Anda di halaman 1dari 13

PEMANFAATAN ELEKTROMAGNETIK

DALAM PEMBUATAN RADAR

Nama : Fajar Wahyu Irawan

Absen : 19

Kelas : XII MIPA 7

SMA NEGERI 2 PATI

Tahun Pelajaran 2021/2022

JL Jenderal Achmad Yani No.4 Pati, Kode Pos 59112


A. Pendahuluan

Latar Belakang

Radar atau radio detection and ranging dapat berupa suatu teknik atau
alat (Hanssen,2001). Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan radar
berupa gelombang radio dan gelombang mikro. Pantulan dari gelombang yang
dipancarkan tadi digunakan untuk mendeteksi objek. Radar pada awalnya
dikembangkan saat perang dunia ke II tahun 1940. Penggunaan radar sebagai
sensor untuk melakukan penginderaan jauh kemudian semakin berkembang,
Real Aperture Radar (RAR) yang disebut juga Side Looking Airborne Radar
(SLAR) muncul. Tidak berhenti disitu, pada tahun 1970 Jet Propulsion
Laboratory melakukan penelitian untuk mengembangkan RAR menjadi SAR
(Synthetic Aperture Radar).
Salah satu metode dari SAR yang saat ini sedang berkembang adalah
InSAR (Interferometric Synthetic Aperture Radar) InSAR adalah teknik
penginderaan jauh yang menggunakan citra hasil dari satelit radar, untuk
mengekstraksi informasi tiga dimensi dari permukaan bumi dengan pengamatan
fasa gelombang radar. Citra yang diperoleh dari satelit radar berisi dua
informasi penting. Informasi tersebut adalah daya sinyal pancar berupa fasa dan
amplitudo yang dipengaruhi oleh banyaknya gelombang yang dipancarkan serta
dipantulkan kembali. Pada saat gelombang dipancarkan dilakukan pengukuran
fasa. Untuk mengukur deformasi permukaan bumi dengan Infomasi topografi
permukaan bumi, namun pengaruh deformasi tidak terlihat. Untuk mengetahui
adanya deformasi, maka citra A harus dipasangkan dengan citra C dimana citra
C merupakan citra SAR yang diperoleh dalam selang waktu yang cukup lama
setelah pengambilannya citra A dan B, sehingga dengan membandingkan citra
A dan C diperoleh informasi tentang adanya deformasi permukaan bumi.
Dengan pengurangan interferogram hasil pasangan citra tersebut dapat
digunakan untuk mendeteksi deformasi dengan ketelitian yang cukup tinggi.
Metode tersebut dikenal dengan Differential InSAR.

Berbagai macam karakteristik kondisi permukaan wilayah sangat penting


bagi setiap disiplin ilmu yang ingin mengevaluasi suatu wilayah untuk berbagai
penggunaan lahan. Teknik interpretasi foto udara dan citra satelit untuk
keperluan rekayasa sudah dimanfaatkan lebih dari tiga dekade, akan tetapi
penggunaan metode InSAR baru saja dimulai dan sangat menjanjikan,
khususnya untuk wilayah Indonesia, dimana 20% untuk wilayah Indonesia
selalu tertutup awan sepanjang tahun.
Sejarah perkembangan radar Diakhir tahun 1940-an, radar telah
diintegrasikan ke dalam sistem pemanduan lalu lintas udara . Sejak itu telah
banyak kemajuan yang dicapai baik peralatan maupun prosedur sehingga radar
saat ini mempunyai kinerja jauh lebih baik dibandingkan yang dibayangkan
semula beberapa tahun yang lampau. Peralatan radar saat ini telah dipasang di
hampir seluruh unit pemandu lalu lintas udara di seluru dunia. Sistem radar
sangat membantu tenaga pemandu lalu lintas udara yaitu menjaga keselamatan,
kelancarandan keteraturan lalul intas udara. Keberadaan radar pertama kali
adalah merupakan gagasan dari dua ilmuan Jerman yaitu Heinrich dan Christian
Hulsmeyer, pada tahun 1922. Percobaan dlakukan oleh kedua ilmuan tersebut
dan selanjutnya mereka dapat mempraktekandi lapangan. Mereka gunakan
untuk menghindarkan tabrakan antar kapal laut di lautan. Dari situlah akhirnya
membawa arah perkembangan radar. Sistem radar pertamakali digunakan pada
tahun 1925 oleh Gregory Briet dan Merle A. Tune dari Amerika. Pada tahun
1930, dilakukan penyelidikan penggunaan radio untuk mencari kapal laut dan
pesawat terbang musuh oleh Angkatan Laut Amerika Serikat. Dan hasilnya
adalah alat tersebut mampu mendeteksi pesawat dengan mengunakan panntulan
gelombang radio. Setelah berhasil dilakukan lagi untuk selanjutnya penelitian
mengembangkan instrument untuk mengumpulkan data, mencatat data secara
otomatis dan mengkorelasikan data untuk menunjukan posisi, sudut dan
kecepatan kapal laut atau pesawat terbang. Kemajuan berlanjut pada tahun
berikutnya dilakukan oleh Angkatan Darat dan Laut Amerika. Selama Perang
Dunia II, industri radar mencapai puncaknya. Banyak perusahaan

