Anda di halaman 1dari 9

Nama:Muhamad Haikal

Kelas:IX.B
Mapel:Akidah Akhlak

Khulafaur rasydin
Khulafaur rasyidin khalifah ar-rasyidin adalah empat orang khalifah
yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan Nabi Muhammad
setelah beliau wafat.Khulafaur Rasyidin ini dapat diartikan secara harfiah sebagai
para pemimpin yang mendapatkan petunjuk. Empat sahabat Rasul yang termasuk
dalam khulafaur rasyidin adalah Abu Bakar Ash-Shidiq, Umar bin Khattab,
Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

1.Abu Bakar Ash shiddiq

A. Biografi Abu Bakar Ash shiddiq


Abu Bakar Ash Shiddiq lahir pada 573 M dan meninggal dunia 23
Agustus 634 M. Dia merupakan sahabat dan penasihat terdekat Nabi
Muhammad SAW. Saat Rasulullah SAW meninggal dunia, dirinya hadir
menggantikan fungsi politik dan administratif dari beliu, dan memulai jabatan
menjadi seorang khalifah atau pemimpin.Berasal dari klan kecil suku
pedagang Quraisy yang berkuasa di Mekah, Abu Bakar Ash Shiddiq
merupakan laki-laki pertama yang masuk Islam.Banyak sekali hal yang
menunjukkan kedekatannya dengan Nabi Muhammad SAW. Misalnya saat
dirinya menikahkan anaknya, Aisyah dengan Nabi Muhammad
SAW.Kemudian saat Nabi Muhammad SAW memilih Abu Bakar Ash
Shiddiq sebagai pendampingnya dalam perjalanan ke Madinah saat Hijrah. Di
Madinah, dia adalah kepala penasihat Nabi Muhammad SAW. Selain itu, dia
juga melakukan ziarah ke Mekah, hingga menjadi pengganti Rasulullah SAW
menjadi imam selama Nabi Muhammad SAW sakit.

B. Keteladanan Abu Bakar Ash Shiddiq


Di masa kepemimpinannya yang singkat, Abu Bakar menyelesaikan
perpecahan yang terjadi di suku-suku bangsa Arab. Beberapa suku tak mau lagi
tunduk kepada pemerintah Madinah setelah Rasul wafat. Mereka menganggap
perjanjian berakhir seiring wafatnya Rasul. Baca juga: Saudi Berencana Pindahkan
Makam Nabi Muhammad? Abu Bakar menyelesaikan perpecahan ini lewat Perang
Riddah atau perang melawan kemurtadan. Panglima yang berjasa memimpin
perang yakni Khalid ibn Al-Walid. Hal lain yang dihadapi Abu Bakar yakni orang
yang tak membayar zakat, dan orang-orang yang menganggap dirinya sebagai nabi
pengganti Muhammad. Abu Bakar juga mengumpulkan ayat-ayat suci Al-Quran
yang disalin menjadi mushaf. Ia menjadikan ayat Quran dan As-Sunnah sebagai
hukum. Di akhir kepemimpinannya, Abu Bakar memperluas daerah kekuasaan
dengan mengirim tentara ke luar. Pada 634 M, Abu Bakar mengirim Khalid bin
Walid dan pasukannya ke Irak. Mereka berhasil menguasai al-Hirah. Ia juga
mengirim ekspedisi ke Suriah di bawah pimpinan empat panglima perang yakni
Abu Ubaidah bin Jarrah, Amr bin Ash, Yazid bin Abi Sufyan, serta Syurahbil.

C.Masa Kejayaan Abu Bakar Ash Shiddiq


Abu Bakar sendiri memimpin umat Islam dalam waktu yang cukup
singkat yakni dua tahun. Dalam kurun waktu dua tahun itu, Abu Bakar As-Shidiq
mendapat banyak ujian, namun tetap membuahkan prestasi.Adapun prestasi yang
berhasil diraihAbu Bakar Ash-Shiddiq selama menjadi khalifah adalah sebagai
berikut.

