TINJAUAN PUSTAKA
Inpartu adalah seorang wanita yang sedang dalam keadaan persalinan (wiknjorastro,
cm.
2. Kala II : Kala pengeluaran janin. Waktu uterus dengan kekuatan halus ditambah
4. Kala IV : Mulai dari lahirnya uri selama 1-2 jam. Tinjauan pustaka dalam
1) Kala I Persalinan
Kala I persalinan merupakan stadium di latasi serviks, kala I berlangsung muai dari
onset persalinan hingga di latasi serviks yang lengkap (Hellen Farrer, 1999). Secara klinis
ditandai dengan keluarnya lender bercampur darah (Bloody show), karma serviks mulai
Darah berasal dari pecahnya pembulu darah kapiler sekitar kanalis servikalis karena
menjadi 9 cm.
10 cm atau lengkap.
Kala pembukaan pada primapasa dan multipasa terdapat perbedaan fase. Pada
primigravida serviks mendatar (effacement) dulu baru di latasi dan berlangsung 13-14
jam pada multigravida serviks mendatar dan membuka biasa bersamaan berlangsung 6
sampai 7 jam.
adalah :
Kontraksi uterus terjadi karena uterus terdiri dari otot-otot polos yang gerakannya
dibawah pengawasan urat sraf terutama apabila ada rangsangan. Di waktu persalinan,
rangsangan bukan hanya karena membesarnya atau meregangnya uterus saja tetapi juga
karena pengaruh hormon piton yang dikeluarkan oleh hipofise posterior. Kontraksi otot-
otot uterus yang berlangsung lama, akan banyak menekan pembuluh-pembuluh darah
dalam dinding uterus yang akan mengganggu peredaran zat-zat asam yang sangat
dibutuhkan untuk fetus. Tiap kontraksi dimulai dari bagian fundus uteri, kemudian
dibawa menjadi lebih kuat dan terjadi lebih lama pada bagian fundus uteri sendiri.
Kontraksi uterus bagian bawah lebih lembek karena bertujuan untuk membuka serviks
Pada akhir kehamilan uterus atau rahim menjadi 2 bagian yaitu segmen atas rahim
dan segmen bawah. Segmen atas uterus ialah uterus dengan otot-otot yang lebih tebal dan
sifatnya kontakrif karena terdapat banyak otot-otot serong dan memanjang. Segmen atas
ini mulai daerah fundus uteri dari vawah sampai istimust uteri, yaitu batas korpus dan
Bagian bawah ialah dari istimust uteri sampai ke serviks, di sini otot-ototnya lebih
tipis dan bersifat elastis. Pada waktu permulaan persalinan otot-otot memanjang di uterus
segmen atas berkontraksi menarik otot-otot dari segmen bawah rahim, sehingga otot-otot
berelastis, dalam keadaan demikian ditambah dengan adanya kekuatan desakan anak
yang disebabkan kontraksi uterus segmen atas pula, maka uterus segmen bawah ini
Retaksi ring atau Bandl’s Ring adalah batas pinggiran antara uterus segmen bawah
yang otot-ototnya tebal dan uterus segmen bawah yang otot-ototnya tipis. Pinggiran atau
batas ini akan terjadi pada tiap-tiap persalinan, tetapi tidak akan tampak dari luar bila
persalinan berlangsung biasa. Apabila ronjolan retraksi ring tampak dari luar itu
disebabkan karena anak tidak dapat turun ke dasar panggul, karena uterus segmen bawah
harus meregang agar dapat menyesuaikan diri dengan keadaan anak dari uterus segmen
bawah terus-menerus meregang. Bahawa yang timbul akibat uterus segmen bawah yang
karenanya serviks menjadi pendek dan menjadi bagian dari uterus segmen bawah.
