UNTUK
MENAHAN LENTURAN
Desain Pendahuluan
Desain pendahuluan penampang beton prategang untuk menahan
lenturan dapat dibentuk dengan prosedur yang sangat sederhana,
berdasarkan pengetahuan mengenai kopel gaya dalam C-T yang
bekerja pada penampang
Langkah-langkah Desain Pendahuluan :
a. Memperkirakan Tinggi Penampang Balok (h)
Tinggi penampang h biasanya ditentukan atau diasumsikan,
demikian juga dengan momen total 𝑀 pada penampang
Untuk memperkirakan tinggi penampang (h) dapat digunakan
pendekatan dengan rumus empiris :
ℎ=𝑘 𝑀
dimana : ℎ : tinggi balok (cm)
𝑘 : koefisien yang bervariasi antara 10 – 14
𝑀 : momen total (ton-meter)
1
Desain Pendahuluan …
Dengan 𝑀 = 𝑀 + 𝑀
𝑀 : momen gelegar (berat sendiri)
𝑀 : momen beban hidup (dihitung berdasarkan peraturan beban)
𝑀 = 0,15𝑀 − 0,30𝑀 (ditaksir) sehingga 𝑀 = 1,15𝑀 − 1,30𝑀
Atau h dapat dihitung dengan fungsi dari panjang bentang (L)
ℎ ≅ 1⁄14 𝐿 − 1⁄12 𝐿 …… untuk bentang berat seperti jembatan
ℎ ≅ 1⁄30 𝐿 − 1⁄20 𝐿 …… untuk gedung
Desain Pendahuluan …
b.1. Bila 𝑀 > 0,25𝑀
Pada beban kerja, lengan momen untuk gaya-gaya dalam dapat bervariasi
antara 30% - 80% dari tinggi penampang h (rata-rata sekitar 0,65h)
Jika tegangan efektif baja adalah 𝑓 , maka luas baja yang diperlukan :
2
Desain Pendahuluan …
Untuk desain pendahuluan, tegangan rata-rata diambil kira-kira 50% dari
tegangan ijin maksimum 𝑓 , untuk beban kerja. Jadi :
Desain Pendahuluan …
b.2. Bila 𝑀 < 0,25𝑀
Bila 𝑀 relatif kecil terhadap 𝑀 , maka c.g.s. tidak dapat ditempatkan terlalu
jauh dari titik kern (inti), dan desain ditentukan oleh 𝑀 = 𝑀 − 𝑀
3
Desain Pendahuluan …
Contoh :
Penyelesaian :
Gaya prategang efektif :
Desain Pendahuluan …
Contoh :
Penyelesaian :
𝑀 besarnya 12% 𝑀 , sehingga tidak mungkin
c.g.s. diletakkan terlalu jauh dari kern
Momen beban hidup :
4
Desain dengan Teori Elastik, Konsep Umum
Perlu dipahami konsep dasar kopel penahan pada beton prategang
Hukum statika, seperti pada beton bertulang, momen penahan pada
beton prategang harus sama dengan momen eksternal
Momen internal tersebut diwakili oleh sebuah kopel C – T
T adalah titik pusat gaya prategang atau gaya tarik pada baja
C adalah pusat tekanan atau pusat desakan pada beton
b. Pada balok beton prategang akibat beban kerja, bila momen lentur
bertambah, besarnya C dan T praktis konstan, sementara lengan momen a
bertambah sebanding
10
5
Desain dengan Teori Elastik, Konsep Umum …
Pada penampang prategang, karena letak T tetap, maka letak C akan
berubah-ubah sesuai dengan perubahan momen lentur
Untuk momen M yang diketahui, maka letak C :
11
12
6
Desain Teori Elastik, Tanpa Tarikan pada Beton
Merupakan tahap Desain Akhir dimana tidak terjadi tegangan tarik
pada beton, baik saat awal (peralihan) maupun saat akhir (beban kerja)
• Maka C akan tepat berada pada kern bawah, tegangan-tegangan pada serat
atas dan bawah adalah :
sehingga
13
Bila c.g.s. lebih keatas, C akan di dalam kern. Sehingga serat atas menerima
tekanan dan pada serat bawah tekanan lebih kecil
Bila c.g.s. lebih ke bawah, C akan di luar kern. Sehingga serat atas akan
menerima tarikan dan pada serat bawah tekanan lebih besar
Tegangan ijin pada serat bawah 0,60𝑓 dan tegangan ijin serat atas 0,45𝑓
(menurut ACI)
14
7
Desain Teori Elastik, Tanpa Tarikan pada Beton …
Akibat kerja yang dilakukan gaya prategang efektif F dan momen total
𝑀 , C akan berada di titik kern atas. Dengan lengan momen sebesar
(𝑒 + 𝑘 ) maka gaya prategang efektif F yang diperlukan :
15
16
8
Desain Teori Elastik, Tanpa Tarikan pada Beton …
Contoh :
