LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Kata pemasaran berasal dari kata market yang berarti pasar sebagai
pasar adalah daerah atau tempat (area) yang di dalamnya terdapat kekuatan-
kekuatan permintaan dan penawaran yang saling bertemu untuk membentuk suatu
harga. Pengertian marketing bukan saja meliputi dunia jual beli atau dunia pasar,
tetapi membahas secara sistematis segala masalah yang ada di dalam masyarakat.
antara lain :
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
2. Pemasaran adalah sistem kelas keseluruhan dari kegiatan bisnis atau yang
7
8
pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Swastha et. al., 2000).
Dari definisi di atas dapatlah diterangkan bahwa arti pemasaran jauh lebih
luas daripada arti penjualan. Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai
tantangan baru yang memerlukan tanggapan dan cara penyelesaian yang baru
mengembangkan usahanya.
oleh barang dan jasa sebelum sampai ke tangan konsumen, sehingga ruang
dalam pemasaran terdiri dari 4 (empat) komponen adalah produk (product), harga
konsumennya. Oleh sebab itu perumusan strategi marketing mix sangat ditentukan
Gambar 2.1
Hubungan 6 O dan 4 P
Price : Product :
Tingkat harga Kualitas
Potongan harga Merek
Syarat-syarat Pembungkusan
pembayaran Dan lain-lain.
Dan lain-lain.
Segmen pasar yang dituju
(Target Pasar) :
Occupants
Obyects
Occasions
Organization
Objectives
Operations.
Promotion : Place :
Periklanan Saluran distribusi
Personal selling Lokasi penjualan
Promosi penjualan Pengangkutan
Publisitas. Dan lain-lain.
B. Manajemen Pemasaran
pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi (Irawan et.
C. Konsep Pemasaran
mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat didalamnya. Cara dan
falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing consep). Menurut Swastha
(1979 : 17) “ Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan
11
bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi
konsep pemasaran adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam
Konsep ini menganut pandangan dari luar ke dalam. Ia mulai dengan pasar
1. Pasar
pembeli. Atau pasar adalah daerah atau tempat (area) yang di dalamnya terdapat
pengertian abstrak.
sehingga Stanton (1996 : 10) mengemukakan pengertian yang lain tentang pasar
ini, yakni : pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas,
pengertian tersebut terdapat tiga faktor utama yang menunjang terjadinya pasar
12
yaitu orang dengan segala keinginannya, daya beli mereka (konsumen), dan
2. Segmentasi Pasar
Pasar terdiri dari banyak sekali konsumen yang berbeda dalam beberapa
untuk penyesuaian yang lebih tepat dan konkret dari suatu produk, sesuai dengan
keuntungan.
kelompok atas dasar keadaan suatu masyarakat yang berubah seperti misalnya,
kepribadian.
semua segmen pasar atau hanya memusatkan pada satu segmen pasar saja.
tertentu (segmen pasar) dengan membagi pasar kedalam dua kelompok atau
lebih. Pada sekelompok pembeli dapat ditawarkan jenis produk yang berbeda
produk.
D. Pengertian Kualitas
3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap
merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa
mendatang).
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
diprediksi dari keseragaman dan ketergantungan pada biaya yang rendah dan
sesuai dengan pasar. Sementara itu J. M. Juran dikutip dalam Tjiptono (2000 : 24)
mengartikannya sebagai cocok untuk digunakan (fitness for use) dan definisi ini
meningkatkan pangsa pasar dan volume penjualan, serta dapat dijual dengan
David Garvin (dalam Lovelock, 1994 : 98-99 dan Ross, 1993 : 97-98)
1. Transcendental Approach
Kualitas dalam pendekatan ini dapat dirasakan atau diketahui, tetapi sulit
dan kelembutan kulit untuk produk sabun mandi, kenyamanan dan prestise
untuk produk mobil, dan suasana belanja yang santai dan menyenangkan
2. Product-based Approach
dimiliki produk.
