Anda di halaman 1dari 6

Kebijakan Energi Baru dan Terbarukan dalam Membangun Indonesia dan

Ketahanan Energi Nasional : Literature Review


Dian Ulfaturrohidah

dianulfaturrohdah@gmail.com

Abstrak – Kajian ini bertujuan untuk membahas Mereka menemukan bahwa gas alam bocor dari
kebijakan energi baru dan terbarukan sebagai tanah melalui bambu dan digunakan sebagai gas
upaya membangun keamanan energi nasional pipa yang digunakan untuk merebus air laut untuk
Metode penelitian menggunakan penelitian yang menghilangkan garam. Sekitar tahun 1816 gas alam
mencari data dari berbagai sudut pandang. digunakan untuk menghasilkan batu bara, dan
Dengan menggunakan metode pengaturan dan pertama kali digunakan untuk menyalakan
hanya fokus pada sumber energi, sudah banyak penerangan jalan di Baltimore, Maryland. Dari
menimbulkan dampak. Pertama, kebijakan Sekitar tahun 1850-1945, batubara merupakan
pemanfaatan energi baru dan terbarukan bertujuan sumber bahan bakar utama. Padahal kayu masih
untuk mempersiapkan daya dukung ketahanan menjadi sumber energi yang penting untuk
energi nasional. Implementasi kebijakan ini belum pemanas dan gas alam untuk penerangan, tetapi
sepenuhnya dilaksanakan karena masih ada penggunaan air energi dan angin mulai berkurang.
banyak kendala yang dihadapi. Kedua, Mulai tahun 1900-an, minyak dan gas menjadi
pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan sumber bahan bakar utama. Indonesia diberkati
sebagai upaya pembangunan nasional ketahanan dengan sumber daya alam yang melimpah termasuk
energi di Indonesia masih belum optimal. energi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Padahal Indonesia dianugerahi dengan alam yang Pengelolaan kekayaan alam ini merupakan amanah
melimpah sumber daya energi di seluruh UUD 1945 Pasal 33 ayat 3 Republik Indonesia
wilayahnya. Dengan penggunaan sumber energi yang digunakan untuk rakyat Indonesia agar bisa
baru dan terbarukan dapat menaikkan mengoptimalkan pendapatan dari eksploitasi tersebut
kesejahteraan rakyat sebagai salah satu langkah sumber daya, untuk mencegah potensi pemborosan
pengurangan peningkatan dalam konsumsi energi terutama pada sumber daya energi. Ketergantungan
berbasil fosil. Indonesia pada bahan bakar fosil sangat besar dan
ini tidak dapat dipisahkan dari kegiatan masyarakat
Kata kunci: Energi Baru dan Terbarukan, sehari- hari seperti memasak, transportasi dan
Kebijakan, Keamanan Energi. penerangan. Penggunaan terus menerus ini, pada
tahun 2030 ketersediaan energi fosil di Indonesia
I. PENDAHULUAN
tidak akan terpenuhi kebutuhan nasional.
Dalam perkembangannya, sumber energi sangat
dibutuhkan dalam semua kebutuhan manusia. Sumber Kenyataan yang ada di Indonesia saat ini
energi juga harus terawat. Sepanjang sejarah, berdasarkan keterangan dan data yang didapat
manusia telah membuatnya banyak penemuan tentang penggunaan energi, Indonesia masih
sumber energi. Sebelum tahun 1850, kayu berperan bergantung sepenuhnya pada energi yang tidak dapat
sebagai sumber utama bahan bakar untuk pemanas, diperbaharui seperti minyak bumi, batu bara dan
memasak dan memproduksi uap untuk menggerakkan gas alam sebagai sumber kebutuhan energi.
