Anda di halaman 1dari 16

DIREKTUR LOGISTIK

DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING


Kementerian Kelautan dan Perikanan
Ministry of Marine Affairs and Fisheries of RepublikIndonesia
INEFISIENSI BIAYA DISPARITAS
Tantangan LOGISTIK Sumber daya ikan
berada di Kawasan
Tingginya biaya angkut dari
Domestik Kawasan Indonesia Timur ke
Kawasan Indonesia Barat
Timur Indonesia
sedangkan Industri
distribusi produk perikanan terpusat di
Jawa
kelautan dan
perikanan

MINIMNYA SARANA PRASARANA KUALITAS PRODUK


Ketersediaan penyimpanan pasca Penurunan mutu produk
panen dan kapal angkut ikan perikanan pada saat
penanganan pasca panen
dan distribusi
22
DISPARITAS 81% Produksi perikanan tangkap berada
di luar Jawa, sedangkan hampir 50%
Sentra Produksi Ikan VS Industri Pengolahan/Pemasaran produksi UPI berada di Jawa

Sebaran Produksi Perikanan


Sebaran Produksi Unit Pengolahan
Tangkap (2017: 6,6 juta ton)
Ikan (2017: 1,5 juta ton)
Bali-Nusa Tenggara Bali-Nusa
5% Tenggara
Jawa Sumatera
11%
19% 13%
Sumatera
29%

Sulawesi
18%

Kalimantan
7%

Maluku-Papua
5%
Sulawesi
Kalimantan Jawa
20%
Maluku-Papua 5% 48%
20%

Sumber : Dit Logistik, DJPDS


BELUM EFISIEN BIAYA LOGISTIK IKAN DI DALAM NEGERI
PINTU KELUAR MELALUI PESAWAT UDARA
TRANSIT DI MAKASSAR, JAKARTA, DENPASAR

USA, EU, TIMUR TENGAH

JEPANG
CHINA

KOREA
USA TIMUR TENGAH SELATAN
AFRIKA UTARA
CHINA JEPANG SINGAPURA

THAILAND VIETNAM
MALAYSIA

MANADO

PADANG SORONG
TERNATE
JAYAPURA
AMBON
GORONTALO BITUNG

MAKASSAR

BANGGAI TERNATE SORONG


JAKARTA
AMBON
KENDARI DENPASAR AUSTRALIA
MAKASSAR

JAKARTA MAUMERE
Domestic Route
TENAU KUPANG
SURABAYA
Export Route

PINTU KELUAR IKAN BEKU MELALUI KAPAL LAUT


TRANSIT DI JAKARTA DAN SURABAYA
Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2020

Pemerintah berupaya mempercepat


proses ekspor-impor melalui penerapan
National Logistics Ecosystem (NLE).
”NLE adalah Ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu
lintas barang dan dokumen international sejak kedatangan
sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang, berorientasi
pada kerja sama antar instansi pemerintah dan swasta,
melalui pertukaran data, simplifikasi proses, penghapusan
repetisi dan duplikasi, serta didukung oleh sistem teknologi
informasi yang mencakup seluruh proses logistic terkait dan
menghubungkan sistem – sistem logistik yang telah ada.”

DJ PDSPKP
Sumber : https://nle.kemenkeu.go.id/portal/
SISTEM LOGISTIK IKAN NASIONAL (SLIN)

sistem manajemen rantai pasokan ikan dan hasil perikanan serta


SISTEM informasi mulai dari pengadaan, penyimpanan, transportasi sampai
LOGISTIK IKAN dengan distribusi, sebagai suatu kesatuan dari kebijakan untuk
NASIONAL meningkatkan kapasitas dan stabilisasi sistem produksi perikanan hulu-
(SLIN) hilir, pengendalian disparitas dan stabilisasi harga, serta untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi dalam negeri

1 Meningkatkan kapasitas dan stabilisasi sistem produksi dan


pemasaran perikanan nasional

TUJUAN 2 Memperkuat dan memperluas konektivitas antara sentra produksi


SLIN hulu, produksi hilir dan pemasaran secara efisien

3 Meningkatkan efisiensi manajemen rantai pasokan ikan, bahan, alat


produksi serta informasi dari hulu sampai dengan hilir

DJ PDSPKP
6
FASILITASI SARANA DAN PRASARANA
PENUNJANG LOGISTIK HASIL PERIKANAN TAHUN 2016 – 2020

 Revitalisasi Coldstorage
 Coldstorage: 14 Unit  Ice Flake Machine: 10 Unit
 Kendaraan Berpendingin:  Kendaraan Berpendingin:
82 Unit 28 Unit
 Pembangunan SKPT  Pembangunan SKPT
Mimika Mimika

2016 2017 2018 2019 2020

 Coldstorage: 17 Unit  Coldstorage: 6 Unit Coldstorage Portable : 8


 IFM: 13 Unit  Ice Flake Machine: 1 Unit
 Gudang Rumput Laut:  Gudang Rumput Laut: 1
6 Unit Unit
 Pembangunan SKPT  Kendaraan Berpendingin:
Mimika 41 Unit
 Pembangunan SKPT
Mimika

DJ PDSPKP
STELINA SISTEM TELUSUR DAN LOGISTIK IKAN NASIONAL
MENGAPA STELINA DIPERLUKAN UNTUK DAYA
SAING PRODUK PERIKANAN DI PASAR
KONDISI SAAT INI DOMESTIK DAN GLOBAL

EC Regulation Perlunya neraca ikan yang


EU CATCH No.1005/2008
NERACA IKAN
menyajikan data hulu sampai
CERTIFICATE tanggal 19 September 2008 hilir melalui integrasi semua
persyaratan perdagangan sistem informasi data di KKP
hasil perikanan ke Uni akan membantu dalam
Eropa untuk mencegah, penyusunan kebijakan
• PERSYARATAN mengurangi, dan perikanan secara tepat dan • PENGUATAN DATA &
PEMASARAN memberantas IUU Fishing komprehensip JAMINAN PRODUK
GLOBAL Peraturan ini menetapkan HASIL PERIKANAN
Jaminan mutu,
persyaratan perijinan, pelaporan keamanan serta
dan recordkeeping data untuk ketelusuran produk
importasi ikan perikanan terjamin
dan produk perikanan prioritas menjadi salah
satu daya saing
(at-risk species) produk perikanan
agar bebas dari IUU Fishing dan Indonesia di pasar
seafood fraud global
US SIMP KETELUSURAN DAN
(SEAFOOD IMPORT KEAMANAN PANGAN
MONITORING PROGRAM)
STELINA SISTEM TELUSUR DAN LOGISTIK IKAN NASIONAL

SKEMA ALIRAN DATA


SISTEM TELUSUR DAN LOGISTIK IKAN NASIONAL (STELINA)

PENANGKAPAN IKAN PENDARATAN/ IMPORTIR


PEMANENAN PEMASOK DAN UPI EKSPOR
DISTRIBUSI

BUDIDAYA IKAN

DSS (DATA SHARING SYSTEM) STELINA SERVER

ONE DATA
mengkoneksikan semua Sistem ini berfungsi
sistem informasi rantai 1) untuk memastikan ketelusuran, keamanan serta
pasok (supply chain) dan mutu ikan dan produk perikanan yang di pasarkan
ketelusuran (traceability) 2) memastikan ketersediaan data neraca ikan nasional
BARANG & DOKUMEN ikan dan produk perikanan (mass balance) nasional secara akurat dan update
DATA KETELUSURAN dari hulu sampai hilir 3) untuk memberikan jaminan kepastian produk
melalui mekanisme data perikanan yang di ekspor
sharing system (DSS)
DJ PDSPKP

Dasar Pengembangan Koridor

Berbasis Wilayah Pengelolaan Komoditas tertentu sebagai titik


1 Perikanan – RI (WPP) atau Sentra 5 pengembangan
Budidaya titik PC dan CC
Melibatkan operator utama dan
2 Spasial (lokus tertentu)
6 operator pendukung serta
pemerintah
Mendorong efisiensi melalui
3 implementasi konsep collecting 7 Paretto Effect
center - distribution center

Mendorong konektivitas antar


4 wilayah (Sarpras – PJL)
PENGEMBANGAN KORIDOR LOGISTIK DJ PDSPKP

2020-2021
5 Koridor Bitung – Jawa
Koridor Makasar – Jawa 4 1 Koridor Kendari – Jawa
Production Center : Wilayah Kep Muna, Kep Wakatobi,
Production Center : Bone, Barru, Pangkep, Production Center : Laut Sulawesi, Tahuna, Talaud,
Ternate, Bacaan Kep Buton, Konawe, dan daerah sekitar
Wajo Takalar, Pinrang, Bulukumba, Maros,
Collceting Center : PPS Bitung Collceting Center : PPS Kendari
Luwu Timur Pasangkayu-Sulbar Distribution Center : Lamongan dan Muara Baru
Distribution Center : Surabaya dan Jakarta
Collceting Center : PPI Paotere dan PPI Untia Key Komodity : Pelagis kecil
Distribution Center : Jakarta dan Surabaya Key Komodity : Tuna dan Pelagic Kecil
Key Komodity : Bandeng dan Udang

3
5 2
1

3 Koridor Ambon – Jawa (LIN)


Production Center : beberapa lokasi di perairan 715,
714, 718 2 Koridor Mimika – Jawa
Collceting Center : PPN Ambon Production Center : perairan 718, Kaimana, Agats, MAPPI
Distribution Center : Surabaya , Muara Baru Collceting Center : PPI Paomako
Key Komodity : Pelagis besar (TTC), pelagis kecil Distribution Center : Probolinggo, Pati dan Indramayu
(layang) Key Komodity : Pelagis kecil, damersal
PERKEMBANGAN PRODUKSI PERIKANAN PERKEMBANGAN PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP
SKPT MIMIKA TAHUN 2015 - 2019 (ton) SKPT MIMIKA TAHUN 2020 (ton)
35,295 7,356

KORIDOR MIMIKA
5,856
4,906
20,587

2,424
9,528 1,890
Zona Inti PPI Paomako 1,487 1,2391,349
3,497 4,907
Kabupaten Mimika Provinsi Papua 534
JENIS KOMODITAS
DOMINAN
Komoditas Unggulan : 2015 2016 2017 2018 2019 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agu Sep
Kakap Putih, Udang, Kepiting lainnya
tongkol 18%  Jumlah produksi perikanan tangkap di PPI Paomako dari tahun 2015 sampai tahun 2019
layang
KETERSEDIAAN Total Produksi 4% 35% mengalami kenaikan yang signifikan. Berdasarkan data, periode produksi perikanan
layur tertinggi terdapat pada bulabulan September-Maret sedangkan periode produksi
COLDSTORAGE Tahun 2019 : 6%
perikanan terendah terdapat pada bulan April-Agustus.
hiu  Jumlah produksi periode bulan Januari-September 2020 sebesar 27.042 Ton, hasil
COLDSTORAGE 200 TON 35.295 6% tangkapan di dominasi ikan pelagis kecil seperti layang 36,4% dan kembung 32,3%,
kembung
Ton 31% kemudian oleh hiu 8,5%, tongkol 6,3%, layur 5,6%, gulamah 3,5%, manyung 3,2%, kuro
Pengelola : PT. PERINUS 2,3%, kakap 2,3%, bawal 1,7%.

COLDSTORAGE 100 TON PENGUMPUL/SUPPLIER


 PT. Perikanan Nusantara
Pengelola :
Kop. MBITI  PT. Lautan Mimika Sejahtera
 PT. Kelola Mina Makmur
 PT. Holly Mina Jaya
 PT. Bartuah Langgeng
 PT. Leslie Jaya
 CV. Lucky Surya Timur PPI Poumako
 CV.Anugerah Seafood Mimika
 UD. Utama Sentosa Timika
 Koperasi Mbiti
DISTRIBUSI IKAN KELUAR DARI KAB.
MIMIKA TAHUN 2020 (TON)
TOTAL DISTRIBUSI
DISTRIBUSI IKAN
9,859
9,633
2018 29.868 Ton
6,876
2019 29.587 Ton KORIDOR MIMIKA
2,363
TOTAL 1,417 1,289 1,964
35.085 Ton 904 780 KEBUTUHAN REEFER
CONTAINER
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept
52 – 73 Reefer Container
per bulan (tergantung musim)
Sumber : BKIPM, Data Diolah
DUKUNGAN TOL LAUT

