Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Saat Indonesia dijajah oleh Belanda, saat itulah sistem kita


mengenal sistem perpajakan modern. Salah satu jenis pajak yang berlaku
saat itu di antaranya pajak rumah tinggal yang diberlakukan tahun 1839
dan pajak usaha.
Pemerintah Kolonial Belanda juga membedakan besar tarif pajak
berdasarkan kewarganegaraan wajib pajak. Pada tahun 1885 misalnya,
pemerintah memberlakukan kenaikan pajak tinggal untuk warga Asia
menjadi 4%.Pada era pra kemerdekaan, penjajah Belanda dan Inggris juga
telah memperkenalkan sistem pemungutan pajak yang sistematis.
Pajak merupakan sumber pendapatan negara, Pada dasarnya negara
membutuhkan biaya untuk dapat menjalankan tugas-tugas rutin negara dan
melaksanakan pembangunan. Biaya yang diperlukan negara ini dapat
diperoleh melalui penerimaan pajak yang dibayarkan oleh warga negara
yang terdaftar sebagai Wajib Pajak kepada negara.
Penerimaan pajak mengalami peningkatan yang cukup signifikan
baik dalam jumlah nominal maupun persentase terhadap jumlah
keseluruhan pendapatan negara. Di sisi lain persentase Wajib Pajak masih
sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah seluruh penduduk di
Indonesia. Hal ini menunjukan kesadaran masyarakat Indonesia untuk
membayar pajak masih rendah. Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan
negara sulit untuk dapat dilaksanakan. Penggunaan uang pajak meliputi
mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek
pembangunan.
Pada Pasal 23A UUD 1945 menyebutkan setiap pajak dan
pungutan lain yang memaksa untuk keperluan negara diatur dengan
Undang-Undang, bukan dengan peraturan pemerintah. Hal ini
dimaksudkan agar masyarakat sebagai pembayar pajak dapat dilibatkan
dalam penentuan tarif pajak/pungutan meski melalui lembaga perwakilan.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya,maka


penulisan ini mencoba mengambil rumusan masalah antara lain:

1) Apakah Pengertian Perpajakan ?


2) Apa Fungsi dari Pajak ?
3) Apa itu Tarif Pajak ?

C. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah yang telah di paparkan maka
Makalah ini bertujuan untuk:
1) Untuk mengetahui pengertian Perpajakan
2) Untuk mengetahui fungsi dari Pajak
3) Untuk mengetahui tarif Pajak

D. Kegunaan
Makalah ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya Perpajakan serta dapat
digunakan sebagai bahan referensi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembahasan
1. Pengertian Perpajakan

Menurut Siti Resmi (2017:2) Pajak adalah peralihan kekayaan dari


pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan
surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama
untuk membiayai public investment.

Menurut S. I. Djajadiningrat : “Pajak sebagai suatu kewajiban


menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu
keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu,
tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan
pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari
negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan secara umum.”

Menurut UU.NO. 28 TENTANG KUP PASAL 1 ” Pajak adalah


kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

2. Fungsi Pajak
Terdapat dua fungsi pajak yaitu fungsi budgetair (sumber keuangan
negara) dan fungsi regularend (pengatur).
a) Fungsi Budgetair ( Sumber Keuangan Negara )
Pajak mempunyai fungsi budgetair, artinya pajak merupakan salah
satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran
baik rutin maupun pembangunan. Sebagai sumber keuangan
negara, pemerintah berupaya memasukkan uang sebanyak-
banyaknya untuk kas negara. Upaya tersebut ditempuh dengan
cara ekstensifikasi maupun intensifikasi pemungutan pajak melalui
penyempurnaan peraturan berbagai jenis pajak, seperti Pajak
Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), pajak
Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB).
b) Fungsi Regularend (Pengatur)
Pajak mempunyai fungsi pengatur, artinya pajak sebagai alat untuk
mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang
sosial dan ekonomi serta mencapai tujuan-tujuan tertentu diluar
bidang keuangan. Beberapa contoh penerapan pajak sebagai fungsi
pengatur adalah:
 Pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang
mewah. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
dikenakan pada saat terjadi transaksi jual beli barang
mewah. Makin mewah suatu barang maka tarif pajaknya
makin tinggi sehingga barang tersebut makin mahal
harganya. Pengenaan pajak inni dimaksudkan agar rakyat
tidak berlomba-lomba untuk mengonsumsi barang mewah
(mengurangi gaya hidup mewah).
 Tarif pajak progresif dikenakan atas penghasilan
dimaksudkan agar pihak yang memperoleh penghasilan
tinggi memberikan kontribusi (membayar pajak) yang
tinggi pula sehingga terhadu pemerataan pendapatan.
 Tarif pajak ekspor sebesar 0% dimaksudkan agar para
pengusaha terdorong mengekspor hasil produksinya di
pasar dunia sehingga dapat memperbesar devisa negara
 Pajak penghasilan dikenakan atas penyerahan barang hasil
industri tertentu seperti semen, industri rokok, industri baja,
dan lain lain, dimaksudkan agar terdapat penekanan
produksi terhadap industri tersebut karena dapat
mengganggu lingkungan atau polusi ( membahayakan
kesehatan)
 pembebasan penghasilan atas sisa hasil usaha koperasi
dimaksudkan untuk mendorong perkembangan koperasi di
Indonesia
 pemberlakuan tax Holiday dimaksudkan untuk menarik
investor asing agar menanamkan modalnya di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai