Anda di halaman 1dari 4

NAMA : WENANG IRMANSYAH

INSTANSI :KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

TUGAS MATERI PELACAKAN BATAS


1. Sebutkan prosedur pelacakan batas mulai dari ploting patok diatas peta kerja
sampai pemasangan tugu dilapangan?
Pengertian sederhana dari pelacakan (to navigate) batas adalah melakukan pencarian
lokasi suatu tempat atau berupa titik dan juga menelusuri garis batas. Dalam
pencarian tersebut harus terlebih dahulu diketahui lokasi yang akan dicari. Sebelum
melakukan pelacakan batas, diperlukan suatu kesepakatan yang telah dituangkan
pada saat melakukan penelitian dokumen dan kesepakatan dalam disain garis batas
dan rencana pemasangan pilar diatas peta kerja.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 141 Tahun
2017 Pelacakan garis batas dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu Kartometrik dan
Survei Lapangan
Berikut Prosedur Pelacakan Batas :

• Memperhatikan detil-detil pada peta kerja yang berupa batas sementara (indikatif),
batas alam maupun batas buatan.
• Penelusuran garis batas di lapangan berpedoman pada peta kerja dilakukan pada titik-
titik koordinat atau bagian segmen tertentu dengan menyusuri garis batas sesuai
dengan rencana.
• Jika tidak ada tanda-tanda batas yang dapat diidentifikasi pada peta, maka garis batas
ditetapkan berdasarkan kesepakatan dan apabila tidak tercapai kesepakatan maka
penyelesaian mengacu kepada tata cara penyelesaian perselisihan.
• Berdasarkan peta kerja dilakukan pengukuran titik-titik koordinat batas dengan
mempergunakan alat ukur posisi (GPS) sesuai ketelitian yang telah ditetapkan.
• Plotting hasil penelusuran/penarikan batas yang berupa daftar titik-titik koordinat
batas pada peta kerja.
• Memasang tanda atau pilar pada titik-titik koordinat atau pada jarak tertentu di
lapangan berdasarkan kesepakatan.
• Pada pilar-pilar yang sudah disepakati dapat dipasang pilar dengan tipe tertentu
sesuai ketentuan.
• Hasil kegiatan pelacakan ini dituangkan dalam bentuk berita acara pelacakan batas

2. Apabila ada kendala dalam pengukuran di eksisting tugu batas akibat obstraksi
signal GPS yang sulit dihindari saat pengukuran, sementara tugu batas tersebut
harus tetap dipasang, dan ditentukan posisinya. Jelaskan cara solusi pengukuran
agar nilai koordinat tugu batas tersebut diperoleh dengan tingkat ketelitian optimal.

saat melakukan pengukuran dilapangan sering menemukan beberapa kondisi yang


tidak memungkinkan untuk dilakukan pengukuran secara langsung dikarenakan
obstraksi signal GPS. Maka saat itulah metode offset digunakan oleh seorang surveyor
untuk memperoleh data dilapangan.
Masalah sinyal GPS hilang bisa terjadi karena :
- Tutupan vegetasi sangat padat
- Area listrik tegangan tinggi
- Rover telah berdiri pada suatu titik batas namun tidak diperoleh fixed solution

Untuk itu metode offset dapat dilakukan yaitu dengan cara


- Dari dua titik batas bidang tanah yang lain yang telah diamati
- Atau dari detil/bentang alam disekitar titik batas bidang tanah tersebut
- Atau dari dua titik disekitar titik batas bidang tanah tersebut dimana kondisi lebih
terbuka.

3. Jika dalam pengukuran tugu batas dengan teknologi GPS kita lupa mengukur tinggi
antena GPS, jelaskan apa akibatnya terhadap perolehan nilai koordinat.
Akibat yang terjadi apabila lupa mengukur tinggi dalam pelacakan batas adalah akan
terjadi kesalahan dalam pengolahan data karena data yang diterima tidaklah akurat
baik itu data koordinat horizontal maupun vertikal. Hal ini dapat terjadi karena data
sinyal yang diterima oleh antenna GPS akan diolah oleh perangkat lunak di
posisi Antenna Phase Center (APC) nya. Posisi APC sendiri terletak di suatu tempat
di sekitar area bagian atas antenna. Apabila lupa melakukan pengukuran tinggi
antenna GPS akan berakibat pada pengolahan data tidak pada Antenna Phase
Center (APC) dan saat pengolahan, offset antenna bernilai 0 dan Antenna Phase
Center menjadi referensi sehingga mengakibatkan nilai posisi koordinat tidak
sesuai dengan nilai sebenarnya. Untuk itu memerlukan koreksi dengan kaidah2
trigonometrik dengan menggunakan rumus untuk melakukan pengoreksian yang
dapat dilakukan pada saat post processing.
4. Jika nilai koordinat Tugu A (Xa=45m, Ya=33m)Tugu B (Xb=70m, Yb=60m) Jika kita
bergerak dari tugu A ke tugu B dipandu dengan alat GPS Navigasi. Apa indikasi
bahwa kita sudah sampai di tugu B, sebutkan dua indikasinya bahwa kita sudah
sampai di tugu B?
- Jarak atau Distance pada GPS Navigasi telah meunjukan angka 0 meter (P=0),
- untuk menggunakan alat bantu navigasi, pada GPS juga terdapat menu Go to
sehingga garis arah di GPS dapat menunjukan arah langsung ke tugu
- Pada GPS Navigasi akan memberikan alarm/sound lainnya bahwa kita telah sampai
pada Tugu B yang dinavigasi.
- Secara kasat mata bila Tugu B tersebut masih berada di tempatnya akan terlihat

Berikut adalah gambar kegiatan di BPKH Wilayah II Palembang pada saat


mengukur dan menunjukan arah dari tanda batas satu ke yang lain.

5. Jelaskan pengertian watershed dan talweg.


- Watershed adalah punggung bukit atau punggung dataran tinggi yang apabila
terjadi hujan diatasnya maka air akan mengalir menjadi terbagi ke dua sisinya.
Pengetian lain dari watershed bisa disebut Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu
wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak anak
sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang
berasal dari curah hujan di wilayah tersebut ke danau atau ke laut secara alami,
yang batas di darat merupakan pemisah topografi dan batas di laut sampai
dengan perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan .
-
- Talweg adalah titik terdalam pada sebuah sungai, lembah, atau saluran air
yang lain. Merupakan alur pada dasar sungai. Biasanya talweg merupakan
dasar sungai yang paling dalam membentuk garis yang menyusuri dasar
sungai. mempunyai jarak yang sama terhadap bibir sungai
-

Anda mungkin juga menyukai