(KNOWLEDGE REPRESENTATION)
KNOWLEDGE IS POWER!
Pengetahuan adalah kekuatan!
Representasi Pengetahuan :
Konklusi tidak selalu mutlak, dapat berubah jika ditemukan fakta-fakta baru
LOGIKA PROPORSIONAL
Untuk menggambarkan berbagai proposisi, premis atau konklusi kita gunakan simbol
seperti huruf abjad.
AND
Hasil proposisi akan benar jika kedua proposisi awal benar
A = mobil saya berwarna hitam
B = mesin mobil berwarna hitam itu 6 silinder
C = mobil saya berwarna hitam dan mesinnya 6 silinder
D = A dan B
Proposisi akan benar jika salah satu atau kedua propisis benar
A = Seorang wanita berusia 25 tahun
B = Lulusan Teknik Elektro
C = A OR B
1. Jika A Salah dan B Salah maka C Benar. Jika mobil tidak rusak,
maka saya bisa naik mobil. A IMPLIES B adalah Benar
2. Jika A Salah dan B Benar maka C Benar. Jika mobil tidak rusak,
maka saya tidak bisa naik mobil. A IMPLIES B adalah Benar
3. Jika A Benar dan B Salah maka C Salah. Jika mobil rusak, maka
saya bisa naik mobil. A IMPLIES B adalah Salah
4. Jika A Benar dan B Benar maka C Benar. Jika mobil rusak,
maka saya tidak bisa naik mobil. A IMPLIES B adalah Benar
LOGIKA PREDIKAT / KALKULUS
PREDIKAT
Logika predikat adalah suatu logika yang lebih canggih yang seluruhnya
menggunakan konsep dan kaidah proposional yang sama.
Juga disebut kalkulus predikat, yang memberi tambahan kemampuan untuk
merepresentasikan pengetahuan dengan sangat cermat dan rinci.
Istilah kalkulus berbeda dengan istilah kalkulus dalam bidang matematik
Kalkulus predikat memungkinkan kita bisa memecahkan statemen ke dalam
bagian komponen, yang disebut objek, karakteristik objek, atau beberapa
keterangan objek.
Suatu proposisi atau premis dibagi menjadi dua bagian, yaitu ARGUMEN (atau
objek) dan PREDIKAT (keterangan).
Argumen adalah individu atau objek yang membuat keterangan
Predikat adalah keterangan yang membuat argumen dan predikat
Dalam suatu kalimat, predikat bisa berupa kata kerja atau bagian kata kerja.
Contoh Predikat
• Misalnya:
x = Rojali dan y = Juleha, Maka proposisinya menjadi Suka(x,y)
Misalnya:
ayah(Juleha) = Jojon ibu(Rojali) = Dorce
teman(ayah(Juleha),ibu(Rojali) = teman(Jojon,Dorce)
OPERASI
Predikat kalkulus menggunakan operator yang sama seperti pada logika proporsional
Misalnya:
Proposition: Rojali suka Juleha suka(Rojali,Juleha)
Proposition: Mandra suka Juleha suka(Mandra,Juleha)
“Jika dua orang pria menyukai wanita yang sama, maka kedua pria itu pasti
tidak saling suka (saling membenci)”
PENGUKURAN KUANTITAS (Quantifier)
Pengukuran kuantitas (Quantifier) adalah simbol yang mengijinkan kita
untuk menyatakan suatu rangkaian atau cakrawala variabel dalam suatu
ekspresi logika.
Dua pengukuran kuantitas, yaitu:
Contoh 1:
Proposisi : “Semua orang Malang adalah warganegara Indonesia”
diekspresikan menjadi:
Contoh 2:
Proposisi: “Beberapa Mobil berwarna merah”
diekspresikan menjadi:
PENALARAN DENGAN LOGIKA
Pengetahuan itu dibutuhkan untuk membuat inferensi, yaitu bagaimana kita menggunakan pengetahuan
itu untuk menjawab pertanyaan, menalar atau menarik kesimpulan
Kaidah inferensi yang paling sederhana adalah:
MODUS PONEN
Yaitu: Jika Proposisi A benar dan A IMPLIES B, adalah benar, maka proposisi B adalah benar juga.
[A AND (AB)]B
Dengan demikian kita bisa menggunakan modus ponen untuk menarik kesimpulan bahwa B benar jika
kedua ekspresi yang pertama juga benar.
Contoh:
A = Udara Cerah
B = Kita pergi ke pantai
AB = Jika udara cerah, maka kita pergi ke pantai
Premis pertama menyatakan udara cerah, yang kedua menyatakan pergi ke pantai.
Selanjutnya A IMPLIES B, Dengan demikian, jika kedua A dan A IMPLIES B benar, maka B juga benar.