Anda di halaman 1dari 9

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE

PADA ANAK DI PUSKESMAS LABUAN BAJO


KABUPATEN MANGGARAI BARAT NUSA
TENGGARA TIMUR PERIODE JUNI
TAHUN 2016

Sofia Mariana Bian1


1
Fakultas Keperawatan, Universitas Indonesia Timur

ABSTRAK

Penyakit Demam berdarah dengue masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
utama di Indonesia. Penelitian ini bertujuan Untuk memperoleh gambaran pengetahuan ibu tentang
demam berdarah dengue pada anak di Puskesmas Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat Nusa
Tenggara Timur Periode Juni tahun 2016. Jenis penelitian yang digunakan dengan penelitian deskriptif
dengan maksud melihat untuk memperoleh gambaran pengetahuan ibu tentang demam berdarah dengue
pada anak. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang berada di Wilayah kerja Puskesmas
Labuan Bajo sebanyak 7.661 orang. Adapun sampel yang di teliti adalah ibu yang berkunjung ke
Puskesmas Labuan Bajo dan bersedia menjadi responden sebanyak 30 responden dengan membagikan
kuesioner kepada responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dari 30 responden sebanyak 30 ibu
yang mengetahui tentang demam berdarah dengue.Dari 30 responden sebanyak 29 ibu yang mengetahui
tentang pengertian demam berdarah dengue.Dari 30 responden sebanyak 30 ibu yang mengetahui
tentang penyebab demam berdarah dengue. Dari 30 responden sebanyak 30 ibu yang mengetahui tentang
pencegahan demam berdarah dengue.Dari 30 responden sebanyak 30 ibu yang mengetahui tentang
pengobatan demam berdarah dengue

Kata kunci : penyakit, demam berdarah, deskriptif

I. PENDAHULUAN

Kementerian Kesehatan mempunyai peran Tujuan indikator Kementerian Kesehatan


dan berkonstribusi dalam tercapainya seluruh bersifat dampak (impact atau outcome) dalam
Nawa Cita terutama terutama dalam peningkatan status kesehatan masyarakat,
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. indikator yang akan dicapai adalah: 1)
Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per
pada tahun 2015-2019, yaitu: 1) meningkatnya 100.00 kelahiran hidup, 346 menjadi 306 per
status kesehatan masyarakat dan; 2) 100.000 kelahiran hidup. 2) Menurunnya angka
meningkatnya daya tanggap (responsiveness) kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000
dan perlindungan masyarakat terhadap risiko kelahiran hidup. 3) Menurunnya persentase
sosial dan finansial di bidang kesehatan. BBLR dari 10,2% menjadi 8%. 4)
Peningkatan status kesehatan masyarakat Meningkatnya upaya peningkatan promosi
dilakukan pada semua kontinum siklus kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta
kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak pembiayaan kegiatan promotif dan preventif. 5)
usia sekolah, remaja, kelompok usia kerja, Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup
maternal, dan kelompok lansia (Renstra bersih dan sehat. Sedangkan dalam rangka
Kementrian Kesehatan RI, 2015). meningkatkan daya tanggap (responsiveness)
dan perlindungan masyarakat terhadap risiko

