Anda di halaman 1dari 6

Konsep dan wujud wawasan kebangsaan Indonesia

Dan karakteristik politik serta strategi nasional

Disusun Oleh :

Haikal Muttaqin

Npm.2003101010329

Fakultas Hukum

Universitas Syiah Kuala


I.Wawasan Kebangsaan
A.Sejarah Wawasan Kebangsaan
Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri
dari segala bentuk penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris,
dan Jepang. Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat lokal
ternyata tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan dan kesatuan,
sedangkan di sisi lain kaum colonial terus menggunakan politik adu domba atau
“devide et impera”. Kendati demikian, catatan sejarah perlawanan para pahlawan
itu telah membuktikan kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia
yang tidak pernah padam dalam usaha mengusir penjajah dari Nusantara.1
Dalam perkembangan berikutnya, muncul kesadaran bahwa perjuangan yang
bersifat nasional, yakni perjuangan yang berlandaskan persatuan dan kesatuan dari
seluruh bangsa Indonesia akan mempunyai kekuatan yang nyata.
Kesadaran tersebut kemudian mendapatkan bentuk dengan lahirnya pergerakan
Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang merupakan tonggak awal sejarah
perjuangan bangsa yang bersifat nasional itu, yang kemudian disusul dengan
lahirnya gerakan-gerakan kebangsaan di bidang politik, ekonomi/perdagangan,
pendidikan, kesenian, pers dan kewanitaan.
Tekad perjuangan itu lebih tegas lagi dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
dengan ikrar “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan
bahasa Indonesia”. Wawasan kebangsaan tersebut kemudian mencapai satu
tonggak sejarah, bersatu padu memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945.
Dalam perjalanan sejarah itu telah timbul pula gagasan, sikap, dan tekad yang
bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa serta disemangati oleh cita-cita moral
rakyat yang luhur. Sikap dan tekad itu adalah pengejawantahan dari satu
Wawasan Kebangsaan.

B.Makna Wawasan Kebangsaan


Makna Wawasan Kebangsaan bagi bangsa Indonesia memiliki makna:
1.Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar
menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau golongan;
2.Wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian rupa
sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika dipertahankan;
3.Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotisme yang licik;
4.Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan hidup Pancasila,
bangsa Indonesia telah berhasil merintis jalan menjalani misinya di tengah-tengah
tata kehidupan di dunia;
1
Pamudji, Ketahanan Nasional suatu analisa dalam bidang Politik dan Pemerintahan, ( Jakarta: PT.Bina
Aksara, 1985)., hlm.63
5.NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur bertekad untuk
mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin, sejajar
dengan bangsa lain yang sudah maju.

C.Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan


Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan kesatuan bangsa
memiliki enam dimensi yang bersifat mendasar dan fundamental, yaitu:2
1.Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa;
2.Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merkeka, dan
besatu;
3.Cinta akan tanah air dan bangsa;
4.Demokrasi atau kedaulatan rakyat;
5.Kesetiakawanan sosial;
6.Masyarakat adil-makmur.
 

D.Mengapa Wawasan Kebangsaan Harus Ada ?


Wawasan Kebangsaan merupakan konsep politik bangsa Indonesia yang
memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air
(laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak
terpisahkan, yang mempersatukan bangsa dan negara secara menyeluruh
mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek ekonomi,
politik, sosial budaya, dan hankam.
Wawasan Kebangsaan sebagai konsepsi politik dan kenegaraan yang merupakan
manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia. Sebagai satu kesatuan negara
kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu
doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas
aktif. Sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan
Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, ekonomi, politik,
sosial budaya dan pertahanan keamanan.

II.Pengertian Politik dan Strategi Nasional

A.Pengertian Politik
2
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn,(Teori Pengajaran Abad 21 Di SD/MI), ( Yogyakarta: Samudera
Biru:2018).,hlm.46-47
Kata “politik” secara etimologis berasal dari bahasa Yunani Politeia, yang akar
katanya adalah polis, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu
Negara dan teia, berarti urusan. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam
arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga Negara suatu bangsa.
Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara dan alat yang
digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita
kehendaki. Politics dan policy memiliki hubungan yang erat dan timbale
balik. Politics  memberikan asas, jalan, arah, dan medannya,
sedangkan policy memberikan pertimbangan cara pelaksanaan asas, jalan, dan
arah tersebut sebaik-baiknya.3

Dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan,


cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu.
Sedangkan policy, yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai
kebijaksanaan, adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan yang dianggap
dapat lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita atau tujuan yang
dikehendaki.Pengambil kebijaksanaan biasanya dilakukan oleh seorang
pemimpin.

Politik secara umum menyangkut proses penentuan tujuan negara dan cara
melaksanakannya. Pelaksanaan tujuan itu memerlukan kebijakan-kebijakan umum
(public policies) yang menyangkut pengaturan, pembagian, atau alokasi sumber-
sumber yang ada.

Perlu diingat bahwa penentuan kebijakan umum, pengaturan, pembagian,


maupun alokasi sumber-sumber yang ada memerlukan kekuasaan dan wewenang
(authority). Kekuasaan dan wewenang ini memainkan peran yang sangat penting
dalam pembinaan kerjasama dan penyelesaian konflik yang mungkin muncul
dalam proses pencapaian tujuan (Sumarsono, 2002).

