Anda di halaman 1dari 29

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

KEPERAWATAN JIWA II

DISUSUN OLEH :
NAMA : KHAIRATUN NADYA
NIM : 1811142010045

DOSEN PEMBIMBING: Ns. ENGLA RATI PRATAMA, M.Kep

PRODI S1 KEPERAWATAN TINGKAT III. A

STIKes YARSI SUMBAR BUKITTINGGI

TA. 2020/2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Pengkajian Ruang Rawat: Dahlia Tanggal Dirawat: 24 April 2017 I.

I. Identitas Klien Inisial Klien : Tn. N Umur : 47 tahun

No. Rekam Medik : 030381

Tanggal Pengkajian : 17 Mei 2017

Informan : Klien, status dan perawat ruangan

Alamat Lengkap : Komp. Villa Anggre Blok 2 no. 26 Rt. O4 Rw. 13 Balai
Gadang Koto Tangah Padang

II. Alasan Masuk

Klien masuk Rumah Sakit Jiwa Prof HB Saanin Padang pada tanggal
24 April 2017 melalui IGD karena klien gelisah, marah-marah tanpa sebab,
emosi labil, mudah tersinggung, meninju-ninju dinding dan curiga. Klien
mengatakan bertengkar dengan kakaknya.

III. Faktor Predisposisi


a. Gangguan Jiwa Dimasa Lalu
Klien sakit semenjak tahun 2004 dan sekarang klien dirawat untuk
yang ke 3 kalinya. Klien dirawat terakhir pada tahun 2006. Klien
menggelandang ± 3 bulan ini dan kadang pulang kerumah kakaknya.
b. Pengobatan Sebelumnya
Klien sebelumnya sudah pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Prof
HB Saanin Padang dan mendapatkan pegobatan sebelumnya pada tahun
2006. Namun sejak pulang dari pengobatn klien tidak pernah minum obat.
Keluarga mengatakan ± 1 bulan yang lalu klien pernah dirawat di RS.
Yossudarso selama 1 minggu karena diare.
c. Trauma
 Aniaya Fisik
Klien tidak pernah mendapatkan perlakuan aniaya fisik baik
dari
lingkungan maupun keluarga.
 Aniaya Seksual
Klien tidak pernah menjadi pelaku, korban atau saksi dalam
aniaya
seksual.
 Penolakan
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penolakan sosial
baik
dari keluarga ataupun lingkungan masyarakat sekitar.
 Kekerasan Dalam Keluarga
Klien sebelumnya melakukan kekerasan kepasa keluarga yaitu
bertengkar dengan kakaknya
 Tindakan Kriminal
Klien tidak pernah menjadi pelaku korban atau saksi yang
terkait
denan tindakan kriminal.
IV. Pemeriksaan Fisik
 Tanda-tanda Vital : TD: 120/80 mmHg N: 84x/i S: 36,7°C P:
21x/i
 Ukuran : TB: 164 cm BB: 50 kg
 Keluhan Fisik :
Klien mengatakan tidak ada mengalami keluhan fisik pada
tubuhnya.
Tampak klien menggaruk tangan dan kakinya. Gigi klien terlihat
kotor.

V. Psikososial

Klien mengatakan orangtuanya sudah meninggal dunia dank lien


tinggal dengan kakaknya . Klien merupkan anak terakhir dari 5
bersaudara.Terkadang klien sering bertengkar dengan kakanya dan klien
mengambil keputusan sendiri dan kabur dari rumah kakaknya.

d. Konsep Diri
 Citra Tubuh

Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya

 Identitas Diri

Klien mengatkan dirinya seorang laki-laki


 Peran Diri

Klien menyadari perannya adalah seorang ayah dari anak-anak nya


dan suami dari istrinya

 Ideal Diri

Klien mengatakan dari ingin cepat sembuh dan ingin pulang

 Harga Diri

Klien mengatkan dirinya diharai oleh keluaranya

e. Hubungan Sosial
 Orang Terdekat

Anak-anak ,Istri, Kakak dan orangtua

 Peran serta dalam kegiatan kelompok masyarakat

Klien tidak ada berperan serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat


sejak sakit

 Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Tidak ada hambatan dalam hubungan dengan orang lain di sekitarnya

f. Spiritual
 Nilai dan Keyakinan

Klien mengunjung tinggi dan mengatakan beragama islam

 Kegiatan Ibadah

Semenjak dirawat klien mengatakan jarang melakukan ibadah seperti


shalat dan berzikir

VI. Status Mental


a. Penampilan
Klien berpenampilan tidak rapi, kuku pendek tapi kotor dan badan
klien bau
b. Pembicaraan
Klien tidak mampu memulai pembicaraan dengan lawan bicara, cukup
kooperatif namun nada bicara lambat dan pelan.
c. Aktivitas motoric
Klien tampak gelisah saat diwawancara klien juga sering terlihat
mondar-mandir diruangan
d. Alam perasaaan
Klien mengatakan merasa sedih karna jauh dari keluarga dan
orantuanya. Klien khawatir terhadap apabila terjadi sesuatu pada dirinya
namun kekhawatirannya masih bisa dikotrol
e. Afek
Klien tampak labil pada saat dilakukan wawancara
f. Interaksi selama wawancara
Saat dilakukan interpeksi wawancara, klien sering diam dan mudah
tersinggung , klien meminta untuk wawancara dengan orang lain
g. Persepsi
Klien mengatakan tidak ada mendengar atau melihat bayangan atau
suara yang tidak nyata
h. Proses piker
Ketika diajak wawancara , klien menjawab pertanyaan dengan
berbelitbelit dan terkadang tidak nyambung dengan jawaban tapi bisa
sampai pada tujuan bahasan
i. Isi piker
Klien terus bertanya kapan ia akan pulang dan diantar denagn mobil
kerumahnya. Klien tidak mengalami dipersonalisasi pikiran magis ataupun
waham
j. Tingkat kesadaran
Klien mengatakan namanya tetap klien tempak sering bingung pada
saat dilakukan wawancara.
k. Memori
Klien mengatakan tidak ingat kejadian lebih dari 1 tahun yang lalu.
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien tidak mampu berkonsentrasi pada saat wawancara klien sering
mengatakan pembicaraan.
m. Kemampuan penilaian
Klien dapat memeilih dan megambil keputusan yang sederhana ketika
diberikan sedikit bantuan misalnya klien mampu memilih akan menjadi
dahulu atau makan.
n. Daya tilik diri
Klien kurang menyadari tentang perubahan fisik pada dirinya namun
klien juga tidak menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi pada
dirinya.
VII. Kebutuhan Pasien Pulang
a. Makan
Klien makan 3x sehari dengan nasi, lauk pauk dan sayuran tanpa ada
pantangan atau alergi. Setelah makan klien membersihkan peralatan
makan
b. BAB/BAK
Klien BAB ± 2x seminggu dan BAK ± 6X sehari. BAB dan BAK pasie
selalu disiram dengan bersih
c. Mandi
Klien mandi 2x sehari dan klien mandi dngan benar jarang menggosok
gigi
d. Berpakaian/Berhias
Klien mengatakan sudah bisa berpakaian dengan benar. Namun belum
bisa berhias / bercukur sendiri
e. Istirahat/tidur
Klien mengatakan tidur dengan nyenyak dimalam hari jarang tidur siang,
sebelum tidur klien tidak mencuci kaki, tangan dan gosok gigi
f. Penggunaan obat
Klien mengatakan minum obat secara teratur selama dirumah sakit
Risperidon Lorazepam
g. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan akan selalu minum obat sampai dirinya sembuh
h. Kegiatan didalam rumah
Klien mandi tanpa dibantu orang lain.
i. Kegiatan/aktivitas di luar rumah
Klien tidak memiliki pekerjaan. Klien sering berjalan keluar rumah dan
pulang pada malam hari
VIII. Mekanisme Koping
a. Koping adaptif
Klien mampu berbicara dengan orang lain. Klien bisa menyelesaikan
masalah sederhana dengan bantuan orang lain
b. Koping maldaptif
Jika klien sedang pusing , klien sering marah tanpa sebab
IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan
a. Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mengatakan dalam kelompok bisa diterima dan tidak
diasingkan , hanya saja kelompok mempunyai penilaian berbeda kepada
dirinya
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan tidak ada masalah antara dirinya dan lingkungan
masyarakat. Klien merasa tidak pernah melakukan hal yang meresahkan
masyarakat dan lingkungan sekitar.
c. Masalah dengan pendidikan
Klien mengatakan menyelesaikan bangku sekolah hingga smp. Klien
tidak melanjutkan ke SMA
d. Masalah dengan pekerjaan
Klien mengatakan tidak memiliki pekejaan
e. Masalah dengan perumahan
Klien mengatakan tinggal bersama kakaknya
f. Masalah ekonomi
Klien tidak memiliki pekerjaan
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan pelayana kesehatan
X. Pengetahuan
Klien mengatakan tahu kondisinya saat ini dan pasien belum bisa
benarbenar mengontrolnya
XI. Aspek Medik

