Pengertian layout kantor atau tata letak kantor adalah suatu cara atau kegiatan yang dilakukan untuk menata, menyusun dan menempatkan sesuatu sesuai kegunaannya untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien. Penataan tata ruang kantor diterapkan harus sesuai dengan aliran pekerjaan kantor, sehingga penataan layout kantor ini dapat membantu para karyawan dalam pekerjaannya agar bekerja seproduktif mungkin. Penataan layout kantor yang baik dan tepat dapat memberikan rasa kepuasan bagi karyawan dalam menjalankan pekerjaannya dan menimbulkan kesan tersendiri bagi para karyawan. Penataan layout kantor juga dapat dirumuskan sebagai penataan perlengkapan dan perabotan kantor yang dibutuhkan secara terperinci sesuai dengan luas bangunan yang tersedia dengan memperhatikan faktor- faktor fisik dan juga dengan biaya yang layak. Maka berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut bahwa penataan layout yang baik, tepat dan efisien dapat menimbulkan rasa nyaman, mempermudah pekerjaan, alur kerja yang mudah dan cepat yang dapat berdampak pada efektivitas dan produktivitas para karyawan sehingga tujuan layout kantor tersebut tercapai.
Tujuan Penataan Layout Kantor
Penataan layout kantor ini memiliki banyak tujuan, antara lain: 1. Untuk menciptakan jarak tempuh se pendek-pendeknya pada saat pelaksanaan pekerjaan. 2. Pekerjaan tata usaha dapat berjalan dengan lancar. 3. Terpeliharanya kesehatan dan kepuasan karyawan. 4. Agar pengawasan terhadap karyawan dapat dilaksanakan secara maksimal dan juga memuaskan. 5. Agar dapat menggunakan ruangan secara menyeluruh tanpa adanya ruangan yang kosong dan tidak berguna, sehingga penggunaannya efisien untuk keperluan para karyawan. 6. Untuk mendapatkan kesan positif bagi para pengunjung, baik dari pengunjung biasa maupun dari perusahaan lain. 7. Penataan tempat kerja yang fleksibel sehingga dapat dipergunakan untuk berbagai pekerjaan dan lebih mudah untuk diubah. 8. Untuk memperlancar arus komunikasi antar karyawan, antar pimpinan ataupun antara pimpinan dan karyawan. 9. Meminimalisir kebisingan. 10. Menciptakan rasa nyaman, keleluasaan kerja dan kepuasan para karyawan dalam bekerja. 11. Pengoptimalan lahan, perlengkapan, perabotan dan mesin-mesin yang ada di kantor. 12. Memudahkan perluasan kerja dimasa yang akan datang.
Manfaat Penataan Layout yang Baik
Manfaat Penataan Layout yang Baik Penataan layout yang baik tentunya memiliki manfaat, baik itu manfaat bagi perusahaan itu sendiri, bagi karyawan maupun bagi pihak lain. Manfaat-manfaat tersebut diantaranya adalah: 1. Menghemat tenaga dan waktu para karyawan. 2. Menciptakan kelancaran kerja. 3. Penggunaan lahan seefisien mungkin sehingga dapat dipergunakan untuk kepentingan yang lain-lainnya. 4. Meminimalisir terganggunya karyawan di suatu bagian oleh karyawan bagian lain atau oleh publik yang sedang mengunjungi bagian tertentu. 5. Dalam pelaksanaan kerja, akan lebih mudah untuk mengontrol alur kerja karyawan. 6. Para pimpinan dapat lebih mudah mengontrol para karyawannya.