 Jalur Tol Laut : T-11 (Tj. Perak-Fakfak-Kaimana-


JENIS KOMODITAS DOMINAN Timika-Agats-Tj. Perak) sesuai Trayek Tol Laut 2020
 Jenis Kapal : KapalKargo & Kapal Roro/Feri
10,4% 84,9%  Nama Kapal : KM. Kendahaga Nusantara8
Lainnya 0,38%  Lama Hari Layar : 20 Hari
25%
Layang JAKARTA  Operator : PT. Tempuran MasLine
2,02%
36%
SEMARANG SURABAYA  Reefer Container : 7 Unit

Manyung PROBOLINGGO
4%
Hiu
5% MIMIKA
Kembung
Lemuru 22%
8%

SWASTA :
DJ PDSPKP

REKOMENDASI
KONSOLIDASI MUATAN
 Sosialisasi kepada Pelaku Usaha ARMADA PENGANGKUT
Perikanan terkait Program Tol Laut
 Pembentukan KAWASAN HUB LOGISTIK  Menyediakan/menambah trayek dan
Hasil Perikanan (collecting center) jadwal kapal pada sentra produksi &
untuk konsolidasi muatan berdasarkan lokasi SKPT dengan kapal yang
jenis dan tujuan distribusinya dilengkapi dengan plugging reefer
container
 Menyediakan/menambah
penyediaan reefer container dan
FASILITASI SARANA teknisinya pada kapal tol laut
 Memperpendek rute/jarak tempuh
PRASARANA kapal mengingat ikan termasuk
 Revitalisasi sarana prasarana pelabuhan perishable product
di lokasi SKPT untuk mendukung
penanganan dan kecepatan bongkar LOGISTIK MULTIMODA
muat yang menjadi pusat konsolidasi
hasil perikanan  Menginisiasi keterpaduan moda
 Penambahan fasilitas plugging pada transportasi laut, darat (truck) dan
container yard Pelabuhan kereta api untuk produk perikanan
 Mengurangi waktu saat
transshipment point, formalitas dan
birokrasi, menghemat biaya serta
meningkatkan daya saing produk
DJ PDSPKP

KEMENHUB KEMENKOMARITIM BKPM


Konektivitas/tol laut yang Dukungan Kebijakan dan Investasi di bidang industri/
mendukung koridor sistem logistik Koordinasi dan pergudangan ikan serta
ikan nasional serta layanan ekspor Kawasan industri di daerah
dari Timur Indonesia Timur Indonesia

KEMENTERIAN PUPR
KEMENPERIN KEMENDAGRI/PEMDA Dukungan jalan, penyediaan air
Pengembangan Kawasan Indutrri Dukungan regulasi, lahan dan besih, dan infrastruktur dasar
dan Pergudangan Ikan (sebagai infrastruktur dasar, serta sinergi lainnya di kawasan industry/pusat
pusat konsolidasi) di wilayah kegiatan pengumpulan perikanan
produksi di Timur Indonesia

GIA PELNI
Penyediaan sarana pengangkutan PLN
Penyediaan listrik di lokasi sarpras Dukungan penyediaan
Udara baik dari daerah produsen sarana pengangkutan dan
ke pusat pengumpulan maupun rantai dingin (Integrated Cold
Storage, Cold Storage, Ice Flake Reefer Container untuk
antar wilayah hingga ekspor distribus ikan
Machine, dll) yang telah dan akan
dibangun.

15
15
Rencana Strategis
Kementerian Kelautan dan Perikanan
2020-2024

Terima Kasih

DIREKTORAT LOGISTIK
Ditjen PDSPKP
Kementerian Kelautan dan Perikanan

Anda mungkin juga menyukai