Abstrak, CV. Jaya Perkasa Teknik merupakan perusahaan yang melayani kebutuhan spare part industri memiliki
masalah kesulitan menyeleksi karyawan yang ahli di bidang marketing. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan
satu karyawan yang ahli di bidang marketing, berdasarkan kriteria yang dimiliki perusahaan. Metode yang digunakan
adalah Analytcical Hierarchy Process. Dari penelitian diperoleh kriteria yang digunakan dalam menentukan
penerimaan karyawan yaitu pendidikan terakhir, psikotes, tes tulis, kemampuan digital marketing dan pengalaman
kerja. Berdasarkan hasil pembobotan pada beberapa kriteria terpilih satu karyawan dengan bobot tertinggi yaitu Yeni
yang menempati urutan teratas dengan bobot sebesar 0.384.
193
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 3 No. 2 (2020)
membobotkan antar kriteria, dan antar alternatif 1. Melakukan Wawancara
calon karyawan, sehingga diperoleh karyawan Dalam wawancara ini dilakukan untuk
dengan hasil pembobotan tertinggi. Selanjutnya mengetahui kriteria apa saja yang harus
calon karyawan dengan hasil pembobotan dipenuhi oleh karyawan.
tertinggi tersebut adalah karyawan yang terpilih 2. Melakukan pembobotan dari setiap kriteria
untuk dijadikan karyawan perusahaan. Pembobotan kriteria ini dilakukan untuk
Ada beberapa kriteria yang mempengaruhi mengetahui nilai dari masing-masing kriteria
penentuan penerimaan karyawan untuk mencari yang akan dilakukan sebagai nilai
karyawan yang terbaik yaitu kriteria pendidikan perbandingan berpasangan
terakhir, psikotes, tes tulis, kemampuan digital 3. Melakukan pembobotan alternatif
marketing dan pengalaman kerja (Sri Anjarwati, Pembobotan alternatif ini dilakukan untuk
2016). CV. Jaya Perkasa Teknik memiliki 4 calon mengetahui nilai dari masing-masing alternatif
karyawan yang bernama Rio, Agus, Didik, dan yang akan dilakukan sebagai nilai
Yeni. Calon karyawan ini memiliki keunggulan perbandingan alternatif satu dengan alternatif
dan kekurangan masing-masing sehingga sulit lain.
untuk memilih salah satu dari calon karyawan 4. Pengujian Konsistensi
yang paling optimal untuk meningkatkan kinerja Pengujian konsistensi ini dilakukan untuk
perusahaan. mengetahui apakah bobot nilai dari kriteria
sudah konsisten atau tidak. Kalau tidak
METODE konsisten maka akan dilakukan revisi
Pada penelitian ini dilakukan di CV. Jaya perhitungan atau dilakukan pembobotan
Perkasa Teknik. Pekerjaan yang dilakukan kriteria ulang. Perhitungan konsistensi adalah
perusahaan adalah melayani kebutuhan spare part menghitung penyimpangan dari konsistensi
industri terutama yang dapat diproses dengan nilai, dari penyimpangan ini disebut Indeks
mesin bubut maupun konvensional. Teknik yang Konsistensi dengan persamaan :
digunakan dalam pengumpulan data dengan cara
wawancara dan kuisioner terhadap obyek
penelitian ini adalah pemilik CV. Jaya Perkasa Dimana :
Teknik sebanyak 1 orang. λmax = eigen value maksimum
Analytical Hierarchy Process (AHP) n = orde matriks
merupakan suatu model pendukung keputusan
yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model Tabel 2 Random Consistency Index (RI)
pendukung keputusan ini akan menguraikan
masalah multi faktor atau multi kriteria yang
kompleks menjadi suatu hirarki. Menurut Saaty,
hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi (Sumber : Thomas L. Saaty, 1994)
dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam
suatu struktur multi level dimana level pertama Tabel 2 menampilkan tabel nilai Random
adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, Consistency Index, yang digunakan untuk
sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level pengukuran konsistensi.
terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu Matriks perbandingan dapat diterima jika
masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam nilai rasio konsistensi (CR) ≤ 0,1.
kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur
menjadi suatu bentuk hirarki sehingga 5. Pemilihan karyawan
permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan Terpilihnya karyawan terbaik bagi perusahaan.
sistematis.
Menurut Kadarsyah Suryadi dan Ali
Ramdhani, dalam metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut : (Dita Monita; 2013 : 31).
194
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 3 No. 2 (2020)
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 5 Hasil Uji Instrumen Alternatif Pada
1. Penyusunan Hirarki Psikotes
Tabel 4 Hasil Uji Instrumen Alternatif Pada (Sumber : Pengolahan Data SPSS Statistic 23)
Kriteria Pendidikan Terakhir
Diketahui dari tabel 3 sampai tabel 8, r
hitung dari setiap pernyataan yang ada,
kemudian dibandingkan dengan r tabel yakni
sebesar 0.6694. Diketahui nilai r hitung untuk
setiap pernyataan lebih besar dari r tabel atau
dapat dikatakan hasil kuisioner valid (Riki,
2018). Sedangkan untuk uji reliabilitas
(Sumber : Pengolahan Data SPSS Statistic 23)
195
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 3 No. 2 (2020)
diketahui nilai Cronbach’s alpha > r tabel Tabel 11 Perhitungan Bobot Kriteria
sehingga pernyataan untuk uji instrumen
penelitian dinyatakan reliabel atau penelitian
ini dapat dilanjutkan. (Christine Jienardy
2017).
Tabel 9 menjelaskan memilih mana yang Tabel 12 Urutan Bobot Prioritas Kriteria
lebih penting dari dua elemen perbandingan
berpasangan, kemudian berikan skor antara 1-
9 untuk menandakan tingkat kepentingannya.
196
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 3 No. 2 (2020)
Tabel 13 Urutan Bobot Prioritas Karyawan
Pada Kriteria Pendidikan
Terakhir
197
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 3 No. 2 (2020)
Dari hasil perhitungan pembobotan yakni sebesar 0.384.
antar alternatif pada tabel 17 didapat output Berikut adalah urutan prioritas penerimaan
diperoleh alternatif pada kriteria karyawan untuk setiap alternatif pada
pengalaman kerja dengan bobot tertinggi keseluruhan kriteria menggunakan Expert
dan paling diprioritaskan dalam Choice berdasarkan gambar 7.
menentukan penerimaan karyawan adalah
calon karyawan bernama Agus dengan
bobot sebesar 0.480.
Tabel 18 Bobot Masing – Masing Kriteria Dan Gambar 2 Output Pemilihan Calon Karyawan
Alternatif Terbaik
198
E-ISSN : 2614-8382
Jurnal Valtech (Jurnal Mahasiswa Teknik Industri)
Vol. 3 No. 2 (2020)
sehingga penentuan calon karyawan memenuhi Dan Cara Pengolahnnya Dengan SPSS
kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan. Praktis dan Mudah Dipahami untuk
3. Dalam menentukan penerimaan karyawan Tingkat Pemula dan Menengah. Gava
seharusnya perusahaan menggunakan software Media, Yogyakarta.
Expert Choice agar lebih efisien dalam Saaty, Thomas L. 2012. The Analytic Hierarchy
menentukan penerimaan karyawan. Process, Planning, Priority Setting,
Resource Allocation. United States Of
DAFTAR PUSTAKA America.
Cristine Jienardy. 2017. GAP Analisis Persepsi Saaty, Thomas L. 1994. Fundamentals of
Ekspektasi Konsumen Terhadap Kualitas Decision Making and Priority Theory With
Layanan, Harga, Kualitas Produk ESUS. The Analytic Hierarchy Process. Vol IV.
Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis, Universitas Pittsburgh, USA.
Volume 1 Nomor 6. Sri Anjarwati, dan Moch. Supriadi Nur Indra.
Dita Monita. 2013. Sistem Pendukung Keputusan 2016. Sistem Pendukung Keputusan
Penerima Bantuan Langsung Tunai Penerimaan Karyawan Baru Menggunakan
Dengan Menggunakan Metode Analitical Metode Analytical Hierarchy Process Pada
Hierarcy Process. STIMIK Budi Darma PD Tunas Bersama Yamansari Kab. Tegal.
Medan, Vol III No. 2. Jurnal VOI STMIK Tasikmalaya, Vol. 5
Priyatno, Duwi. 2016. Belajar Alat Analisis Data No. 2.
199