1. Menumpas kelompok kelompok yang memerangi

islam 2.Dimulainya modifikasi al-quran

3.Memperluas kekuasaan islam


2. Umar Bin Khattab

A.Biografi Umar Bin Khattab


Umar bin Khattab mempunyai nama lengkap Umar bin Khattab
Ibn Nufail Ibn Abd al-'Uzza Ibn Riyah Ibn Qurth Ibn Razah Ibn 'Adiy Ibn
Lu'aiy al-Qurasyiy al-'adawiy.Usia Umar RA lebih muda tiga belas tahun dari
Nabi Muhammad Shalaullah Alaihi Wa sallam karena Umar lahir tiga belas
tahun setelah tahun Gajah (tahun Kelahiran Nabi Muhammad).

Sebelum masuk Islam, Umar bin Khattab dikenal sebagai salah


satu tokoh yang paling menentang seruan Nabi Muhammad SAW.
Pada masa jahiliyyah, Umar RA juga dikenal memiliki sifat yang kejam,
bengis, dan suka minum minuman keras. Selain itu, Umar bin Khattab
menikahi banyak wanita, dan memiliki anak yang banyak.
Akan tetapi, sebagian besar istrinya tersebut meninggal dunia. Di antara
anak-anaknya yang menonjol adalah Abdullah bin Umar dan Ummul
Mukminin Hafshah.Anak-anaknya yang lain adalah Fathimah, ‘Ashim,
Abdurrahman al-Akbar, Abdurrahman al-Ausath, dan Abdurrahman al-
Ashghar.

B.Keteladanan Umar Bin Khattab

1. Memiliki Loyalitas Tinggi dalam Berdakwah

Umar adalah tipikal orang yang setia dan loyal dalam


memperjuangkan agama Islam. Hal ini terwujud melalui loyalitasnya kepada Allah
dan Rasulullah di berbagai situasi dan kondisi.Meskipun memiliki sikap keras dan
tegas, Umar selalu menghormati Rasulullah dan mengikuti ajarannya. Umar juga
sosok umat yang taat beribadah dan senantiasa mengingat Allah.

2. Pemberani dalam Segala Situasi


Umar bin Khattab memiliki karakter tegas dan pemberani, meskipun
demikian, ia adalah orang yang berhati lembut dan mudah berempati dengan orang
lain. Sifat tersebut dapat kita teladani dengan cara menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Meskipun sudah memiliki sikap percaya diri dan
pemberani, kita juga tetap harus memiliki rasa empati atau kepedulian terhadap
orang lain.

3. Selalu Bersikap Adil

Umar merupakan sosok khalifah yang adil dan bijaksana. Ia tidak ragu
untuk memberi hadiah ataupun hukuman bagi siapa saja yang layak
mendapatkannya. Dengan bersikap adil, maka kehidupan dapat lebih seimbang dan
setiap orang mendapatkan apa yang menjadi haknya.

4. Hidup dalam Kesederhanaan

Umar bin Khattab dari adalah seorang khalifah yang selalu hidup
dalam kesederhanaan. Ia selalu merasa cukup dengan rezeki yang Allah berikan
setiap harinya. Dengan hidup secara sederhana, maka kita akan lebih mudah
bersyukur dan tidak perlu tergiur dengan harta yang bergelimang.

5. Bertanggung Jawab

Keteladan Umar bin Khattab juga terpancar lewat caranya memimpin


umat Islam. Ia adalah sosok pemimpin selalu memikirkan nasib umatnya, sehingga
hal ini tercermin lewat setiap kebijakan yang dibuatnya.Umar telah menerapkan
pembaharuan di berbagai struktur pemerintahan dan mengedepankan efisiensi. Hal
ini dilakukan semata-mata untuk meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan
umat Islam.