Apabila telah terjadi penarikan serviks ke atas oleh uterus segmen atas, berarti proses
persalinan sedang berlangsung dan berusaha membuka jalan serta mengeluarkan anak
Pembukaan pada kala ini disebabkan oleh membesarnya ostium uteri externum
karena otot-otot yang melingkar di sekitar ostium meregang yang memungkinkan saluran
menjadi lebih besar dan cukup dilalui oleh kepala janin. Mekanisme pembukaan ostium
diperkirakan karena tarikan ke atas otot-otot uterus segmen atas yang menarik tepi bagian
yang lunak, yaitu ostium menjadi lebih besar dan juga disebabkan oleh tekanan isi uterus
Show adalah pengeluaran dari vulva yang menjadi tanda bahwa persalinan telah
mulai. Pengeluaran dari vulva ini merupakan lender yang bercampur darah, biasanya
dikeluarkan beberapa jam setelah persalinan dimulai. Lendir yang dikeuarkan itu berasal
dari serviks, yaitu lender yang dibentuk dalam masa hamil untuik mengisi serviks karena
adanya tarikan serviks ke atas maka lender tersebut dikeluarkan sedangkan darah berasal
dari deciduas vera karena pelepasan selaput khorium, dan disebabkoan oleh pemecahan
daerah itu akan terlepas dan karena bertambahnya tekanan dalam uterus maka khorium
yang terlepas dari ini akan membentuk kantong yang berisi cairan dan menonjol ke
ostium uteri internum yang telah terbuka. Kantong ketuban tersebut akan masuk ke dalam
2) Nyeri Persalinan
akibat dari kerusakan jaringan yang actual maupun potensial (Brunner & Suddart,
2001).
Nyeri persalinan adalah nyeri kontraksi uterus yang disebabkan oleh dilatasi dan
penipisan serviks serta iskemia rahim (penurunan aliran darah sehingga oksigen local
Dalam nyeri persalinan, sistem saraf otonom dan terutama komponen sismpatis
yang berperan dalam sensori. Sistem saraf otonom mengontrol aktivitas otot polos
dan visera misalnya uterus dan dapat dikenal sebagai sistem saraf involunter karena
organ ini berfungsi tanpa kontrol kesadaran. Terdapat dua komponen yang berbeda,
yaitu sistem simpatis dan parasimpatis. Sistem ini bekerja secara sinergis ketika
mensyarati organ yang sama. Tetapi juga bekerja sendiri-sendiri, misalnya saraf
simpatis menyuplai uterus dan membentuk bagian yang sangat penting dan
parasimpatis menyuplai sebagian besar organ abdomen dan pelris, termasuk uterus.
Secara anatomi, oto polos uterus disuplai sebagian besar oleh serat-c yang tidak
Serat nosiseptis dalam uterus dan serviks melewati pleksus uterine dan
simoatis lumbalis. Dari sini, serat nosiseptif melewati rantai torasikurt bagian bawah
berkaitan dengan nervus spenalis T10, T11, T12 dan L1. Akhirnya serat nonseptif
Serat nosiseptif dari pesinemum melalui nervus pudendus dan masuk ke dalam
modulla spinalis melalui raidus posterior S2, S3, S4. Selain itu, segmen lumbalis
bagian bawah dan sakralis bagian atas menyuplai saraf menuju struktur relvis yang
Selama kala I persalinan, intensitas nyeri selama kala ini disebabkan oleh
kekuatan kontraksi dan tekanan yang diakibatkan. Tekanan yang dimaksud adalah
tekanan cairan amnion lebih dari 15 mmhg. Di atas tonus yang dibutuhkan untuk
meregangkan segmen bawah uterus dan serviks sehingga timbul nyeri. Dengan
demikian, makin tinggi tekanan cairan amnion, makin besar distensi sehingga
Nyeri dirasakan sebagain nyeri tumpul yang lama pada awal kala I dan terbatas
pada dermaton torasikuf ke 11 (T11) dan ke 12 (T12). Kemudian pada kala I persalinan
nyeri pada dermaton T11 dan T12 modi lebih berat, tajam dan kram serta menyebar ke
dermaton T10 dan L1. Penurunan kepala janin memasuki relvis pada akhir kala I
menyebabkan distensi pervis dan tekanan pada radius pleksus lumborakralis yang
dirasakan pada region L2, bagian bawah punggung dan juga pada paha dan tungkai.