Penyelesaian :
Dari penampang desain pendahuluan, dihitung sifat-sifat penampang berikut
ini :
17
18
9
Desain Teori Elastik, Tanpa Tarikan pada Beton …
Langkah 3, 𝐴 yang diperlukan :
19
20
10
Desain Teori Elastik, Tanpa Tarikan pada Beton …
• Sehingga luas penampang 𝐴 yang diperlukan :
• Serat atas selalu mendapat sedikit tekanan dan tidak menentukan desain
pada kondisi ini
• Pada beban kerja, distribusi tegangan sama seperti kasus pertama
(perbandingan 𝑀 ⁄𝑀 kecil)
Bila letak yang diperoleh tidak layak maka letakkan c.g.s. pada batas praktis
terendah
21
4. Dari hasil kedua persamaan, gunakan nilai 𝐴 yang lebih besar dan nilai F
yang baru untuk merevisi penampang dari desain pendahuluan. Ulangi
langkah 1 sampai 4 jika perlu (sampai hasil sebelum dan sesudah revisi
mendekati)
22
11
Desain Teori Elastik, Tanpa Tarikan pada Beton …
Contoh Soal
Penyelesaian :
Langkah 1. Letak c.g.s. terendah secara teoritis
23
Dari kedua nilai 𝐴 dipilih nilai lebih besar yang menunjukkan penampang
pendahuluan dengan 𝐴 = 128 × 10 mm hampir tepat untuk kontrol
tegangan serat bawah, tapi terlalu besar bila untuk kontrol tegangan serat atas
24
12
Desain Teori Elastik, Mengijinkan Tarikan tapi Tidak Diperhitungkan
Pada desain penampang beton prategang dengan teori elastik tanpa
mengijinkan terjadinya tegangan tarik di seluruh penampang akan
menghasilkan penampang yang boros (tidak dapat diterima)
Pada beton prategang, tegangan tarik yang tinggi menyebabkan retak
selalu terjadi saat beban kerja sehingga menjadi logis untuk
mengijinkan tegangan tarik yang kecil
Namun ada beberapa alasan untuk membatasi tegangan tarik :
1. Adanya tegangan tarik yang tinggi menunjukkan tidak cukupnya faktor
keamanan terhadap kehancuran batas. Saat tegangan tarik tinggi, lengan
momen a akan bertambah sehingga tidak terjadi pertambahan yang
berarti pada lengan momen dalam kondisi beban berlebih
2. Adanya tegangan tarik mengakibatkan kurangnya faktor keamanan
terhadap retak, dimana dapat dengan mudah memperbesar retak jika pada
beton sudah terjadi retak sebelumnya. Retak dapat mengurangi rekatan
(bond) dan tegangan geser, juga menyebabkan korosi pada tendon
25
26
13
Desain Teori Elastik, Mengijinkan Tarikan dan Diperhitungkan
Cara ini digunakan dengan pengertian bahwa tegangan yang
diperhitungkan tidak tepat bila tegangan tarik melampaui tegangan
retak beton
Cara ini memberikan hasil yang sebanding dengan cara yang
mengabaikan tegangan tarik pada beton bila gaya tarik pada beton
merupakan bagian kecil dari gaya tarik keseluruhan
27
28
14
Desain Teori Elastik, Mengijinkan Tarikan dan Diperhitungkan …
Dengan tegangan tarik yang diijinkan pada serat bawah, momen yang
dipikul beton :
29
30
15
Desain Teori Elastik, Mengijinkan Tarikan dan Diperhitungkan …
Contoh Soal
Penyelesaian :
Langkah 1. Dari contoh sebelumnya, didapat
𝑘 = 𝑘 = 243 mm ; 𝐴 = 158 × 10 mm
Letak c.g.s. terjauh di bawah kern bawah :
31
Untuk lengan momen dengan panjang 243 + 243 + 140 = 626 mm,
gaya prategang yang dibutuhkan :
32
16
Desain Teori Elastik, Mengijinkan Tarikan dan Diperhitungkan …
Perbandingan 𝑴𝐆 ⁄𝑴𝐓 yang Besar
Bila 𝑀 ⁄𝑀 besar maka C akan berada di dalam kern pada saat
peralihan, dan mengijinkan tegangan tarik pada serat atas tidak akan
berpengaruh pada desain.
c.g.s. harus diletakkan dalam batas-batas praktis, jika tidak desain
dibuat seperti pada kasus pertama
Contoh Soal
33
Langkah 2.
Momen bersih yang dipikul gaya prategang :
34
17
Desain Teori Elastik, Mengijinkan Tarikan dan Diperhitungkan …
Langkah 3.