Landasan Teori

Radar (yang dalam bahasa Inggris merupakan singkatan


dari radio detection and ranging, yang berarti deteksi dan penjarakan radio)
adalah suatu sistem gelombang elektromagnetik yang berguna untuk
mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat
terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca (hujan).
gaya elektromagnetik adalah gaya yang diakibatkan oleh medan
elektromagnetik terhadap partikel-partikel yang bermuatan listrik. Gaya
elektromagnetik menjaga elektron-elektron dan proton-proton tetap bersama
dalam suatu atom. Pada akhirnya, gaya ini pun menjaga atom-atom tetap
bersama dalam suatu molekul. Gaya elektromagnetik bekerja via
pertukaran partikel penghantar yang disebut foton dan foton virtual. Pertukaran
partikel-partikel penghantar antara dua benda ini menciptakan gaya perseptual
yang bukan hanya mendorong ataupun menarik partikel dari satu sama lainnya,
melainkan pertukaran ini juga mengubah karakter partikel yang saling bertukar
partikel penghantar.
Konsep radar adalah mengukur jarak dari sensor ke target. Ukuran jarak
tersebut didapat dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan gelombang
elektromagnetik selama penjalarannya mulai dari sensor ke target dan kembali
lagi ke sensor.
B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana cara radar bekerja?


2. Bagaimana pengaplikasian radar?
3. Apa dan siapa yang menyebabkan terciptanya radar?

Tujuan

1. Dapat mengetahui cara radar bekerja


2. Dapat mengetahui beberapa pengaplikasian radar
3. Dapat mengetahui apa dan siapa yang menyebabkan terciptanya radar
C. Pembahasan

1. Radar merupakan kependekan dari Radio Detection and Ranging. Radar


merupakan suatu sistem yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik
(gelombang radio) untuk mengukur dan membuat peta dari benda-benda
seperti kapal, pesawat, mobil ataupun cuaca. Gelombang elektromagnetik yang
dikirimkan berupa sinyal pulsa pendek yang selanjutnya akan dipantulkan
sebagian oleh objek.

Secara garis besar fungsi dari Radar dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu,
1. Mendeteksi keberadaan dan jarak dari suatu objek benda.
2. Mengukur kecepatan suatu objek benda.
3. Pemetaan sekelompok objek dalam suatu tempat