Bentuk-bentuk Layout Kantor
Ada 3 bentuk layout kantor, diantaranya layout terbuka, layout tertutup dan layout landscape atau gabungan. 1. Layout Terbuka Layout terbuka adalah bentuk kantor dimana tidak adanya penghalang atau pembatas antara tempat kerja karyawan dengan karyawan yang lainnya, sehingga pada pelaksanaan kerja para karyawan dapat saling berkomunikasi dengan mudah, saling mengawasi, bersosialisasi dan dapat menggunakan peralatan atau perabotan kantor secara bersama sama. Untuk layout kantor terbuka biasanya dibutuhkan lahan atau bangunan yang luas dengan jumlah karyawan yang banyak. Bentuk dari layout terbuka ini bisa berbentuk seperti kelas, atau saling berhadap-hadapan di meja yang besar. Itu semua dapat diatur sedemikan rupa selama tidak ada sekat yang memisahkan antara karyawan satu dengan yang lainnya. Berikut adalah beberapa contoh dari layout terbuka: (insert picture) Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa layout kantor terbuka adalah bentuk layout dimana antar karyawan tidak dipisahkan atau dihalangi oleh sekat-sekat, dan bentuknyapun dapat disesuaikan dengan ruangan yang ada dan kebutuhan karyawan. Contoh kantor yang menggunakan layout terbuka adalah Bank di bagian teller, customer service, kantor pos, dll. 2. Layout Tertutup Layout tertutup adalah bentuk kantor dimana setiap karyawan memiliki ruanganruangan tersendiri yang dibatasi oleh sekatsekat atau tembok yang terdiri dari beberapa kamar- kamar yang tertutup. Adanya penyekat atau bentuk kamar-kamar ini disebabkan oleh keadaan gedung yang terdiri dari kamar-kamar atau bisa juga karena sifat suatu pekerjaan yang memerlukan konsentrasi tinggi sehingga membutuhkan ruangan tersendiri. Seperti ruangan untuk karyawan bidang keuangan, untuk arsitektur, Teknisi IT, Teknik sipil, Teknik mesin, dan yang lain-lainnya. Bentuk layout yang berkamar- kamar ini juga bertujuan agar setiap karyawan atau bagian memiliki privasinya tersendiri sehingga karyawan atau pihak lain tidak dapat dengan mudah mengakses kepentingan karyawan atau bagian tersebut. Keuntungan dari layout kantor tertutup ini yaitu menjaga privasi karyawan, bekerja tanpa terhambat gangguan, meningkatkan kreatifitas karyawan, meminimalisir terjadinya gosip antar karyawan, bersaing degan sehat, meningkatkan konsentrasi, mengurangi kebisingan, dan meningkatkan produkifitas. Akan tetepi dalam penggunaan layout bentuk ini tak lepas dari kekurangan, antara lain yaitu perlunya memiliki ruangan yang sangat luas karena bentuknya yang berkamar- kamar sehingga akan memakan cukup ruang, karyawan sulit diawasi, komunikasi antar karyawan akan berkurang, biaya yang dibutuhkan akan lebih besar, kemungkinan karyawan berperilaku negative, tidak lancarnya arus komunikasi, dan tingkat kemalasan meningkat. Berikut adalah contoh dari bentuk layout tertutup: (insert picture) 3. Layout Lanscape Layout kantor landscape adalah suatu bentuk kantor yang didesaign hampir mirip dengan layout terbuka, hanya saja pada layout landscape diberi sekat atau pembatas yang berukuran sekitar 1m -1,5m antara karyawan satu dengan yang lainnya sehingga antar karyawan masih bisa berkomunikasi dan bisa melihat karyawan lain tanpa terhalang sekat yang berkamar-kamar. Layout kantor landscape ini dibuat untuk meminimalisir kekurangan yang ada di layout kantor terbuka dan layout kantor tertutup, sehingga layout kantor ini merupakan perpaduan dari kelebihan