Untuk menjaga agar tegangan serat bawah tetap dalam batas,
luas penampang beton yang diperlukan :
35
36
18
Desain Teori Elastik, Penampang Komposit …
Prosedur desain mirip dengan desain pendekatan untuk penampang
bukan komposit
Pada dasarnya merupakan proses coba-coba (trial and error) yang
disederhanakan dengan prosedur sistematik dan cepat mencapai hasil
akhir yang dibantu oleh penggunaan beberapa rumus dan persamaan
Sebuah konsep tambahan yang diperkenankan untuk kerja komposit
adalah pengurangan momen pada penampang komposit terhadap
momen ekwivalen pada bagian pracetak yang besarnya sesuai dengan
perbandingan modulus penampang
37
dimana :
;
𝑓 : tegangan tarik ijin pada serat atas bagian pracetak saat transfer
I : momen inersia bagian pracetak
𝑐 : jarak antara c.g.c. dan serat atas bagian pracetak
38
19
Desain Teori Elastik, Penampang Komposit …
Langkah 2. Menghitung momen ekwivalen pada bagian pracetak
Setiap momen 𝑀 pada penampang komposit akan mengakibatkan tegangan
pada bagian pracetak :
;
dimana : 𝐼 = 𝐼 : momen inersia penampang komposit
𝑐 : jarak serat bawah bagian pracetak yang diukur dari c.g.c.
penampang komposit
Bila :
;
didapat : ;
39
Dan hitung gaya prategang awal 𝐹 yang diperlukan. Ubah nilai c.g.s.
dengan memakai nilai 𝐹 yang baru ini jika diperlukan
40
20
Desain Teori Elastik, Penampang Komposit …
Langkah 4. Menghitung Luas Penampang Beton
Untuk membatasi tegangan serat bawah sesuai dengan yang diijinkan saat
peralihan, maka diperoleh :
41
Penyelesaian :
Untuk asumsi penampang, desain pendahuluan dibuat dengan lengan momen
diasumsikan sebesar 0,65ℎ bagi gaya prategang yang menahan momen total,
sehingga didapat :
42
21
Desain Teori Elastik, Penampang Komposit …
Berdasarkan desain pendahuluan, sketsa dari penampang percobaan :
43
44
22
Desain Teori Elastik, Penampang Komposit …
Langkah 1. Menentukan letak tendon (c.g.s.)
Jadi c.g.s. dapat diletakkan pada 325 − 232 = 93 mm di atas serat bawah
Langkah 2. Telah dihitung di atas :
45
46
23
Desain Teori Elastik, Penampang Komposit …
Langkah 4. Menentukan luas penampang beton yang diperlukan
Untuk menjaga agar tegangan serat bawah tetap dalam batas regangan
ijin 𝑓 maka :
Untuk menjaga agar tegangan serat atas tetap dalam batas tegangan
ijin 𝑓 maka :
47
48
24
Desain dengan Teori Kekuatan Batas …
49
Contoh Soal
Penyelesaian :
Dengan faktor beban 2,0 untuk baja, didapat :
50
25
Desain dengan Teori Kekuatan Batas …
Penampang pendahuluan
memberikan daerah
dengan tegangan tekan
batas seluas 62 × 10 mm
(luas 𝐴 ′), dengan
anggapan garis netral
terletak 270 mm di bawah
serat atas
Perlu diperhatikan, letak garis netral yang tepat tidak dapat dan tidak
perlu dicari pada desain pendahuluan, tetapi dapat dianggap sekitar
30% dari tinggi penampang efektif
51
Desain Akhir
Desain akhir dengan teori kekuatan batas lebih rumit dari desain
pendahuluan, dimana harus memperhatikan faktor-faktor berikut :
1. Faktor beban yang tepat dan sesuai harus ditentukan untuk baja
maupun beton, sehubungan dengan beban desain dan
kemungkinan kelebihan beban untuk suatu struktur
2. Tegangan tekan saat peralihan harus diselidiki untuk flens tarik
(umumnya dengan teori elastik). Disamping itu, flens tarik juga
harus cukup besar untuk memungkinkan penempatan tendon yang
baik
3. Lokasi garis netral untuk penampang-penampang tertentu tidak
mudah ditentukan
4. Desain badan tergantung pada geser dan faktor-faktor lain
5. Lengan momen efektif untuk kopel penahan dalam harus dihitung
dengan lebih teliti
6. Kontrol terhadap lendutan dan tegangan yang berlebih harus
dilakukan
52
26
Desain dengan Teori Kekuatan Batas …
Contoh Soal
Buat desain akhir balok pada contoh sebelumnya berdasarkan teori kekuatan
batas
Penyelesaian :
Penampang dari desain pendahuluan digunakan sebagai percobaan awal
Dengan garis netral sebesar 270 mm di bawah
serat atas, pusat gaya tekan batas terletak pada (di
bawah serat atas) :
53
54
27
Bentuk-bentuk Penampang Beton …
55
28