Konsep dasar dari sistem radar ini adalah dua fenomena fisika dasar yang sering
kita temui sehari-hari yaitu echo/gema/pemantulan suara dan efek Doppler.
Kedua fenomena ini sering kita temui saat berkaitan dengan suara. Sistem radar
memanfaatkan kedua fenomena ini dengan menggunakan gelombang
elektromagnetik.
Echo/Gema
Misalkan kita berteriak di sebuah sumur, maka pantulan suara kita atau biasa
disebut gema akan terdengar sesaat setelah kita berteriak. Suara ini terjadi
karena pantulan suara yang mengenai objek di dalam sumur baik itu berupa air
dalam sumur ataupun dinding sumur. Pantulan suara ini kembali ke kita dan kita
dengar hampir menyerupai suara teriakan asli. Perbedaan waktu antara suara
asli dan suara pantulan merupakan representasi dari jarak antara sumber suara
dan objek yang memantulkan suara tersebut.
Efek Doppler
Efek Doppler ini seringkali kita temukan di sekitar kita khususnya di jalan raya.
Efek Doppler terjadi saat suara terpantul oleh objek yang bergerak. Contohya,
saat kita mendengar suara sirine ambulan mendekati kita yang sedang diam
ditepi jalan suara sirine makin keras, namun setelah melewati kita maka suara
sirine semakin mengecil seiring makin jauhnya jarak kita dengan mobil sirine.
Fenomena keras lemahnya suara karena pebedaan jarak anatar sumber suara dan
pendengar disebut dengan efek Doppler.
Dalam sistem kerja radar memanfaatkan kedua fenomena fisika tersebut.
Misalkan kita mengirimkan suara ke arah mobil yang bergerak ke arah kita.
Beberapa gelombang suara akan terpantul dari mobil tersebut. Karena mobil
bergerak ke arah kita, suara akan semakin menjadi keras. Apabila kita
mengukur waktu pantulan suara maka kita akan mendapatkan kecepatn mobil
tersebut.

Jadi dari dalam suara, fenomena gema dapat dimanfaatkan untuk mengukur
jarak suatu objek dan efek Doppler dapat diamnafaakn untuk mengukur
kecepatan suatu objek. Konsep inilah yang digunakan oleh SONAR. Kapan
selam memanfaakan sistem SONAR ini untuk mendeteksi kapal lain.
Namun beberapa kelemahan sistem SONAR dibandingkan dengan RADAR
adalah sebagai berikut,
- Jarak jangkau sinyal suara sangat pendek dibandingkan dengan gelombang
elektromagnetik
- Sinyal suara dapat terdengar sehingga dapat mengganggu sekitar kecuali
menggunakan sinyal suara dalam basis ultrasonik
- Sangat sulit mendeteksi gema suara dibandingkan dengan pantulan gelombang
elektromagnetik.

Sistem Radar
Berdasarkan bentuk gelombangnya, Radar dapat dibagi menjadi 2 yaitu,
1. Continuous Wave/CW, merupakan radar yang menggunakan transmitter dan
antena penerima (receive antenna) secara terpisah, di mana radar ini
memancarkan gelombang elektromagnetik secara terus menerus/kontinyu.
Radar CW ini tidak termodulasi sehingga dapat mengukur kecepatan radial
target serta posisi sudut target secara akurat. Radar CW tipe ini biasanya
digunakan untuk mengetahui kecepatan target dan menjadi missile guidance.
2. Pulsed Radars/PR , merupakan radar yang gelombang elektromagnetiknya
dikirim secara periodik. Frekuensi pengiriman sinyal radar disebut dengan Pulse
Repetition Frequency (PRF)
Berdasarkan cara pengukuran kecepatan objeknya, Radar dapat dibagi menjadi
2 yaitu,
1. Doppler Radar, merupakan jenis radar yang mengukur kecepatan radial dari
sebuah objek dengan menggunakan Efek Doppler. Hal ini dilakukan dengan
memancarkan gelombang elektromagnteik ke objek lalu menangkap
refleksinya, dan kemudian dianalisis perubahannya berdasarkan perhitungan
Doppler. Doppler radar merupakan jenis radar yang sangat akurat dalam
mengukur kecepatan radial. Contoh Doppler radar adalah Weather Radar yang
digunakan untuk mendeteksi cuaca.
2. Bistatic Radar, merupakan suatu jenis sistem radar yang komponennya
terdiri dari pemancar sinyal dan penerima sinyal yang terpisah oleh suatu jarak
yang dapat dibandingkan dengan jarak objek. Objek dapat dideteksi berdasarkan
sinyal yang dipantulkan oleh objek tersebut ke pusat antena. Contoh Bistatic
radar adalah radar pasif.
Sistem radar secara umum terdiri dari 4 komponen yaitu ,