16
3. User-based Approach
4. Manufacturing-based Approach
5. Value-based Approach
Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga. Kualitas dalam
perspektif ini bersifat relatif, sehingga produk yang memiliki kualitas paling
tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Akan tetapi yang paling
bernilai adalah produk atau jasa yang paling tepat dibeli (best-buys).
Gronroos dikutip dalam Hutt dan Shep (1992) dikutip dalam Tjiptono
(2000 : 60) menyebutkan bahwa kualitas total suatu jasa atau produk terdiri atas
produk atau jasa yang diterima konsumen. Menurut Pasuraman, et. al. dikutip
menjadi :
3. Corporate Image, adalah profil, reputasi, citra umum, dan daya tarik khusus
perusahaan.
Gronroos dikutip dalam Edvardsson, et. al., (1994) dikutip dalam Tjiptono
(2000 : 72) menyatakan bahwa ada tiga kriteria pokok dalam menilai kualitas jasa
konsumen dapat melakukan akses dengan mudah. Selain itu juga dirancang
kepada perusahaan.
5. Recovery
menyadari bahwa bila ada kesalahan maka perusahaan akan segera mengambil
tepat.
bahwa operasi dari perusahaan dipercaya dan memberikan nilai atau imbalan
Untuk lebih memahami konsep kualitas layanan, dapat kita lihat dalam
Gambar 2.2
Pada hakikatnya pengukuran kualitas suatu jasa atau produk hampir sama
dan kinerja yang dirasakan (perceived performance). Untuk dapat mengelola jasa
atau produk dengan baik dan berkualitas, maka perusahaan harus mengenal dan
perusahaan. Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1985) dikutip dalam Kotler (1997
Manajemen tidak selalu dapat merasakan apa yang diinginkan para konsumen
tingkat manajemen.
2. Gap antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa atau produk.
Manajemen mampu merasakan secara tepat apa yang diinginkan oleh para
kinerja tertentu.
3. Gap antara spesifikasi kualitas jasa atau produk dan cara penyampaiannya.
Karyawan perusahaan kurang dilatih atau bekerja melampaui batas dan tidak
dapat atau tidak mau memenuhi standar atau mereka dihadapkan pada standar-
5. Gap antara jasa atau produk yang dirasakan dan yang diharapkan.
Parasuraman et. al., (1985) dikutip dalam Tjiptono (2000 : 27-28) berhasil
21
konsumen dalam mengevaluasi kualitas jasa atau produk adalah sebagai berikut :
sarana komunikasi.
perusahaan.
akhirnya akan bermuara pada nilai yang akan diberikan oleh konsumen mengenai
terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya (Kotler, 2002 :
42).
22
Dari definisi di atas, kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan
atas kinerja dan harapan. Jika kinerja dibawah harapan, pelanggan tidak puas dan
sebaliknya jika kinerja memenuhi dan melebihi harapan maka konsumen akan
merasa puas. Apabila perusahaan memfokuskan pada kepuasan tinggi maka para
konsumen yang kepuasannya hanya pas, akan mudah untuk berubah pikiran bila
mendapat tawaran yang lebih baik. Sedangkan konsumen yang amat puas lebih
sukar untuk mengubah pilihannya. Kepuasan tinggi atau kesenangan yang tinggi
atau preferensi rasional dan hasilnya adalah kesetiaan konsumen yang tinggi.
konsumen, terdapat lima faktor utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan
yaitu :
1. Kualitas Produk
Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukan bahwa
2. Kualitas Pelayanan
Terutama untuk industri jasa, konsumen akan merasa puas bila mereka
mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.
3. Emosional
Konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain
akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu
4. Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang
relatif murah akan memberikan nilai yamg lebih tinggi kepada konsumennya.
23
5. Biaya
Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu
membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas
dengan menyediakan kotak saran, kartu komentar dan customer hot lines.
2. Ghost shopping
atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi
Secara langsung dari konsumen serta juga memberikan tanda (signal) positif
J. Penelitian Terdahulu
berikut :
4,25) dengan nilai kesesuaian antara tingkat kepentingan atau harapan dengan
kinerja atau kenyataan sebesar 0,852 yang berarti bahwa tingkat kepentingan
K. Hipotesis