Jurnal Ilmiah Media Bidan Vol 2 No. 01 Tahun 2017


10
sosial dan finansial di bidang kesehatan, maka Arthropod Virus (Arbovirosis) yang sekarang
ukuran yang akan dicapai adalah: 1) dikenal sebagai genus Flavivirus, famili
Menurunnya beban rumah tangga untuk Flaviviride, dan mempunyai 4 jenis serotipe,
membiayai pelayanan kesehatan setelah yaitu: Den-1, Den-2, Den-3, Den-4.
memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi Di Indonesia demam berdarah dengue
10%. 2) Meningkatnya indeks responsiveness telah menjadi masalah kesehatan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80 menjadi selama 41 tahun terakhir. Sejak tahun 1968 telah
8,00 (Renstra Kementrian Kesehatan RI, 2015). terjadi peningkatan persebaran jumlah provinsi
Menurut World Health Organization dan kabupaten/kota yang endemis demam
(WHO) demam berdarah dengue (DBD) berdarah dengue, dari 2 provinsi dan 2 kota,
diketahui telah terjadi antara tahun 1975 dan menjadi 32 (97%) dan 382 (77%)
tahun 1996. Epidemi dengue dilaporkan kabupaten/kota pada tahun 2009. Provinsi
sepanjang abad 20 di Amerika, Eropa Selatan, Maluku, dari tahun 2002 sampai tahun 2009
Afrika Utara, Mediterania Timur, ASia dan tidak ada laporan kasus demam berdarah
Australia dan beberapa pulau Samudra Fasifik dengue. Selain itu terjadi juga peningkatan
selatan dan tenagh serta Karibia. Dari tahun ke jumlah kasus demam berdarah dengue, pada
tahun insiden demam berdarah tahun 1968 hanya 58 kasus menjadi 158.912
denguemeningkat hingga terdapat 20 juta kasus kasus pada tahun 2009.
dan mengakibatkan 24 juta orang meninggal Data badan pusat statistik Nusa Tenggara
(Buletin Jendela EpidemIc, 2011). Timur melaporkan jumlah penderita demam
Demam berdarah dengue banyak berdarah dengue pada tahun 2014 sebanyak 487
ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Data kasus. Khusus kabupaten Manggarai Barat
dari seluruh dunia menunjukkan Asia ditemukan 127 kasus pada tahun 2014 dan pada
menempati urutan pertama dalam jumlah tahun 2015 tercatat 180 kasus (BPS Provinsi
penderita demam berdarah dengue setiap NTT). Khusus wilayah kerja Puskesmas Labuan
tahunnya. Sementara itu, terhitung sejak tahun Bajo epidemi demam berdarah denguemasih
1968 hingga tahun 2009, World Health banyak menimbulkan keresahan dimana pada
Organization (WHO) mencatat negara Indonesia bulan Januari sampai April 2016 tercatat 150
sebagai negara dengan kasus demam berdarah kasus dan 1 orang meninggal dunia akibat
dengue tertinggi di Asia Tenggara (Buletin demam berdarah dengue (Rekam Medik
Jendela Epidemic, 2011). Puskesmas Labuan Bajo).
Penyakit Demam berdarah dengue masih Beberapa faktor yang mempengaruhi
merupakan salah satu masalah kesehatan meningkatnya penyakit demam berdarah dengue
masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah adalah nyamuk dan virus penyebab demam
penderita dan luas daerah penyebarannya berdarah dengue. Penularan tersebar luas di
semakin bertambah seiring dengan rumah maupun tempat-tempat umum.
meningkatnya mobilitas dan kepadatan Rendahnya peran masyarakat dalam membasmi
penduduk. Di Indonesia Demam Berdarah jentik nyamuk dan pelaksanaan sarang nyamuk
pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada deman berdarah dengue (PSN-DBD) tidak
tahun 1968, dimana sebanyak 58 orang dilakukan terus-menerus. yang pada dasarnya
terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dapat dikerjakan oleh setiap anggota keluarga.
dunia (Angka Kematian (AK) : 41,3 %). Dan Disamping sarana yang terbatas,kurangnya kerja
sejak saat itu, penyakit ini menyebar luas ke sama lintas sektor serta pengetahuan masyarakat
seluruh Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh dalam mencegah demam berdarah dengue yang
virus dengue dari genus Flavivirus, famili masih rendah.
Flaviviridae. Demam berdarah dengue Berdasarkan uraian diatas maka penulis
ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
Aedes yang terinfeksi virus dengue. Virus judul " Gambaran pengetahuan Ibu tentang
dengue penyebab demam dengue (DD), demam Demam Berdarah Dengue pada Anak di
berdarah dengue (DBD) dan Dengue Shock Puskesmas Labuan Bajo Kabupaten Manggarai
Syndrome (DSS) termasuk dalam kelompok B

