Anda di halaman 1dari 3

MAGHFIRA ANANDIA AZ-ZAHRA (29)

XI IPA 3

BAHASA INDONESIA ( RESENSI NOVEL )

Judul Buku : Sang Pemimpi

Penulis : Andrea Hirata

Penerbit : PT Bentang Pustaka

Halaman : x + 292 Halaman

Cetakan : ke-14, januari 2008

ISBN: 979-3062-92-4
Novel Sang Pemimpi mengisahkan tentang suatu kehidupan tiga orang anak Melayu
Belitung yakni Ikal, Arai, dan Jimbron yang sarat dengan tantangan, pengorbanan dan
lika-liku kehidupan yang memesona sampai-sampai kita bakal percaya bakal adanya
tenaga cinta, percaya pada kekuatan mimpi dan dominasi Allah. Ikal, Arai, dan Jimbron
berusaha demi menuntut ilmu di SMA Negeri Bukan Main yang jauh dari kampungnya. Mereka
bermukim di antara los di pasar kumuh Magai Pulau Belitong bekerja sebagai kuli
ngambat guna tetap hidup seraya belajar. Ada Pak Balia yang baik dan bijaksana, beliau
seorang Kepala Sekolah sekaligus melatih kesasastraan di SMA Negeri Bukan Main,
dalam novel ini pun ada Pak Mustar yang paling antagonis dan ditakuti siswa, beliau
pulang menjadi galak sebab anak pria kesayangannya tidak diterima di SMA yang
dirintisnya ini. Sebab NEM anaknya ini tidak cukup 0,25 dari batas minimal.

Bayangkan 0,25 kriterianya 42, NEM anaknya melulu 41,75. Ikal, Arai, dan Jimbron pernah
dihukum oleh Pak Mustar sebab telah menyaksikan film di bioskop dan ketentuan ini larangan
untuk siswa SMA Negeri Bukan Main. Pada apel Senin pagi mereka barisnya dipisahkan, dan
mendapat hukuman berakting di lapangan sekolah serta mencuci WC. Ikal dan Arai bertalian
darah. Nenek Arai ialah adik kandung kakek Ikal dari pihak ibu,ketika ruang belajar 1 SD ibu
Arai wafat dan ayahmya pun wafat saat Arai ruang belajar 3 sampai-sampai di dusun Melayu
dinamakan Simpai Keramat. Sedangkan Jimbron bicaranya gagap sebab dulu bareng ayahnya.

Kisah dalam novel ini dibuka dengan kehidupan figur ikal di Belitong pada ketika ia masih
SMA. Ia bareng saudara jauhnya yaitu Ikal menjalani masa SMA yang mengasyikkan meski
berat karena tuntutan ekonomi menciptakan mereka dewasa sebelum waktunya. Bagi tetap
besekolah dan hidup, dua-duanya bekerja sebagai kuli di suatu pelabuhan ikan. Waktu kerja
mereka pagi-pagi sekali sehingga masa-masa sekolah tidak terganggu. Kegigihan mereka pada
kesudahannya terbayar ketika mereka dewasa kelak. Ikal sendiri sukses mendapatkan gelar
sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia, sedangkan Arai yang pada kesudahannya kuliah di
Kalimantan, menjadi seorang berpengalaman biologi.

Di samping Ikal dan Arai, ada figur sentral berbeda dalam novel Sang Pemimpi ini. Ia
ialah Jimbron. Ia sendiri ialah anak yatim piatu yang diceritakan dirawat oleh seseorang
yang nama Geovanny. Ia berwajah bayi dengan tubuh gembur. Pemikirannya lurus, ingin
naïf dan polos. Jimbron sangat menyenangi kuda dan tahu seluk beluk fauna tangkas tersebut.
Jimbron menjadi perekat hubungan Ikal dan Arai, oleh karena keluguannya, ia gampang
disayangi dan mendapat simpati. Persahabatan mereka pun tentang bagaimana mengayomi
Jimbron. Namun, selepas SMA, ketiga kawan ini berpisah. Mereka bertolak belakang rute dan
diceraikan kota.

Ada tidak sedikit tokoh penolong lainnya dalam kisah ini antara beda Pak Mustar, Pak
Drs. Julian Ichsan Balia, Nurmalala, Lakshmi, Taikong Hamim, Bang Zaitun dan masih
tidak sedikit lagi lainnya. Kesemua figur ini mengecat dinamika perjuangan Arai pun Ikal
meraih mimpi. Novel ini unik dengan bahasa yang tentu rapi khas Andrea Hirata. Meski
memang tak sefeonomenas Laskar Pelangi, tetapi Sang Pemimpi ini seperti suatu
“penuntasan” dari apa yang dikosongkan Laskar Pelangi. Sama seperti kisah tetralogi
lainnya, ketika Anda membaca buku kesatu, maka seyogyanya Anda pun menuntaskkan
novel lanjutannya.
Novel ini juga sangat baik dibaca oleh semua kalangan terutama pada remaja. Nilai-nilai
positif seperti: pantang menyerah, gigih, berani menetapkan target, berani bermimpi,
mengajarkan tentang dedikasi, dan lain sebagainya termuat dalam novel ini.

Kelebihan novel ini,Banyak kelebihan-kelebihan yang didapat dalam novel ini. Mulai dari segi
kekayaan bahasa sampai energi alur yang mengajak pembaca masuk dalam cerita sampai
menikmati setiap tiap latar yang terdeskripsikan secara total. Sebab, ini tidak lepas dari
kecerdasan penulis memainkan daya pikir yang dituangkan dengan bahasa bahasa intelektual
yang berkelas. Penulis juga menerangkan setiap latar adegan demi adegan, sehingga pembaca
senantiasa menantikan dan menerka-nerka tiap hal yang akan terjadi. Baik itu, kelebihan lain
ketimbang novel ini adalah kepandaian Andrea dalam mengeksplorasi karakter karakter sehingga
kesuksesan pembawaan yang menempel dalam karakter hal yang demikian kuat.

Kelemahan novel ini,Pada dasarnya novel ini hampir tiada kelemahan. Sebab penulis dengan
cerdas dan apik membuktikan keruntutan alur, deskripsi setting, dan eksplorasi karakter. ditinjau
dari segi kebahasaan sampai sensasi yang dinikmati pembaca sepanjang cerita, novel ini diukur
cukup untuk mengobati harapan pembaca yang haus akan novel yang berkualitas.

Disebut sebagai buku kedua dari tetralogi Laskar Pelangi, tetapi di buku ini nyaris tak ada
hubungannya dengan buku yang pertama, Laskar Pelangi. Tetapi Sang Pemimpi cuma
menceritakan kata Laskar Pelangi cuma sekali disebut. Dan keponakan yang Ikal biayai ketika di
Jawa juga tak disebut sama sekali dalam buku ini, pun di Novel sebelumnya sudah disebutkan
dengan terang.

Anda mungkin juga menyukai