mesin uap di kereta. Sumber energi lainnya adalah air, Kemudian sedang berusaha mengoptimalkan
angin, batubara, minyak tanah, dan produksi gas alam. penggunaan energi terbarukan sebagaimana tertulis
Gas alam telah digunakan sejak Tahun 500 SM oleh pada Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014
Cina. tentang Kebijakan Energi Nasional Pasal 11 ayat 2
yang menjelaskan tentang prioritas pengembangan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) dan
energi nasional sebagai berikut : mengurangi ketergantungan kepada energi fosil.
1. Memaksimalkan penggunaan energi  Kondisi Energi di Indonesia
terbarukan dengan memperhatikan tingkat The International Energy Agency (IEA)
keekonomian mendefinisikan ketahanan energi sebagai
ketersediaan energi yang tidak terputus sumber
2. Meminimalkan penggunaan minyak bumi
dengan harga terjangkau. Selanjutnya dilakukan
3. Menggunakan batu bara sebagai andalan pengukuran digunakan untuk menilai suatu negara
pasokan energi Nasional dikatakan memiliki ketahanan energi jika itu
Disamping hal-hal tersebut yang memiliki pasokan energi selama 90 hari setara
menggambarkan kondisi energi terbarukan minyak kebutuhan impor. Selama periode pada tahun
Indonesia, dalam beberapa usaha pemanfaatan energi 2006 hingga 2010, komposisi minyak sedikit
terbarukan di Indonesia masih mengalami berbagai menurun dari 51,3% menjadi 47,1% atau menurun
masalah teknis, non teknis, dan perizinan yang sekitar 1% per tahun. Namun, trennya dari penurunan
menghambat perkembangan energi baru dan porsi minyak terhenti dan kembali ke meningkat
terbarukan nasional. Selain itu tarif listrik dari lagi pada tahun 2011 menjadi 47,7% dari seluruh
energi fosil (batubara) yang murah karena harga sumber energi nasional. Kondisi ini menunjukkan
batu bara dunia yang rendah dan ketergantungan bahwa langkah-langkah yang dilakukan oleh
kepada sumber energi berbasis minyak dikarenakan pemerintah tidak efektif dan ada peningkatan risiko
subsidi yang diberikan, serta komponen-komponen keamanan energi. Pemerintah Indonesia masih
teknologi energi terbarukan yang mahal dikarenakan banyak menemukan kendala dalam menjaga energi.
harus mengimpor dari luar negeri dan terbatasnya Masih banyak kebijakan yang tidak bekerja dengan
industri energi terbarukan di Indonesia. Keterbatasan baik dan tentunya tidak maksimal, padahal ada target
infrastruktur juga merupakan salah satu faktor yang dalam menjaga energi nasional.
menjadi penyebab pembatasan akses masyarakat Tabel 1. Sasaran Kebijakan dan Sasaran Energi
terhadap energi khususnya energi terbarukan, Nasional (KEN) (Sumber : RUEN 2015 – 2050)
ditambah tantangan global yang dihadapi oleh
Indonesia, sehingga penggunaan potensi sumber
daya energi nasional yang ada belum efisien dan
masih sangat rendah bila dibandingkan dengan
potensi yang dimiliki. Berdasarkan kebijakan energi
yang ada di Indonesia dan permasalahan energi
terbarukan yang melanda, maka perlunya sebuah
strategi untuk pengembangan energi terbarukan di
Indonesia yang dirasa dapat meningkatkan
perkembangan energi terbarukan di Indonesia secara
signifikan untuk mencapai targetan bauran energi
baru terbarukan pada tahun 2025 dan 2050

