Anda di halaman 1dari 9

Nama : Jundulloh N Ibad

NRP : 214102560

Jenis-jenis motor

Motor Listrik Arus Bolak-Balik AC

Motor listrik arus bolak-balik adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan sumber tegangan
arus listrik bolak balik (AC, Alternating Current). Motor listrik arus bolak-balik AC ini dapat dibedakan
lagi berdasarkan sumber dayanya sebagai berikut.

1. Motor sinkron, adalah motor AC bekerja pada kecepatan tetap pada sistim frekwensi tertentu.
Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang
rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah,
seperti kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk
memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang menggunakan banyak
listrik.
2. Motor induksi, merupakan motor listrik AC yang bekerja berdasarkan induksi meda magnet antara
rotor dan stator.Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama sebagai
berikut :
 Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan
pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat
untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum
digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian,
dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
 Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang
seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai
atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri.
Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh,
pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3
hingga ratusan Hp.

Motor Listrik Arus Searah DC

Motor listrik arus searah adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan sumber tegangan arus listrik
searah (DC, Direct Current). Motor listrik arus searah DC ini dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber
dayanya sebagai berikut.

1. Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited. Adalah jenis motor DC yang sumber arus
medan disupply dari sumber terpisah, sehingga motor listrik DC ini disebut motor DC sumber daya
terpisah (separately excited).
2. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited. Adalah jenis motor DC yang sumber arus medan
disupply dari sumberyang sama dengan kumparan motor listrik, sehingga motor listrik DC ini
disebut motor DC sumber dayasendiri (self excited).

Motor DC sumber daya sendiri / self exited ini dibedakan lagi menjadi 3 jenis berdasarkan
konfigurasi supply medan dengan kumparan motornya sebagai berikut.

 Motor DC shunt, Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara
paralel dengan gulungan dinamo (A) seperti diperlihatkan dalam gambar 1. Oleh karena itu
total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.

Gambar 1. Karakteristik Motor DC Shunt.


Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):
• Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torsi tertentu
setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar 4) dan oleh karena itu cocok untuk
penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
• Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan
dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan
bertambah).

 Motor DC Seri, Pada motor DC seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara
seri dengan gulungan kumparan motor (A). Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus
dinamo.
Berikut tentang kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation, 1997; L.M.
Photonics Ltd, 2002):
• Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM.
• Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat
tanpa terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang
tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist (lihat Gambar 2).

Gambar 2. Karakteristik Motor DC Seri.


 Motor DC Kompon/Gabungan, Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan
shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan
seri dengan gulungan motor listrik. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal
yang bagus dan kecepatan yang stabil. seperti yang ditunjukkan dalam gambar 3. Sehingga,
motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin
tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara
seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh,
penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek,
sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).

Gambar 3. Karakteristik Motor DC Kompon. 

Motor DC Jenis Compound Motor jenis ini menggunakan lilitan seri dan lilitan shunt, yang umumnya
digabung sehingga medan-medannya bertambah secara komulatif. Hubungan dua lilitan ini menghasilkan
karakteristik pada motor medan shunt dan motor medan seri. Kecepatan motor tersebut bervariasi lebih
sedikit dibandingkan motor shunt,tetapi tidak sebanyak motor seri. Motor dc jenis compound juga
mempinyai torsi starting yang agak besar, jauh lebih besar daripada motor jenis shunt, tapi lebih kecil
dibandingkan jenis seri. Keistimewaan gabungan ini membuat motor compound memberikan variasi
penggunaan yang luas.
Motor compound dibagi menjadi 2:
 Motor Compound Pendek
Motor kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan seri dan paralel dengan
angker. Bila motor shunt diberi tambahan penguat seri seperti gambar diatas disebut motor
kompon pendek.

 Motor Compound Panjang

Pada motor kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan seri dan paralel
dengan angker. Bila motor seri diberi penguat shunt tambahan disebut motor kompon
panjang
Motor DC Brushless

Pada motor BLDC terdapat bagian kosong yang ada (air-gap). Pada bagian kosong ini sendiri
memiliki kepadatan medan tersendiri. Bentuk gelombang air-gap-flux-density pada dasarnya
adalah sebuah gelombang persegi, tetapi karena adanya fringing, menyebabkan bentuk
gelombangnya menjadi sedikit melengkung. Saat rotor berputar, bentuk gelombang tegangan
yang terinduksi pada tiap fasa terhadap waktunya merupakan replika dari bentuk gelombang air-
gap-flux-density terhadap posisi rotor. Fringing menyebabkan bentuk gelombang back-
emf berbentuk trapezoidal. Bentuk gelombang trapezoidal inilah yang membedakan motor
BLDC dengan Permanent Magnet Synchronous Motor(PMSM), yang memiliki bentuk
gelombang back-emf berupa sinusoidal. Dengan memberikan arus rectangular pada tiap fasa
yang back-emf-nya berada pada keadaan nilai penuh, dimungkinkan untuk mendapatkan torsi
motor BLDC yang hampir konstan.
Tegangan back-emf dan gelombang arus fasa 120O ideal untuk motor BLDC tiga fasa
ditunjukkan pada Gambar 4. Switch inverter yang aktif di tiap interval 60Oditunjukkan pada
Gambar 5.
Amplitudo dari tegangan back-emf sebanding dengan kecepatan rotor dengan Persamaan 1.

 E = kΦWm (1)

Dimana nilai k merupakan konstanta yang bergantung pada jumlah lilitan setiap fasa, Φ adalah
nilai fluks magnet permanen, dan Wm adalah kecepatan mekanis.
Gambar 4 . Gelombang Back-EMF dan Arus Fasa untuk Motor BLDC 3 Fasa dengan
Arus Bipolar 120 O

Gambar 5. Skematik Inverter Berbasis IGBT


Selama tiap interval 120O, daya sesaat yang dikonversi dari elektris ke mekanis adalah

(2)
 

Di mana  Te adalah torsi keluaran dan  I adalah amplitudo arus fasa. Dari persamaan 1 dan 2,
persamaan torsi keluaran dapat ditulis :
(3)
 

Di mana  kt adalah konstanta torsi

Perbedaan brushed dan brushless motor

Dilihat dari bentuknya, perbedaan brushed dan brushless motor sudah bisa kita lihat, seperti pada gambar
di bawah ini.

Brushed Motor

 Biaya / Harga relatif lebih murah


 Tidak Membutuhkan ESC /Electric Controller
 Cenderung membutuhkan maintance secara berkala
 Biasanya kecepatan lebih lendah di banding motor brushless
 Pada Pesawat / Quadcopter RC membutuhkan gear tambahan, dan sangat boros
 Kecepatan motor kurang efisien
 Suara putaran lebih bising
 Bagian dalam yang berputar
 
Brushless Motor

 Biaya / Harga relatif lebih mahal


 Membutuhkan ESC /Electric Controller
 Lebih awet, tidak hanya sesekali membutuhkan maintance
 Biasanya kecepatan lebih tinggi di banding motor brushless
 Relatif tidak membutuhkan gear tambahan
 Kecepatan motorlebih efisien
 Suara putaran lebih tidak terlalu bising
 Bagian luar yang berputar
Kelemahan :

1. “Brushes” lama kelamaan akan menjadi rusak.


2. Karena “brushes” memutus dan menghubungkan koneksi, maka akan menimbulkan “storing/electrical
noise“.
3. Brushes membatasi kecepatan maximum dari motor.
4. Karena posisi “electromagnet” ada di tengah2 (rotor), maka pendinginan motor menjadi lebih sulit.
5. Penggunaa “brushes” juga berarti membatasi jumlah kutub magnet yang dapat diinstalasi.

Anda mungkin juga menyukai