1. Hidroterapi Get
Hidroterapi Get (mandi Whire Pool) ialah metode non-farmakologis yang dipakai
untuk memberikan rasa nyaman dan rasa rileks selama persalinan walaupun metode
ini tidak diterima atau diterapkan secara universal. Beberapa manfaat dapat diperoleh
dari teknik ini. Bebas dari rasa tidak nyaman dan relaksasi tubuh, secara umum
endorphin meningkat (untuk mengurangi persepsi nyeri). Selin itu, gelombang dan
pukulan ringan air merangsang putting susu (karena hiperstimulasi kontraksi rahim
2. Distraksi
perhatian pasien pada hal-hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang
dialami. Cara distraksi dapat mengurangi nyeri dapat dijelaskan dengan teori “(Gate
Control)”. Pada spina cord, sel-sel reseptor yang menerima stimuli nyeri peripheral
dihambat oleh stimuli dari serabut-serabut saraf yang lain. Karena pesan-pesan nyeri
menjadi lebih lambat daripada pesan-pesan diversional maka pintu spinal cord yang
mengontrol jumlah input ke otak menutup dan pasien merasa nyerinya berkurang
(Cummings, 1981). Beberapa teknik distraksi antara lain bernafas secara pelan-pelan,
masage sambil bernafas pelan-pelan, atau membayangkan hal-hal yang indah sambil
memejamkan mata.
3. Masase
Masase adalah melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak, biasanya otot, tendon
atau ligamentum, tanpa menyebabkan gerakan atau perubahan posisi sendi untuk
adalah terapi nyeri paling primitive (lele, dkk,199o:1777) dan menggunakan refleks
lembut untuk menahan, dan menggosok atau meremas bagian tubuh yang nyeri.
diakibatkan oleh proses adaptasi, yaitu sistem saraf menjadi terbiasa dengan
stimulation (TENS)) efektif akibat adanya efek plasebu. Implementasi TENS dapat
menstimulasi izekposan apiate endogen (enkephalin) pada tubuh wanita sehingga rasa
tidak nyaman yang dirasakan wanita tersebut mereda (Scott, dkk, 1990).
Penggunaan TENS tidak beresiko, baik bagi ibu maupun bagi janin. TENS digunakan
farmakologis yang dapat membantu ibu mengendurkan seluruh tubuhnya kektika rahim
a. Menarik nafas dalam (untuk membantu ibu rileks) dilakukan pada awal akhir
kontraksi.
b. Menarik nafas dangkal dan cepat di dada bagian atas, dilakukan pada saat
c. Menarik nafas pendek dan cepat diikuti dengan menghembuskan nafas melalui
Pada tahap ini, teknik pernafasan dapat memperbaiki relaksasi otot-otot abdomen
dan dengan demikian meningkatkan ukuran rongga abdomen. Keadaaan ini mengurangi
friksi (gesekan) dan rasa tidak nyaman antara rahiim dan dinding abdomen karena otot-
otot di daerah genitalia juga menjadi lebih rileks, otot-otot tersebut tidak mengganggu
penurunan janin. Pada tahap II, ibu mulai boleh mengedan dan diselingi dengan manrik
nafas cepat dan pendek. Pada tahap ini, pernafasan dipakai untuk menaikkan tekanan
abdomen dan dengan demikian membantu mengeluarkan janin. Keadaan ini juga dipakai
janin.
1. Metode Dick-Read
Grantiny Dick-Read dalam dua bukunya, Natural Childbirth (1933) dan Childbirth
Without Fear (1944), menuliskan bahwa rasa nyeri melahirkan merupakan akibat
pengaruh sosial dan sindrom takut tegang-nyeri, untuk mengganti rasa takut maupun
melahirkan disamping nutrisi, hygienis dan latihan fisik yang diantaranya latihan
relaksasi secara sadar dan latihan pola nafas. Relaksasi secara sadar meliputi relaksasi
progresif kelompok otot seluruh tubuh. Dengan berlatih banyak, wanita mampu
berelaksasi sesuai perintah, baik selama kontraksi maupun diantara kontraksi. Pola nafas
meliputi nafas dalam pada abdomen hamper sepanjang masa bersalin, nafas pendek
menjelang akhir tahap pertama, dan sampai pada waktu terakhir ini, menahan nafas pada
2. Metode Lamaze
Metode Lamaze berasal dari karya Povlov tentang Classical Conditioning. Metode
menurut Lamaze, rasa nyeri merupakan respon bersyarat. Wanita juga dapat dikondisikan
supaya tidak mengalami rasa nyeri pada saat melahirkan. Metode Lamaze membuat
wanita berespon terhadap kontraksi rahim buatan dengan mengendalikan relaksasi otot
dan pernafasan sebagai ganti berteriak dan kehilangan kendali (Lamaze, 1972).
