net/publication/315455076
CITATIONS READS
2 6,486
1 author:
Mukti Ali
Universitas Hasanuddin
23 PUBLICATIONS 24 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Mukti Ali on 21 March 2017.
Abstrak
Kota-kota di dunia cenderung berkembang di sepanjang pesisir baik di laut maupun di sungai.
Demikian juga halnya kota-kota di Indonesia, sebagian berada di wilayah pesisir. Wilayah Indonesia
memiliki garis pantai sepanjang 99.093 km nomor dua di dunia, Kondisi ini menyebabkan wilayah
pesisir Indonesia kaya akan sumberdaya yang dapat dimanfaatkan bagi kegiatan kehidupan
masyarakat. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui sejauhmana pemanfaatan ruang
kawasan pesisir perlu dilakukan untuk pengembangan kota-kota pesisir. Jenis penulisan bersifat
deskriptif-eksploratif, data disajikan secara eksplorasi dan dikumpulkan dari beberapa sumber
pustaka, penulisan dan penelitian. Kesimpulan dari makalah ini adalah: kegiatan
pengelolaan/pemanfaatan ruang kawasan pesisir dapat memberikan dampak positif baik secara
sosial, ekonomi maupun lingkungan. Dampak negatif dari pengelolaan/pemanfaatan ruang kawasan
pesisir terjadi jika perencanaan tidak sesuai dengan realisasinya di lapangan sehingga dapat
menimbulkan kerugian secara ekonomi, gejolak sosial di msasyarakat, serta kerusakan lingkungan.
Sepanjang mengikuti kaidah, aturan, norma dan undang-undang maka Pemanfaatan ruang kawasan
pesisir sebuah “keniscayaan”?.
Kondisi ini menyebabkan wilayah pesisir Beberapa upaya pemanfaatan yang dapat
Indonesia kaya akan sumberdaya yang dapat dilakukan adalah dengan konservasi, reklamasi,
dimanfaatkan bagi kegiatan kehidupan dan rehabilitasi.
masyarakat, baik kegiatan ekonomi, sosial Pemanfaatan sumberdaya wilayah pesisir yang
maupun budaya. Pemanfaatan wilayah pesisir memiliki karakteristik yang berbeda-beda hanya
menimbulkan konsekuensi terhadap penyediaan dapat dilakukan secara optimal dan
ruang atau lahan bagi berbagai aktifitas yang berkesinambungan dengan perencanaan dan
muncul. pengelolaan secara terpadu dan berkelanjutan.
Wilayah pesisir dengan kualitas lingkungan Besarnya sumberdaya wilayah pesisir dapat
hidup yang rendah menjadi alternatif untuk menimbulkan berbagai permasalahan.
mendapatkan lahan bagi berbagai aktifitas Ketidakterpaduan pemanfaatan ruang pesisir
ekonomi, sosial, dan budaya yang muncul. dapat menimbulkan konflik kepentingan antar
Negara-negara maju dan juga tentu saja di berbagai sektor. Meningkatnya kemiskinan
Indonesia menjadikan wilayah pesisir sebagai masyarakat pesisir dan lemahnya penegakan
alternatif dalam menyelesaikan persoalan hukum dalam pemanfaatan wilayah pesisir
ketersediaan lahan bagi aktifitas penduduk di merupakan masalah klasik yang dapat timbul
wilayah perkotaan. dari tidak terpadunya pengelolaan tata ruang
Lahan di wilayah pesisir yang secara ekonomis wilayah pesisir.
dan lingkungan dinilai kurang menguntungkan di Salah satu upaya pengelolaan wilayah pesisir
desain supaya lebih bernilai dan memberikan adalah dengan reklamasi. Reklamasi lahan
keuntungan yang lebih banyak bagi masyarakat. adalah proses pembentukan lahan baru di
pesisir atau bantaran sungai. Sesuai dengan
definisinya, tujuan utama reklamasi adalah
2 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2015
Mukti Ali
menjadikan kawasan berair yang rusak atau tak meningkatkan kualitas lingkungan yang
berguna menjadi lebih baik dan bermanfaat. menurun akibat industri.
Kawasan baru tersebut biasanya dimanfaatkan Sementara itu sejarah reklamasi di Indonesia
untuk kawasan permukiman, perindustrian, dimulai pada tahun 1990-an di Jakarta dan juga
bisnis dan pertokoan, pelabuhan udara, di Manado dilakukan reklamasi untuk penataan
2
perkotaan, pertanian, serta objek wisata . kawasan pesisir. Demikian juga di Makassar
telah dilakukan reklamasi pantai Losari. Selain
Sejarah Pemanfaatan Pesisir dan Perkembangan
itu beberapa kota besar di Indonesia saat ini
reklamasi di Dunia
juga telah melakukan perencanaan pemanfaatan
Pemanfaatan pesisir dalam bentuk reklamasi pesisir dengan reklamasi pantai.
pantai telah dilakukan sejak lama, dari beberapa Berdasarkan uraian latar belakang dan sejarah
penelitian diketahui reklamasi tanah utama dilakukannya reklamasi di dunia, penulis
pertama dilakukan pada tahun 1970, ketika Port mencoba mengkaji sejauhmana pemanfaatan
dari Rotterdam di Belanda diperpanjang dengan ruang kawasan pesisir perlu dilakukan untuk
pasir suppletion dari laut dengan reklamasi pengembangan kota-kota pesisir. Dalam hal ini
Maasvlakte pertama3. Belanda yang wilayahnya penulis tidak dalam kapasitas memberikan
berada di bawah rata-rata permukaan laut, pada justifikasi terhadap baik buruknya melakukan
tahun 1612, merekayasa lahan Kota Beemster pengelolaan terhadap pesisir.
tidak kurang dari 70 km2. Proyek reklamasi di
Beemster ini termasuk proyek reklamasi tertua Metode Penulisan
yang pernah dilakukan dan pernah Jenis penulisan makalah ini bersifat deskriptif-
mendapatkan penghargaan sebagai World eksploratif, data disajikan secara eksplorasi dan
Heritage Site pada tahun 1999. dikumpulkan dari beberapa sumber pustaka,
Selain Belanda, Hong Kong merupakan salah penulisan dan penelitian.
satu negara yang telah lama melakukan Penyajian analisis data susun sebagai berikut:
reklamasi dimana hampir 25% wilayahnya 1. Permasalahan dan Dampak Pemanfaatan
adalah hasil reklamasi pantai. Pesisir
Singapura melaksanakan proyek reklamasi yang 2. Dasar Hukum Pemanfaatan Pesisir
tergolong spektakuler dengan setidaknya butuh 3. Definisi Pemanfaatan menurut Undang-
waktu 50 tahun dari masa perencanaan sampai Undang No.27/2007
pada saat ini, dan proses pembangunannya 4. Studi Kasus Pemanfaatan Pesisir
masih terus berlanjut. Selanjutnya adalah Palm Berikutnya pembahasan dilanjutkan dengan
Island yang berada di Dubai. Palm Island dapat uraian mengenai “Prinsip perencanaan
dikatakan sebagai proyek reklamasi yang penuh pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau
ambisi dan paling spektakuler dalam dekade kecil”, sebagai bahan analisis lanjutan untuk
belakangan ini. Di Kota Yokohama, Japan pada menyusun kesimpulan.
1983 dilakukan reklamasi dengan tujuan untuk
Di bagian akhir makalah ditutup dengan pulau kecil terpadu belum terintegrasi dengan
kesimpulan tentang bagaimana menyikapi kegiatan pembangunan dari berbagai sektor dan
pengelolaan/pemanfaatan ruang wilayah pesisir. daerah. Sistem pengelolaan pesisir tersebut
belum mampu mengeliminasi faktor- faktor
Analisis dan Pembahasan
penyebab kerusakan dan belum memberi
dengan pulau besar di dekatnya. Pemanfaatan Kecil wajib dilakukan dengan memperhatikan
Pulau-Pulau Kecil dan perairan di sekitarnya keseimbangan Ekosistem dan/atau
diprioritaskan untuk salah satu atau lebih keanekaragaman hayati setempat.
kepentingan berikut: konservasi; pendidikan dan Reklamasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
pelatihan; penelitian dan pengembangan; dilakukan dalam rangka meningkatkan manfaat
budidayalaut; pariwisata, usaha perikanan dan dan/atau nilai tambah Wilayah Pesisir dan
kelautan dan industri perikanan secara lestari; Pulau- Pulau Kecil ditinjau dari aspek teknis,
pertanianorganik; dan/atau, peternakan. Kecuali lingkungan, dan sosial ekonomi.
untuk tujuan konservasi, pendidikan dan Selain itu pada bab Proses Pengelolaan Wilayah
pelatihan, serta penelitian dan pengembangan, Pesisir disebutkan bahwa Pengelolaan Wilayah
pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan di Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil meliputi kegiatan
sekitarnya wajib: memenuhi persyaratan perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan
pengelolaan lingkungan; memperhatikan pengendalian terhadap interaksi manusia dalam
kemampuan sistem tata air setempat; serta memanfaatkan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-
menggunakan teknologi yang ramah lingkungan. Pulau Kecil serta proses alamiah secara
Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil dan perairan di berkelanjutan dalam upaya meningkatkan
sekitarnya mempunyai Hak Pengusahaan kesejahteraan Masyarakat dan menjaga
Perairan Pesisir (HP-3) yang diterbitkan oleh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemerintah atau Pemerintah Daerah sesuai Pengeloaan wilayah ruang pesisir sangat
dengan kewenangannya. dimungkinkan sepanjang tidak bertentangan
Pada pasal lain disebutkan bahwa Pemanfaatan dengan peraturan dan Undang-Undang yang
Pulau-Pulau Kecil dan perairan di sekitarnya berlaku.
untuk tujuan observasi, penelitian, dan
kompilasi data untuk pengembangan ilmu 4. Studi Kasus Pemanfaatan Pesisir
meningkatkan daya saing dalam bidang apa yang dibangun melalui rencana
destinasi wisata dengan menciptakan ikon reklamasi pantai utara di Jakarta.
pariwisata baru dengan menerapkan
konsep green development, sebagai upaya
mitigasi bencana, khususnya bahaya
tsunami.
Daftar Pustaka
1
Priyadi Kardono (2015), Kepala Badan Informasi
Geospasial (BIG), Garis Pantai Indonesia terpanjang
Kedua di Dunia, Antara News.com.
2
Ruchyat Deni Djakapermana, DR, Ir., M.Eng,
Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan
Kawasan, Sekretaris Direktorat Jenderal Penataan
Ruang, Kementerian PU .
3
René Kolman. (2012). New Land By The Sea
Economically and Sosially, Land Reclamation Pays
Secretary General, International Association of
Dredging Companies.
4&5
Undang-Undang No.27/2007. (2007). Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.