C.Masa Kejayaan Umar Bin Khattab


Di masa kekuasaan khalifah Umar bin Khattab, wilayah kekuasaan
Islam terus bertambah. Ia di antaranya sukses menaklukkan Mesir dengan gubernur
pertamanya, Amru bin 'Ash. Amru lalu dikenal sebagai pembawa pertama Islam ke
wilayah Afrika utara.
Islam juga meluas hingga ke Libya, Barqoh, Persia, Irak, Armenia,
Khurasan, Nisabur, Azerbaijan, Basra, Syria, Yordania, Gaza, Baitul Maqdis, dan
beberapa daerah di sekitar Laut Tengah. Selain meneruskan kebijakan
pendahulunya, Khalifah Umar juga membuat gebrakan-gebrakan revolusioner
dalam pemerintahannya.

3. Usman Bin Affan

A.Biografi Usmas Bin Affan


Utsman dilahirkan dari seorang ayah yang bernama Affan bin Abi al-
'As , dari suku bani Umayyah, dan ibu yang bernama Arwa binti Kurayz , dari
Abdshams , kedua suku kaya dan terpandang Quraisy di Mekah . Utsman memiliki
satu saudara perempuan, Amina. Utsman terlahir di Ta'if. Ia tercatat sebagai salah
satu dari 22 orang Mekah yang tahu cara menulis.Ayahnya, Affan, meninggal di
usia muda saat bepergian ke luar negeri, meninggalkan Utsman dengan warisan
besar. Ia menjadi pedagang seperti ayahnya, dan bisnisnya berkembang,
membuatnya menjadi salah satu orang terkaya di antara orang Quraisy.

Utsman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah ketiga dalam
Khulafaur Rasyidin. Beliau dikenal sebagai pedagang yang kaya raya dan handal
dalam bidang ekonomi namun sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi yang
diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Ia mendapat julukan Dzun
Nurain yang berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena Utsman
telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasullah ‫ ﷺ‬yaitu Ruqayyah dan
Ummu Kultsum

B.Keteladanan Usman Bin Affan


Utsman bin Affan adalah sosok yang memiliki sifat-sifat yang
patut untuk dijadikan teladan Diantaranya adalah.

1.Kepedulian Terhadap Agama Dan Umat

Utsman bin Affan dipercaya menjadi khalifah ketiga setelah Umar bin
Khattab wafat. Terpilihnya Utsman bin Affan adalah karena sikap dan perilaku
beliau yang luhur dan ikhlas dalam berjuang mengembangkan agama Islam.

2. Kedermawanan

Utsman bin Affan terkenal sebagai sosok yang dermawan. Pada


masa Khalifah Abu Baka, Kota Mekah dilanda paceklik karena musim kering
yang panjang. Ketika itu datang dari negeri Syam kafilah dagang Utsman
dengan 1000 ekor unta membawa bahan makanan. Menjelang masuk kota,
rombongan Utsman dihadang oleh para saudagar Mekah untuk memborong
semua barang bawaan yang dibawa Utsman dengan imbalan keuntungan
yang berlipat ganda. Tetapi Utsman tidak tergiur sedikitpun karena ia sudah
berniat menyumbangkan semua barang yang dibawanya untuk fakir miskin.

3. Keberanian

Khalifah Utsman bin Affan tidak gentar menghadapi pasukan


Romawi di Afrika Utara yang berkekuatan 120.000 dengan peralatan perang
yang lengkap. Karena daerah pengembangan Islam semakin luas dan banyak
dikelilingi lautan maka untuk mempertahankan wilayah kekuasaan Islam dari
serbuan musuh, Khalifah Utsman membentuk armada laut dan pasukan Islam
selalu unggul dalam pertempuran laut.

4. Kesederhanaan dan Kerendahan Hati


Utsman bin Affan tergolong sebagai orang kaya namun ia tidak hidup
berfoya-foya. Perilaku kehidupannya sederhana dan bersahaja, seperti dalam
berpakaian, makan, dan tempat tinggal.