keduanya. Pada layout landscape ini, penataan meja kantor disusun berdasarkan kelompok kerja dan secara individual. Semua karyawan dikelompokan sesuai bagian-bagian dan tugasnya. Kantor yang menggunakan layout landscape diantaranya call center, ruangan dosen, dll. Berikut adalah contoh dari bentuk layout landscape: (insert picture) Tipe Unit Kantor 1. Traditional Office (cellular rooms) Dalam satu lantai terdapat pembatas ruang berupa tembok permanen yang membentuk unit-unit kecil di dalamnya. Besar kecilnya luasan disesuaikan dengan keinginan pemilik kantor. Di setiap sudut ruang biasa diletakkan jendela untuk pencahayaan alami. (insert picture) Kelebihan tipe traditional office: meningkatkan privasi, konsentrasi pekerja meningkat. Kekurangan tipe traditional office: hierarki ruang kaku, fleksibilitas rendah, sistem kolaborasi kurang. 2. Taylorist Open Plan Tipe ini banyak digunakan pada awal abad ke 19. Pada tipe ini, meja kerja disusun dalam beberapa barisan pada satu ruang besar tanpa sekat. Tipe seperti ini biasa digunakan untuk perusahaan mail-order, asuransi perusahaan dan agen pemerintahan. (insert picture) Kelebihan tipe taylorist open plan: meningkatkan sistem kolaborasi, biaya murah, ruang multifungsi. Kekurangan tipe taylorist open plan: hierarki ruang kaku, kebisingan meningkat, kurangnya privasi. 3. Burolandschaft Ide layout dengan bentuk radikal ini ditemukan oleh Jerman pada tahun 1950. Tipe dengan nama lain lanskap kantor ini memiliki layout yang didasarkan pada studi intensif pola komunikasi. (insert picture) Kelebihan tipe burolandschaft: lingkungan non-hirarkis yang meningkatkan komunikasi dan kolaborasi. Kekurangan tipe burolandschaft: kebisingan meningkat, kurangnya privasi. 4. Structuralist Office Tipe ini pertama diterapkan pada bangunan perusahaan Central Beheer di Apeldoorn, Belanda. Tipe yang dikembangkan oleh Herman Herzberger ini terdiri dari unit-unit kecil yang disusun dan terkoneksi satu dengan yang lain menyerupai lego atau susunan puzzle. Konsep dari tipe bangunan ini adalah menciptakan suatu desa pekerja dimana penghuni akan memiliki perasaan menjadi bagian dari komunitas yang bekerja tanpa tersesat di tengah keramaian. Pada perusahaan ini pekerja diberi kebebasan, seperti boleh membawa furniture dan menghias ruang kerja yang mereka miliki, serta membawa anggota keluarga ke ruang kerjanya. (insert picture) Kelebihan tipe structuralist office: meningkatkan komunikasi dan kolaborasi, lingkungan kerja menyerupai rumah, mempersonalisasikan tempat kerja. Kekurangan tipe structuralist office: layout menyerupai labirin membuat orang mudah tersesat. 5. Cubicles Tipe Cubicle ini merupakan tipe dengan ruang kerja tertutup sebagian. Dibatasi partisi dengan ketinggian 1,5–1,8 m, tipe ini bertujuan mengisolasi pekerja dari lingkungan sekitar dan kebisingan sehingga mereka dapat berkonsentrasi tanpa gangguan. Kantor dengan tipe ini disebut juga lautan bilik atau pertanian kubus. Bilik kantor yang diciptakan oleh desainer Robert Propst pada tahun 1967 ini biasa banyak digunakan di perusahaan teknologi. (insert picture) Kelebihan tipe cubicle: tingkat privasi relative Kekurangan tipe cubicle: ruang kerja seragam sehingga memberi kesan monoton. 