II. TINJAUAN PUSTAKA


Energi tak terbarukan (konvensional) sudah Untuk mencapai sasaran kebijakan energi
lama digunakan sebagai sumber energi bahkan nasional dan target bauran energi, perlu memiliki
menjadi mayoritas dalam neraca energi nasional. kebijakan energi nasional dari pemerintah yang baik
Semakin menipisnya cadangan sumber energi sehingga energi sumber daya di Indonesia dapat
konvensional dan meningkatnya konsumsi energi dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai sebaik
setiap tahun mendorong pemerintah untuk meninjau mungkin dalam jangka panjang untuk mendukung
ulang kebijakan energinya untuk meningkatkan pembangunan terutama dalam penggunaan berbasis
energi baru dan terbarukan. Salah satu regulasi
tersebut adalah Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun Keterangan :
2014 tentang Kebijakan Energi Nasional.  Laporan Kinerja EBTKE 2016*)
 www.energynusantaranews.com
 Potensi Energi Baru Terbarukan di Indonesia
Potensi energi terbarukan yang dimiliki  m.bisnis.com**)
Indonesia cukup besar namun, potensi yang sangat
 www.esdm.go.id***)
besar ini belum dapat dimanfaatkan dengan optimal,
bahkan pada beberapa potensi energi terbarukan
mengalami penyusutan seperti pada potensi energi air  Permasalahan Umum Energi Terbarukan di
(PLTA) dari 75 GW menjadi 26 GW. Ini didapat Indonesia
berdasarkan hasil penelitian Master Plan Study for Secara umum pembangkit listrik
Hydro Power Development in Indonesia oleh Nippon berbasiskan energi terbarukan masih
Koei (Jepang) pada tahun 2011, setelah menjalani menghadapi beberapa hambatan
screening lebih lanjut (aspek ekonomi, sosial dan perkembangannya diantaranya karena faktor :
lingkungan termasuk status kehutanan, serta aspek  Masih menemui kendala ke ekonomian karena
demand), didapat potensi energi air adalah 26.321 beberapa komponennya belum diproduksi
MW. Terdiri dari proyek yang sudah beroperasi, massal secara nasional, kandungan lokalnya
proyek yang sudah direncanakan dan sedang masih minim, sehingga komponenkomponen
konstruksi serta potensi baru. (RUPTL, 2016). yang ada memilik harga yang mahal dan
tentunya memiliki biaya investasi yang tinggi
Tabel 2. Potensi dan Kapasitas terpasang Energi pula.
Baru Terbarukan Indonesia  Harga jual tarif pembangkit listrik ET ke
masyarakat masih tergolong tinggi jika
dibandingkan dengan energi fosil, misalnya
minyak bumi, solar, dan batubara, di Indonesia
masih tergolong rendah.
 Banyak teknologi untuk pembangunan dan
pengelolaan ET yang belum dikuasai oleh
tenaga ahli di Indonesia.
 Beberapa pembangkit listrik ET memiliki
keterbatasan untuk mengimbangi pertumbuhan
beban listrik yang cepat dan besar seperti PLTS
dan PLT Bioenergi.
 Masih terbatasnya studi dan penelitian yang
dilakukan untuk mengembangkan teknologi ET.
Selain itu penelitian tersebut juga terkendala
oleh biaya dan sumber daya manusia.
 Hal lain yang menguntungkan namun
menjadi kelemahan Indonesia adalah khususnya
potensi panas bumi, wilayah ring of fire yang
membentang dari Sumatera, Jawa sampai
Sulawesi memiliki medan yang cukup sulit
untuk ditempuh dan dijangkau serta
memerlukan waktu yang lama untuk membuka
jalan dalam memproduksi energi terbarukan.
 Kondisi letak geografis Indonesia yang
membawa keuntungan dalam hal energi-pun
Sumber : BPPT Outlook Energi Indonesia 2016
disisi lain juga membawa kelemahan dalam hal
pengembangan dikarenakan Indonesia terdiri nasional adalah kebijakan pemerintah terkait energi
dari ribuan pulau yang terpisahkan oleh laut sehingga semua energi sumber di Indonesia dapat
dan selat. Ini dapat menyebabkan pembangunan dimanfaatkan dan dikelola dengan baik dan
infrastruktur produksi dan distribusi energi memungkin dalam jangka panjang dan tentunya
menjadi lebih sulit dikarenakan harus terpartisi untuk energi berbasis fosil dalam penggunaannya
di setiap daerah yang berbeda. dapat dihemat dan digunakan dengan lebih efisien,
 Kondisi sosial masyarakat setempat yang mengingat energi fosil jika tidak ditangani dengan
terkadang menjadi penghalang dalam baik dan dieksploitasi secara terus menerus akan
pembangunan sumber energi terbarukan. habis dengan waktu yang singkat. Pengembangan dan
pemanfaatan energi tetap diarahkan manajemen
III. METODE PENELITIAN energi secara efisien dan didasarkan pada kebijakan
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilihat energi yang komprehensif dengan
dari berbagai aspek perspektif dalam semua aspek. mempertimbangkan peningkatan kebutuhan dan
Penerapan analisis, menggunakan pendekatan kemampuan memasok energi secara strategis dalam
normatif dengan fokus pada regulasi energi yang jangka panjang. Kebijakan pengelolaan energi juga
