MENCIPTAKAN EKOSISTEM SUNGAI DAN

PERAIRANYANG BERKELANJUTAN SERTA

TEPAT GUNA : NATURALISASI VS
NORMALISASI

Aditya Pandu Wicaksono, M.Sc

DISAMPAIKAN DALAM ACARA WEBINAR HMTL SABTU 6 JUNI 2020

PENDAHULUAN
Merupakan suatu kesatuan
makhluk hidup, Ekosistem • Ekosistem
Kehadiran,
dinamis yangkelimpahan
terdiri dari berbagai
ekosistem:
spesies dalam
makhluk hidup yang
oleh tingkat Komponen • Geomorfologi fluvial
menyediakan sumber daya
berinteraksi dengan ekosistem
daya sertahidup,
kebutuhan kondisidan
ingkungannya, baik lingkungan • Konsep Daerah Aliran
fisis yang harus
maupun abiotik (materi Hukum
dan Sungai
kisaran
membentuk yangkondisi
dapat Toleransi
spesies tsb.
Hakekat • Pembangunan
Manusia berkelanjutan

1
 Geomorfologi Fluvial
”the present is the key to the past”

Daerah Aliran Sungai (DAS)

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan
anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah
hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut
sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan (PP No. 37 Tahun 2012 tentang
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai)

2
 SirC-X
Radar
Image of
Mississippi
River

BANJIR HULU
( Boscastle, Northern Cornwall, UK)

3
7
Pembangunan Berkelanjutan
merupakan usaha
mengubah kondisi
alamiah sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan
• Konsep pemenuhan kebutuhan
• Ide keterbatasan
• Paradigma berorientasi ke depan
• Proses perubahan
8
1. Membangun itu mengelola
pertumbuhan ekonomi,
kelesttarian alam dan keadilan
social
2. Masing-masing selalu Tarik
menarik dan tolak menolak
dalam perebutan prioritas
3. Titik berat yang
menyeimbangkan adalah
pembangunan berkelanjutan
yang menguntungkan, hijau
dan adil
4
 9
Ecological Ecological

10
Restoration Restoration
Manajemen Manajemen
Bencana Bencana
Erosi Erosi
Kualitas Air

Das Serang Kulon Progo

NATURALISASI VS NORMALISASI

Pengaruh Morfometri Sungai Terhadap Self Purification di

Kualitas Air
Perbedaan Perbedaan

5
 Erosi dan Suspensi Air Sungai DAS Oyo
Gunung Kidul Menggunakan Modelling
Spasial Erosion USPED
435 00 0 mT 450 00 0 465 00 0 480 00 0 m T
Ka ran g d o w o
N G A G L IK K la t e n S e la ta n K ali K ote s
J ago n alan K l a te n T e n g a h T a w a n g sa ri
T ru c u k

K A LA SA N Pra m b an an

Ba ya t Ca w as
D E PO K
L R E JO G a n ti w a rn o W ed i

D AN U R E JA N
PR A M B A N AN W e ru
R A JA N
B E R B AH
AT O N KO T A G ED E

9135000 mU
9135000 mU

U M B U L HA R JO
R IJE R ON
G ED AN G S AR I

Kualitas Air
Manajemen
Bencana

Perbedaan
L u ny u M a n ya
B A N G U NT A PA N
PIY U NG AN NGAWEN O y o h u lu
Ju w e t
Restoration

P e tun g S E M IN
Ecological

N
W id o ro
S a rad a n

erosi
PA TU K D o n d o n NgG L I P A R
PLE R E T B uy u k a n

O y o h ili r
C elen g D l inDgL o
IN G O
J ET IS

PL A Y E N M un gg ur
IM O G I R I
K A RA N G M O J O

9120000
9120000

W O N O SAR I PO N J O N G
P ra m b u ta n E ro m

Ka b . M a g e la ng
40 00 00 m T 440000 4 8 00 00 m T
K dy . S u ra k a rt
SE M AN U
P A L IY A N

9 160000 mU

91 60 000 mU
PU R W O SAR I PA N G G A NG
Ka b . S le m a n Ka b . K la t e n
K ab . S u ko h ar
u rw or e j o