Jurnal Ilmiah Media Bidan Vol 2 No. 01 Tahun 2017


11
Barat Nusa Tenggara Timur Periode Juni tahun 2016".

II. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian F. Analisis Data


Desain penelitian ini adalah Jenis penelitian Berdasarkan jenis penelitian yang di pilih
yang digunakan dengan penelitian deskriptif yaitu penelitian deskriptif maka analisa data
dengan maksud melihat untuk memperoleh dapat di lakukan menggunakan formulasi untuk
gambaran pengetahuan ibu tentang demam distribusi frekwensi atau persentase yang secara
berdarah dengue pada anak matematika dapat di tuliskan dengan :

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Lokasi yang dipilih sebagai tempat penelitian 𝑓
P = x100%
adalah Puskesmas Labuan Bajo Kab. Manggarai 𝑛
Barat, Nusa Tenggara Timur dan waktu Keterangan :
penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016. P = Persentase yang di cari
f =Frekuensi (jumlah pengetahuan)
C. Populasi dan Sampel n =Jumlah Sampel (Yunus, dkk 2011)
1. Populasi G. Etika Penelitian
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang Dalam melakukan penelitian ini, peneliti
terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai mendapat rekomendasi Universitas Indonesia
karakteristik dan kualitas tertentu yang Timur Makassar dengan tembusan di sampaikan
ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan ke Kepala Puskesmas Labuan Bajo . Setelah
kemudian ditarik kesimpulan Populasi pada mendapat persetujuan barulah melakukan
penelitian ini adalah semua ibu yang berada di penelitian dengan menekankan masalah etika
Wilayah kerja Puskesmas Labuan Bajo yang meliputi :
sebanyak 7.661 orang. A. Mendapatkan persetujuan dari responden
2. Sampel Infoment consent atau lembar persetujuan
Sampel adalah bagian dari jumlah diberikan kepada subyek yang akan diteliti.
karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset
digunakan untuk penelitian. Sampel dalam yang dilakukan dan dampak yang mungkin
penelitian yang di teliti adalah ibu yang terjadi selama dan sesudah pengumpulan data.
berkunjung ke Puskesmas Labuan Bajo dan Jika pengetahuan responden diteliti, maka
bersedia menjadi responden sebanyak 30 mereka harus menandatangani lembar
responden. persetujuan tersebut. Jika responden menolak
3. Teknik Pengambilan Sampel untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa
Sampel dipilih dengan teknik accident dan tetap menghormati hak-haknya.
sampling dimana sampel yang dipilih adalah ibu B. Menjamin Kerahasiaan Responden
yang bersedia menjadi responden pada saat Untuk menjaga kerahasian responden, peneliti
penelitian. tidak mencatumkan nama koresponden pada
D. Pengumpulan Data lembar pengumpulan data, cukup dengan
Data yang di ambil adalah data primer yang memberi nomor pada masing-masing lembar
diperoleh dari hasil pengumpulan data secara tersebut.
langsung dengan membagikan kuesioner kepada C. Menjamin Keamanan Responden
responden Kerahasiaan informasi responden dijamin
E. Pengolahan Data dan penyajian data oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja
Data di olah secara manual menggunakan yang akan disajikan sebagai hasil riset.
kalkulator untuk di ambil dan disajikan dalam D. Bersifat Adil
bentuk tabel distribusi frekuensi yang di Prinsip keadilan mempunyai makna
lengkapi dengan penjelasan tabel. keterbukaan dan adil. Dalam proses penelitian
ini setiap responden mendapatkan kuesioner

Jurnal Ilmiah Media Bidan Vol 2 No. 01 Tahun 2017


12
dengan pertanyaan yang sama dan jumlah yang mungkin bagi responden dan dapat
sama. digeneralisasikan ditingkat populasi, serta
E. Memperhitungkan Manfaat dan Kerugian meminimalisasi dampak yang merugikan
yang Ditimbulkan responden (Yunus, dkk 2011).
Penelitian ini sesuai dengan prosedur
penelitian agar hasilnya bermanfaat semaksimal

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 2016, dengan hasil yang diperoleh sebagai


