darah janin berlangsung sebagai berikut:
Darah yang kaya nutrisi dan O2 – hati(melalui vena umbilikalis )-
vena kafainferior- antrium kanan-ventrikel kanan,atrium kiri
(melalui oramen ovale)-ventrikel kiri-aorta-seluruh tubuh janin
c. Factor penting yang mengubah peredaran darah janin menuju peredaran
darah dewasa di tentukan oleh :
 Berkembangnya paru-paru janin
 Terputusnya hubungan peredaran darah ibu dan janin dengan di
potongnya tali pusat
 Membuat adult hemoglobin,sehingga siap melakukan CO2 dan O2
melalui paru-paru.

5. Mekanisme peredaran darah janin


Masa kehidupan intrauterine meliputi masa embrional dan masa petal pada masa
embrional yang berfungsi sebagai sumber nutrisi dan oksigenisasi untuk
pertumbuhan embrio adalah sel-sel trofloblast sampa usia 12 minggu.setwlah 12
minggu embrio memasuki masa fetal secara otomatis fungsi dari troflobalt di
ambil alih oleh plasenta yang terbentuk.dengan terbentuknya plasenta ini , maka
secara otomatis terbentuk pula sistem peredaran darah janin dari plasenta ke
janin yang merupakan lalu lintas dari peredaran darah janin untuk memenuhi
kebutuhsn nutrisi dan oksigenisasi bagi pertumbuhannya.

6. Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam Rahim


Pertumbuhan dan perkembangan janin dipengaruhi beberapa factor sebagai
berikut:
a. Faktor ibu
 Kesehatan ibu hamil .
 Penyakit yang menyertai kehamilan .
 Penyakit kehamilan.
 Kelainan pada uterus.
 Kehamilan tunggal atau ganda atau triplet.
 Kebiasaan ibu : merokok,alcohol,kecanduan
b. Factor janin
 Jenis kelamin janin
 Penyimpangan genetic : kelainan kongengital,pertumbuhan
abnormal.
 Infeksi intrauteri
c. Factor plasenta
2.3 Adaptasi fisiologi dan psikologi kehamilan

1. Adaptasi psikologi ibu hamil.

a. Trimester pertama
ragu-ragu akan kehamilannya,ambivalen (konflik perasaan) dan lebih banyak
berfokus pada diri sendiri.pada trimester ini , adanya perasaan tidak nyaman
akibat perasaan mual,muntah,dan keletihan sering kali keinginan seksual
menurun.
b. Trismester kedua
 Adanya pergerakan bayi,ibu menjadi yakin dengan keberadaan bayinya,dan ibu
merasa percaya akan segera mempunyai bayi.
 Ibu lebih banyak berfokus pada bayinya,biasanya dia merasa lebih baik daripada
trimester 1 dan belum terganggu aktivitasnya.
 Perubahan ukuran tubuh untuk beberapa orang menyebabkan perubahan body
image atau pandangan terhadap gambaran diri yang negative.
c. Trimester ketiga.
 Persiapan kelahiran sudah mulai dilakukan ibu, ibu menanyakan tentang tanda-
tanda persalianan kepada teman atau saudaranya yang telah mengalami proses
persalinan.
 Beberapa wanita mengalami ketakutan persalinan dan merasa tidak nyaman
menghadapi hari-hari menjelang persalinan.
 Ibu menyiapkan pakaian,tempat untuk bayi,dan merencanakan perawatannya.

2.Adaptasi peran ibu


a. Ibu menunjukkan sikap yang lembut,penuh cinta kasih selama
hidupnya,tetapi bagaimana untuk menjadi ibu itu dimulai pada saat mulai
hamil dan ibu berpikir tentang bagaimana karakter ibu yang diharapkan.
b. Langkah pengambilan peran ibu.
 Mimikri
 Role play
 Fantasi
 Mencari peran yang tepat
c.Faktor –faktor yang mempengaruhi adaptasi psikososial ibu.
 Usia.
 Pasangan.
 Multiparitas.
 Social ekonomi.
3. Adaptasi pasangan
a. Beberapa pria mungkin menunjukkan kepedulian terhadap
istrinya,sedangkan pria lain justru merasa kesepian dan terasing karena
istrinya secara fisik dan emosional terikat dengan calon anak mereka.
b. Sebagian pria menganggap kehamilan istrinya sebagai bukti
kejantanannya dan tidak berpikirsama sekali tentang tanggung
jawabnya terhadap si ibu dan anak. Akan tetapi,bagi kebanyakan
pria,kehamilan dapat merupakan kesempatan agar ia dapat dengan
sungguh-sungguh mempersiapkan diri menjadi seorang ayah.
c. Cara suami menyesuaikan diri terhadap peran ayah,antara lain: (1) fase
pengumuman;(2)fase moratorium;(3)fase pemusatan.
d. Empat jenis dukungan yang diperlukan untuk mempersiapkan diri
menjadi ayah antara lain:(1)dukungan emosi;(2)dukungan instrumental;
(3)dukungan informasi;(4)dukungan penilaian.
4. Adaptasi kakek dan nenek
a. Kakek dan nenek bias menjadi krisis maturasi bagi calon orang tua.
b. Ada beberapa yang belum siap menjadi kakek nenek dan terkejut pada
saat anaknya hamil,namun kebanyakan kakek nenek sangat gembira
menantikan kehadirannya.
c. Hal ini membangkitkan kembali perasaannya saat mereka masih muda.
Mereka mengingat kembali pada saat bayi mereka lahir.
d. Rasa puas muncul saat ada kepastian bahwa ada kelanjutan generasi.
5. Adaptasi saudara kandung
a. Berita tentang akan kehadiran seorang adik dapat merupakan krisis
utama bagi seorang anak. Anak yang lebih besar sering mersa cemburu
karena digantikan oleh bayi yang baru.
b. Ibu perlu mempersiapkan anak-anaknya untuk menyambut kelahiran
sang bayi dan memulai proses perubahan perannya di keluarga dalam
melibatkan anak-anaknya yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai