Absen : 19
Latar Belakang
Radar atau radio detection and ranging dapat berupa suatu teknik atau
alat (Hanssen,2001). Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan radar
berupa gelombang radio dan gelombang mikro. Pantulan dari gelombang yang
dipancarkan tadi digunakan untuk mendeteksi objek. Radar pada awalnya
dikembangkan saat perang dunia ke II tahun 1940. Penggunaan radar sebagai
sensor untuk melakukan penginderaan jauh kemudian semakin berkembang,
Real Aperture Radar (RAR) yang disebut juga Side Looking Airborne Radar
(SLAR) muncul. Tidak berhenti disitu, pada tahun 1970 Jet Propulsion
Laboratory melakukan penelitian untuk mengembangkan RAR menjadi SAR
(Synthetic Aperture Radar).
Salah satu metode dari SAR yang saat ini sedang berkembang adalah
InSAR (Interferometric Synthetic Aperture Radar) InSAR adalah teknik
penginderaan jauh yang menggunakan citra hasil dari satelit radar, untuk
mengekstraksi informasi tiga dimensi dari permukaan bumi dengan pengamatan
fasa gelombang radar. Citra yang diperoleh dari satelit radar berisi dua
informasi penting. Informasi tersebut adalah daya sinyal pancar berupa fasa dan
amplitudo yang dipengaruhi oleh banyaknya gelombang yang dipancarkan serta
dipantulkan kembali. Pada saat gelombang dipancarkan dilakukan pengukuran
fasa. Untuk mengukur deformasi permukaan bumi dengan Infomasi topografi
permukaan bumi, namun pengaruh deformasi tidak terlihat. Untuk mengetahui
adanya deformasi, maka citra A harus dipasangkan dengan citra C dimana citra
C merupakan citra SAR yang diperoleh dalam selang waktu yang cukup lama
setelah pengambilannya citra A dan B, sehingga dengan membandingkan citra
A dan C diperoleh informasi tentang adanya deformasi permukaan bumi.
Dengan pengurangan interferogram hasil pasangan citra tersebut dapat
digunakan untuk mendeteksi deformasi dengan ketelitian yang cukup tinggi.
Metode tersebut dikenal dengan Differential InSAR.
Landasan Teori
Tujuan
Secara garis besar fungsi dari Radar dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu,
1. Mendeteksi keberadaan dan jarak dari suatu objek benda.
2. Mengukur kecepatan suatu objek benda.
3. Pemetaan sekelompok objek dalam suatu tempat
Konsep dasar dari sistem radar ini adalah dua fenomena fisika dasar yang sering
kita temui sehari-hari yaitu echo/gema/pemantulan suara dan efek Doppler.
Kedua fenomena ini sering kita temui saat berkaitan dengan suara. Sistem radar
memanfaatkan kedua fenomena ini dengan menggunakan gelombang
elektromagnetik.
Echo/Gema
Misalkan kita berteriak di sebuah sumur, maka pantulan suara kita atau biasa
disebut gema akan terdengar sesaat setelah kita berteriak. Suara ini terjadi
karena pantulan suara yang mengenai objek di dalam sumur baik itu berupa air
dalam sumur ataupun dinding sumur. Pantulan suara ini kembali ke kita dan kita
dengar hampir menyerupai suara teriakan asli. Perbedaan waktu antara suara
asli dan suara pantulan merupakan representasi dari jarak antara sumber suara
dan objek yang memantulkan suara tersebut.
Efek Doppler
Efek Doppler ini seringkali kita temukan di sekitar kita khususnya di jalan raya.
Efek Doppler terjadi saat suara terpantul oleh objek yang bergerak. Contohya,
saat kita mendengar suara sirine ambulan mendekati kita yang sedang diam
ditepi jalan suara sirine makin keras, namun setelah melewati kita maka suara
sirine semakin mengecil seiring makin jauhnya jarak kita dengan mobil sirine.
Fenomena keras lemahnya suara karena pebedaan jarak anatar sumber suara dan
pendengar disebut dengan efek Doppler.
Dalam sistem kerja radar memanfaatkan kedua fenomena fisika tersebut.
Misalkan kita mengirimkan suara ke arah mobil yang bergerak ke arah kita.
Beberapa gelombang suara akan terpantul dari mobil tersebut. Karena mobil
bergerak ke arah kita, suara akan semakin menjadi keras. Apabila kita
mengukur waktu pantulan suara maka kita akan mendapatkan kecepatn mobil
tersebut.
Jadi dari dalam suara, fenomena gema dapat dimanfaatkan untuk mengukur
jarak suatu objek dan efek Doppler dapat diamnafaakn untuk mengukur
kecepatan suatu objek. Konsep inilah yang digunakan oleh SONAR. Kapan
selam memanfaakan sistem SONAR ini untuk mendeteksi kapal lain.
Namun beberapa kelemahan sistem SONAR dibandingkan dengan RADAR
adalah sebagai berikut,
- Jarak jangkau sinyal suara sangat pendek dibandingkan dengan gelombang
elektromagnetik
- Sinyal suara dapat terdengar sehingga dapat mengganggu sekitar kecuali
menggunakan sinyal suara dalam basis ultrasonik
- Sangat sulit mendeteksi gema suara dibandingkan dengan pantulan gelombang
elektromagnetik.
Sistem Radar
Berdasarkan bentuk gelombangnya, Radar dapat dibagi menjadi 2 yaitu,
1. Continuous Wave/CW, merupakan radar yang menggunakan transmitter dan
antena penerima (receive antenna) secara terpisah, di mana radar ini
memancarkan gelombang elektromagnetik secara terus menerus/kontinyu.
Radar CW ini tidak termodulasi sehingga dapat mengukur kecepatan radial
target serta posisi sudut target secara akurat. Radar CW tipe ini biasanya
digunakan untuk mengetahui kecepatan target dan menjadi missile guidance.
2. Pulsed Radars/PR , merupakan radar yang gelombang elektromagnetiknya
dikirim secara periodik. Frekuensi pengiriman sinyal radar disebut dengan Pulse
Repetition Frequency (PRF)
Berdasarkan cara pengukuran kecepatan objeknya, Radar dapat dibagi menjadi
2 yaitu,
1. Doppler Radar, merupakan jenis radar yang mengukur kecepatan radial dari
sebuah objek dengan menggunakan Efek Doppler. Hal ini dilakukan dengan
memancarkan gelombang elektromagnteik ke objek lalu menangkap
refleksinya, dan kemudian dianalisis perubahannya berdasarkan perhitungan
Doppler. Doppler radar merupakan jenis radar yang sangat akurat dalam
mengukur kecepatan radial. Contoh Doppler radar adalah Weather Radar yang
digunakan untuk mendeteksi cuaca.
2. Bistatic Radar, merupakan suatu jenis sistem radar yang komponennya
terdiri dari pemancar sinyal dan penerima sinyal yang terpisah oleh suatu jarak
yang dapat dibandingkan dengan jarak objek. Objek dapat dideteksi berdasarkan
sinyal yang dipantulkan oleh objek tersebut ke pusat antena. Contoh Bistatic
radar adalah radar pasif.
Sistem radar secara umum terdiri dari 4 komponen yaitu ,
LIDAR, LIDAR (Light Detection and Ranging) adalah sebuah teknologi sensor
jarak jauh menggunakan cahaya untuk menemukan jarak dan informasi suatu
target. LIDAR menggunakan pulsa laser. Seperti teknologi radar, yang
menggunakan gelombang radio, jarak obyek ditentukan dengan mengukur
selang waktu antara transmisi pulsa dan deteksi sinyal yang dipancarkan.
Wind Profiler, merupakan jenis radar cuaca yang berguna untuk mendeteksi
kecepatan dan arah angin dengan menggunakan gelombang suara (SODAR).
Airborne Early Warning (AEW), AEW merupakan sebuah sistem radar yang
berfungsi untuk mendeteksi posisi dan keberadaan pesawat terbang lain. Sistem
radar ini biasanya dimanfaatkan untuk pertahanan dan penyerangan udara dalam
dunia militer.
Kesimpulan
Ada beberapa aplikasi dari sistem radar yakni LIDAR, ATC, Weather
Radar, Wind Profiler, Airborne Early Warning (AEW), dan Missile Guidance.
Saran
https://kumparan.com/potongan-nostalgia/penemuan-radar-kemajuan-dunia-
militer-1538057383031545637#:~:text=Awalnya%20radar%20tidak
%20diciptakan%20untuk,penelitiannya%20akan%20radar%20pada%201915.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/teknik/article/view/1726/1479
https://www.sainshack.com/2014/10/25/how-radar-works/