Penelitian yang dilaksanakan di berikut:
Puskesmas Labuan Bajo, Kab. Manggarai, Nusa 1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu
Tenggara Timur, dengan menggunakan data tentang Demam Berdarah Dengue Di
primer. Jumlah sample yang di survei adalah 30 Puskesmas Labuan Bajo Kab. Manggarai
responden dengan teknik pengambilan sampel Nusa Tenggara Timur Tahun 2016
adalah accident sampling. Pengambilan data
dilakukan selama ± 2 minggu yaitu pada Juni
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Demam Berdarah Dengue Di Puskesmas
Labuan Bajo Kab. Manggarai
Nusa Tenggara Timur Tahun 2016

Pengetahuan IbuTentang Frekuensi (f) Persentase (%)


Demam Berdarah Dengue
Tahu 30 100
Tidak Tahu 0 0
Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 1, maka diperoleh 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu
informasi bahwa dari 30 responden, sebanyak 30 tentang Pengertian Demam Berdarah Dengue
ibu (100%) yang mengetahui tentang demam Di Puskesmas Labuan Bajo Kab. Manggarai
berdarah dengue. Nusa Tenggara Timur Tahun 2016

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Pengertian Demam Berdarah Dengue Di
Puskesmas Labuan Bajo Kab. Manggarai
Nusa Tenggara Timur Tahun 2016

Pengertian Demam Berdarah Frekuensi (f) Persentase (%)


Dengue
Tahu 29 97
Tidak Tahu 1 3
Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 2, maka diperoleh (3%) yang tidak mengetahui tentang demam
informasi bahwa dari 30 responden, sebanyak 29 berdarah dengue.
ibu (97%) yang mengetahui tentang pengertian 3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu
demam berdarah dengue dan sebanyak 1 ibu tentang Penyebab Demam Berdarah Dengue

Jurnal Ilmiah Media Bidan Vol 2 No. 01 Tahun 2017


13
Di Puskesmas Labuan Bajo Kab. Manggarai Nusa Tenggara Timur Tahun 2016
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Penyebab Demam Berdarah Dengue Di
Puskesmas Labuan Bajo Kab. Manggarai
Nusa Tenggara Timur Tahun 2016
Penyebab Demam Berdarah Frekuensi (f) Persentase (%)
Dengue
Tahu 30 100
Tidak Tahu 0 0
Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 3, maka diperoleh 4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu
informasi bahwa dari 30 responden, sebanyak 30 tentang Pencegahan Demam Berdarah
ibu (100%) yang mengetahui tentang penyebab Dengue Di Puskesmas Labuan Bajo Kab.
demam berdarah dengue. Manggarai Nusa Tenggara Timur Tahun
2016

Tabel 4
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di
Puskesmas Labuan Bajo
Kab. Manggarai Nusa Tenggara Timur Tahun 2016
Pencegahan Demam Berdarah Frekuensi (f) Persentase (%)
Dengue
Tahu 30 100
Tidak Tahu 0 0
Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer
5. Berdasarkan tabel 4, maka diperoleh Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Pengobatan
informasi bahwa dari 30 responden, sebanyak 30 Demam Berdarah Dengue Di Puskesmas Labuan
ibu (100%) yang mengetahui tentang Bajo Kab. Manggarai Nusa Tenggara Timur
pencegahan demam berdarah dengue. Distribusi Tahun 2016
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Pengobatan Demam Berdarah Dengue Di
Puskesmas Labuan Bajo Kab. Manggarai Nusa Tenggara Timur Tahun 2016
Pengobatan Demam Berdarah Frekuensi (f) Persentase (%)
Dengue
Tahu 30 100
Tidak Tahu 0 0
Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 5, maka diperoleh ibu (100%) yang mengetahui tentang demam
informasi bahwa dari 30 \responden, sebanyak berdarah dengue.
30 ibu (100%) yang mengetahui tentang Pengetahuan adalah informasi yang telah
pengobatan demam berdarah dengue. dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi
B. Pembahasan untuk menindaki; yang lantas melekat di benak
1. Pengetahuan Ibu tentang Demam Berdarah seseorang. Pengetahuan seorang ibu tentang
Dengue demam berdarah dengue merupakan hasil dari
Berdasarkan tabel 1, maka diperoleh pengalaman para ibu di Kecamatan Labuan Bajo
informasi bahwa dari 30 responden, sebanyak 30 dimana daerah Labuan Bajo adalah daerah
endemik demam berdarah. Selain itu adanya

Jurnal Ilmiah Media Bidan Vol 2 No. 01 Tahun 2017


14
informasi yang masyarakat terima dari berbagai dua hari. Namun, pola ini berbeda-beda pada
media maupun dari petugas kesehatan yang masing-masing penderita.
menambah wawasan masyarakat khususnya ibu Pada beberapa penderita, penyakit
mengenai demam berdarah dengue. berkembang ke fase kritis setelah demam tinggi
2. Pengertian Demam Berdarah Dengue mereda. Fase kritis tersebut biasanya
Berdasarkan tabel 2, maka diperoleh berlangsung selama hingga 2 hari. Selama fase
informasi bahwa dari 30 responden, sebanyak 29 ini, cairan dapat menumpuk di dada
ibu (97%) yang mengetahui tentang pengertian dan abdomen. Hal ini terjadi karena pembuluh
demam berdarah dengue dan sebanyak 1 ibu darah kecil bocor. Cairan tersebut akan semakin
(3%) yang tidak mengetahui tentang demam banyak, kemudian cairan berhenti bersirkulasi di
berdarah dengue. dalam tubuh. Ini berarti bahwa organ-organ vital
Demam berdarah atau DBD adalah (terpenting) tidak mendapatkan suplai darah
penyakit yang membuat penderitanya sebanyak biasanya. Karena itu, organ-organ
mengalami rasa nyeri yang luar biasa, seolah- tersebut tidak bekerja secara normal. Penderita
olah terasa sakit hingga ke tulang. Gejala penyakit tersebut juga dapat mengalami
demam berdarah umumnya akan terlihat pada perdarahan parah (biasanya dari saluran
tiga hingga empat belas hari setelah masa gastroinstestinal.)
inkubasi dan biasanya diawali dengan demam Kurang dari 5% dari orang dengan dengue
tinggi yang bisa mencapai suhu 41 derajat mengalami renjat peredaran darah, sindrom
celsius. Masa inkubasi adalah jarak waktu antara renjat dengue, dan demam berdarah. Jika
virus pertama masuk ke dalam tubuh sampai seseorang pernah mengidap jenis dengue yang
gejala pertama muncul. lain (infeksi sekunder), kemungkinan mereka
Gejala klasik demam dengue adalah akan mengalami masalah yang serius .
demam yang terjadi secara tiba-tiba; sakit kepala Pada fase penyembuhan, cairan yang
(biasanya di belakang mata); ruam; nyeri otot keluar dari pembuluh darah diambil kembali ke
dan nyeri sendi. Julukan demam sendi untuk dalam aliran darah. Fase penyembuhan biasanya
penyakit ini menggambarkan betapa rasa sakit berlangsung selama 2 hingga 3 hari. Pasien
yang ditimbulkannya dapat menjadi sangat biasanya semakin pulih dalam tahap ini. Namun,
parah. Demam dengue terjadi dalam tiga tahap: mereka mungkin menderita gatal-gatal yang
demam, kritis, dan pemulihan. parah dan detak jantung yang lemah. Selama
Pada fase demam, seseorang biasanya fase ini, pasien dapat mengalami kondisi
mengalami demam tinggi. (Demam berarti kelebihan cairan (yakni terlalu banyak cairan
bahwa seseorang mengalami demam.) Panas yang diambil kembali). Jika terkena otak, cairan
badan seringkali mencapai 40 derajat celsius tersebut dapat menyebabkan kejang atau
(104 derajat fahrenheit). Penderita juga biasanya perubahan derajat kesadaran (yakni seseorang
menderita sakit yang umum atau sakit kepala. yang pikirannya, kesadarannya, dan perilakunya
Fase febrile biasanya berlangsung selama 2 tidak seperti biasanya).
hingga 7 hari. Pada fase ini, sekira 50 hingga 3. Penyebab Demam Berdarah Dengue
80% pasien dengan gejala mengalami ruam. Berdasarkan tabel 3, maka diperoleh
Pada hari pertama atau kedua, ruam akan informasi bahwa dari 30 responden, sebanyak 30
tampak seperti kulit yang terkena panas (merah). ibu (100%) yang mengetahui tentang penyebab
Selanjutnya (pada hari ke-4 hingga hari ke-7), demam berdarah dengue.
ruam tersebut akan tampak seperti campak. Demam berdarah atau demam dengue
Bintik merah kecil (petechiae) dapat muncul di (disingkat DBD) adalah infeksi yang disebabkan
kulit. Bintik-bintik ini tidak hilang jika kulit oleh virus dengue. Nyamuk atau/ beberapa jenis
ditekan. Bintik-bintik ini disebabkan oleh nyamuk menularkan (atau menyebarkan) virus
pembuluh kapiler yang pecah. Penderita dengue. Demam dengue juga disebut sebagai
mungkin juga mengalami perdarahan breakbone fever atau bonebreak fever (demam
ringan membran mukus mulut dan hidung. sendi), karena demam tersebut dapat
Demam itu sendiri cenderung akan berhenti menyebabkan penderitanya mengalami nyeri
(pulih) kemudian terjadi lagi selama satu atau hebat seakan-akan tulang mereka patah.