5. Keteguhan Akidah

Setelah mendengar Utsman bin Affan masuk Islam, pamannya yang


bernama Al Hakam bin Abil Ash sangat marah. Utsman diikatnya dan
dicambuknya berkali-kali agar kembali pada agama nenek moyangnya. Namun
Utsman tetap teguh pada pendiriannya untuk tidak mengubah keyakinan dan tidak
akan meninggalkan agama yang diajarkan Rasulullah, apapun yang terjadi.

C.Masa Kejayaan Usman Bin Affan


Beberapa prestasi yang diraih oleh Utsman bin Affan selama menjadi
khalifah adalah sebagai berikut.

1. Menaklukan daerah Arjan dan Persia.

2. Menaklukan Khurasan dan Nashabur di Iran.

3. Setiap hari Jumat, beliau akan memerdekakan seorang budak.

4. Meresmikan mushaf Utsamani, yaitu kitab suci Alquran


yang digunakan oleh seluruh umat muslim di dunia.

5 Mengangkat Amr bin Ash sebagai gubernur di Afrika utara.


4.Ali Bin Abi Thalib.
A.Biografi Ali Bin Abi Thalib.
Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu (599-661) adalah Khalifah
keempat (terakhir) dari Khulafa' Ar-Rasyidun yang berkuasa sekitar 4-
5 tahun. Ali adalah sepupu Nabi Muhammad shallalalhu 'alaihi wa
sallam (SAW) yang kemudian menjadi menantunya setelah menikahi
Fatimah Az-Zahra.
Ayahnya Abu Talib bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abd Manaf,
adalah kakak kandung ayah Nabi SAW, Abdullah bin Abdul
Mutthalib. Ibunya bernama Fatimah binti As'ad bin Hasyim bin Abd
Manaf. Sewaktu lahir ia diberi nama Haidarah oleh ibunya. Nama itu
kemudian diganti ayahnya dengan Ali.

B.Keteladanan Ali Bin Abi Thalib


Ali bin Abi Thalib dikenal amanah dan bertanggung jawab.
Dikisahkan Rasulullah sering menitipkan pesan kepada Ali Bin Abi
Thalib. Denagn penuh tanggung jawab, Ali menjalankan perintah
Rasulullah tersebut.
Sifat khusus berikutnya yang dimiliki Ali Bin Abi Thalib adalah
sederhana dan sangat dekat dengan rakyat kecil.
Pada posisinya sebagai seorang Khalifah, suatu ketika ia memasuki
pasar sendirian tanpa pengawal. Dia mengingatkan kepada para
pedagang tentang ketakwaan dan membantu orang di pasar yang
membutuhkan pertolongan.
Ali bin Abi Thalib berdakwah dan menyampaikan Firman Allah. Atas
kerendahan hatinya ini Ali dikenal sebagai pemimpin yang cinta
rakyat.

C.Masa Kejayaan Ali Bin Abi Thalib


Ali diwarisi berbagai pergolakan. Masa pemerintahannya penuh
dengan cobaan. Ia berusaha mengatasinya dengan menarik para amir
yang sebelumnya diangkat oleh Usman bin Affan. Ia juga mengambil
alih tanah yang dihadiahkan Usman kepada penduduk dengan
menyerahkan hasil pendapatan kepada negara. Ali mengembalikan
sistem distribusi pajak tahunan di antara orang Islam yang pernah
diterapkan pendahulunya Umar bin Khattab. Pemberontakan yang
dihadapi Ali bin Abi Talib di antaranya datang dari Talhah, Zubair,
dan Aisyah. Mereka mengecam Ali yang tak mau menghukum
pembunuh Usman. Mereka minta agar ada pembalasan. Ali yang ingin
menghindari perang, mengirim surat ke Talhah dan Zubair agar
keduanya mau berunding untuk menyelesaikan perakara itu secara
damai.

Anda mungkin juga menyukai