NPM : 19.06.1.0030
Kelas : Akuntansi – 3A
Mata Kuliah : Koperasi dan UMKM
Beranggotakan badan hukum koperasi, artinya koperasi yang sudah berdiri dan berbadan hukum
dapat membentuk koperasi dengan tingkatan yang lebihbesar/luas, anggota koperasi juga dapat
menjadi pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Bersifat sukarela adalah seseorang harus sukarela menjadi anggota koperasi (tidak ada paksaan).
Bahkan tidak hanya untuk menjadi anggota saja, untuk keluar dari keanggotaan koperasi juga
harus sukarela berdasarkan keinginan sendiri. Sementara maksud dari bersifat terbuka adalah
tidak ada diskriminasi antar anggota koperasi. Semua anggota koperasi harus diperlakukan sama.
Disini koperasi dalam pengelolaannya harus dilakukan atas kehendak dan keputusan para
anggota. Disini, anggota koperasi memegang dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam
koperasi.
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha Dilakukan Secara Adil Sebanding Dengan Besarnya Jasa Usaha
Masing-Masing Anggota.
Pengertian dari prinsip ini adalah untuk mewujudkan nilai kekeluargaan dan keadilan, maka
pembagian sisa hasil usaha kepada anggota berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota
koperasi, tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi. Jadi,
pembagian SHU tidak hanya berdasarkan modal melainkan juga berdasarkan jasa usaha setiap
anggota koperasi.
Modal dalam suatu koperasi dipergunakan untuk kemanfaatan anggota, bukan sekedar mencari
keuntungan. Oleh karena itu balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada para anggota juga
terbatas, dan tidak didasarkan pada besarnya modal yang diberikan. Adapun yang dimaksud
secara terbatas yaitu wajar (tidak melebihi suku bunga yang berlaku di pasar).
5. Kemandirian.
Mandiri artinya suatu koperasi harus berdiri sendiri tanpa bergantung pada pihak lain yang
didasarkan atas kepercayaan kepada pertimbangan, keputusan, kemampuan, dan usaha sendiri.
Dalam kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan yang bertanggung jawab, otonomi,
swadaya, berani mempertanggungjawabkan perbuatan sendiri, dan kehendak untuk mengelola
diri sendiri.
6. Pendidikan perkoperasiaan
Maksudnya adanya hubungan kerjasama antar koperasi satu dengan koperasi lainnya untuk
mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama dan
dengan adanya kerjasama antar koperasi dapat mewujudkan kesejahteraan koperasi tersebut
3. Perbedaan antara Prinsip Koperasi dalam UU No. 25 Tahun 1992 dengan Prinsip Koperasi
Rochdale :
- Penjualan sepenuhnya dengan tunai ; yang berarti prinsip ini tidak hanya akan
mempercepat perputaran modal, tetapi juga akan memberikan pelayanan secara bergilir
kepada setiap anggotanya.
- Barang-barang yang dijual harus asli dan tidak yang dipalsukan ; itu artinya barang yang
dijual harus asli karena untuk menghindari resiko pelanggaran Undang-Undang dalam
memperdagangkan barang tiruan.
- Netral terhadap politik dan agama ; artinya koperasi disini harus netral terhadap hal
mengenai politik dan agama karena koperasi bertujuan untuk menyejahterakan
masyarakat khususnya anggota dalam hal perekonomian dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan makmur.