Jurnal Ilmiah Media Bidan Vol 2 No. 01 Tahun 2017


15
Sejumlah gejala dari demam dengue e. Wilayah di mana dengue menjadi masalah
adalah demam; sakit kepala; kulit kemerahan harus diberi bantuan, sehingga mereka dapat
yang tampak seperti campak; dan nyeri otot dan meningkatkan kemampuan mereka untuk
persendian. Pada sejumlah pasien, demam merespon dengan baik penyakit dengan usaha
dengue dapat berubah menjadi satu dari dua mereka sendiri.
bentuk yang mengancam jiwa. Yang pertama WHO juga menyarankan beberapa
adalah demam berdarah, yang menyebabkan tindakan khusus untuk mengendalikan dan
pendarahan, kebocoranpembuluh darah (saluran menghindarkan gigitan nyamuk. Cara terbaik
yang mengalirkan darah), dan rendahnya tingkat untuk mengendalikan nyamuk Aedes aegypti
trombosit darah (yang menyebabkan darah adalah dengan menyingkirkan
membeku). Yang kedua adalah sindrom renjat habitatnya. Masyarakat harus mengosongkan
dengue, yang menyebabkan tekanan darah wadah air yang terbuka (sehingga nyamuk tidak
rendah yang berbahaya. dapat bertelur di dalam wadah-wadah terbuka
Terdapat empat jenis virus dengue. tersebut).Insektisida atau agen-agen pengendali
Apabila seseorang telah terinfeksi satu jenis biologi juga dapat digunakan untuk
virus, biasanya dia menjadi kebal terhadap jenis mengendalikan nyamuk di wilayah-wilayah ini.
tersebut seumur hidupnya. Namun, dia hanya Para ilmuwan berpendapat bahwa
akan terlindung dari tiga jenis virus lainnya menyemprotkan insektisida organofosfat atau
dalam waktu singkat. Jika kemudian dia terkena piretroid tidak membantu. Air diam (tidak
satu dari tiga jenis virus tersebut, dia mungkin mengalir) harus dibuang karena air tersebut
akan mengalami masalah yang serius. menarik nyamuk, dan juga karena manusia dapat
4. Pencegahan Demam Berdarah Dengue terkena masalah kesehatan jika insektisida
Berdasarkan tabel 4, maka diperoleh menggenang di dalam air diam. Untuk
informasi bahwa dari 30 responden, sebanyak 30 mencegah gigitan nyamuk, orang-orang dapat
ibu (100%) yang mengetahui tentang memakai pakaian yang menutup kulit mereka
pencegahan demam berdarah dengue. sepenuhnya. Mereka juga dapat menggunakan
Untuk mencegah infeksi, World Health anti nyamuk (seperti semprotan nyamuk), yang
Organization (WHO) menyarankan membantu menjauhkan nyamuk. (DEET paling
pengendalian populasi nyamuk dan melindungi ampuh.) Orang-orang juga dapat menggunakan
masyarakat dari gigitan nyamuk. WHO kelambu saat beristirahat.
menganjurkan program untuk mencegah dengue 5. Pengobatan Demam Berdarah Dengue
(disebut program Integrated Vector Control) Berdasarkan tabel 5, maka diperoleh
yang mencakup lima bagian yang berbeda: informasi bahwa dari 30 responden, sebanyak 30
a. Advokasi, menggerakkan masyarakat, ibu (100%) yang mengetahui tentang
dan legislasi (undang-undang) harus pengobatan demam berdarah dengue.
digunakan agar organisasi kesehatan Apabila daya tahan tubuh rendah pada
masyarakat dan masyarakat menjadi lebih anak-anak, penyakit demam berdarah dengue ini
kuat dapat menjadi penyakit yang sangat serius dan
b. Semua bagian masyarakat harus bekerja dapat mematikan. Oleh karena itu,
bersama. Ini termasuk sektor umum (seperti dibutuhkan pengobatan penyakit demam
pemerintah), sektor swasta (seperti bisnis berdarah dengue yang tepat.
perusahaan), dan bidang perawatan Virus Dengue merupakan
kesehatan. mikroorganisme yang hanya dapat berkembang
c. Semua cara untuk mengendalikan penyakit biak di dalam sel hidup. Jika virus ini masuk ke
harus harus terintegrasi (atau dikumpulkan), dalam tubuh manusia, maka virus ini akan
sehingga sumber daya yang tersedia dapat bersaing dengan sel tubuh manusia untuk
memberikan hasil yang paling besar. mendapatkan protein. Bila daya tahan tubuh
d. Keputusan harus dibuat berdasarkan pada manusia yang terinfeksi virus dengue kurang
bukti. Ini akan membantu memastikan bahwa baik, maka sel tubuhnya akan kalah dengan
intervensi (tindakan yang dilakukan untuk virus dengue tersebut.
mengatasi dengue) berguna.