Diagnosa Medik : Skizofrenia

Terapi Medik : 1. Risperidon : 2x1 mg

2. Lorazepam : 1x2 mg

3. Fe : 2x1 mg

4. As. Folat : 2x1 mg

N Data masalah
o
1. DS: Resiko Perilaku Kekerasan
- Klien mengatakan ia tidak
suka marah marah lagi
- Klien mengatakan ia tidak
memukul orang
- Klien mengatakan jika emosi
ia menggepalkan tagan
DO:
- Emosi klien masih labil
- Klien tampak waspada
- Klien tampak kesal jika
ditanya banyak-banyak

2. Defisit perawatan diri


DS:
- Klien mengatakan mandi
2x sehari
Resiko Perilaku Kekerasan
- Klien mengatakan jarang
mengosok gigi dan menyisir
rambut
DO:
- Saat makan masih
berserakan dan ada sisa-
sisa makanan dimulut
- Kuku tamapak panjang dan
kotor
- Klien mandi masih disuruh,
3. Harga diri rendah
badan bau

DS:
- Klien mengatakan lebih suka
sendirian di kamar
- Klien mengatakan tidak
memiliki kemampuan untuk
melakukan aktivitas
DO:
- Klien tidak mau menatap mata
pada saat wawancara
1. - Klien tampak sering
menyendiri
- Klien tampak mudah
tersinggung

i. Daftar Masalah

1. Perilaku kekerasan

2. Ketidakefektifan koping keluarga : ketidakmampuan

3. Disstres spiritual

4. Defisit perawatan diri

5. Gangguan komunikasi verbal

6. Resiko perilaku kekerasan

7. Gangguan proses pikir : obsesi

8. Gangguan pemeliharaan kesehatan

9. Kurang pengetahuan

ii. Pohon Masalah


iii. Daftar Diagnosa Keperawatan
1. Defisit perawatan diri
2. Harga diri rendah
3. Resiko perilaku kekerasan

INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama klien : Tn. N No. MR : 030381

No. Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


Keperawatan
1. Defisit Pasien Setelah 2-4x SP 1 Pasien:
Perawatan mampu: pertemuan: pengkajian dan
Diri Menjaga Klien mampu melatih cara
kebersih menjaga menjaga
an diri kebersihan diri kebersihan diri :
sesuai dengan cara: 5. mandi, cuci
strategi Member sihkan rambut, sikat gigi,
pelaksan diri dengan potong kuku
aan cara mandi 6. a) Identifikasi
tindakan Mampu berhias masalah perawatan
keperaw dan bedanda n diri: kebersihan diri,
atan 7. Mampu berdandan,
sehingga melakuk an makan/minum,
klien makan dan BAB/BAK
merasa minum dengan b) Jelaskan
nyaman baik 8. Mampu pentingnya
dan rapi. melakuk an kebersihan diri.
BAB/B AK c) Jelaskan alat dan
dengan baik. cara kebersihan diri
d) Latih cara
menjaga
membersihkan diri :
mandi dan ganti
pakaian, sikat gigi,
cuci rambut, potong
kuku
e) Masukan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan mandi
dan sikat gigi (2 kali
per hari), cuci
rambut ( 2 kali per
minggu) potong
kuku ( satu kali per
minggu) SP 2
Pasien: melatih
cara berdandan
setelah kebersihan
diri : sisian, rias
muka untuk
perempuan ,
cukuran untuk
pria
a) Evaluasi kegiatan
kebersihan diri. Beri
pujian
b) Jelaskan cara dan
alat untuk
berdandan
c) Latih cara
berdandan setelah
kebersihan diri :
sisiran, cukuran
untuk pria
d) Masukan pada
jadwal kegiatan
untuk kebersihan
diri dan berdandan.
SP 3 Pasien :
melatih cara
makan dan minum
dan baik
a) Evaluasi kegiatan
kebersihan diri dan
berdandan . Beri
pujian b) Jelaskan
cara dan alat makan
dan minum c) Latih
cara makan dan
minum yang baik d)
Masukan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
kebersihan diri,
berdandan dan
makan/minum yang
baik. SP 4 Pasien :
melatih BAB dan
BAK yang baik a)
Evaluasi kegiatan
kebersihan diri,
berdandan,
makan/minum. Beri
pujian b) Jelaskan
cara BAB/BAK
yang baik
c) Latih cara
BAB/BAK yang
baik. d) Masukan
pada jadwal
kegiatan untuk
kebersihan diri,
berdandan,
makan/minum,
BAB/BAK
2. Harga diri Pasien Setelah 2-4x SP 1 Pasien :
rendah mampu : pertemuan : Pengkajian dan
Meningk Klien mampu latihan kegiatan
atkan meningkatkan pertama
kepercay harga diri a) Identifikasi
aan diri dengan cara : pandangan/penilaian
yang 5. Mengkaji pasien tentang diri
dimiiki kemampuan sendiri dan
klien dan yang dimiliki pengaruhnya
melatih klien serta terhadap hubungan
klien melatih dengan orang lain,
sesuai kegiatan harapan yang telah
kemamp pertama dan belum tercapai,
uannya 6. Latihan upaya yang
melalui kegiatan kedua dilakukan untuk
tindakan yang telah mencapai harapan
keperaw disepakati yang belum
atan 7. Latihan terpenuhi b)
sehingga kegiatan ketiga Identifikasi
klien 8. Latihan kemampuan
tidak lagi kegiatan ke melakukan kegiatan
merasa empat yang dan aspek positif
putus asa telah disepakati paasien ( buat daftar
dan lebih klien kegiatan) c) Bantu
berarti pasien menilai
kegiatan yang dapat
dilakukan saat ini
(pilih dari daftar
kegiatan mana
kegiatan yang dapat
dilaksanakan) d)
Buat daftar kegiatan
yang dapat
dilakukan saat ini e)
Bantu pasien
memilih salah satu
kegiatan yang dapat
dilakukan saat ini
untuk dilatih f) Latih
kegiatan yang
dipilih (alat dan cara
melakukan nya) g)
Masukkan kegiatan
yang telahh dilatih
pada jadwal
kegiatan untuk
latihan
SP 2 Pasien :
Strategi
pelaksanaan
pertemuan 2 pada
pasien
a) Evaluasi tanda
dan gejala harga diri
rendah b) Validasi
kemampuan pasien
melakukan kegiatan
pertama yang telah
dilatih dan berikan
pujian
c) Evaluasi manfaat
melakukan kegiatan
pertama
d) Bantu pasien
memilih kegiatan
kedua yang akan
dilatih e) Latih
kegiatan kedua (alat
dan cara)
f) Masukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan dua
kegiatan
SP 3 Pasien :
Strategi
pelaksanaan
pertemuan 3 pada
pasien
a) Evaluasi tanda
dan gejala harga diri
rendah b) Validasi
kemampuan
melakukan kegiatan
pertama, dan kedua
yang telah dilatih
dan berikan pujian
c) Evaluasi manfaat
melakukan kegiatan
pertama dan kedua
d) Bantu pasien
melih kegitan ketiga
yang akan dilatih e)
Latih kegiatan
ketiga (alat dan
cara)
f) Masukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan tiga
kegiatan
SP 4 Pasien :
Strategi
pelaksanaan
pertemuan 4 pada
pasien
a) Evaluasi tanda
dan gejala harga diri
rendah b) Validasi
kemampuan
melakukan kegiatan
pertama, kedua dan
ketiga yang telah
dilatih dan berikan
pujian
c) Evaluasi manfaat
melakukan kegiatan
pertama, kedua dan
ketiga
d) Bantu pasien
memilih kegiatan
keempat yang akan
dilatih
e) Latih kegiatan
keempat (alat dan
cara)
f) Masukkan
padajadwal kegiatan
untuk latihan empat
kegiatan

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN KEPERAWATAN


KESEHATAN JIWA

Nama : Tn. M Ruangan : Dahlia

No. MR : 016394

HARI DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


/ TGL KEPERAWATAN
Defisit SP 1 Pasien: S : Klien
perawatan diri pengkajian dan mengatakan
melatih cara menjaga malas untuk
kebersihan diri : cuci menyisir
rambut, rambutnya,
sikat gigi, potong kuku Klien
e. Identifikasi masalah mengatakan
perawatan diri: malas untuk
kebersihan diri, mencuci
berdandan, rambutnya
makan/minum, O : Tampak
BAB/BAK rambut klien
f. Jelaskan pentingnya kusut, tampak
kebersihan diri. ada ketombe,
g. Jelaskan alat dan klien mengerti
cara cara untuk
kebersihan diri mencuci
h. Latih cara menjaga rambut
membersihkan diri : A: Klien dapat
mandi dan ganti melakukan
pakaian, sikat gigi, kegiatan tetapi
cuci rambut, potong dengan
kuku bantuan
P : Optimalkan
SP 1, lanjutkan
SP 2
Defisit SP 2 Pasien: melatih S : Klien
perawatan diri cara mengatakan
berdandan setelah nyaman dengan
kebersihan penampilan
diri : sisiran, bercukur saat ini
untuk O : Klien
pria tampak masih
S : Klien kusut, tampak
mengatakan klien sudah
nyaman bercukur,
dengan tetapi dengan
d) Evaluasi kegiatan bantuan
kebersihan diri. Beri petugas
pujian A : Depisit
e) Jelaskan cara dan perawatan
alat diri : berhias
untuk diri masih ada,
berdandan/bercukur Klien dapat
f) Latih cara berdandan melakukan
setelah kebersihan diri : kegiatan
bercukur dengan
bantuan
P:
Optimalkan
SP 2 dan
lanjutkan SP 3
Defisit SP 3 Pasien : melatih S : Klien
perawatan diri cara mengatakan
makan dan minum dan sudah bisa
baik melakukan
d. Evaluasi kegiatan cara makan
kebersihan diri dan yang baik dan
berdandan . Beri benar
pujian O : Klien
e. Jelaskan cara dan tampak bisa
alat mempraktekka
makan dan minum n cara makan
f. Latih cara makan dan yang baik dan
minum yang baik benar
A : Klien
mampu
melakukan
kegiatan
dengan baik
tanpa arahan
P : Optimalkan
SP 3 dan lanjut
SP 4
Defisit SP 4 Pasien : melatih S : Klien
perawatan diri BAB mengatakan
dan BAK yang baik mengetahui
d. Evaluasi kegiatan cara
kebersihan diri, BAB/BAK
berdandan, yang benar
makan/minum. Beri O : Klien
pujian tampak rapi
e. Jelaskan cara dan bersih,
BAB/BAK yang baik klien dapat
f. Latih cara menyebutkan
BAB/BAK alat dan cara
yang baik. BAB/BAK
yang benar
A : Klien bisa
melakukan
kegiatan yang
dilatih denan
baik
P : Optimalkan
SP 4 dan
evaluasi
kembali SP 1,
2 dan 3

