Stretegi Pemasaran
Stretegi Pemasaran
Segmenting
2. Targeting
Komponen kedua adalah targeting atau menetapkan target pasar yang
ingin Anda sasar. Targeting merupakan tindakan menilai ketertarikan dan
minat dari beragam segmen pasar, kemudian menentukan segmen pasar
mana yang akan Anda jadikan sebagai target pasar. Target pasar dipahami
sebagai kelompok yang dipilih oleh suatu bisnis untuk dijadikan sebagai
calon pelanggan dengan melakukan penargetan dan segmentasi.
3. Positioning
Source: medium.com
Konsep yang satu ini digunakan oleh perusahaan yang percaya bahwa konsumen
menginginkan produk yang terjangkau dan mudah didapatkan, sehingga mudah
dipasarkan.
Perusahaan yang menganut konsep ini melakukan produksi dalam jumlah besar untuk
mengurangi biaya produksi.
Dengan demikian, mereka bisa menekan modal dengan produksi massal. Konsep ini
bisa sukses diterapkan apabila permintaan pasar lebih tinggi daripada produk yang
ditawarkan.
2. Produk (Product)
Konsep produk dilandasi oleh asumsi bahwa konsumen lebih menyukai produk
berkualitas.
Jadi harga dan ketersediaan produk tidak terlalu berpengaruh pada keputusan
pembelian.
Menurut Basics, konsep yang satu ini memiliki kekurangannya tersendiri karena
perusahaan yang hanya fokus pada kualitas biasanya akan mengabaikan faktor penting
lainnya.
Jadi, meskipun kualitas produk sangat baik, tapi jika pelanggan lebih peduli pada
harga tentu saja bisa berakibat mereka tidak tertarik untuk membeli produk tersebut.
3. Penjualan (Selling)
Berbeda dengan dua konsep manajemen pemasaran sebelumnya yang berfokus pada
produk, konsep penjualan berfokus pada pemasaran produk.
Konsep ini meyakini bahwa produk apapun, terlepas dari kualitas, harga, ataupun
permintaan pasar bisa dipasarkan apabila perusahaan menjual secara agresif.
Konsep ini tidak mementingkan hubungan dengan konsumen dan cenderung hanya
mengutamakan target penjualan dan keuntungan yang didapatkannya saja.
4. Pemasaran (Marketing)
Konsep manajemen pemasaran yang satu ini menjadikan konsumen sebagai pusat
perhatian.
Perusahaan akan lebih fokus pada kebutuhan konsumen dan berusaha untuk
memahami apa yang diinginkan pasar.
Tak jarang, perusahaan akan melakukan riset terlebih dahulu sebelum mulai
memproduksi dan memasarkan produk.
Perusahaan yang menggunakan konsep ini bisa memiliki nilai lebih dibandingkan
kompetitornya dan membuat konsumen menjadi lebih loyal kepada satu brand.
Konsep manajemen pemasaran ini terbilang lebih baru dibandingkan dengan beberapa
konsep sebelumnya.
Selain menekankan fokus pada konsumen, konsep pemasaran sosial juga menekankan
kepentingan konsumen dan masyarakat secara umum.
Beberapa contoh dari strategi ini dapat dilihat ketika sebuah bisnis meluncurkan produk
baru, atau saat adanya liburan atau seasonal events seperti Natal, Tahun Baru, Hari Kasih
Sayang, dan event-event lainnya. Strategi ini juga dapat dilihat ketika sebuah
bisnis fashion memberikan end-of-season sale ketika masih ada banyak stok produk yang
belum terjual sebelum season baru dimulai.
Push marketing adalah pendekatan cepat yang lebih luas, artinya strategi ini membuat
produk, layanan, atau brand Anda sejelas mungkin untuk mendapatkan hasil terbaik.
Namun, strategi ini dapat melibatkan pengeluaran uang yang cukup besar, karena Anda
memasarkan brand Anda dengan cepat dan masif. Salah satu bentuk push marketing yang
paling populer adalah layanan iklan pay-per-click (PPC), di mana Anda dapat menempatkan
spanduk, iklan bergambar, iklan search engine, dan shopping ads di berbagai platform,
biasanya dengan membayar sejumlah kecil uang setiap kali iklan Anda di klik.
Bentuk push marketing lainnya meliputi social media marketing berbayar yang mirip dengan
PPC, bedanya bentuk ini melihat dari cost-per-thousand-impressions.
Pull Strategy
Pull marketing, walaupun tujuannya sama, namun memiliki pendekatan yang berbeda. Pull
strategy berbanding terbalik dari push strategy, di mana strategi ini berfokus untuk membuat
konten bernilai tinggi yang cocok untuk target pasar Anda dan biarkan mereka datang
kepada Anda. Tentu saja ini tidak berarti tidak melakukan apa-apa. Pull marketing secara
sederhana berarti menyadari fakta bahwa sudah ada pengguna yang secara aktif mencari
produk, layanan, atau informasi yang Anda tawarkan dan memudahkan mereka
menemukannya, serta memudahkan mereka mencapai tujuan akhir.
Cara paling mudah dan sering ditemui untuk menggunakan pull strategy meliputi search
engine optimization (SEO), konten kreatif media sosial, dan review konsumen. SEO telah
terbukti menjadi tipe smarketing yang memiliki tingkat return-on-investment (ROI) yang dapat
diandalkan, dan tingkat efektivitas media sosial yang baru-baru ini naik daun sebagai salah
satu channel bisnis yang menjanjikan.
Pull strategy biasanya digunakan untuk tujuan yang long-term, seperti membangun basis
konsumen, meningkatkan tingkat loyalitas konsumen,
meningkatkan sales dan revenue secara bertahap tanpa mengeluarkan biaya iklan yang
besar, dan sebagainya.
Pada dasarnya, sebuah bisnis dapat menemukan kesuksesan saat mereka fokus kepada
pendekatan multi-channel, multi-strategy dalam keduanya (push dan pull). Terkadang, sebuah
bisnis harus melakukan push strategy, di lain waktu harus melakukan pull strategy. Kedua
strategi ini dapat diambil sisi baiknya, dan dapat dikombinasi sesuai kondisi bisnis yang
sedang Anda lakukan.