6. Euro Stakeholder Office Tipe ini menggabungkan tipe cellular office dengan ruang publik seperti kafe dan area relaksasi lainnya. Kantor dengan tipe ini mendominasi di Benua Eropa hingga saat ini. (insert picture) Kelebihan tipe Euro Stakeholder Office: meningkatan privasi, bangunan yang lebih berkelanjutan. Kekurangan tipe Euro Stakeholder Office: memberi kesan monoton apabila di tiap sisi kantor menggunakan tipe office cellular. 7. Casual Office Kantor dengan tipe ini dipelopori oleh perusahaan perangkat lunak Silicon Valley di tahun 80an, yang mendorong ruang kerja yang sangat personal dan cocok digunakan berjam-jam untuk bidang pemrograman. Kantor dengan tipe ini beroperasi selama 24 jam dengan waktu kerja yang fleksibel. Kantor dengan tipe ini banyak digunakan oleh perusahaan teknologi dan startup. (insert picture) Kelebihan tipe Casual Office: ruang kerja berbasis aktivitas, lingkungan kerja yang fleksibel. Kekurangan tipe Casual Office: sulit untuk mengontrol pekerjaan karyawan. 8. Virtual Office Meluasnya penggunaan Internet, laptop dan ponsel memiliki efek terbesar pada perkembangan kantor baru-baru ini. Kerja bisa menjadi lebih mobile dan pindah dari kantor ke kafe atau rumah. Tipe ini memberi fleksibilitas waktu dan tempat bagi pekerja. Tipe kantor dengan sistem hot-desking dan teleworking ini nantinya akan menggantikan kantor dengan sistem konvensional. (insert picture) Kelebihan tipe Virtual Office: mengurangi biaya sewa, mengurangi waktu dan biaya transportasi. Kekurangan tipe Virtual Office: kurangnya interaksi, penurunan produktivitas.
Prinsip-prinsip dalam Penataan Layout Kantor
Dalam penataan layout kantor, ada beberapa prinsip atau pedoman yang harus diperhatikan antara lain: 1. Penataan layout kantor dirancang agar pada pelaksanaannya seuatu pekerjaan menempuh alur atau jarak sependekpendeknya. 2. Kegiatan kantor harus berjalan selancar mungkin. 3. Seluruh ruangan di kantor digunakan seefektif dan seefisien mungkin untuk kepentigan pekerjaan. 4. Ruangan kerja yang bersifat flexible. 5. Bagian yang sering dikunjungi tamu, maka lokasinya harus ditempatkan didekat pintu utama atau ditempat yang mudah dikunjungi agar tidak mengganggu kelangsungan kerja karyawan yang lainnya. 6. Bagian atau orang-orang yang memiliki kepentingan yang sama dan saling berhubungan, maka harus dikelompokan menjadi sat atau saling berdekatan. 7. Bagian ketatausahaan perusahaan alangkah baikya ditempatkan ditengahtengah agar dapat terjangkau oleh semua bagian. 8. Pekerjaan yang menghasilkan suara yang berisik sebaiknya ditempatkan ditempat yang jauh dari bagian-bagian lain. 9. Ruangan pimpinan sebaiknya ditempatkan dekat dengan para bawahannya agar mempermudah dalam pengawasan. 10. Perlu adanya lorong utama yang digunakan sebagai jalan untuk lalu lintas di perusahaan tersebut yang memiliki lebar minimal 1,2m, lorong tambahan yang lebarnya sekitar 0,9m, dan lebar antar meja minimal 0,6-0,9m agar memiliki cukup ruang untuk kursi. Asas Untuk menciptakan layout tata ruang kantor yang sesuai perlu memperhatikan beberapa hal penting, salah satunya adalah asas tata ruang kantor. Menurut Richard Muther, terdapat 6 asas tata ruang kantor yang bisa menjadi pedoman. 1. Asas Jarak Terpendek Asas jarak terpendek adalah penempatan perlengkapan dan perabotan kantor yang menunjang pekerjaan tertentu diletakkan di lokasi yang berdekatan untuk menghemat waktu agar pekerjaan lebih efektif. 2. Asas Rangkaian Kerja Berdasarkan asas ini, tata ruang yang baik yaitu yang bisa menempatkan perlengkapan berdasarkan rangkaian yang sejalan dengan urutan penyelesaian pekerjaan. Masih berhubungan dengan asas jarak terpendek, asas ini juga mendukung bahwa alat yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan harus diletakkan di tempat terjangkau. 