Jurnal Ilmiah Media Bidan Vol 2 No. 01 Tahun 2017


16
Virus dengue akan merusak dan memakan Gejala-gejala tersebut hampir mirip
sel-sel tubuh manusia sehingga fungsi tubuh dengan gejala penyakit lain misalnya campak,
tidak bisa bekerja dengan baik. Apabila daya tifus atau radang tenggorokan. Ini mengapa,
tahan tubuh manusia membaik, maka ia akan pada banyak kasus DBD, penderita terlambat
sembuh dan tubuhnya memproduksi kekebalan ditangani. Gejala paling awal pada penyakit ini
terhadap virus dengue. Seperti umumnya adalah demam tinggi yang muncul sangat
penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, mendadak. Apabila demam tersebut naik turun
penderita umumnya akan sembuh sendiri, disertai lesu dan nyeri perut di sebelah kanan,
tergantung pada daya tahan tubuhnya. Namun, maka perlu diwaspadai kemungkinan masuknya
gejala-gejala yang timbul akibat ulah virus virus penyebab penyakit demam berdarah ke
dengue ini perlu diwaspadai. Jika tidak dalam tubuh. Penderita harus mendapatkan
tertangani dengan baik, maka gejala-gejala ini perawatan yang intensif pada tahap ini agar virus
lah yang bisa mengarah pada kematian tidak terus berkembang biak.
penderita.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan A. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah 1. Diharapkan kepada ibu agar mengikuti
diuraikan pada Bab V, maka kesimpulan penulis penyuluhan tentang bahaya demam berdarah
yaitu : dengue.
1. Dari 30 responden sebanyak 30 ibu yang 2. Diharapkan kepada petugas kesehatan
mengetahui tentang demam berdarah dengue. memberikan penyuluhan tentang bahaya
2. Dari 30 responden sebanyak 29 ibu yang demam berdarah dengue.
mengetahui tentang pengertian demam 3. Diharapkan kepada ibu agar mengingatkan
berdarah dengue. anak-anak tentang ciri-ciri nyamuk demam
3. Dari 30 responden sebanyak 30 ibu yang berdarah
mengetahui tentang penyebab demam 4. Diharapkan kepada ibu agar selalu
berdarah dengue mengamalkan 3 M untuk mencegah demam
4. Dari 30 responden sebanyak 30 ibu yang berdarah dengue.
mengetahui tentang pencegahan demam 5. Diharapkan kepada ibu agar segera membawa
berdarah dengue anak-anak yang mengalami ke Puskesmas
5. Dari 30 responden sebanyak 30 ibu yang atau Rumah Sakit jika demam anak tak
mengetahui tentang pengobatan demam kunjung sembuh.
berdarah dengue