Wanita ini diajar untuk merelaksasikan otot-otot yang tidak terlihat saat ia
mengkontraksikan otot tertentu. Ia akan menerapkan latihan ini pada saat melahirkan,
yakni dengan merelaksasikan semua otot bahwa pernafasan dada mengangkat diafragman
dari rahim yang berkontraksi. Pola pernafasan dada bervariasi, sesuai intensitas kontraksi
a. Keuntungan Emosional
b. Keuntungan Fisiologis
1. Pengertian adaptasi
Adaptasi adalah suatu proses yang konstan dan berkelanjutan yang membutuhkan
perubahan dalam hal struktur, fungsi dan perilaku sehingga seseorang lebih sesuai dengan
suatu lingkungan tertentu. Adaptasi merupakan suatu proses individual imana masing-
masing individu mempunyai kemampuan untuk mengatasi masalah atau berespon dengan
sebagai satu kesatuan utuh, individu selalu berada pada rentang sehat-sakit yang
beradaptasi.
a. Adaptasi Fisiologis
Adaptasi secara fisiologis adalah menyesuaikan diri secara fisik untuk merespon
stimulus dari lingkungan. Respon fisiologis terhadap nyeri persalinan ditujukan dengan
peningkatan tekanan darah, pernafasan, nadi, suhu / mual, muntah, ketegangan otot,
diaphoresis yang berlebihan, warna kulit (Rotter Pery, 1999). Peningkatan tekanan darah
di atas normal dapat menyebabkan resiko terjadinya komplikasi seperti cerebral hemoragi
sepelan respirasi rate dapat menyebabkan alkalis respiratoria. Dalam hal ini perawat
teladan harus dapat mengamati tanda-tanda bahaya yang timbul. Proses adaptasi nyeri
b. Adaptasi Psikologis
Adaptasi psikologis adalah penyesuaian diri yang ditujunkan dengan tingkah laku
dalam berespon terhadap stimulus dari lingkungan. Respon perilaku yang diamati
terhadap nyeri persalinan misalnya vokalisasi yang mengacu pada suara yang dihasilkan
mencakup erangan, rintihan, jeritan atau tangisan. Di sisi lain ekspresi wajah dapat
memperlihatkan bahwa wanita sedang mengalami nyeri persalinan, antara lain gigi yang
dikatupkan, otot rahang mengeras, serta mata yang terpejam erat. Gerakan tubuh seperti
sangat gellisah juga perilaku yang berhubungan atau respon terhadap nyeri persalinan
(Rosemary Mander, 2003). Beberapa wanita memilih diam dan berbaring di atas tempat
tidur serta bersikap tenang dalam menghadapi nyeri selama kontraksi. Proses adaptasi ini
sebelumnya.
c. Adaptasi Sosial
interaksi sosial antara seseorang dengan orang lain. Selama proses persalinan terutama
dalam fase transisi wanita menunjukkan penurunan kemampuan untuk mendengar atau
berkontraksi pada semua hal selain melahirkan (vagler, 1999). Komunikasi yang tidak
jelas serta perhatian lebih ke arah diri sendiri, merasa terganggu dengan keadaan
sekeliling, sulit diajak kerjasama, interaksi dengan orang lain berkurang (Bobak, 2004).
lingkungan sekitarnya.
3. Beberapa pedoman dalam melakukan teknik adaptasi terhadap nyeri :
sakit sebelumnya.
e. Jka ibu telah berhasil mengatasi nyeri dengan cara tersebut di atas, maka akan