B.Pengertian Strategi Nasional


Strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai “the art of
the general”  atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam
peperangan. Karl Von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah
pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan.
Sedangkan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik. Dalam abad
modern sekarang ini penggunaan kata strategi tidak lagi terbatas pada konsep atau
seni seorang panglima dalam peperangan, tetapi sudah digunakan seacara luas
termasuk dalam ilmu ekonomi maupun bidang olahraga. Dalam pengertian umum,
strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau pencapaian tujuan.
Dengan demikian, strategi tidak hanya menjadi monopoli para jenderal atau
bidang militer, tetapi telah meluaske segala bidang kehidupan. Strategi pada
dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan dan mengambangkan kekuatan

3
Kris Wijoyo Soepandji, Konsep Politik Strategi Nasional, Cikarang, jurnal hukum dan pembangunan, Vol
48 No,3 2018.
(ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan HANKAM) untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumya (Sumarsono, 2002).

Ketahanan nasional adalah konsepsi politik kenegaraan Republik Indonesia.


Ketahanan nasional merupakan landasan konsepsional bagi pembangunan
nasional di Indonesia. Sebagai konsepsi politik, ketahanan nasioanal terdapat
dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) seperti halnya dengan wawasan
nusantara.

Terdapat 3 aspektif atau sudut pandang terhadap konsepsi ketahanan nasional.


1.Ketahanan nasional sebagai kondisi. Perspektif ini melihat ketahanan nasional
sebagai suatu penggambaran atas keadaan yang seharusnya dipenuhi. Keadaan
atau kondisi ideal demikian memungkinkan suatu negara memiliki kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional sehingga mampu menghadapi segala macam
ancaman dan gangguan bagi kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan.
2.Ketahanan nasional sebagai sebuah pendekatan, metode atau cara dalam
menjalankan suatu kegiatan khususnya pembangungan negara. Sebagai suatu
pendekatan, ketahanan nasional menggambarkan pendekatan yang integral.
Integral dalam arti pendekatan yang mencerminkan segala aspek/isi, baik pada
saat membngun maupun pemecahan masalah kehidpan.
3.Ketahanan nasional sebagai doktrin. Ketahanan nasional merupakan salah satu
konsepsi khas Indonesia yang berupa ajaran konseptual tentang pengaturan dan
penyelenggaraan bernegara (Winarno, 2007).4
  
Sesuai susunan dalam paradigm nasional yang mendasari kebijaksanaan nasional
itulah diatur penyelenggaraan pemerintahan negara, pembagian wilayah, serta
pengaturan kewenangan pemerintahan negara, pembaian wilayah, serta
pengaturan kewenangan pemerintahan. Kewenangan berawal dari kewenangan
negara yang dibagikan atau didesentralisasikan kepada daerah-daerah, yang
menjadikan kewenangan itu sebagai otonomi daerah. Karena itu kebijakasanaan
nasional tentang otonomi daerah tidak dapat dipisahkan dari paradigm nasional
berikutnya yaitu Wawasan Nusantara sebagai Landasan Visional dan Ketahanan
Nasional, sebagai Landasan Konsepsional.

Ketahanan Nasional dalam konsepsi dan penerapannya, dihadapkan pada


ancaman, tantangan hambatan dan gangguan, langsung atau tidak langsung setiap
saat akan bisa dating atau terjadi dalam bentuk berbagai gejolak, gerakan
separatis, ajang persaingan, dan pengaruh negatif yang mmbahayakan
kelangsungan hidup bangsa. Untuk itu perlu daya tangkal berupa keuletan,
ketangguhan dan kemampuan pengembangan semua aspek kehidupan nasional.

III.Penutup
A.Kesimpulan
4
Winarno, Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia, ( Bandung: PT. Refdika Aditama, 2007).hlm
43
Wawasan kebangsaan dapat dimulai dari diri sendiri, kemudian keluarga,
komunitas, desa, hingga skala yang lebih besar seperti Negara, empat konsensus
dasar merupakan aspek penting yang harus ditanamkan mulai dari diri sendiri.
nilai-nilai dalam empat konsensus dasar mencakup Pancasila, Undang-Undang
Dasar (UUD) 1945, NKRI, dan semboyan Bhineka Tunggal Ika Tan Hana
Dharma Mangrwa. Dalam semboyan itu, ia menekankan pada aspek persatuan
dalam setiap perbedaan yang ada. “Setiap agama, aliran, dan pemikiran tertentu
selalu memiliki makna dan tujuan yang sama, sebabnya persatuan merupakan hal
yang mutlak dalam keberagaman yang ada.

B.Saran
Dari hasil bahan yang telah kami bahas, kami memberikan saran kepada semua
pihak, khususnya para generasi Indonesia untuk lebih meningkatkan rasa kesatuan
terhadap bangsa indonesia agar tercapai kehidupan yang aman dan tentram.
Karena kita sebagai bangsa indonesia sebagai penerus perjuangan dan menjaga
nama baik negara kita tercinta ini. Dan kita harus memiliki sikap yang menjaga
ketahaanan dan keutuhan negara Indonesia kita tercinta ini.

Anda mungkin juga menyukai