DAFTAR PUSTAKA

Adhienbibongko, 11/05/materi-penyuluhan-demam-
2012http://adhienbinongko.blogspot. berdarah-dengue.htm (Diakses
co.id/2012/penyakit-demam- tanggal 20 Mei 2016)
berdarah-dengue.html (Diakses
tanggal 20 Mei 2016) BPS NTT 2014 (Diakses tanggal 20 Mei 2016)

Aisyiah,2014. Perkembangan dan Konsep Buletin Jendela Epidemik, 2010 (Diakses


Dasar Pengembangan Anak Usia tanggal 20 Mei 2016)
Dini. Jakarta: Universitas Indonesia.
Candra, 2012. Penyakit Mematikan Mengenali
Bajaj, et al, 2011, Tanda dan Gejalanya. Yogyakarta:
http://tutorialkuliah.blogspot.com/20 Smart Pustaka

Jurnal Ilmiah Media Bidan Vol 2 No. 01 Tahun 2017


17
Sofyan, 2015. Konsep Dasar Pendidikan Anak
Depdiknas, 2013 Data PAUD di Indonesia. Usia Dini. Yogyakarta. PGTWI
http://www.paud.depdiknas.go.id. Press.
(Diakses 13/05/2016)
Suroso, T, 2011. Strategi Baru Penanggulangan
Dirjen PI dan PL, 2011 Teknis Penemuan, DBD di Indonesia. Jakarta : Depkes
Pertolongan dan Pelaporan RI
Penderita Penyakit Demam
Berdarah Dengue. Jakarta : Ditjen Witayata,2012 (diakses pada tanggal 23 Mei
PPM dan PL Depkes RI 2016)
http://www.witayata..go.id/maskes/0
Dorlan, 2012, Pencegahan dan Penanggulangan 52004/demamberdarah1.htm
Penyakit Demam Berdarah Dengue.
Jakarta: EGC Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Anak
(diakses pada tanggal 23 Mei 2016)
Effendi, 2015. Dasar-dasar Kepewatan
Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC Yunus, dkk, 2011. Teknik Menyusun KTI,
Skripsi, Tesis, Tulisan dalam Jurnal
Fort Jones dan Arnol, 2013. Prevention Control Kebidanan, Keperawatan dan
of Dengue and Dengue Kesehatan. Yogyakarta: Fitramaya
Haemorrhagic Fever. Jakarta : EGC

IDAI, 2012. Cekal (Cegah dan Tangkal sampai


Tuntas Demam Berdarah.
Yogyakarta: Andi Ofset
Kariyawasan, 2012. Waspada Wabah Demam
Berdarah. Yogyakarta: Nuha Medika

Noer, 2012. Standar Perawatan Pasien. Jakarta:


Monica Ester

Notoatmodjo, 2011. Pengantar Pendidikan


Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Kesehatan. Yogyakarta : Andi Offset

Puskesmas Labuan Bajo, 2015. Rekam Medik


Puskesmas Labuan Bajo, Puskesmas
Labuan Bajo

Renstra, 2015 . Rencana Strategis Kementrian


Kesehatan Tahun 2015-2019. diakses
tanggal 15 Mei 2016

Shandera dan Roig, 2013. Panduan Praktis


Surveilans Epidemiologi Penyakit.
Jakarta: EGC

Soegiyanto, 2014. Demam Berdarah Dengue.


Surabaya : Airlangga

Jurnal Ilmiah Media Bidan Vol 2 No. 01 Tahun 2017


18

Anda mungkin juga menyukai