pada kenyataannya regulasi tersebut memiliki banyak didasarkan pada prinsip keadilan, keberlanjutan, dan
dampak. Pendekatan normatif digunakan dengan wawasan lingkungan dalam rangka mewujudkan
analisis peraturan dan bahan lainnya yang berasal dari kemandirian energi dan energi nasional keamanan
jurnal, buku dan data yang valid sebagai referensi. untuk mendukung Pembangunan Nasional
Pendekatan ini bertujuan untuk mengetahui apakah Berkelanjutan. Pada Peraturan Presiden Republik
regulasi dan implementasi negara Indonesia efektif Indonesia Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana
dan efisien untuk mencapai target atau bahkan tidak. Umum Energi Nasional menyatakan bahwa
dibutuhkan implementasi pada kebijakan energi
IV. PEMBAHASAN nasional untuk mencapai sasaran tersebut. Namun
Pembahasan pada jurnal ini akan menjelaskan pada proses implementasi, langkah-langkah yang
secara ringkas bagaimana hasil penelitian tersebut diambil oleh pemerintah tidak efektif dan
mengenai Kebijakan Energi Baru dan Terbarukan meningkatkan risiko energi keamanan.
dalam Membangun Keamanan Energi Nasional. Indonesia adalah penghasil minyak tertua di
Adapun hasilnya adalah sebagai berikut : dunia tetapi dengan cadangan yang relatif kecil
A. Implementasi Kebijakan Energi Baru dan dibandingkan dengan jumlah yang banyak
Terbarukan dalam Membangun Keamanan kebutuhan energi. Sejak 2004, Indonesia telah
Energi Nasional menjadi pengimpor minyak yang artinya impor
Sesuai dengan Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 minyak lebih besar dari ekspor minyak. Ini tidak
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia hanya disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi tetapi
yang menyatakan bahwa bumi dan air serta sumber juga karena pertumbuhan penduduk yang
daya alam terkandung di dalamnya dikendalikan oleh meningkatkan konsumsi. Fenomena turunnya harga
negara dan digunakan untuk kepentingan bagi rakyat, minyak dunia, dari US $ 100 per barel pada 2014
oleh karena itu energi nasional pemanfaatannya juga menjadi di bawah US $ 35 per barel pada akhir
harus ditujukan untuk kesejahteraan rakyat. Peraturan 2015. Pada umumnya, total konsumsi tahunan suatu
Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan negara, pabrik, atau rumah tangga harus sama dengan
Energi Nasional, dalam penggunaan baru dan energi total pasokan tahunannya. Indonesia adalah negara
terbarukan adalah prioritas utama dan untuk energi yang luas dan memiliki potensi energi yang
berbasis fosil diminimalkan. Pengembangan dari melimpah sumber di seluruh wilayahnya, terutama di
energi baru dan terbarukan sebagai pengganti fosil baru dan energi terbarukan. Tapi luasnya negara
energi dilakukan secara bertahap. Berbagai regulasi Indonesia negara merupakan salah satu kendala
untuk pengaturan itu terus dibangun bersama dalam membangun energi. Infrastruktur untuk
dengan pengaturan tarif untuk dapat memenuhi mewujudkan kebutuhan energi secara merata di
kebutuhan energi secara maksimal untuk beberapa seluruh wilayah Indonesia.
waktu yang akan datang. Kebijakan energi
Padahal energi baru dan terbarukan bisa menjadi menentukan arah kebijakan yang terkait dengan
solusi terbaik untuk mendukung ketahanan energi pengelolaan potensi energi terbarukan. Pemerintah
nasional khususnya dalam mengurangi penggunaan Indonesia melalui Menteri Energi dan Sumber Daya
energi fosil seperti minyak bumi dan batu bara. Mineral telah mewujudkan konsistensinya kebijakan
Kendala dalam implementasinya adalah tidak adanya dengan melarang pembangunan pembangkit listrik
insentif untuk pemanfaatan energi baru dan menggunakan bahan bakar minyak. Tujuannya untuk
terbarukan beserta kebijakan harga yang belum menghemat penggunaan bahan bakar minyak dan
maksimal. Pemanfaatan energi terbarukan masih mengurangi subsidi energi. Keberhasilan negara
menghadapi kendala selama biaya produksi lebih dalam mengurangi konsumsi fosil energi harus
tinggi daripada penggunaan energi fosil. Harga energi diwujudkan di Indonesia dalam konteks ketahanan
baru dan terbarukan tidak kompetitif karena salah energi nasional baru dan terbarukan.
satu faktornya adalah adanya subsidi untuk bahan
bakar minyak dan listrik. Penggunaan teknologi
untuk pengolahan energi terbarukan mempengaruhi
harga karena teknologi yang digunakan masih mahal.
Hal ini yang membuat energi baru dan terbarukan
masih kalah bersaing dengan energi fosil. Langkah
yang baik untuk mengatasinya adalah dengan
mengalihkan subsidi energi fosil untuk subsidi baru
dan energi terbarukan. Tingkat eksplorasi yang
rendah dan kegiatan eksploitasi dan keterlibatan
pemerintah adalah tantangan dalam pengembangan
sumber daya.