3. Asas Penggunaan Segenap Ruangan Jika Anda memiliki ruang kantor yang tidak begitu besar, maka asas ini patut Anda terapkan. Asas segenap ruangan adalah asas yang digunakan untuk menata ruangan dengan memaksimalkan seluruh ruangan yang ada. Dalam asas ini, tidak ada ruangan yang kosong atau tidak terpakai. 4. Asas Perubahan Susunan Tempat Kerja Menurut asas ini, tata ruang yang baik adalah penataan ruang yang bisa disusun kembali dengan mudah tanpa memerlukan waktu yang banyak dan biaya yang besar. Perubahan ini biasanya dilakukan dengan tujuan membuat suasana baru dalam kantor untuk menghilangkan rasa bosan. 5. Asas Integrasi Kegiatan Asas integrasi kegiatan menyebutkan bahwa tata ruang dan peralatan harus menyatukan kegiatan di seluruh divisi. Dengan begitu, seluruhnya akan saling berkaitan dan terintegrasi dengan harmonis. Hal ini akan membuat pekerjaan terlaksana dengan baik dan mencapai tujuan. 6. Asas Keamanan dan Kepuasan Kerja Bagi Pegawai Asas tata ruang kantor yang satu ini adalah yang paling dasar. Dimana berdasarkan asa ini tata ruang yang baik harus mampu menciptakan suasana yang nyaman, aman dan puas terhadap pegawainya. Penyusunan Meja Kerja Penyusunan meja kerja sangatlah penting, tetapi penyusunan tu sendiri harus bergantung pada bentuk layout apa yang digunakan oleh perusahaan tersebut. Ada beberapa bentuk meja kerja yang dapat disusun, diantaranya adalah: Bentuk Kelas, dimana semua karyawan duduk dimeja kantor yang penataannya mirip dengan meja-meja yang ada dikelas dimana setiap karyawan membelakangi karyawan lainnya. (insert picture) Bentuk L, dimana meja kerja para karyawan disusun seperti huruf L. (insert picture) Bentuk U, dimana meja kerja para karyawan disusun seperti huruf U. (insert picture) Selain bentuk-bentuk tersebut, meja kerja juga dapat dirancang sekreatif mungkin dengan bentuk apapun, bisa saja berbentuk huruf T, meja bundar, atau yang lainnya. (insert picture)
Penyusunan Meja Meeting
Selain penyusunan meja kerja, adapula penyusunan meja meeting yang tak kalah pentingnya dengan penyusunan meja kerja. Penyusunan meja meeting ini bertujuan agar terciptanya kenyamanan bagi sesorang yang sedang melaksanakan meeting. Ada beberapa bentuk dari penyusunan meja meeting, antara lain: Bentuk U (insert picture) Bentuk bundar (insert picture) Bentuk V (insert picture) Bentuk Seperti Panggung Bioskop, bentuk setengah bundar, bentuk kelas, dan bentuk perahu. (insert picture)
Penyebab Penataan Ulang Layout Kantor
Setiap perusahaan ada kalanya melakukan perubahan ulang pada layout kantornya. Ada beberapa hal yang menjadi alasan untuk melakukan hal tersebut, diantaranya: 1. Berkurang atau bertambahnya karyawan di perusahaan yang bersangkutan. 2. Adanya penambahan, penggantian, atau pengurangan perabot dan perlengkapan kantor lainnya. 3. Adanya perubahan fungsi baik kualitas maupun kuantitasnya. 4. Adanya perubahan pada proses kerja suatu bagian di perusahaan. 5. Bisa jadi dikarenakan layout yang sedang digunakan sudah lama tidak diubah. Peninjauan ulang pada layout kantor ini perlu dilaksanakan. Peninjauan itu sendiri dilakukan sekitar 2-3 tahun lamanya. Alangkah baiknya jika perubahan layout kantor tidak sering dilakukan, karena hal tersebut cukup memakan waktu dan biaya.