K o ta
K a b. K ul on P ro go Y og y a k a r t a

K a b . B a nt ul

K a b . W on o

SAPTO S ARI K a b . G u n un gk i d u l
P r a c im a n t o
9105000 m U

9105000 mU
91 20 00 0m U

9120 00 0 mU
S am
Sam ud r a RON GKOP
u d ra H in
d ia
H in d T A N J U N G S AR I
ia : D a e r a h P e n e l it i a n
TE P U S 40 00 00 m T 440000 4 8 00 00 m T

435 00 0 mT

1995 450 00 0 465 00 0

1998 480 00 0 m T

11

B.
C. BENCANA
A. BENCANA BANJIR
TANAH KIRIMAN
LONGSOR
BANDANG
HUB, SEBAB-AKIBAT: CURAH
HUB.SEBAB-AKIBAT:
HUB.SEBAB-AKIBAT: KONDISIHUJAN
SECARA BIOGEOFISIK
ALAMI (HUTAN
KONDISI
TINGGI DAN
BIOGEOFISIK
(DIATAS
LAHAN)
KURANGTIDAK
NORMAL) DANMAMPU
STABIL, MENAMPUNG
INTERVENSI
KONDISI MANUSIACURAH
KARAKTERISTIK HUJAN.
SBG (SOSIO-
DAS PENYEBAB
BANJIR
UTAMA.KIRIMAN
LONGSOR
BIOGEOFISIK). DARI BOGOR:
LAHAN:LERENG
KEJADIAN MERENDAM
LANGKAT: KOTA
G.LAWU BARAT
WARNING BMG TDK
JAKARTA BLM
(KARANGANYAR) DITELUSURI
SUDAH PENYEBABNYA
TERPETAKAN SEBELUM TERJADI
Kualitas Air

DIANTISIPASI
Kualitas Air

Bencana
Manajemn

Perbedaan
Restoration

BENCANA
Ecological

KESEIMBANGAN EKOSISTEM DAS: EKOSISTEM

KONDISI DAS
Erosi

CILIWUNG BAG.HULU
KESEIMBANGAN
BENTANGLAHAN MENYUMBANG
EKOSISTEM
DAS TIDAK LAHAN: BANJIR
DISIAPKAN UNTUKGENANGAN
EKOSISTEM
DAS BAG. HILIR (KOTA
BENTANGLAHAN
MENGANTISIPASI LERENGJAKARTA)
KEJADIAN G.LAWU
CURAHBARAT
HUJANMERUPAKAN
LUAR BIASA
HABITAT TANAH LONGSOR

12

6
 Ecological

14
13
Restoration

Manajemen
Bencana
Erosi
13

Kualitas Air
Perbedaan

7
15

HUBUNGAN SEBAB AKIBAT TERJADINYA BANJIR

1
6
Tata Guna Lahan 7
Tak Serasi
Peningkatan
Sedimen
Pemanfaatan
2 Bantaran yang tidak
tertib

11
Peningkatan Prosentase
8
Kualitas Air

aliran Permukaan
Manajemen

Perbedaan
Restoration
Ecological

Bencana

Penurunan Pembuangan
Erosi

5 Kapasitas Alur Sampah di sungai

3

Intensitas Hujan Peningkatan debit

tinggi aliran 10
Tanggul
jebol/kritis
Banjir
9
4 Banjir

Alih fungsi lahan Penambangan bahan

daerah retensi Galian Gol. C tak
BANJIR
terkendali
12

16

8
 Kesimpulan

Pengelolaan DAS merupakan aktifitas yang berdimensi biofisik

(seperti, pengendalian erosi, pencegahan dan penanggulangan
lahan-lahan kritis, dan pengelolaan pertanian konservatif);
berdimensi kelembagaan (seperti, insentif dan peraturan-peraturan
yang berkaitan dengan bidang ekonomi); dan berdimensi sosial
yang disesuaikan dengan kondisi sosial budaya setempat.
Memperluas wilayah sungai atau natularisasi lebih diutamakan
daripada normalisasi dalam lingkup pembangunan yang
berkelanjutan.

17

NICE TO MEET YOU!

Thank you for coming today!

MATURNUWUN

18