1. Transmitter, merupakan komponen yang membangkitkan sinyal pulsa dari


oscillator atau medan magnet yang dikontrol durasinya oleh modulator.
2. Transmit/Receive switch atau biasa disebut Duplexer merupakan komponen
yang bertugas untuk memberikan informasi kepada antenna untuk mengirim
dan menerinyal sinyal elektromagnetik.
3. Antenna, berfungsi untuk mengirimkan sinyal pulsa ke objek dan menerima
pantulannya
4. Receiver, merupakan koponen yang berfurngsi untuk mendeteksi,
memperkuat dan mentransfiormasikan sinyal pantulan objek dalam format
sinyal video.

2. Beberapa aplikasi dari sistem radar adalah sebagai berikut,

LIDAR, LIDAR (Light Detection and Ranging) adalah sebuah teknologi sensor
jarak jauh menggunakan cahaya untuk menemukan jarak dan informasi suatu
target. LIDAR menggunakan pulsa laser. Seperti teknologi radar, yang
menggunakan gelombang radio, jarak obyek ditentukan dengan mengukur
selang waktu antara transmisi pulsa dan deteksi sinyal yang dipancarkan.

ATC, dalam bidang penerbangan, penggunaan radar terlihat jelas pada


pemakaian Air Traffic Control (ATC). ATC bertugas untuk mengatur lalu
lalang serta kelancaran lalu lintas udara bagi setiap pesawat terbang yang akan
lepas landas (take off), terbang di udara, maupun yang akan mendarat (landing).
Weather Radar, merupakan jenis radar cuaca yang memiliki kemampuan untuk
mendeteksi intensitas curah hujan dan cuaca buruk, misalnya badai.

Wind Profiler, merupakan jenis radar cuaca yang berguna untuk mendeteksi
kecepatan dan arah angin dengan menggunakan gelombang suara (SODAR).

Airborne Early Warning (AEW), AEW merupakan sebuah sistem radar yang
berfungsi untuk mendeteksi posisi dan keberadaan pesawat terbang lain. Sistem
radar ini biasanya dimanfaatkan untuk pertahanan dan penyerangan udara dalam
dunia militer.

Missile Guidance, Missile Guidance umumnya digunakan oleh pesawat militer


untuk melakukan penembakan sasaran.

3. Awalnya radar tidak diciptakan untuk kebutuhan perang, tetapi untuk


kepentingan penerbangan biasa. Banyak ilmuwan yang telah
mengembangkan radar, tetapi tokoh yang paling penting dalam
penyempurnaannya adalah Robert Warson-Watt. Ilmuwan
berkewarganegaraan Skotlandia itu memulai penelitiannya akan radar pada
1915.
D. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Radar sangat penting dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam


penerbangan, militer, kelautan, dan lain-lain. radar mengukur jarak dari sensor
ke target. Ukuran jarak tersebut didapat dengan cara mengukur waktu yang
dibutuhkan gelombang elektromagnetik selama penjalarannya mulai
dari sensor ke target dan kembali lagi ke sensor.

Ada beberapa aplikasi dari sistem radar yakni LIDAR, ATC, Weather
Radar, Wind Profiler, Airborne Early Warning (AEW), dan Missile Guidance.

radar tidak diciptakan untuk kebutuhan perang, tetapi untuk kepentingan


penerbangan biasa. Banyak ilmuwan yang telah mengembangkan radar, tetapi
tokoh yang paling penting dalam penyempurnaannya adalah Robert Warson-
Watt. Ilmuwan berkewarganegaraan Skotlandia itu memulai penelitiannya
akan radar pada 1915.

Saran

Untuk dapat mengembangkan radar kebentuk yang lebih kompleks


diperlukan penelitian atau uji coba lebih lanjut terkait cara kerja radar.
DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/potongan-nostalgia/penemuan-radar-kemajuan-dunia-
militer-1538057383031545637#:~:text=Awalnya%20radar%20tidak
%20diciptakan%20untuk,penelitiannya%20akan%20radar%20pada%201915.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/teknik/article/view/1726/1479
https://www.sainshack.com/2014/10/25/how-radar-works/

Anda mungkin juga menyukai