ANGGOTA KELOMPOK :
MENGANALISIS DRAMA
I. SINOPSIS CERITA
Dimas dan Reuben pertama kali bertemu pada musim panas di Washington D.C. mereka berdua
adalah pasangan gay, yang kebetulan sama-sama kuliah di negeri Paman Sam. Hanya saja, latar
belakang orang tersebut berbeda. Dimas berasal dari keluarga kaya dan tergabung dalam geng
orang kaya dari Indonesia. Sedangkan Reuben, dia adalah mahasiswa kedokteran yang dapat
sekolah ke luar negeri berkat mahasiswa. Di ulang tahun yang kesepuluh mereka, mereka
mempunyai gagasan untuk membuat karya yang fenomenal. Maka, mereka kemudian
memutuskan untuk membuat sebuah fiksu, yang terinspirasi dari dongen Kesatria, Putri, dan
Bintang Jatuh.
Dalam fiksi mereka, dihadirkan empat orang tokoh yaitu Ferre, Rana, Arwin, dan Diva. Novel
ini bercerita tentang Ferre dan Rana yang saling mencintai. Akan tetapi, hubungan itu, terhalang
oleh suami Rana yaitu Arwin. Akhirnya, Rana memutuskan untuk tetap bersama Arwin.
Sedangkan Ferre, menemukan pujaan hatinya yang baru yaitu Diva seorang pelacur.
1. Tema : Cinta
Novel ini menceritakan Dimas dan Reuben seorang homoseksual yang sedang merayakan
hubungan mereka ke sepuluh tahun dengan menciptakan novel tentang hubungan cinta terlarang
Ferre dan Rana yang terlarang.
A. Reuben
a) Cerdas
b) Semangat tinggi
Hal ini tercermin dalam petikan “Si indo Yahudi yang bersemangat tinggi yang selalu sibuk
menggabung-nggabungkan ....”
B.Dimas
a) Romantis
b) Jujur
Hal ini dapat dibuktikan ketika dia mengaku sebagai seorang gay kepada Reuben.
c) Keras hati
Hal ini dapat terlihat dalam petikan “Dimas terkesiap. Tak pernah ia melihat Reuben begitu keras
hati.”
C. Ferre
a) Suka berbohong
Hal ini terbukti pada petikan “ia bohong pada Ale. Ia tak menyentuh pekerjaannya ...”
b) Romantis
Hal ini dibuktikan dengan adanya lirik-lirik puisi romantis yang dia buat untuk Rana.
hal ini ditunjukkan dengan latar belakangnya yang cukup rumit. Namun, dia bisa melewati hal
yang rumt itu dengan sukses.
d) Gegabah
Hal ini terlihat dia mau bunuh diri ketika Rana kembali dengan Arwin.
D. Rana
a) Jujur
Hal ini tercermn dalam kutipan “Jujur saja, akibat pemberitahuan anda yang mendadak ...”
b) Humoris
Hal ini dibuktikan dengan reaksinya ketika menjawab. Mengapa logo majalah adalah kupu-kupu.
Hal ini terlihat dari petikan “Gadis belasan tahunyang aktif dan ceria. Jarang membuat masalah.”
d) Cengeng
Hal ini dapat terlihat ketika Rana menangis diam-diam dari suaminya.
E. Arwin
a) Santun
Hal ini terbukti dalam petikan “Ia bertemu Arwin. Pria santun dari keluarga ningrat berusia tujuh
tahun lebih tua.”
b) Perhatian
Hal ini dibuktikan ketika Rana diam. Dia bertanya apakah Rana sehat atau tidak.
c) Pasrah
Hal ini dapat dibuktikan dengan pasrahnya dia ketika mengetahui istrinya mencintai laki-laki
lain.
F. Diva
a) Dingin
Hal in dibuktikan dengan petikan “gadis ituu dijuluki Si Pahit. Tidak terlalu ramah, tidak juga
terlalu judes, tapi ia dingin. Dingin yang mengerikan.”
b) Terbuka
Hal ini dapat terlihat dalam petikan “belum lagi yang sadis, tanpa tadeng aling-aling.”
c) Profesional
Hal ini terlihat dari petikan “Tapi, ia memang sangat profesional. Tak pernah mengeluh dan
selalu tepat waktu.”
d) Pintar
Hal ini terlihat dalam petikan “Kalau saya lihat-lihat kamu lebih pintar daripada CEO saya.”
3. Latar :
a. Latar Tempat
a) Washington D.C.
Hal ini dapat dibuktikan dalam petikan “sepuluh tahun yang lalu, merekabertemu di Georgetown,
tepat di bawah plang ...”
b) Jakarta
Hal ini dterlihat dalam petikan “Semilir angin ibu kota yang hangat menyusup masuk lewat celah
jendela ruang tengah Reuben. Sebuah rumah simpel di daerah selatan Jakarta.”
c) Rumah Ferre
Hal ini dapat dilihat pada kalimat „seusai memasuki garasi rumah ...
b.Latar Waktu
a) Musim panas
hal ini dapat terlihat dalam petikan “Namun, hal ini memang berbeda. Semangat musim panas
sanggup membuat seseorang berbuat di luar kebiasaan.”
b) 1991
c) 2001
c. Latar suasana
a) Kaget
Hal ini terlihat dari kalimat „seperti disengat tawon, ia terlonjak dari tempat duduknya. Tawon itu
adalah suara Arwin.‟
b) Menegangkan
Hal ini terlihat dari kalimat „seklias, re melihat pantulan dirinya di gagagng pistol yang
mengilap. Ia pun tersenyum. Mengerikan, El Maut ternyata cukup gagah untuk seorang Kepala
Fepartemen Alam Kubur.‟
4. Sudut pandang :
Pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga, karena halaman pertama terdapat kalimat
„... mereka bertemu di Georgetown...‟
5. Gaya bahasa :
a. metafora
lebih dari tiga lusin yang pernah ditawarkan untuk dipakai. (hal 27)
b. hiperbola
6.Alur :
Alur campuran. Hal ini terbukti ketika sebagai awalan dihadirkan kejadian sepuluh tahun silam,
kemudian kembali lagi ke kejadian sekarang. Lantas kejadian mengingat masa lalu pun
dilakukan oleh Rana, yang mengingat masa-masa pertemuan awal dengan Arwin.
7.Amanat :
4. Menyelesaikan masalah dengan kepala dingin lebih mudah daripada menggunakan amarah
III. UNSUR EKSTRINSIK
1.Nilai Moral :
Sifat tidak pantang menyerah dari tokoh Ferre dalam menghadapi persoalan cintanya.
2. Nilai Pendidikan :
Carilah ilmu sampai ke negeri China, hal ini terlihat dari tokoh Dimas dan Reuben yang
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.