TAK pasien dengan diagnosa keperawatan jiwa DPD

A. PENGERTIAN
Terapi aktivitaskelompok stimulasi persepsi adalah terapi
yangmenggunakan aktivitas sebagai stimulasi dan terkait denganpengalaman
dan/ kehidupan untuk didiskusikan di dalam kelompok,dimana hasik diskusi
kelompok dapat berupa kesepakatan persepsiatau alternatif penyelesaian
masalah.Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi Defisit Perawatan
Diri :melatih mandi adalah kegiatan terapi yang dilakukan secaraberkelompok
klien dengan dengan defisit perawatan diri (DPD) atauyang mempunyai
riwayat DPD oleh seorangterapis melalui stimuluspersepsi terhadap
pengalaman terkait cara mandi yang pernahdilakukan.
B. TUJUAN
Tujuan TAK SP DPD sesi 2: Melatih Mandi
1. Klien dapat mengidentifikasi pengertian mandi
2. Klien dapat mengidentifikasi tujuan mandi
3. Klien dapat mengidentifikasi waktu pelaksanaan mandi4.Klien dapat
mengidentifikasi alat yang dibutuhkan selama mandi
5. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan mandi
6. Klien dapat memperagakan kemampuan mandi seperti yang
sudahdidemonstrasikan.
C. PROSEDUR
1. Persiapana.
a. Alat dan bahan :
1) Persiapan tempat yang aman dan tenang
2) Tempat yang cukup luas atau longgar
3) Alat dan bahan : Handuk, sabun, gayung, papantulis,Whiteboard,
jadwal kegiatan Harian, Spidolatau Bullpoint
4) Form CPT (Catatan Perlembangan TerintegrasiDan Bollpoint)
5) Form Nursing Order (resep keperawatan) (jikaklien bisa membaca)
6) Form Logbook SKP Harian
b. Pasien
1) Membuat kontrak pertemuan dengan klien.
2) Menjamin kebutuhan pemenuhan kebutuhanprivacy klien, hanya
ada perawat dan klien saja.
2. Pelaksanaan
Persiapan
a.Mengumpulkan klien yang pernah dilibatkandalam TAK SP DPD
sesi I dan pernah dilatihmandi secara individual
b.Membuat kontrak dengan klien
c.Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis atau perawat (misalnya dengan selamat pagi
atau selamat siang)
2) Perkenalkan nama perawat dan nama panggilan (lebih
bagus paki papan nama)
3) Memberi kesempatan kepada klien untukmemperkenalkan
nama masing–masing(dan diberi papan nama)

b.Evaluasi Validasi

1) 1)Menanyakan perasaan klien saat ini


2) 2)Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Menanyakan penerapan TAK Stimulasi Persepsi Sesi I:
mengidentifikasi manfaat kebersihan diriyang pernah dilakukan

d. Kontrak

1)Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu TAK SPDPD sesi 2 : melatih


mandi

2)Menjelaskan aturan permainan sebagaiberikut :

a) Jika ada anggota kelompok yang inginmeninggalkan


kelompok harus minta ijin
b) Mengikuti kegiatan sampai selesai
c) Mempersilahkan klien untuk minum, ataukencing dulu
sebelum acara dimulai
d) Lama kegiatan tidak lebih dari 45 menit

Tahap Kerja

a) Setelah perawat menjelaskan terapi aktivitaskelompok yang


akan dilakukan, perawatmenanyakan pada pasien tentang
pengertianmandi.
b) Perawat memberikan kesempatan pada salahsatu pasien untuk
menjelaskan pengertian mandi
c) Perawat meminta klien lain untuk menanggapijawaban klien
tentang pengertian mandi.
d) Perawat memberikan penguatan positif ataskemampuan klien
menyebutkan dan menanggapipengertian mandi.
e) Perawat menyimpulkan pengertian mandi
f) Perawat memberikan kesempatan pada salahsatu pasien untuk
menjelaskan tujuan dari mandi
g) Perawat meminta klien untuk menuliskan tujuandari mandi
h) Perawat meminta klien lain untuk menanggapijawaban klien.
i) Perawat memberikan penguatan postif ataskemampuanklien
menyebut dan menanggapitujuan dari mandi
j) Perawat menyimpulkan tujuan mandi
k) Perawat memberikan kesempatan pada salahsatu pasien untuk
menjelaskan alat yangdibituhkan dalam mandi
l) Perawat meminta klien untuk menuliskan alatmandi yang
dibutuhkan pada papan.
m) Perawat meminta klien lain untuk menanggapijawaban klien
terkait alat yang dibutuhkan saatmandi
n) Perawat memberikan penguatan postif ataskemampuan klien
menyebut dan menanggapi alatyang dibituhkan dalam mandi
o) Perawat menyimpulkan alat yangdibituhkandalam mandi
p) Perawat memberikan kesempatan pada salahsatu pasien untuk
menjelaskan waktupelaksanaan mandi
q) Perawat meminta klien untuk menuliskan waktupelaksanaan mandi
pada papan.
r) Perawat meminta klien lain untuk menanggapijawaban klien terkait
waktu pelaksanaan mandi
s) Perawat memberikan penguatan postif ataskemampuan klien
menyebut dan menanggapiwaktu pelaksanaan mandi
t) Perawat menyimpulkanwaktu pelaksanaanmandi.
u) Perawat memberikan kesempatan pada salahsatu pasien untuk
menjelaskan langkah–langkah mandi
v) Perawat meminta klien untuk menuliskan langkah–langkah mandipada
papan.
w) Perawat meminta klien lain untuk menanggapi jawaban klien
terkait langkah–langkah mandi
x) Perawat memberikan penguatan postif ataskemampuan klien
menyebut dan menanggapilangkah–langkah mandi.
y) Perawat menyimpulkan langkah–langkah mandi
1)Melepas pakaina dan celana
2)Membersihkan muka dengan air bersih dansabun kemudian
membilas kembali sampaibusa hilang
3)Memabasahi badan dengan air bersih
4)Mengambil sabun dan menggosokankeseluruh tubuh sampai merata
dan bersih
5)Kemudian membilasnya dengan air bersihsampai semua busa
hilang
6)Ambil handuk untuk mengeringkan badan
7)Pakai kembali pakaian.

Tahap terminasi
a. Evaluasi
1)Perawat menanyakan perasaan klien setelahmengikuti terapi
aktivitas kelompok
2)Perawat memberikan pujianatas keberhasilankelompok dengan
mengucapkan kata“Bagus”
b. Tindak lanjut
1)Menganjurkan klien untuk melatih mandi danmendiskusikan
dengan klien lain atau perawatlain
2)Membuat jadwal mengidentifikasi manfaatkebersihan diri
c. Kontrak terapi kelompok yang akandatang
1)Bersama dengan klien membuat rencana untuk terapi aktivitas
kelompok selanjutnya :melatih keramas
2)Bersama klien menentukan waktu dan tempatterapi aktivitas
kelompok yang akan dating
Pendokumentasian
a.Mencatat kegiatan TAK stimulasi persepsi dalambuku
catatan/laporan TAK baik jenis TAK, topikTAK, klien yang
diterapis, leader dan observeryang melakukan TAK serta hasil
evaluasi proses dan hasil serta membubuhkan tanda tangan
dannama terang.
b.Mencatat tindakan keperawatan yang telahdilakukan ke
dalam catatan perkembanganterintegrasi sesuai Standar Prosedur
Operasionalyang berlaku. Pendokumentasian CatatanPerkembangan
Terintegrasi harus dilakukan olehperawat yang telah diberikan
penugasan klinikolehdirektur utama.
c.Mencatat tindakan keperawatan pada logbook(SKP) harian
d.Mencatat TAK stimulasi persepsi : melatih mandipada papan
Jadwal Kegiatan untuk ditindaklanjuti perawat shift
berikutnyae.Membereskan catatan perkembangan terintegrasipada
status rekam medispasien

3.Hal–hal yang harus diperhatikan


a. Mengevaluasi respon serta tolersansi pasienselama TAK
stimulasi persepsi defisit perawatandiri.
b. Mengevaluasi kebutuhan kenyamanan dankeamanan pasien,
dan staff selama TAK stimulasipersepsi
c. Kemampuan TAK stimulasi persepsi disesuaikandengan
kemampuan klien menerima informasi,belajar, daya ingat pasien,
sesuai kesepakatanyang dibuat oleh klien.

Anda mungkin juga menyukai