Gambar 2. Bauran Energi Indonesia (2013-

2050)

B. Penggunaan Energi Baru dan


Terbarukan
Teknologi dalam pemanfaatan dan pengelolaan
baru dan energi terbarukan harus ramah lingkungan
yang dapat digunakan dalam berbagai macam hal-hal
seperti pembangkit listrik, penerangan, transportasi,
dan rumah tangga untuk energi nasional keamanan.
Target kapasitas terpasang adalah suplai energi baru
dan terbarukan per cluster hingga 2025 sesuai dengan
yang dibawakan oleh penyelenggara panitia
lokakarya dari Indonesian Renewable Energy Society
(METI), Indonesian Gheotermal Association (APO),
Gambar 1. Konsumsi Energi Baru Terbarukan (%
Konsumsi Total Energi) di Indonesia) dan asosiasi lainnya

Dalam perizinan, masih ada kesulitan dan Tabel 2. Potensi dan Kapasitas terpasang Energi
kekurangan koordinasi antara pemerintah pusat dan Baru Terbarukan Indonesia
pemerintah daerah. Misalnya, dalam kasus
pemerintah pusat, telah memberikan dukungan dan Tipe Energi 2020 2025 Potensi
Biodiesel 5.784.00 16.371.55
izin, tetapi pemerintah daerah sebagai otoritas daerah (KL) 0 9
menurut UU Otonomi Daerah tidak memberi izin. Bioetanol 3.624.00 6.876.055 4.81
Padahal pemerintah bisa bertindak sebagai penggerak (KL) 0
Biomassa 710 870 pemerintah. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
(MW)
Panas Bumi
mendukung lebih mengutamakan energi
7.788 12.332 27
(MW) terbarukan seperti dengan mengembangkan
Tenaga 128 256 9.290 kebijakan energi dan regulasi, namun tetap tidak
Angin
(MW) membuahkan hasil. Pemerintah, non- lembaga
Tenaga 200 250 pemerintah dan masyarakat harus lebih proaktif
Surya dalam langkah-langkah untuk mempromosikan
(MW)
Mini Hydro 760 2.486 dan menggunakan energi terbarukan untuk
(MW) mencapai tujuan.
Hydro 8.940 76.170
(MW)
DAFTAR PUSTAKA
Pengembangan bioenergi sebagai bahan bakar
[1] Alin H., Atiqah A. S., Rafika F. M., 2020,
alternatif terbarukan dianggap cocok untuk mengatasi
Unlocking Renewable Energy Potential in
masalah energi karena ramah lingkungan dan mampu
Indonesia: Assessment on Project Viability,
menghilangkan efek rumah kaca. Bioenergi dapat
LPEM-FEB UI Working Paper 052, Jakarta.
diperoleh cukup hanya dengan membudidayakan
biofuel dapat memproduksi tanaman dan [2] Fikry A., Didik N., Dede S., Strategi
memelihara ternak. Bersama dengan perkembangan Pengenmbangan Energi Terbarukan di
ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioenergy Indonesia, Universitas Pakuan, Bogor.
diubah menjadi bentuk yang lebih modern seperti
bioetanol, PPO atau SVO, biogas dan biodiesel. [3] M.Hm Hasan, T.M.I. Mahlia., Hadi Nur, 2011,
Energi fosil memang pendorong pertumbuhan A Review on Energy Scenario and Sustainable
ekonomi hingga saat ini, tetapi kini berharap dalam Energy in Indonesia, SciVerse ScienceDirect,
perkembangannya dapat berganti menjadi energi baru Banda Aceh.
dan terbarukan untuk mengurangi ketergantungan
Indonesia terhadap energi fosil, di mana energi baru [4] Sekar A. G. P., Wiana L. C., 2019, New and
dan terbarukan memiliki banyak kelebihan dan Renewable Energy Policy in Developing
manfaatnya bila digunakan ketimbang energi fosil. Indonesia’s National Energy Resilience,
ICENIS Diponegoro University, Semarang.
V. KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
konsumsi energi Indonesia masih bergantung pada
energi tak terbarukan energi seperti minyak mentah,
batubara dan gas alam sebagai sumber energi.
Padahal Indonesia memiliki sumber energi yang
sangat besar. Selain itu, pemanfaatan bahan bakar
fosil terus berkontribusi besar dalam jumlah besar
emisi gas rumah kaca dan dapat menyebabkan
perubahan iklim. Mengingat menipisnya bahan bakar
fosil cadangan dan kerugian emisi gas rumah kaca,
penggunaan energi yang baru dan terbarukan tidak
dapat dihindari.
Mengingat kondisi alam dan geografi Indonesia
diberkati dengan potensi besar energi terbarukan
seperti energi surya, energi angin, energi mikrohidro
dan biomassa. Potensi negara Indonesia dalam
pemanfaatan sumber energi yang terbarukan dan
berkelanjutan seharusnya lebih diupayakan oleh

Anda mungkin juga menyukai